20. Pengasuh Baru

Nathan menemui mamanya di lobi hotel dengan membawa Kevin. Dia merasa lega juga setelah mamanya menelepon bahwa ada di Bali. Terkadang dia memang kerepotan mengurus Kevin, menyuruh Kikan untuk menjaganya setiap waktu juga tidak mungkin.

Karena anak abege sekarang memang inginnya bersenang-senang dengan teman-temannya, bukan mengasuh anak kecil. Jadi, dia beruntung sekali mamanya mengerti mau datang ke Bali menyusul cucunya.

Sampai di lobi, dia melihat mamanya duduk dengan seorang gadis duduk dengan sopan. Seperti memakai baju baby sitter, Nathan mengerutkan dahinya.

"Kevin, sini sama eyang ya. Papa pasti repot ngurus kamu liburan, papamu bandel sih." kata mamanya Nathan menyodorkan anaknya pada mamanya.

"Mama bawa orang kesini?" tanya Nathan melirik gadis yang berdiri di belakang mamanya.

Dia menunduk dalam, merasa malu. Wajahnya tidak terlihat jelas oleh Nathan karena rambut sebahunya sedikit menutupi pipinya. Tapi kemudian dia menariknya ke belakang telinga.

Nathan terkesima, dia melihat gadis itu berwajah mulus dan hidung mancung. Nathan berdehem kecil, merasa grogi dengan gadis di belakang mamanya. Nathan bertanya lagi pada mamanya, karena tidak di jawab pertanyaan tadi. Sibuk dengan cucunya.

"Ma, siapa gadis di belakang mama itu?" tanya Nathan lagi.

"Oh, ini mama bawa dia dari yayasan. Nanti jadi pengasuh Kevin jika kamu bekerja, nanti dia yang bawa kemana aja sama mama. Bagaimana, kamu setuju mama bawakan baby sitter untuk Kevin?" tanya Mamanya meminta persetujuannya.

"Dia berkompeten ngga mengasuh anak?" tanya Nathan melirik gadis pengasuh itu.

"Tenang aja, yayasan itu punya teman mama. Jadi mama minta yang terbaik dari sana, jadi di kasih dia." kata mamanya.

Nathan masih memperhatikan baby sitter baru itu, tidak ada yang di unggulkan dari penampilan. Tapi, apa salahnya di coba.

"Nanti dia tinggal di rumahku, ma?" tanya Nathan.

"Ya tentu saja, Nathan. Dia kan baby sitter Kevin. Nanti dia tidur dengan Kevin jika Kevin mau, atau Kevin bisa tidur denganmu. Itu terserah kamu." kata mamanya.

"Emm, boleh di coba." kata Nathan.

"Nah, begitu dong. Nayra, sini maju. Kenalkan majikan kamu sekarang, dia Nathan papanya Kevin." kata mamanya Nathan.

Nayra maju dan memberi salam dengan menangkup kedua tangannya. Dia pun memperkenalkan diri pada Nathan, menatapnya sejenak.

"Saya Nayra Salsabila tuan Nathan, baby sitter barunya Kevin." kata Nayra sopan.

"Ya, baiklah. Sebulan aku coba ya kamu menjadi baby sitter Kevin. Kalau saya kurang nyaman dengan pekerjaanmu mengasuh Kevin, kamu bisa kembali ke yayasan lagi." kata Nathan.

"Iya tuan, anda boleh mencoba satu bulan pekerjaan saya. Kalau saya tidak bisa mengasuh Kevin, saya akan kembali ke yayasan lagi." kata Nayra, membuat Nathan mengerutkan dahinya.

Dia seperti menantang, apakah dia bisa di percaya. Atua dia hanya ingin uji coba saja?

"Nah, sekarang Kevin mama bawa pulang ke Jakarta ya. Kamu kapan pulang liburannya?" tanya mamanya.

"Besok kayaknya, teman-temanku mau berlibur ke pantai dulu. Dan malamnya mau menghabiskan bersenang-senang di kelab malam." kata Nathan.

"Kamu jangan mabuk, Nathan." kata mamanya mengingatkan.

"Ngga ma, aku hanya bersenang-senang aja." jawab Nathan, sesekali dia melirik Nayra.

"Ya sudah, mama mau jalan-jalan dulu dengan Kevin dan Nayra. Sore mama langsung pulang, papa ngga mau di tinggal lama sama mama." kata mamanya.

"Ish, udah tua juga masih saja bucin." ucap Nathan.

"Kalau sudah terbiasa dengan pasangan, pasti satu sama lain akan saling mencari pasangannya yang hilang."

"Memang mama hilang? Atau menghilang?"

"Kamu tuh, ya udah. Mama bawa Kevin ya, ayo Nayra kita jalan-jalan beli oleh-oleh khas Bali." kata mama Nathan mengajak baby sitter baru Kevin.

"Baik nyonya."

Kemudian mereka pun pergi meninggalkan Nathan yang masih berdiri terpaku. Dia menghela nafas panjang, sepanjang mamanya dan Nayra pergi meninggalkannya dia masih setia menatap kepergian keduanya sampai menghilang.

"Lo kenapa diam aja?" tanya Dion menepuk pundak Nathan dengan keras, yang tiba-tiba sudah di sampingnya.

"Lo ngagetin gue aja sih." kata Nathan kaget dengan Dion.

"Gue kesini mau menyapa mama kamu, tapi beliau sepertinya sudah pergi ya. Kok gue lihat mama kamu bawa cewek?" tanya Dion.

"Dia pengasuh Kevin yang baru. Mama yang bawa, katanya biar gue ngga repot." jawab Nathan.

Kini mereka sudah berjalan menuju lift dan akan masuk ke kamar masing-masing untuk mempersiapkan liburan ke pantai dan bermain banana boat. Nathan lupa memberitahu adiknya kalau mamanya datang.

"Duh, gue lupa." kata Nathan menepuk dahinya.

"Lupa apa?" tanya Dion.

"Kikan ngga gue kasih tahu kalau mama kemari.' kata Nathan.

"Yaelah, lo kenapa ngga telepon adik lo itu?"

"Ya, gue fokus sama tuh baby sitter baru. Dia cantik dan hidungnya mancung, sampai gue lupa dan mama juga lupa tanya Kikan di mana." kata Nathan.

"Haish, lo naksir sama pengasuh baru anak lo itu?" tanya Dion.

"Gue ngga tahu,dia akan tinggal di rumah gue. Minimal satu bulan, karena dia akan bekerja dengan masa uji coba dulu." kata Nathan.

"Aneh banget, memang ada masa uji coba dalam pekerjaan baby sitter?"

"Ya, hitung-hitung masa training dia. Kalau gue nyaman dengan pekerjaannya dan bagus. Ya oke, gue lanjutin dia jadi pengasuh Kevin. Kalau ngga ya, udah cari lagi."

"Tapi memang ada benarnya juga menurut mama lo itu, cari pengasuh yang perlu lo bayar untuk menjaga anak lo sewaktu lo kerja. Gue lihat lo jarang pergi keluar kota karena ada kerjaan." kata Dion.

"Ya, gue serahkan ke sekretaris gue. Karena gue ngga mau ninggalin Kevin lama." kata Nathan.

"Ya udah, nanti jika ada pekerjaan luar kota lo bawa tuh pengasuh Kevin. Kan dia jaga anak lo selama lo bekerja." kata Dion lagi.

Percakapan mereka terhenti karena harus berpisah masuk kamar masing-masing. Nathan menyiapkan baju ganti dan juga celananya, karena di pantai dan bermain banana boat itu akan basah semua bajunya.

_

_

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***