Lima_ Titik Awal

Bu Nilam yang baru saja tersadar dari pingsannya, menatap sang putri dengan tatapan sendu. Entah apa yang dipikirkan oleh ibunya Melati tersebut, yang saat ini tengah menggenggam tangan sang putri dengan begitu erat.

Kedua orang ibu dan anak itu hanya saling tatap, tidak ada yang memulai untuk berbicara. Hingga beberapa saat lamanya, hanya keheningan yang tercipta di ruangan yang serba putih tersebut.

"Tidak masalah jika kita harus pergi dari kota ini, Nak. Kita akan pergi, pergi jauh dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan keadaanmu, juga bayi yang ada dalam kandunganmu. Apa pun yang terjadi, kita akan selalu bersama-sama, Mel," lirih bu Nilam yang mengurai keheningan, seraya menatap sang putri,

Melati menggeleng, "Bu, kenapa Ibu menyembunyikan semua ini dari Mela? Kenapa Ibu tidak cerita sama Mela, kalau Ibu sakit?" Melati bukannya menanggapi perkataan sang ibu, tetapi gadis itu justru protes sama ibunya kenapa menyembunyikan masalah serius seperti ini.

"Ibu tidak apa-apa, Mel. Kamu tidak perlu khawatir," hibur Bu Nilam.

"Ibu sakit, Bu? Kenapa Ibu bilang tidak apa-apa? Penyakit Ibu kambuh, itu karena Melati, Bu?" Melati kembali tergugu, gadis itu menyembunyikan wajahnya di lengan sang Ibu.

Bu Nilam mengelus puncak kepala putrinya dengan penuh kasih, "bukan karena kamu, Mel. Ibu hanya kaget saja, tadi." ucap bu Nilam mencoba menghibur sang putri.

Melati mendongak, menatap sang ibu dengan air mata yang masih berlinang. "Bu, Mela tidak mau membuat Ibu bersedih lagi. Mela tidak mau membuat Ibu dihina oleh orang-orang, karena Ibu memiliki anak yang hamil di luar nikah. Mela mau menggugurkan kandungan ini, Bu," ucap Melati, yang membuat bu Nilam membelalakkan mata.

"Tidak, Nak. Itu tidak benar! Ibu tidak setuju, Mel!" seru bu Nilam, "apa yang kamu pikirkan, hingga kamu berniat untuk menggugurkan kandungan itu, Mel?" tanya bu Nilam yang tidak mengerti dengan jalan pikiran sang putri.

"Apa yang telah kamu lakukan bersama Arjuna adalah sebuah kesalahan dan dosa besar, Mel! Jangan kamu tambah lagi dosa mu, dengan menggugurkan bayi yang tidak berdosa itu!" Bu Nilam menatap putrinya dengan prihatin.

"Bagaimana pun caranya hadir ke dunia ini, bayi ini tetaplah anugerah yang harus di syukuri." bu Nilam mengusap lembut perut sang putri yang masih rata, "kita akan merawatnya sama-sama, Nak. Ibu janji akan menjaga kesehatan, agar Ibu bisa terus mendampingi kalian berdua." ucap bu Nilam.

Melati mengangguk dan langsung memeluk sang ibu kembali, "terimakasih, Bu. Terimakasih karena Ibu mau memaafkan Mela," lirihnya.

#####

Keesokan harinya, bu Nilam yang merasa bahwa kondisinya sudah membaik, bersikukuh meminta untuk keluar dari klinik tersebut pagi itu juga.

Melati pun akhirnya menuruti keinginan sang ibu, setelah dokter mengatakan bahwa kondisi bu Nilam sudah cukup baik meski tetap harus banyak beristirahat.

Begitu keluar dari klinik, Melati dan ibunya memutuskan untuk menaiki angkot menuju terminal bis antar kota antar provinsi. Sepanjang perjalanan menuju ke terminal, ibu dan anak itu tidak saling berbicara tetapi tangan keduanya terus saling menggenggam.

Masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri, bu Nilam yang memikirkan kemana tujuan mereka selanjutnya setelah tiba di terminal? Sedangkan Melati memikirkan, kota mana yang harus mereka tuju dengan kondisinya yang tengah hamil di luar nikah?

Setelah hampir tiga puluh menit, angkot yang mereka tumpangi tiba di terminal induk. Setelah membayar ongkos angkot tersebut, Melati bergegas menuntun sang ibu untuk mencari bis jurusan kota yang akan mereka tuju.

"Kita akan kemana, Nak? Apakah, kamu sudah memiliki gambaran?" tanya bu Nilam, ketika Melati menuntunnya dengan langkah pasti.

Melati tersenyum dan mengangguk, "kita ke Bali ya, Bu. Kita cari tempat di daerah wisata yang ramai, kita bisa buka usaha di sana," ucap Melati optimis.

