18. Pedekate Yang Aneh

Jho melajukan mobilnya pelan, belum ada obrolan di antara mereka. Seruni terlalu malas untuk bicara dengan orang yang mengancamnya tadi. Dia mau ikut dalam mobil Jho karena perutnya sudah tidak enak.

"Di mana rumahmu?" tanya Jho tanpa melihat Seruni.

"Saya tidak punya rumah." jawab Seruni ketus.

"Terus, kamu tinggal di goa?" tanya Jho dengan santainya.

"Ish, saya bukan manusia jaman batu harus tinggal di goa." kata Seruni lagi.

"Lha, terus tinggal di mana?"

"Di kosan jalan Anggrek." jawab Seruni masih ketus.

"Ketus banget jawabnya, ngga ada manis-manisnya sama sekali." kata Jho melirik Seruni.

"Karena anda memfitnah saya, tuan." kata Seruni.

"Eh, kapan saya memfitnah?" tanya Jho heran.

"Tadi, sewaktu mengajak pulang dengan mobil anda." jawab Seruni.

"Aku bilang sama siapa kalau memfitnah kamu?" tanya Jho.

Seruni diam, dia salah bicara. Bukan memfitnah, tapi mengancamnya tadi. Dia melirik ke arah Jho, bertepatan dengan Jho menatapnya juga. Seruni malu, dia berdehem kecil.

"Anda mengancam saya, kalau memfitnah belum terjadi." kata Seruni menatap jalanan sepi di depan.

"Aku tidak mengancam, hanya menawarkan tumpangan sama kamu. Kalau tidak mau ya silakan turun dari mobilku." kata Jho dengan santainya.

"Eh? Kok gitu?"

"Ya makanya, saya dengan suka rela mengantarmu. Sedangkan teman-temanku sudah tidur nyaman di kamar hotelnya." ucap Jho lagi.

Seruni mendengus sebal, dia akhirnya diam saja. Tidak mungkin juga terus berdebat, nanti di turunin di tengah jalan lagi. Pikirnya.

Tak ada perdebatan lagi, Jho mencari alamat di gugle mep di mana kosan jalan Anggrek. Dan ternyata sudah dekat, masih tidak ada suara dari keduanya. Hingga Jho menghentikan mobilnya di sebuah jalan persimpangan.

"Nomor berapa jalan Anggreknya?" tanya Jho.

"Sebelas, udah turunkan saya di sini saja tuan. Sudah dekat kok itu." kata Seruni menunjuk sebuah rumah memang seperti kosan.

Jho melaju pelan menuju rumah yang di tunjuk Seruni, dia pun menghentikannya. Melihat-lihat rumah kosan itu dengan seksama. Seruni pun membuka pintu mobil, di susul oleh Jho.

"Ini kosan kamu?" tanya Jho pada sebuah rumah besar.

"Ya. Terima kasih tuan telah mengantar saya sampai kosan." kata Seruni sambil menunduk hormat.

"Hmm, ya. Besok aku akan datang lagi ke kafe, jangan lupa kamu yang melayaniku nanti." kata Jho.

"Tergantung, jika sibuk dengan pelanggan lain saya tidak bisa melayani anda di kafe." kata Seruni.

"Em, baiklah. Oh ya, sini ponselmu." kata Jho.

"Eh? Mau apa tuan?"

"Berikan!"

"Tapi saya tidak kenal tuan, untuk apa saya memberikan nomor ponsel saya?" tanya Seruni.

"Kamu tahu tidak, kalau aku sedang pedekate denganmu?" tanya Jho dengan mimik wajah biasa saja.

"Ish, orang aneh. Kita juga baru bertemu sekali tuan, anda jangan terlalu berharap sama saya." kata Seruni lagi.

"Berikan tidak?!"

"Tidak mau!"

Jho mendekat pada Seruni, dia berdiri di depan Seruni dan menundukkan wajahnya lebih dekat pada wajah Seruni. Membuat Seruni kaget dan mundur beberapa langkah, dia benar-benar tidak percaya pada Jho yang tiba-tiba jadi aneh menurutnya.

"Berikan tidak?"

"Tidak!"

Seruni berlari dan masuk ke dalam rumah kosan dengan cepat. Menutup pintu gerbang dengan keras, membuat penghuni kosan yang lain pun jadi kaget. Seruni menutup mulutnya, dia tertawa malu ketika melewati anak kosan lainnya yang masih berada di luar kamar.

"Maaf." ucap Seruni.

Sedangkan Jho masih di luar, dia tersenyum lucu dengan tingkah Seruni yang tiba-tiba berlari dan menutup pintu gerbang dengan keras. Jho masuk ke dalam mobilnya, menggeleng kepalanya dan bergumam.

"Gadis aneh. Emm, lumayan lucu. Hahah!" ucap Jho.

Kemudian dia pun melajukan mobilnya pergi dari depan kosan Seruni dan bertolak ke hotel dia menginap. Sepanjang jalan menuju hotel senyumnya selalu mengembang, hingga lamunannya buyar karena ada telepon dari David.

"Ck, kenapa dia menelepon." ucap Jho menggeser tombol hijau.

"Halo, ada apa?" tanya Jho.

"Lho udah selesai mengantar Seruni?"

"Iya, gue lagi pulang mau ke hotel." jawab Jho.

"Ooh, baguslah. Tiba-tiba gue harus pulang besok, lo mau ikut pulang ngga?"

"Kok pulang? Kenapa?"

"Mama gue, sakit dan masuk rumah sakit. Jadi gue harus pulang malam ini juga, yang lain udah pada tidur. Jadi gue ngga enak bangunin mereka, gue pamit sama lo aja ini." kata David lagi.

"Ya, baiklah. Gue sebentar lagi sampai sih, apa lo mau gue antar?"

"Boleh, gue tunggu di depan parkiran aja. Lo ngga usah masuk, gue juga udah siap sih ini tinggal pakai jaket aja." kata David.

"Oke, gue tunggu di depan hotel."

"Oke, thanks bro."

Klik!

Jho pun melajukan mobilnya dengan cepat, agar bisa mengantar David pulang ke Jakarta dengan pesawat keberangkatan jam dua belas malam. Dan mobil Jho pun sudah berada di depan hotel dia menginap, dia menunggu David keluar dari hotel.

Tak berapa lama, David pun keluar dari lobi hotel setelah dia chek out di bagian resepsionis hotel. Dengan membawa kopernya, David masuk ke dalam mobil Jho dan Jho langsung melajukan mobilnya dengan cepat.

"Jam berapa pesawat berangkat?" tanya Jho.

"Jam setengah satu dini hari, lumayan agak santai ke bandaranya. Lo jangan ngebut mobilnya." kata David.

Jho melirik jam di tangannya, masih jam sebelas malam lebih. Jadi memang agak santai jalannya. Jho pun melajukannya dengan santai, karena jaraknya memang tidak jauh dari hotelnya menginap.

"Bagaimana pedekatemu sama Seruni?" tanya David.

"Hahah, dia lucu sekali." kata Jho membayangkan kembali Seruni yang lari ketika dia mendekat.

David mengerutkan dahinya, dia pun tersenyum sinis. Dia tahu, Jho sudah mulai suka pada gadis pelayan itu.

"Gue dukung lo dengan gadis itu Jho. Kupikir dia memang baik untuk, meski dia gadis biasa." kata David.

"Ya, semoga memang dia jodohku. Kupikir lebih baik jika aku suka gadis itu, kudekati saja." kata Jho.

"Hmm, ya. Gue juga jika ada yang suka akan gue kejar. Tapi saat ini belum ada yang gue suka, setiap karyawan yang gue temui atau sekretaris dari klien juga tidak tertarik." kata David.

"Si Kikan aja, dia suka lho sama lo Vid." kata Jho.

"Ish, ngga banget. Manjanya ngga ketulungan, gue takut ngga bisa nahan marah. Nanti jika gue KDRT sama dia, Nathan yang akan maju. Gue ngga mau seperti itu." kata David.

"Ya udah temannya Kikan, siapa itu. Nisya, Sisil dan Winda tuh."

"Mereka masih pada bocil pikirannya. Gue nanti jadi om-om yang mengasuh istri gue lagi nantinya." kata Jho.

"Hahah! Jangan berkata seperti itu, karma bisa saja terjadi sama lo. Ketemu anak SMA yang lo ngga suka sifatnya, tapi lo cinta mati sama dia." kata Jho.

"Nggaklah, amit-amit deh. Gue mau perempuan yang kalem." kata David.

"Ya, semoga lo dapat perempuan seperti itu deh. Karena takdir belum tahu bagaimana nantinya bertemu dengan kita Vid." kata Jho.

