08. Surat Gugatan

Yudha semakin di curigai oleh istrinya, setiap hari Marsya selalu bertanya dan menangis. Dia melihat di televisi kedekatan Yudha dan para artis itu, maka itu membuat pemicu di mana Marsya akan menangis. Membuat Yudha semakin pusing di buatnya.

Dia tidak tahu harus bagaimana, menjelaskan pada istrinya jika tidak pernah macam-macam meski terlihat di televisi itu akrab sekali dengan para artis.

Hingga suatu hari, Marsya pergi tanpa pamit pada Yudha. Yudha tidak tahu jika istrinya itu pergi, saat itu dia kelelahan pulang malam hari. Tidak melihat Marsya di rumahnya, dia tidak peduli. Dia senang Marsya tidak ada, artinya tidak ada penyambutan drama menangis dan marah dari Marsya malam ini.

Hanya sehari saja, mungkin Marsya sedang pulang ke rumah orang tuanya. Pikir Yudha, jadi membiarkan ranjang tidurnya kosong sebelah. Dia ingin istirahat dengan tenang.

"Mungkin Marsya ingin menenangkan diri di rumah mamanya." kata Yudha bicara sendiri.

Tanpa mau mencari tahu pada pembantunya atau satpam di depan rumahnya. Dia mau mandi dan segera beristirahat. Karena sudah makan malam di luar dengan sahabat-sahabatnya, tinggal istirahat saja.

Pagi hari, berjalan seperti biasa. Yudha bangun pagi dan segera bersiap untuk pergi ke kantor. Waktu dari hari ke hari terasa cepat. Hari ini dia akan bertemu dengan penyanyi dangdut yang meminta bantuannya untuk mengusut masalah pelecehan yang di terimanyaa dari sang produser rekaman.

Setelah berpakaian lengkap, Yudha turun dari tangga menuju meja makan. Di sana sudah tersedia roti bakar kesukaan Yudha. Ina pembantunya menyiapkan dengan cepat. Satu tangkap roti bakar selai kacang dan susu segar satu gelas.

Yudha duduk dan langsung melahap roti bakarnya, sambil memainkan ponselnya. Mengunyah rotinya dan bertanya pada Ina tentang kemana Marsya.

"Ina, nyonya pergi bilang tidak sama kamu?" tanya Yudha tanpa mengalihkan matanya dari ponsel.

"Ngga tuan, saya tanya tapi nyonya ngga jawab." kata Ina.

"Emm, mungkin ke rumah mama." kata Yudha.

Lima menit roti bakar satu tangkap habis di makan Yudha, dia lalu meminum susu segarnya itu. Kemudian dia pun segera keluar rumah dan menaiki mobilnya, pergi ke kantor firma hukum yang menaunginya bekerja.

_

Satu minggu sudah Yudha di tinggal Marsya, dia tahu Marsya ada di rumah mertuanya. Dan sialnya lagi dia belum sempat mendatangi Marsya atau menghubunginya melalui telepon. Dalam satu minggu ini justru dia sibuk sekali dengan artis dangdut itu, karena sang produser itu kini tidak terima dia di laporkan oleh penyanyi dangdut.

Penyanyi dangdut itu mencari bukti cctv sebelum laporannya turun ke kantor Yudha. Juga bukti chat tidak senonoh di ponsel sang biduan masih tersimpan rapi, jadi itu bisa di gunakan sebagai bukti jika dia benar-benar di lecehkan oleh sang produser.

"Bagaimana pak Yudha, apakah semua bisa di laporkan?" tanya sang biduan.

"Bisa, chat itu juga sudah masuk barang bukti. Tapi, apakah rekaman cctv juga ada?" tanya Yudha.

"Sebenarnya saya sedang mencari pak Yudha, saya menyuruh orang untuk melakukan itu." kata sang biduan.

"Hemm, kalau begitu kita tunggu bukti dari cctv. Jika sudah di dapat. Baru kita laporkan, karena jika di laporkan lebih dulu kemudian mencari barang bukti berupa cctv. Maka dia lebih dulu yang mengambilnya." kata Yudha memberi saran.

Begitu kira-kira obrolan minggu lalu, setelah mendapat semuanya bukti. Baru di laporkan, dan benar saja sang produser tidak terima dia di laporkan dengan dalih pelecehan pada sang biduan dangdut itu.

Hari demi hari terus berlalu, sampai waktu senggang pun tiba. Yudha pergi ke rumah mertuanya, dengan perasaan rindu pada istrinya itu dia melajukan mobilnya. Dia akan meminta maaf pada Marsya baru menjenguknya setelah Marsya pergi seminggu yang lalu.

Mobil terparkir di depan halaman rumah bercat biru langit. Mobil Marsya juga ada di sana, dia senang berarti Marsya ada di rumah mama mertuanya. Yudha bergegas keluar dari mobil dan memencet bel.

Ting tong

Ting tong

Dua kali Yudha memencet bel, dan pintu terbuka. Mama mertuanya yang keluar, Yudha menyalami tangan mertuanya itu. Sambutan hangat, tapi mama mertuanya hanya diam saja.

"Kenapa kamu baru datang?" tanya mama mertuanya.

"Maaf ma, aku sibuk banget minggu-minggu ini." jawab Yudha.

"Masuk Yudha, tapi kebetulan Marsya sedang tidak ada." kata mama mertuanya.

"Lho, kemana ma? Tapi mobilnya ada di depan." kata Yudha heran.

"Dia pergi dengan temannya,di ajak temannya entah kemana. Kata Marsya mobilnya kamu bawa aja, terus dia juga bilang jika kamu datang dia kasih amplop sama kamu." kata mama mertuanya yang polos itu.

Yudha heran, pikirannya sudah curiga. Pasti Marsya menginginkan sesuatu. Mama mertuanya pun pergi meninggalkan Yudha di ruang tamu dengan gelisah. Sebenarnya apa mau Marsya, dia memang salah tidak menjenguknya selama seminggu dan juga tidak menghubunginya.

Tak lama mama mertuanya membawa amplop besar berwarna cokelat dan du serahkan pada Yudha. Yudha diam, dia menebak itu adalah sesuatu yang sering dia lihat.

"Ini dari Marsya untuk kamu katanya. Entah itu apa, mama ngga berani buka-buka." katanya.

Yudha menerimanya dengan hati berdebar, kemudian dia membuka isinya. Dan betapa terkejutnya dia mengetahui isinya itu.

"Ma, mama tahu ini apa?" tanya Yudha.

"Apa?"

"Ini surat gugatan cerai ma, kenapa Marsya membuat gugatan cerai? Apa mama tahu kenapa?" tanya Yudha dengan nafas yang tidak teratur.

"Mama ngga tahu Yud, Marsya bilang dia ingin lepas dari kamu katanya. Mama menasehati dia, kenapa alasannya. Dia cuma ngga mau lihat kamu selalu dekat dengan artis-artis cantik. Selalu terlihat di televisi dekat dan membela artis itu, ya meskipun itu memang pekerjaan kamu sebagai pengacara. Tapi dia tetap seperti itu, pikir mama tidak akan ada gugatan cerai sama kamu." kata mama mertuanya.

Yudha geram sekali, kenapa Marsya tidak mengerti juga pekerjaannya. Dia mendengus kesal, dan tanpa berpikir panjang hanya dengan emosi Yudha mengambil penanya.

"Baik ma, aku setuju jika itu mau Marsya. Aku langsung tanda tangan sekarang untuk memudahkan dia lepas dariku. Mobil silakan saja untuk Marsya, tidak usah di kembalikan. Dan maafkan aku ma, jika selama ini aku telah menyakiti anak mama." kata Yudha dengan emosi.

Dia benar-benar geram dengan Marsya yang bertindak tanpa bicara lebih dulu dengannya. Satu tanda tangan dia bubuhkan ke kertas itu. Lalu dia menyerahkan amplop itu pada mertuanya yang hanya diam tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.

Dia pikir itu main-main, tapi di lihatnya lagi surat itu. Dan dia ingin mencegah Yudha.

"Yudha, jangan gegabah. Batalkan semuanya, mama ngga ngerti tapi berpisah itu tidak baik." kata mama mertuanya.

"Tapi Marsya yang menginginkannya ma, bukan aku. Aku hanya mengabulkan permintaan Marsya saja." kataYudha.

"Tapi kamu berpikir dengan emosi, Yudha."

"Ngga ma, aku permisi dulu. Maaf jika aku jarang ke rumah mama." kata Yudha menyalami mertuanya yang bingung dengan Yudha.

Yudha pun segera menaiki mobilnya, dengan cepat dia melajukannya pergi meninggalkan rumah mertuanya. Wajah marahnya tak terbendung, dia berteria kesal.

"Aaaargh! Marsya, apa kamu memang ingin pisah dariku!"

Sepanjang jalan Yudha selalu berteriak, dia tidak menyangka nasibnya akan sama dengan Jho sahabatnya. Mobil memutar menuju kantor Nathan, biasanya dia akan pergi ke kantor David. Tapi David sedang berada di luar kota, jadi dia pergi ke kantor Nathan kali ini.

_

_

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Terpopuler

Comments

Yunita aristya

Yunita aristya

aku di posisi istri Yuda juga sedih paling ,pasti liat cwe2 dekat suami pasti rasa nya sakit meskipun itu kerjaan, salah satu nya juga komunikasi nya kurang perhatian nya ngak ada waktu berdua juga ngak ada jadi lebih baik lepas dari pada tertekan

2023-03-30

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

yah ginilah kalau cinta kerjaan, jd hancur keluarga

2023-03-27

0

Mita Karolina

Mita Karolina

Ya mana ada sih istri yg betah lama2 kayak gitu?sebaiknya ada porsinya,gak full time ke pekerjaan. Emang yg mau ngangkat jenasah situ kalau mati siapa? Keluarga kan?

2023-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 01. Genk Para Duda
2 02. Kisah Jho
3 03. Keraguan Jho
4 04. Memergoki Mila
5 05. Berdebat Masalahnya Jho
6 06. Mediasi
7 07. Masalah Yudha
8 08. Surat Gugatan
9 09. Kecelakaan
10 10. Nasib Yang Sama
11 11. Rencana Liburan
12 12. Kikan And The Genk
13 13. Liburan Tak Terduga
14 14. Kelab Malam
15 15. Gadis Pelayan
16 16. Pesan Satu Cinta
17 17. Pulang Dari Kafe
18 18. Pedekate Yang Aneh
19 19. Obrolan Di Kamar Hotel
20 20. Pengasuh Baru
21 21. Mendapatkan Nomor Seruni
22 22. Menunggu Telepon
23 23. Di Rumah Sakit
24 24. Berdebat Masalah Jodoh
25 25. Di Kantor David
26 26. Menabrak Motor Gadis ABG
27 27. Gadis Yang Baik
28 28. Hujan
29 29. Di Rumah Sakit
30 30. Menepati Janji
31 31. Menemui Seruni
32 32. Jadilah Kekasihku
33 33. Saling Cerita Masa Lalu
34 34. Kembali Ke Jakarta
35 35. Bertemu Milea Lagi
36 36. Omelan Di Restoran
37 37. Tawaran Pekerjaan
38 38. Cerita Tentang Milea
39 39. Surat Peringatan Tidak Resmi
40 40. Sugar Baby
41 41. Kesedihan Milea
42 42. ART Baru
43 43. Kembali Ceria
44 44. Nyonya Besar Datang
45 45. Kunjungan Sahabat Cogan
46 46. Mengantar Milea Pulang
47 47. Juragan Epul
48 48. Sang Penyelamat
49 49. David Jatuh Cinta
50 50. Curhatan Nathan
51 51. Ayo Menikah
52 52. Pengagum Rahasia
53 53. Minta Restu
54 54. Keputusan
55 55. Tentang Perasaan Nathan
56 56. Ngapel
57 57. Obrolan Genk Duda
58 58. Sah!
59 59. Main Ular Tangga
60 60. Makan Siang
61 61. Mengantar Pulang
62 62. Curiga
63 63. Sia-Sia
64 64. Fakta Sebenarnya
65 65. Sikap Masa Bodo Kania
66 67. Akhirnya Cerita
67 68. Membantu Kania
68 69. Ribut Di Rumah Nathalie
69 70. Pergi Dari Rumah Nathalie
70 71. Menyelidiki
71 72. Kecelakaan Dua Tahun Lalu
72 73. Skandal Nathalie
73 73. Di Perpustakaan
74 74. Teror
75 75. Mendapatkan Bukti Baru
76 76. Minta Tolong Papanya Nathan
77 77. Yudha Bertindak
78 78. Mengungkap Skandal Nathalie
79 79. Mengancam Nathalie
80 80. Sosial Media
81 81. Di Kantor Yudha
82 82. Semua Heboh
83 83. Keraguan Kania
84 84. Vonis Untuk Nathalie
85 85. Bicara Pada Ayah Kania
86 86. Sahabat Jadi Saksi
87 87. Hati Lea
88 88. Kisah Random
89 89. Ketegangan Sebelum Pernikahan
90 90. Liburan
91 91. Pernyataan David
92 92. Kania Hilang
93 93. Surprise
94 94. Di Lantai Dansa
95 95. Kabar Buruk
96 96. Siapa Amelia?
97 97. Dua orang Yang Kehilangan
98 98. Belum Move On
99 99. Tidak Sah, Eh Sah!
100 100. Tetap Sah Kok
101 101. Nasehat David
102 102. Pesta Pernikahan Jhonatan
103 103. Duda Sould Out
104 104. Bahagia Bersama ( Tamat )
Episodes

Updated 104 Episodes

1
01. Genk Para Duda
2
02. Kisah Jho
3
03. Keraguan Jho
4
04. Memergoki Mila
5
05. Berdebat Masalahnya Jho
6
06. Mediasi
7
07. Masalah Yudha
8
08. Surat Gugatan
9
09. Kecelakaan
10
10. Nasib Yang Sama
11
11. Rencana Liburan
12
12. Kikan And The Genk
13
13. Liburan Tak Terduga
14
14. Kelab Malam
15
15. Gadis Pelayan
16
16. Pesan Satu Cinta
17
17. Pulang Dari Kafe
18
18. Pedekate Yang Aneh
19
19. Obrolan Di Kamar Hotel
20
20. Pengasuh Baru
21
21. Mendapatkan Nomor Seruni
22
22. Menunggu Telepon
23
23. Di Rumah Sakit
24
24. Berdebat Masalah Jodoh
25
25. Di Kantor David
26
26. Menabrak Motor Gadis ABG
27
27. Gadis Yang Baik
28
28. Hujan
29
29. Di Rumah Sakit
30
30. Menepati Janji
31
31. Menemui Seruni
32
32. Jadilah Kekasihku
33
33. Saling Cerita Masa Lalu
34
34. Kembali Ke Jakarta
35
35. Bertemu Milea Lagi
36
36. Omelan Di Restoran
37
37. Tawaran Pekerjaan
38
38. Cerita Tentang Milea
39
39. Surat Peringatan Tidak Resmi
40
40. Sugar Baby
41
41. Kesedihan Milea
42
42. ART Baru
43
43. Kembali Ceria
44
44. Nyonya Besar Datang
45
45. Kunjungan Sahabat Cogan
46
46. Mengantar Milea Pulang
47
47. Juragan Epul
48
48. Sang Penyelamat
49
49. David Jatuh Cinta
50
50. Curhatan Nathan
51
51. Ayo Menikah
52
52. Pengagum Rahasia
53
53. Minta Restu
54
54. Keputusan
55
55. Tentang Perasaan Nathan
56
56. Ngapel
57
57. Obrolan Genk Duda
58
58. Sah!
59
59. Main Ular Tangga
60
60. Makan Siang
61
61. Mengantar Pulang
62
62. Curiga
63
63. Sia-Sia
64
64. Fakta Sebenarnya
65
65. Sikap Masa Bodo Kania
66
67. Akhirnya Cerita
67
68. Membantu Kania
68
69. Ribut Di Rumah Nathalie
69
70. Pergi Dari Rumah Nathalie
70
71. Menyelidiki
71
72. Kecelakaan Dua Tahun Lalu
72
73. Skandal Nathalie
73
73. Di Perpustakaan
74
74. Teror
75
75. Mendapatkan Bukti Baru
76
76. Minta Tolong Papanya Nathan
77
77. Yudha Bertindak
78
78. Mengungkap Skandal Nathalie
79
79. Mengancam Nathalie
80
80. Sosial Media
81
81. Di Kantor Yudha
82
82. Semua Heboh
83
83. Keraguan Kania
84
84. Vonis Untuk Nathalie
85
85. Bicara Pada Ayah Kania
86
86. Sahabat Jadi Saksi
87
87. Hati Lea
88
88. Kisah Random
89
89. Ketegangan Sebelum Pernikahan
90
90. Liburan
91
91. Pernyataan David
92
92. Kania Hilang
93
93. Surprise
94
94. Di Lantai Dansa
95
95. Kabar Buruk
96
96. Siapa Amelia?
97
97. Dua orang Yang Kehilangan
98
98. Belum Move On
99
99. Tidak Sah, Eh Sah!
100
100. Tetap Sah Kok
101
101. Nasehat David
102
102. Pesta Pernikahan Jhonatan
103
103. Duda Sould Out
104
104. Bahagia Bersama ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!