Bu Nilam mengernyitkan dahinya, "di sana kan, apa-apa serba mahal, Mel? Apa uang kita cukup untuk sewa rumah dan modal usaha, Nak?" tanya bu Nilam.

"InsyaAllah cukup, Bu. Semalam, orang suruhan mamanya mas Arjun memberikan tambahan sejumlah uang dan memasukkan kedalam tas ini." balas Melati tanpa menjelaskan, kenapa Ricko memberikan uang tambahan.

Bu Nilam mengangguk-angguk dan tidak bertanya lebih lanjut.

Langkah Melati dan bu Nilam berhenti tepat di depan loket, Melati kemudian memesan dua tiket untuk menuju ke kota Denpasar. Setelah membayar tiket tersebut, Melati mengajak sang ibu untuk menunggu di dalam bis yang terlihat nyaman.

Bis antar kota antar provinsi kelas eksekutif dengan air conditioning yang dingin, serta tempat duduk yang empuk lengkap dengan bantal busa kecil dan selimut.

Melati memilih bis kelas eksekutif karena perjalanan yang akan mereka lewati sangatlah panjang, butuh waktu sekitar tiga puluh jam perjalanan untuk sampai ke kota Denpasar.

Melati dan ibunya duduk dengan nyaman sambil menyandarkan tubuh lelah mereka di sandaran kursi yang dapat di rebahkan, tak lama kemudian kedua wanita berbeda generasi itu tertidur dengan lelap begitu bis mulai melaju di jalan raya.

Sepanjang perjalanan itu, Melati lebih banyak diam, sementara sang ibu lebih sering menghibur Melati.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan itu, akhirnya Melati dan sang ibu tiba di kota Denpasar.

Hari menjelang sore, ketika Melati dan bu Nilam menginjakkan kaki di ibukota provinsi pulau Dewata tersebut. Melati dan ibunya bergegas menuju tempat wisata, yang menjadi tujuan mereka untuk menetap.

Pantai Sanur, yang berada di wilayah kelurahan yang terletak di Kec. Denpasar Selatan, menjadi pilihan Melati untuk membawa sang ibu menetap di sana.

Setibanya di Sanur, mereka berdua mencari penginapan terlebih dahulu dan esok pagi baru akan memulai untuk mencari tempat tinggal.

Penginapan sederhana dengan harga murah yang mereka pilih, karena mereka harus berhemat sebelum mendapatkan tempat tinggal dan juga memulai usaha untuk mendapatkan uang.

#####

Pagi-pagi sekali, Melati dan ibunya berjalan menyusuri tempat wisata tersebut sambil sesekali bertanya kepada penduduk lokal, apakah ada rumah kecil ataupun kios yang akan dijual.

Setelah berjalan cukup jauh dan bertanya pada beberapa orang, Melati dan sang ibu pun mendapatkan informasi bahwa ada kios cukup luas yang akan dijual oleh pemiliknya.

Kios tersebut juga di tempati oleh sang pemilik, sebagai rumah tinggal. Mendengar hal tersebut, tentu saja membuat ibu dan anak itu sangat gembira dan langsung menuju ke kios yang diinformasikan kepada mereka barusan.

Melati dan ibunya berjalan dengan cepat menuju kios yang dimaksudkan, kedatangan mereka berdua disambut baik oleh sang pemilik yang akan menjual kios tersebut.

"Bagaimana, Bu. Apakah ibu setuju, dengan harga yang saya tawarkan?" tanya sang pemilik kios.

Melati dan sang ibu saling pandang dan keduanya mengangguk bersamaan.

"Iya, Pak. Kami ambil kios ini," balas bu Nilam dengan pasti.

Transaksi pun berjalan dengan lancar dan mulai esok hari, Melati dan sang ibu sudah bisa menempati kios tersebut.

Tiada henti ibu dan anak itu mengucap rasa syukur, karena dimudahkan dalam mencari tempat tinggal yang baru. Tempat tinggal yang akan menjadi titik awal kehidupan mereka berdua, serta bayi yang saat ini masih bersembunyi di rahim Melati.

"Terimakasih Ya Allah ... hamba yakin bahwa di setiap ujian yang Engkau berikan, pasti terselip hikmah yang indah untuk hamba-Mu yang sabar," lirih bu Nilam dengan penuh rasa syukur.

TBC,,,

🌷🌷🌷

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Al-Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat : 5-6)

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ayo mel semungut buat hdup yg lbih baik 💪💪💪

2023-06-13

1

🌽𝙼𝙸𝚉𝚉𝙻𝚈ᵇᵃˢᵉ

🌽𝙼𝙸𝚉𝚉𝙻𝚈ᵇᵃˢᵉ

kasih sayang seorang ibu tak terhingga.. memaafkan kesalahan sang anak..dan tidak menghakimi...

2023-04-30

1

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

ttp semangat

2023-01-09

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 37 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!