Arga Suami Hantu Ku
Aku Aleta, aku seorang gadis berusia 18 tahun.
Aku baru saja masuk kuliah semester 1.
Semua kehidupan ku baik-baik saja pada mulanya. Tapi suatu hari ayahku bersikap aneh ketika pulang bekerja dan semenjak hari itu kehidupan kami jadi berubah 180 derajat bahkan aku harus rela di nikahi hantu tapan bernama Arga.
Pada awalnya aku tidak tau apa yang terjadi. tapi kejadian aneh terus terjadi dimalam hari, situasi mencekam dan menakutkan hingga kemunculan hantu tampan bernama Arga, yang datang menunjukan wujudnya serta mengatakan bahwa dia adalah roh dari jasad yang ayah dan ibuku kubur tepat di bawah tempat tidurku.
Di hari itu ayah dan ibu hampir mati karena kemarahan Arga.
Tubuh ayah dan ibu tergeletak di lantai setelah Arga melempar dan membanting mereka sangat keras, aku bahkan sampai bisa mendengar suara retakan tulang mereka yang patah. Darah segar mengenang di bawah tubuh mereka.
Di tengah ketakutan aku terus berteriak meminta tolong, tapi tidak ada satu pun yang datang untuk menyelamatkan kami. Aku semakin ketakutan karena Arga berjalan semakin mendekat ke arah ku, aku hampir mati lemas ketika Arga sudah jongkok di hadapan ku, "Aleta, kamu Aleta kan? Putri tunggal orang itu." Arga menoleh kearah tubuh ayah yang sudah tidak bergerak lagi. Tapi aku masih bisa melihat dada ayah yang turun naik bertanda jika dia masih hidup, aku sedikit lega. Tapi juga takut apa lagi setelah tangan dingin Arga menyentuh daguku dan sedikit menggakat wajahku untuk menghadap padanya.
"Buka mata mu Aleta." titah Arga dengan suara beratnya.
perlahan aku pun mulai membuka mataku.
"Gadis pintar." pujinya.
"Tuan_tolong maafkan kami." mohon ku dengan suara terbata-bata sambil melipat kedua tangan ku di depan nya, berharap dia mau melepaskan kami tapi sepertinya tidak karena Arga malah tersenyum seperti sedang mengejek ku.
"Apa dengan maaf nyawaku bisa kembali?" Arga berdiri lalu berjalan sedikit menjauh dan berdiri membelakangi ku, "kenapa diam Aleta? ayo jawab, apa dengan aku memaafkan kalian nyawaku bisa kembali?" sambungnya.
Sebelum kejadian mengerikan ini terjadi beberapa hari lalu ayah pulang dengan tergesa-gesa, dari raut wajahnya terlihat sangat ketakutan lalu buru-buru masuk setelah menayangkan keberadaan ibu.
Setelah di dapur samar-samar aku mendengar keributan kecil, ayah menangis, ibu juga. Tapi samar-samar aku mendengar ibu mengatakan akan membantu ayah, ibu juga meminta ayah untuk tenang agar aku tidak curiga katanya.
Aku baru saja ingin menghampiri mereka, tapi ibu buru-buru menarik tangan ku dan menuntunku untuk masuk kedalam kamar, ibu juga menggambil tas ransel ku yang ada di atas lemari, kemudian memilih beberapa bajuku dan di masukan ke sana.
"Ibu ada apa?" tanya ku bingung, karena aku bisa melihat jika ibu sedang menangis, dia juga memasukkan bajuku begitu buru-buru.
"Tidak ada apa-apa, tapi untuk beberapa hari kamu tinggal dulu di rumah nenek ya,"
"Kalau tidak ada apa-apa, kenapa Leta di suruh ke rumah nenek, ibu ada apa? ibu tolong kasih tau buk, jangan bikin Leta kepikiran."
"Aleta, percaya sama ibu, Tidak ada apa-apa dan jangan katakan apa pun pada nenek, bilang saja kalo kamu ingin liburan di sana. Ok!" Ibu meraup kedua pipiku dengan lembut lalu mengecup keningku. "Jangan pikirkan apa-apa nak, ayah dan ibu hanya butuh waktu untuk berdua saja. jadi kamu sementara waktu tinggal dengan nenek dulu ya," sambung ibu yang membuatku semakin curiga di buatnya.
Setelah itu aku tidak tau apa yang terjadi di rumah, karena saat aku pulang kondisi rumah sedikit berbeda, terutama kamar ku yang di renovasi lantai nya. ketika aku bertanya ibu bilang keramik kamar ku yang kemarin sudah banyak yang pecah padahal seingat ku tidak.
Malam pertama di rumah setelah menginap di rumah nenek, aku merasakan ada yang aneh, aku begitu takut saat melihat motor ayah yang terparkir di ruang tamu ketika aku melewatinya untuk ke kamar mandi.
Lalu setelah aku sampai di dalam kamar, aku juga mendengar seseorang memangil mama ku pelan dan saat aku menengok untuk melihat tidak ada siapa-siapa di belakang ku.
"Aleta...." suara berat itu begitu terdengar jelas memanggil namaku, aku juga merasakan hembusan angin di tengkuk ku seperti ada yang meniupnya dari belakang.
"Aleta... tolong aku, aku kedinginan."
Lagi-lagi suara itu terdengar begitu jelas meskipun pelan. Aku sudah ingin berteriak memanggil ibu dan ayah. Tapi aku tidak mau menggangu waktu istirahat mereka jadi aku memilih menutup seluruh tubuh ku dengan selimut lalu memakai headset lalu memutar musik dengan volume besar, berharap tidak mendengar suara aneh itu lagi.
Karena aku menutup rapat tubuhku alhasil aku jadi kegerahan dan tidak bisa tidur, di tambah suara musik yang begitu keras di telinga ku yang malam membuat kepalaku pusing.
Saat aku melihat jam di handphone ku, waktu sudah menunjukkan pukul 01:00 malam, masih lama ke pagi hari, aku benar-benar ingin cepat pagi, aku takut, aku juga malah tidak mengantuk. untuk menghabiskan waktu aku memilih membuka aplikasi Noveltoon lalu membaca beberapa judul novel di sana. Aku bahkan tidak tau sudah beberapa judul novel yang aku baca hingga mataku mulai lelah dan kantuk pun melanda, aku kembali melihat jam di handphone ku sekarang sudah pukul 03:00 yang artinya sebentar lagi pagi jadi aku aman. suara itu pun sudah tidak terdengar aku juga sudah tidak terlalu takut karena fokus ku teralihkan saat membaca. Tapi beberapa detik kemudian aku merasakan jika ada yang sedang berdiri memandangi ku di sudut kamar, aku mencoba mengintipnya dari ekor mata ku dan benar saja memang ada orang.
untuk memastikan jika aku tidak sedang berhalusinasi nasi maka aku memberikan diri untuk menengok ke arah di mana orang itu berdiri, tapi tidak ada siapa-siapa selain jaket ayah yang tergantung di belakang pintu, jaket yang waktu itu ayah kenakan.
"hihhhhhhh" tidak terasa aku merinding saat melihat jaket itu dan kembali menutup seluruh tubuhku, tapi beberapa detik kemudian dengan jelas aku merasakan jika ada tangan yang memelukku dari belakang.
Tangan itu begitu terasa dingin menusuk kulit, aku sudah hampir mati ketakutan, aku juga menutup mata ku rapat-rapat mulutku komat-kamit tidak karuan niat hati ingin membaca doa ayat kursi aku malah membaca doa makan. sial saat aku selesai dengan bacaan ku, dengan jelas aku mendengar suara terkekeh geli di belakang ku.
"Kamu mau memakan ku Aleta?"
Apakah Aleta dan keluarganya selamat dari hantu yang bernama Arga? atau mereka akan mati perlahan di tangan Arga sebagai balasan dari kecerobohan ayah Aleta yang menabraknya hingga mati?
yuk baca di bab selanjutnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Hazhilka279
ku. mampir. ni
2022-10-15
0
Arga Gumilar
arga mah gitu emang hahaha
2022-10-07
0
lyly & eka hiatus
mami ini akun aku jeon Eka yang di GC
2022-09-23
0