Jho bangun siang, dia pulang dari mengantar David sampai hotel jam dua belas malam. Jadi dia tidur mungkin sekitar jam satuan, karena tidak bisa tidur setelah masuk kamar hotelnya.
Jam sepuluh pagi, pintu kamar Jho di gedor dari luar. Jho menggeliat karena merasa terusik dengan gedorana dan teriakan sahabat-sahabatnya.
"Ada apa sih mereka pagi-pagi gedor pintu kamar orang." gerutu Jho.
Dia mencoba mengabaikan teriakan dan gedoran dari luar, hingga ada keributan kecil di sana. Sebuah perdebatan entah antar siapa, tapi Jho akhirnya terusik dan dia bangun dari tidurnya. Lalu melangkah ke arah pintu dan membukanya.
Sambil menguap, Jho melihat ketiga sahabatnya dan juga anak laki-laki kecil di gendong Nathan mencoba masuk ke dalam kamar Jho. Masih ada suara omelan seorang perempuan di depan kamar Jho.
"Laki-laki tidak punya etika! Berteriak di depan kamar orang, mengganggu saja!" ucap perempuan yang ada di kamar di depan Jho.
Jho menutup pintunya dan menuju ke dalam melihat sahabatnya duduk di ranjang dan di kursi. Tanpa bicara, Jho masul ke dalam kamar mandi.
"Eh, lo tahu David chek out?" tanya Yudha pada Jho.
"Ya, semalam gue mengantar dia ke bandara." jawab Jho.
"Kenapa pulang duluan?" tanya Nathan.
"Mamanya masuk rumah sakit, jadi dia ngga sempat beritahu kalian. Katanya kalian udah molor, jadi dia menghubungi gue." kata Jho.
"Hmm, tante Heni memang sering sakit-sakitan. Mungkin juga karena masalah David bercerai dari Rania. Wanita itu terlalu egois, kenapa hanya karena David terlalu dingin sikapnya dan tidak romantis padanya sampai dia menggugat cerai David. Mungkin itu yang membuat tante Heni sering sakit-sakitan." kata Yudha.
"Mungkin, dan gue tadi pagi ngga sengaja buka sosial media. Di sana ada berita tentang Rania sudah mendapat gandengan baru, dan tahu tidak? Dia berfoto dengan mesra sama gandengannya itu." kata Nathan.
"Mungkin memang Rania menginginkan pasangan yang romantis. Tapi gue takut deh, jangan-jangan itu hanya alasan saja tante Heni masuk rumah sakit, padahal mungkin saja David setelah mamanya masuk rumah sakit mau di jodohkan dengan pilihan mamanya." tebak Dion.
Nathan dan Yudha tampak berpikir, masuk akal juga jika seperti itu.
"Lo benar, kupikir memang masuk akal jika nanti David di jodohkan dengan perempuan pilihan mamanya." kata Yudha.
"Kita tunggu saja kabar dari David setelah kita pulang besok." kata Dion lagi.
"Apa Jho tahu masalah David?" tanya Yudha.
"Gue ngga tahu." kata Nathan, Dion hanya mengangkat bahunya saja.
Jho keluar dari kamar mandi, dia merasa segar setelah mandi pagi ketika baru bangun tidur. Ketiga sahabatnya itu menatap Jho sejak dari keluar kamar mandi sampai dia memakai baju santainya.
Jho pun ikut bergabung, duduk di sebelah Nathan dan bermain dengan Kevin.
"Kalian sudah sarapan?" tanya Jho.
"Sudah, tadi di restoran hotel. Jho, lo tahu tidak masalah David?" tanya Nathan.
"Masalah apa?" tanya Jho heran.
"Ya, barangkali dia mau di jodohkan sama tante Heni dengan pilihan mamanya." kata Yudha menimpali, Jho tampak berpikir.
Mengingat tadi malam sewaktu mengantar David, tidak menyinggung masalah perjodohannya.
"Gue ngga tahu, bahkan tadi malam David ngga menyinggung masalah perjodohan. Dia cerita di suruh segera pulang secepatnya, jadi tadi malam dia minta antar sampai bandara sama gue." kata Jho.
Ketiganya pun diam, Nathan menggendong anaknya yang sedang rewel. Mamanya meminta jangan bawa Kevin liburan, tapi Nathan kekeh ingin membawanya. Karena merasa ada Kikan adiknya yang akan ikut membantunya juga menjaga. Tapi ternyata lebih repot, anak hampir dua tahun itu masih tetap rewel.
