Takdir Rahel

Takdir Rahel

TR 01

Di sebuah Hotel mewah milik keluarga Jons kini tengah di adakan pesta penyerahan Pewaris yg pada awalnya hotel di pegang oleh Dion Satria Jons dan di turunkan untuk  putra satu-satunya Adam Jons , dan setelah Adam Resmi menjadi Presiden Direktur  Hotel Askara Grup.

Pada saat para undangan tengah sibuk menikmati makanan Adam mengambil alih mikrofon yg di pegang oleh pembawa acara "Perhatiannya untuk sebentar.." semua orang menoleh padanya.

"Terima kasih atas perhatiannya, dan terimakasih juga untuk para tamu undangan yg menyempatkan untuk datang di acara ini dan untuk nama yg saya sebutkan tolong naik ke panggung,'Fitri Enjelista' "

lalu sebuah lampu menyorot pada Fitri yg duduk di samping ibu Adam, ia terkejut karna namanya di panggil oleh kekasihnya lalu ia maju ke depan dan berdiri di samping Adam.

Adam tersenyum menatap kekasihnya, sedangkan Fitri yg merasa dek-dekan langsung menatap Adam sambil tersenyum malu-malu, Adam pun berjongkok di hadapannya sontak Fitri terkejut dan mencoba membangunkan dia. "Apa yg kamu lakukan Adam..."

Adam tidak peduli ia mulai berbicara "Fitri terima kasih untuk waktu 3 tahun yg telah kita habiskan bersama-sama, dan terima kasih karna kamu masih setia bersama ku walau banyak masalah yg kita hadapi.Hari ini tanggal 20 juli di mana tanggal ini kita bertemu pertama kali dan aku harap kamu mau menerima ku untuk bisa menemanimu hinga akhir usia, Fitri Enjelista..."

Adam pun mengeluarkan sebuah kotak merah dari sakunya "Will you marry me??." Sontak Fitri menutup mulutnya dan terlihat dari jauh kedua orang tua Adam terlihat bahagia karna putra satu-satunya mereka akhirnya sudah tumbuh dewasa dan ini saatnya ia melanjutkan hidupnya ke jenjang yg lebih serius yaitu pernikahan.

Dan jawaban Fitri "Yes, I would." dan Adam yg mendengar jawaban Fitri sangat bahagia lalu langsung memasangkan cincin itu ke jari manis tangan kiri Fitri lalu para tamu pun bertepuk tangan sedang Adam langsung memeluk Fitri lalu mengecup bibirnya dan sontak para hadirin di sana menjadi heboh dengan aksi Adam.

Akhirnya mereka turun dan seorang pria menghampiri mereka "Hey kawan, selamat yah..." Ia pun bersalaman dengan Adam dan Fitri , setelah bersalaman Adam pun memeluk sahabatnya itu.

"Kamu baru pulang kawan, makasih karna mau datang ke acara ku.." Abel tersenyum bukan karna perkataan Adam namun karna Fitri di depannya yg terlihat cantik dan Fitri malam menjadi grogi. setelah selesai berpelukan Adam merangkul sahabatnya itu lalu mengajaknya minum.

Acara itu di adakan hinga malam hari Fitri yg sudah mengantuk berpamitan pada ayah dan ibu Adam agar pulang terlebih dahulu, Fitri bangkit dari duduknya "Ma, pa, Fitri pamit pulang dulu Fitri sudah merasa mengantuk, apa lagi besok Fitri ada pemotretan."

Ibu Adam menahan tangan calon menantunya itu "Tunggu adam biar di antar kamu sampai ke rumah." Fitri menoleh pada Adam yg masih asih berbincang dengan sahabatnya , lalu ia kembali menoleh pada calon ibu mertuanya.

