"Permisi nona, apa anda pernah melihat orang ini?"
Tentu saja Aleta tau, dan kenal siapa orang yang sedang mereka cari, tapi Aleta tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. karena itu sama saja dengan bunuh diri.
"Maaf saya tidak kenal," bohong Leta sambil berlalu pergi, tapi orang tadi memanggilnya lagi.
"Oh, maaf sudah mengganggu perjalanan anda nona. Tapi jika nanti ada melihat orang yang ada di foto ini, tolong hubungi kami." orang itu pun memberikan selebaran yang tadi ia pegang pada Leta, karena tidak ingin mereka curiga Leta pun menerimanya, lalu buru-buru memasukannya kedalam tas kemudian pergi dari sana.
Sesampainya di bus Aleta langsung mengambil selebaran tadi, kemudian ia baca dan betapa kagetnya dia setelah tau jika Arga adalah putra dari pemilik perusahaan properti terbesar di Indonesia, Arga juga adalah seorang pengusaha muda yang sukses di bidang pertambangan, tidak hanya itu Arga memiliki puluhan perusahaan otomotif di Indonesia hingga Singapura dan Malaysia.
Wajar jika roh Arga marah karena dia harus terpaksa meninggalkan semuanya, meninggalkan harta dan juga kesenangan duniawi yang biasa ia lakukan.
Aleta jadi takut, takut jika keluarga Arga tau apa yang terjadi pada putranya, sudah pasti keluarganya dalam bahaya.
"Ya tuhan, apa yang harus aku lakukan?" keluh Leta sambil menyandarkan punggungnya di kursi bus.
Tidak terasa akhirnya dia sampai di kampus dan hari ini kampus sangat ramai tidak seperti biasanya, mahasiswa sedang sibuk membicarakan sesuatu, karena penasaran Leta pun bertanya dan ternyata mereka sedang membicarakan tentang menghilang nya Arga, dengan macam-macam teori tentang penyebabnya. Mereka berspekulasi. Jika Arga di culik, sengaja bersembunyi dan yang paling konyol ada yang mengatakan jika Arga di sembunyikan oleh hantu tambang yang ia kelola, andai mereka tau jika pengusaha tampan yang sedang mereka cari ternyata sudah mati, dan menjadi hantu gentayangan yang sekarang jadi suaminya apa yang akan terjadi padanya? sungguh Aleta tidak bisa membayangkannya, yang pasti Aleta dan keluarganya akan mendapatkan masalah besar.
"Aleta,"
Mendengar namanya di panggil Aleta pun langsung menoleh dan ternyata Levi yang sudah berdiri di belakang nya.
"Ada apa?" jawab Leta malas.
"Lemes amat sih?" ledek Levi, sambil menggandeng tangan Aleta untuk masuk kedalam kelas.
"Levi, kamu tau soal berita menghilangnya pengusaha muda yang bernama Arga?"
"Tau lah, kan setiap hari berita di tv itu-itu saja," Levi melirik sekilas pada Leta, "jangan bilang kamu gak tau Aleta?" tanya Levi heran.
"Aku memang tidak tau, kamu taulah, setiap hari aku sibuk kuliah dan saat di rumah aku tidak pernah menonton tv, apa lagi berita." elak Leta.
"Tapi berita menghilangnya Arga ramai di sosial media Aleta!"
"Apa lagi di sosmed, aku tidak pernah update."
"Ya pantas kamu selalu ketinggalan berita dan tidak tau apa-apa!"
"Ya sudah-sudah, lebih baik kita fokus belajar daripada membicarakan hal yang tidak penting!" Aleta mencoba menghentikan pembicaraan tentang Arga, karena semakin Aleta banyak tau, dia semakin ketakutan jika rahasianya terbongkar.
"Ya tuhan, apa yang harus Leta lakukan? apa Aleta harus mengatakan hal yang sesungguhnya? Keluarga Arga pasti sedang bersedih karena di menghilang, tapi jika Leta mengatakan di mana Arga dan apa yang terjadi padanya, sama saja Aleta menjerumuskan ayah dan ibu kedalam penjara. ya tuhan tolong bukakan jalan agar masalah ini terselesaikan." doa Aleta dalam hatinya.