Mantan istrinya belum pernah menjenguk Kevin setelah mereka berpisah. Yudha, Dion dan Jho merasa kasihan dengan Nathan. Mereka juga suka membantu Nathan menjaga Kevin, tapi Nathan harus punya baby sitter untuk menjaga anaknya.
"Than, lo harus cari baby sitter buat jaga Kevin dan mengasuhnya. Lo juga agar ngga kerepotan menjaga Kevin, lagian kenapa lo bawa Kevin ikut liburan sih. Kan kasihan juga dia harus naik pesawat dan bolak-balik naik mobil." kata Yudha.
"Iya Than, lo harus cari baby sitter. Bila perlu lo buat tuh baby sitter istri lo, kayak di novel-novel itu tuh. Baby sitter di nikahi majikannya, lumayan keren kan?" kata Dion menimpali ucapan Yudha.
"Nanti gue pikirkan, tapi jika baby sitternya tua. Gue ogah banget nikahin, lagian ya kalau menikah itu atas dasar ketertarikan dan cinta. Bukan karena dia mengasuh anak gue." kata Nathan.
"Terus sekarang kita mau kemana?" tanya Jho.
"Emm, ke pantai aja yuk?" ajak Dion.
"Mau apa? Cari kerang kayak abege-abege gitu?" tanya Jho pada Dion.
"Ish, ya kita cari hiburanlah di sana. Menikmati alam secara alami, yaitu laut." jawab Dion.
"Kita kesini itu mau liburan dan cari hiburan, kita ke kelab malamlah. Berjoget kita di sana dan minum juga." kata Jho dengan antusias.
"Yakin lo mau minum?" tanya Dion.
"Ya ngga, tapi setidaknya kita bisa turun ke lantai dansa. Dan, gue juga mau minta nomor ponsel Seruni." jawab Jho dengan bersemangat.
Membuat ketiga sahabatnya saling pandang, berarti Jho serius menyukai gadis pelayan itu. Pikir mereka.
"Lo serius sama gadis itu?" tanya Yudha.
"Ya, gue serius. Gue akan kejar dia, sebelum gue kembali ke Jakarta. Gue harus dapatkan nomor teleponnya." kata Jho lagi.
"Okelah, nanti malam kita kesana. Siang ini kita renang aja, atau kita pergi ke sebuah desa yang mempunyai adat tradisional." kata Dion.
"Oke, kita laut aja. Main banana boat, bagaimana?"
"Setuju!"
"Ya, baiklah. Anakku akan gue titipin lagi sama Kikan. Hari ini dia hanya di hotel saja katanya, nanti gue kasih uang jajan sama dia." kata Nathan.
Semuanya pun kembali ke kamarnya masing-masing, untuk bersiap pergi ke laut dan bermain banana boat.
Tuuuut
Ponsel Nathan berbunyi, mamanya. Nathan berkerut.
"Halo ma?"
"Kamu cepat keluar, mama ada di lobi hotel ini. Mama mau jemput Kevin." kata mamanya Nathan, membuat Nathan berkerut dahinya.
"Mama ada di hotel?" tanya Nathan heran, ketiga sahabatnya juga bingung.
"Iya, mama mau jemput Kevin. Kamu sih, kenapa Kevin di bawa ikut liburan sih?"
"Ya udah, aku turun temui mama." kata Nathan.
Klik!
"Ada apa?" tanya Jho.
"Mama, ada di hotel ini."
"Lho, kok bisa?"
"Iya, beliau menyusul. Mau jemput Kevin katanya." ucap Nathan lagi.
"Ya udah, sana. Seorang nenek akan khawatir cucunya lama bersama dengan papanya, lo juga pastinya repot kan." kata Jho lagi.
Nathan lalu keluar dari kamar Jho, di susul sama Yudha dan Dion. Kemudian Jho, mereka akan menemui mamanya Nathan. Menyapa wanita paruh baya itu yang dengan suka rela menjemput cucunya ke Bali.
_
_
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
sari emilia
bukan jho dah minta no nya seruni ko mo minta lg....bingung nih
2023-06-11
0
0316 Toiyibah,S,Pd.
seru juga bila gabung
2023-01-11
0
Evi
aq suka ceritanya
2022-10-14
3