"Gak usah tante, adam kayaknya lagi sibuk berbincang bersama teman-temanya Fitri bisa pulang sendiri aja ma, lagian Fitri juga bawa mobil." Ayah Adam pun langung berbicara "Sayang sudah lah, biarkan dia pulang lagian lebih baik dia pergi sendiri dari pada ia bersama Adam. Apa kamu tak melihat kelakuan putra mu itu "

ayahnya menunjuk adam yg terus meneguk minuman yg berbahan dasar Alkohol itu, ia pun menggeleng-gelengkan melihat sikap putranya yg ia pikir sesudah dewasa rupanya masih suka minum alkohol dengan berlebihan "Yasudah pulang lah, hati-hati di jalan jika terjadi sesuatu langsung telfon mama." Fitri mengangguk dan langsung pergi.

Dari jauh Abel yg melihat kepergian Fitri langsung menaruh gelas Winenya yg belum habis ke meja lalu berpamitan pada Adam untuk pulang lebih dulu "Dam, gua pulang dulu..." adam mengangguk "Hati-hati di jalan kawan."

Abel mengangguk lalu langsung pergi dengan tergesa-gesa ,ia terus mengikuti Fitri dari belakang sampai ke parkiran hotel yg sunyi itu , pada saat Fitri membuka mobilnya dan akan masuk tiba-tiba sebuah tangan kekar menahan tanganya sontak ia menoleh ke belakang "Abel!!"

Abel langsung menutup mulut Fitri dengan tanya , lalu ia memeriksa sekitarnya lalu langsung masuk ke mobil milik Fitri.

Fitri menatapnya "Apa yg kamu lakukan??" Abel berbicara "Ayo cepat masuk, aku sudah sangat merindukan mu."

Fitri memeriksa di sekitarnya lalu ia masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Abel dan mobil itu pun mulai berjalan pergi. Setelah semua teman Adam sudah kembali pulang ia menghampiri kedua orang tuanya yg senantiasa menunggunya.

"Halo ma, pa, belum pulang?, Fitri di mana?." Ibunya berbicara "Kita pulang sama-sama dan mama gak mau kamu pulang sendiri pakai mobil mu, lihat kamu sekarang sudah sangat mabuk mama khawatir akan terjadi sesuatu pada saat pulang nanti."

Adam menghela napas pelan, kedua orangtuanya itu memang selalu berpikir berlebihan padahal dia sudah dewasa  "Mama ini terlalu berlebihan Adam udah gedek ma, sekarang aja umur Adam udah 29 tahun. terus Fitri mana??".

Ibunya menatap kesal putranya "Apa kamu meragukan insting seorang ibu??"Adam menghela napas pelan "Iya Adam percaya, sekarang di mana Fitri." Ayah Adam  malah menjawab

"Dari tadi kamu tanya di mana tunangan mu itu, yg jelas lah dia sudah pulang. Papa kasihan sekali pada dia yg menunggu kamu dari tadi dan kamu masih sibuk dengan sahabatmu." Adam menjadi merasa bersalah lalu ia pun mencoba menelfon Kekasihnya .

...****************...

Di sebuah jalan sepi terparkir sebuah mobil hitam di tepi jalan di tempat duduk di bagian tengah Abel duduk dan wajahnya menatap seorang wanita di hadapanya yg tidak bukan dan tidak lain adalah Fitri  ia perlahan membuka Dress yg ia pakai dan melemparnya ke sembarang arah hingga yg tersisa hanya bara dan cdnya.

Abel tersenyum menatap Fitri dan ia mulai bergairah lalu tanpa basa-basi ia langsung menyambar bibir manis milik Fitri dan terus melumatnya dengan penuh gairah, setelah dari bibir manis Fitria ia beralih mencium leher putihnya hinga meninggalkan bercak merah.

Tiba-tiba terdengar suara hpnya berdering sontak mereka menghentikan kegiatan mereka dan Fitri pun langsung memeriksa hpnya, dan tertulis di layar hpnya 'Adam❤' ia meantap Abel, dan peria itu menatapnya "Siapa??" Fitri berbicara "Adam , bagai mana jawab atau enggak??".

Abel pun menggeleng "Biarkan saja dia pasti mengira kamu sudah tidur." Fitri pun membiarkannya hingga panggilan berakhir lalu ia kembali menaruh hp tadi tempatnya dan langsung melingkarkan tanganya pada leher Abel "Kita lanjut Baby." Dan mereka pun kembali menautkan bibir satu sama lain.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!