Setelah pulang kuliah Aleta langsung masuk kedalam kamar dan buru-buru membersihkan dirinya dengan mandi, baru setelah itu dia menemui ayah dan ibunya untuk bicara, membicarakan tentang pencarian yang keluarga Arga lakukan, yang cepat atau lambat pasti akan tau apa yang sebenarnya menimpa Arga.
"Apa yang harus kita lakukan nak?" tanya ayah Aleta yang terlihat sangat prustasi dengan masalah yang sedang mereka hadapi.
"Aleta tidak tau yah, yang pasti sepandai-pandai nya kita menyimpan bangkai suatu saat baunya akan tercium juga bukan?"
"Kamu benar nak, apa kita laporkan saja apa yang sebenarnya terjadi? agar kamu juga lepas dari roh Arga." usul sang ayah yang sebenarnya tidak rela jika putrinya harus menikah dengan roh Arga.
Di lain tempat, seseorang tengah duduk di bangku kebesarannya, laki-laki tampan dengan aura sangat dominan sedang menunggu laporan hasil dari pencarian tentang menghilangnya sang saudara kembar yang sudah satu minggu ini gencar di lakukan, tapi belum juga membuahkan hasil.
Dia adalah Bian, saudara kembar Arga, meski kembar hubungan mereka tidak terlalu dekat karena sedari kecil Bian di besarkan oleh nenek dan kakeknya sedangkan Arga di urus oleh mama dan papanya, dengan alasan agar keduanya bisa hidup mandiri nantinya dan tidak selalu bergantung satau sama lain, bahkan mereka di didik untuk selalu bersaing. Tapi ketika mendengar bahwa Arga menghilang Bian lah orang pertama yang langsung mencari keberadaan saudaranya itu. Bahkan Bian langsung pulang ke Indonesia setelah sekian lama menetap di Amerika.
"Apa kerja kalian?" Bian sedikit meninggikan nada suaranya karena merasa kecewa dengan anak buahnya yang begitu banyak, tapi sampai sekarang belum ada satu informasi pun yang ia dapatkan tentang keberadaan Arga.
"Maaf Tuan, tapi kami sudah mencari samapai ke pelosok, bahkan kami menyuruh media untuk terus memberitakan tentang menghilangnya Tuan Arga, tapi memang samapai saat ini kami belum mendapatkan apa-apa," jawab salah satu anak buah Bian.
"Telusuri jalan yang selalu Arga lewati, jangan lewatkan satu inci pun, periksa setiap cctv di sana, apa kalian mengerti?" titah Bian.
"Kami mengerti tuan,"
"Aku tidak mau tau, dalam waktu 1x24 jam harus ada kabar tentang Arga dan jika tidak, aku tidak akan segan-segan untuk memecat kalian semua."
"Baik Tuan, kami permisi."
"Aahhhh!" teriak Bian prustasi karena jujur firasat nya mengatakan jika Arga sedang tidak baik-baik saja.
Seketika bayangan masa lalu melitas jelas di ingatanya, di mana tubuh Arga tergeletak bersimbah darah di hadapannya, Bian masih ingat bagaimana mencekam nya waktu itu, Bian bahkan ingin mati ketika melihat Arga masih saja tidak sadarkan diri.
Karena begitu tidak sabar menunggu kabar dari anak buahnya, Bian memutuskan untuk menelusuri jalanan yang selalu Arga lewati setelah pulang kantor, dan ketika di tengah perjalanan dia seperti melihat tubuh Arga tergeletak bersimbah darah di atas aspal dengan kepala yang terluka parah. Bian pun langsung menepikan mobilnya untuk memastikan, tapi saat dia kembali dia tidak menemukan apa-apa di sana.
Karena dia pikir itu hanya halusinasi dari apa yang pernah terjadi dan rasa takut yang ia rasakan jadi Bian menepis semua itu, lalu memutuskan untuk kembali ke dalam mobil, tapi lagi-lagi dia melihat Arga tengah berdiri di samping mobilnya dengan sebagian wajahnya rusak parah dengan daerah yang masih mengalir hingga baju Arga basah dan berubah menjadi merah.
Bian pun buru-buru lari untuk menghampiri Arga tapi lagi-lagi dia menghilang begitu saja.
"Arga! apa semuanya baik-baik saja?" tanya Bian dalam hatinya.
Apakah Bian akan bisa melakukan Arga?
yuk baca bab selanjutnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Tatang Saleh
ter gmna klnjutanya..... apa lah keluarga aleta berterus terang... lanjut tuor...
2022-11-01
0