Siberium company, perusahaan keamanan terbesar di negara aleksandria. Perusahaan ini memiliki pabrik yang memproduksi persenjataan militer terbesar ke limabelas di dunia.
Perusahaan ini juga memproduksi kendaraan militer canggih seperti tank, helikopter, pesawat tempur, kapal perang dan lain sebagainya.
Projek Terbesar saat ini adalah kapal induk ezrium dengan total anggaran enam milyar dolar sedangkan projek terbesar kedua adalah pesawat tempur generasi ke enam.
Leksa hanya bisa geleng-geleng kepala, kedua projek ini jika digabungkan dari awal penelitian hingga awal peroduksi pertama saja bisa mencapai 20 milyar dolar, bahkan bisa lebih.
Leksa membuka dokumen itu dan mendapati jika dia serta alice masing-masing memiliki 50% saham di provinsi hasmonoto, dan memiliki kuasa mobilisasi penuh atas izin nyonya besar purnomo.
Leksa menutup kembali dokumen itu lalu menghela nafas," memprorietaskan alice dan menjadikan lisa yang kedua?".
"Aku akan mendengarkan perintah tapi prioritas utama tidak,Semuanya sama, tidak ada prioritas!".
Leksa tertidur untuk mempersiapkan kembali ke kota eksander besok.
Sementara itu Di perumahan elit Ibukota wilayah selatan terlihat seorang pria berumur sedang menatap hutan lebat tidak berujung.
"Anak itu telah kembali, hambatan yang sebernanya telah tiba, Jika kita tidak bergerak cepat maka semua rencana yang telah kita susun selama enam tahun akan hancur olehnya".
Tiba-tiba sebuah suara dari kegelapan menyahut," Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang, langsung membunuhnya?".
"Tidak, akan sangat sulit membunuhnya, saat ini dia telah diawasi denga ketat oleh tuan besar jika rencana kita gagal maka kita yang akan habis".
"Tapi jika kita membiarkannya, kekuatan yang telah kita siapkan akan semakin terkikis sedikit demi sedikit".
"Kita tidak bisa langsung terburu-buru, ada seseorang dari kegelapan yang membantunya saat ini, cari tahu kekuatan mana itu sebelum bergerak".
"Intruksi dimengerti".
Leksa tiba dibandara kota eksander disiang hari, saat dia keluar melewati pintu keluar dia melihat dari jauh iringan mobil roll royce dengan sangat mencolok disisi jalan.
Di seluruh negara seseorang konglomerat dapat menyesuaikan angka dan huruf sesuai nama keluarga besarnya.
Misal keluarga pratama K 3333 PR, siapapun akan mengenali ini sebagai keluarga pratama atau K 7777 AY yang digunakan oleh keluarga ardiyaksa untuk menunjukan identitasnya.
"Eka sandra pratama seorang pewaris utama keluarga pratama di ibukota, untuk apa kamu kesini!".Tanya leksa dengan suara tegas.
"Kamu jangan salah faham begitu kak a..aku hanya sebagai penggantimu sementara,kakek datang kesini secara langsung untuk bertemu denganmu".sandra menundukan kepala malu.
"Mau itu Sementara atau permanen aku tidak peduli, itu urusan keluarga kalian untuk memutuskan!".
Leksa menghentikan taksi disisi jalan, dia pergi tanpa menoleh sedikitpun ke arah sandra. Dia sudah muak dengan konflik berkepanjangan keluarga pratama ataupun keluarga arda, mereka hanya memanfaatkan dirinya untuk menduduki posisi puncak.
Setiap keluarga konglomerat pasti akan ada konflik perebutan kekuasaan menjadi kepala keluarga, pertengkaran itu memanglah umum tapi bagi leksa tidak, keinginannya adalah hidup damai bersama istri dan anaknya kelak.
Dia melewati jalan kota yang ramai dengan aktifitas para pekerja yang akan makan siang ataupun sekedar mengistirahatkan rasa lelah mereka akibat pekerjaan.
Sekejap dia mengingat perkataan nenek purnomo. kedamaian akan di dapat dengan pengorbanan, Tanpa mengorbanan maka tidak ada perdamaian.
Dia harus berkorban dimasa muda untuk kedamaian di masa tua,Meningkatkan kekuatan sedikit demi sedikit dan mencapai kekuatan mutlak di seluruh aleksandria dengan atau tanpa bantuan.
Saat tiba dirumah, dia melihat lia sedang memetik bunga yang mekar,saat ini adalah musim semi, Musim semi terjadi setelah musim dingin, di mana tumbuh-tumbuhan mekar kembali, karena itulah musim semi juga disebut musim bunga.