Seperti dirinya, entah kenapa dia suka sama Seruni yang manis senyumnya dan juga cantik. Tapi ketika di dekati, justru semakin lucu orangnya. Membuat Jho semakin penasaran pada gadis pelayan kafe itu, besok dia akan pergi ke kafe lagi. Jika teman-teman yang lain tidak mau kesana, dia akan pergi sendiri. Begitu pikir Jho.

Mobil pun sampai di depan bandara Ngurai Rai, Jho hanya mengantar sampai di bagian pengunjung saja. David melambaikan tangannya pada Jho, dan Jho pun membalasnya. Setelah David masuk ke bagian terminal, Jho pun pergi dari bandara dan dia sangat lelah. Ingin cepat sampai hotel dan segera istirahat di kamar hotelnya yang nyaman.

_

_

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

next thor

2023-03-29

0

Evi

Evi

lanjut thor

2022-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 01. Genk Para Duda
2 02. Kisah Jho
3 03. Keraguan Jho
4 04. Memergoki Mila
5 05. Berdebat Masalahnya Jho
6 06. Mediasi
7 07. Masalah Yudha
8 08. Surat Gugatan
9 09. Kecelakaan
10 10. Nasib Yang Sama
11 11. Rencana Liburan
12 12. Kikan And The Genk
13 13. Liburan Tak Terduga
14 14. Kelab Malam
15 15. Gadis Pelayan
16 16. Pesan Satu Cinta
17 17. Pulang Dari Kafe
18 18. Pedekate Yang Aneh
19 19. Obrolan Di Kamar Hotel
20 20. Pengasuh Baru
21 21. Mendapatkan Nomor Seruni
22 22. Menunggu Telepon
23 23. Di Rumah Sakit
24 24. Berdebat Masalah Jodoh
25 25. Di Kantor David
26 26. Menabrak Motor Gadis ABG
27 27. Gadis Yang Baik
28 28. Hujan
29 29. Di Rumah Sakit
30 30. Menepati Janji
31 31. Menemui Seruni
32 32. Jadilah Kekasihku
33 33. Saling Cerita Masa Lalu
34 34. Kembali Ke Jakarta
35 35. Bertemu Milea Lagi
36 36. Omelan Di Restoran
37 37. Tawaran Pekerjaan
38 38. Cerita Tentang Milea
39 39. Surat Peringatan Tidak Resmi
40 40. Sugar Baby
41 41. Kesedihan Milea
42 42. ART Baru
43 43. Kembali Ceria
44 44. Nyonya Besar Datang
45 45. Kunjungan Sahabat Cogan
46 46. Mengantar Milea Pulang
47 47. Juragan Epul
48 48. Sang Penyelamat
49 49. David Jatuh Cinta
50 50. Curhatan Nathan
51 51. Ayo Menikah
52 52. Pengagum Rahasia
53 53. Minta Restu
54 54. Keputusan
55 55. Tentang Perasaan Nathan
56 56. Ngapel
57 57. Obrolan Genk Duda
58 58. Sah!
59 59. Main Ular Tangga
60 60. Makan Siang
61 61. Mengantar Pulang
62 62. Curiga
63 63. Sia-Sia
64 64. Fakta Sebenarnya
65 65. Sikap Masa Bodo Kania
66 67. Akhirnya Cerita
67 68. Membantu Kania
68 69. Ribut Di Rumah Nathalie
69 70. Pergi Dari Rumah Nathalie
70 71. Menyelidiki
71 72. Kecelakaan Dua Tahun Lalu
72 73. Skandal Nathalie
73 73. Di Perpustakaan
74 74. Teror
75 75. Mendapatkan Bukti Baru
76 76. Minta Tolong Papanya Nathan
77 77. Yudha Bertindak
78 78. Mengungkap Skandal Nathalie
79 79. Mengancam Nathalie
80 80. Sosial Media
81 81. Di Kantor Yudha
82 82. Semua Heboh
83 83. Keraguan Kania
84 84. Vonis Untuk Nathalie
85 85. Bicara Pada Ayah Kania
86 86. Sahabat Jadi Saksi
87 87. Hati Lea
88 88. Kisah Random
89 89. Ketegangan Sebelum Pernikahan
90 90. Liburan
91 91. Pernyataan David
92 92. Kania Hilang
93 93. Surprise
94 94. Di Lantai Dansa
95 95. Kabar Buruk
96 96. Siapa Amelia?
97 97. Dua orang Yang Kehilangan
98 98. Belum Move On
99 99. Tidak Sah, Eh Sah!
100 100. Tetap Sah Kok
101 101. Nasehat David
102 102. Pesta Pernikahan Jhonatan
103 103. Duda Sould Out
104 104. Bahagia Bersama ( Tamat )
Episodes

Updated 104 Episodes

1
01. Genk Para Duda
2
02. Kisah Jho
3
03. Keraguan Jho
4
04. Memergoki Mila
5
05. Berdebat Masalahnya Jho
6
06. Mediasi
7
07. Masalah Yudha
8
08. Surat Gugatan
9
09. Kecelakaan
10
10. Nasib Yang Sama
11
11. Rencana Liburan
12
12. Kikan And The Genk
13
13. Liburan Tak Terduga
14
14. Kelab Malam
15
15. Gadis Pelayan
16
16. Pesan Satu Cinta
17
17. Pulang Dari Kafe
18
18. Pedekate Yang Aneh
19
19. Obrolan Di Kamar Hotel
20
20. Pengasuh Baru
21
21. Mendapatkan Nomor Seruni
22
22. Menunggu Telepon
23
23. Di Rumah Sakit
24
24. Berdebat Masalah Jodoh
25
25. Di Kantor David
26
26. Menabrak Motor Gadis ABG
27
27. Gadis Yang Baik
28
28. Hujan
29
29. Di Rumah Sakit
30
30. Menepati Janji
31
31. Menemui Seruni
32
32. Jadilah Kekasihku
33
33. Saling Cerita Masa Lalu
34
34. Kembali Ke Jakarta
35
35. Bertemu Milea Lagi
36
36. Omelan Di Restoran
37
37. Tawaran Pekerjaan
38
38. Cerita Tentang Milea
39
39. Surat Peringatan Tidak Resmi
40
40. Sugar Baby
41
41. Kesedihan Milea
42
42. ART Baru
43
43. Kembali Ceria
44
44. Nyonya Besar Datang
45
45. Kunjungan Sahabat Cogan
46
46. Mengantar Milea Pulang
47
47. Juragan Epul
48
48. Sang Penyelamat
49
49. David Jatuh Cinta
50
50. Curhatan Nathan
51
51. Ayo Menikah
52
52. Pengagum Rahasia
53
53. Minta Restu
54
54. Keputusan
55
55. Tentang Perasaan Nathan
56
56. Ngapel
57
57. Obrolan Genk Duda
58
58. Sah!
59
59. Main Ular Tangga
60
60. Makan Siang
61
61. Mengantar Pulang
62
62. Curiga
63
63. Sia-Sia
64
64. Fakta Sebenarnya
65
65. Sikap Masa Bodo Kania
66
67. Akhirnya Cerita
67
68. Membantu Kania
68
69. Ribut Di Rumah Nathalie
69
70. Pergi Dari Rumah Nathalie
70
71. Menyelidiki
71
72. Kecelakaan Dua Tahun Lalu
72
73. Skandal Nathalie
73
73. Di Perpustakaan
74
74. Teror
75
75. Mendapatkan Bukti Baru
76
76. Minta Tolong Papanya Nathan
77
77. Yudha Bertindak
78
78. Mengungkap Skandal Nathalie
79
79. Mengancam Nathalie
80
80. Sosial Media
81
81. Di Kantor Yudha
82
82. Semua Heboh
83
83. Keraguan Kania
84
84. Vonis Untuk Nathalie
85
85. Bicara Pada Ayah Kania
86
86. Sahabat Jadi Saksi
87
87. Hati Lea
88
88. Kisah Random
89
89. Ketegangan Sebelum Pernikahan
90
90. Liburan
91
91. Pernyataan David
92
92. Kania Hilang
93
93. Surprise
94
94. Di Lantai Dansa
95
95. Kabar Buruk
96
96. Siapa Amelia?
97
97. Dua orang Yang Kehilangan
98
98. Belum Move On
99
99. Tidak Sah, Eh Sah!
100
100. Tetap Sah Kok
101
101. Nasehat David
102
102. Pesta Pernikahan Jhonatan
103
103. Duda Sould Out
104
104. Bahagia Bersama ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!