"Hay leksa". Lia melambaikan tangannya ke arah leksa.
"Kamu suka bunga?".
"Ya, jujur saja aku baru merasakan memetik bunga seindah ini seumur hidupku".
Lisa tersenyum menghadap langit sambil memeluk bunga mawar, dia sangat bahagia saat ini.
"Kamu bisa memetik bunga sepuasmu, taman ini luas dengan berbagai jenis bunga......".
"ya aku tahu, terimakasih untuk ini, aku tidak tahu bagaimana membalasmu atas semua hadiah yang kamu telah berikan selama ini".
"Untuk membalasku sangat mudah, kamu tinggal tersenyum ceria setiap hari, bagaimanapun kamu sudah aku anggap seperti Adik bagiku".
Meskipun baru kenal beberapa hari tapi melihat ketulusan dan kehangatan yang tulus dari keluarga amelia membuatnya sangat bersyukur.
Sejak kecil orangtuanya tidak memiliki waktu untuknya, mereka hanya bekerja setiap hari sedangkan dia selalu belajar. Jika di akhir pekan atau waktu senggang dia akan selalu ditemani alice siang malam.
Tidur dan main bersama setiap hari dan bahkan tak jarang mandi bersama, masa kecil adalah masa polos-polosnya bagi mereka. Meskipun hidup dengan bergelimbang harta tapi mereka dibatasi dalam bermain gadjet kecuali untuk belajar.
Tidak seperti saat ini yang biasanya hari-hari anak kecil dihabiskan hanya untuk bermain game seperti mobile legend atau free fire.
Anak kecil zaman sekarang bahkan sudah mengetahui hal-hal yang di ketahui orang dewasa. Hal itu telah menghancurkan masa depan anak yang seharusnya polos malah menjadi tidak sopan dan sangat vulgar kepada siapapun.
Leksa menggelengkan kepala tidak jelas"Kenapa jadi pemikiran aku kemana-mana".
"hah, apa yang barusan kamu katakan?".Lia bertanya bingung.
"Tidak-tidak, otak aku agak konslet jadi aku pergi dulu, oh ya dimana lisa?".
"Mungkin dikamar, dia terus berdiam diri disana".
"Anak itu yang biasanya ceria kenapa mendadak murung". Gumam leksa dengan bingung.
Leksa memasuki kamar lisa dengan cepat, dia bingung saat mendapati kamar sedikit berantakan tanpa tanda-tanda keberadaan lisa disana.
"Kenapa tidak ada orang, apa lia berbohong?".
"Aku kembali ke kamar aku dulu, siapa tahu dia disana".
Leksa memang telah memdaftarkan sensor wajahnya agar lisa bisa masuk ke kamarnya. Di rumah ini semua pintu kecuali jendela tidak memakai kunci, mereka semua memakai sensor wajah atau sidik jari. Hal itu memang digunakan agar memudahkannya masuk tanpa mencari kunci terlebih dahulu.
Dan benar saja saat dia masuk, dia melihat lisa tertidur dengan wajah lebam bekas tamparan serta bantal yang basah karena airmata.
"Apa yang terjadi dengannya?".
Leksa bingung antara marah atau sedih, dia mengambil handuk untuk mengompres luka lebam itu.
"Siapa yang membuatmu begini?".
Leksa turun ke ruangan bawah tanah, tempat dimana ruangan komputer berada. Dia belum pernah menggunakan komputer di ruangan ini sejak berdirinya rumah ini.
Dengan cepat dia mulai meretas kamera pemantauan dari awal lisa meninggalkan rumah ini lusa dan kembali lagi kerumah.
Dia melihat seluruh awal kejadian yang lisa alami, leksa mengeram marah.
"Bagaimana seorang ayah berani memukul putrinya sendiri tanpa alasan yang jelas!".
"Dia mempercayai putri haramnya tanpa melihat bukti secara langsung!".
Leksa ingin menghancurkan sistem keamanan perusahaan ayah lisa dengan menyebarkan data penting perusahaan tapi saat itu dia mendeteksi jika ada seseorang yang mencoba menerobos sistem keamanan yang dimilikinya. Meskipun kemampuannya yang terbaik dari yang terbaik tapi untuk menghilangkan kecurigaan mereka dia terpaksa mematikan komputernya.
Di sisi lain terlihat seorang pria berumur 30an sedang marah kepada bawahannya.
"Kenapa sistem keamanan pemantauan kita dengan mudah mereka retas".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments