Tuuut!
Ponsel Jhonatan berdering, dengan cepat dia mengambil ponselnya. Berharap pembantunya yang menelepon, tapi ternyata bukan. Sekretarisnya yang menelepon, Jhonatan mendengus. Lalu menjawab teleponnya, David memperhatikan apa yang di lakukan oleh Jhonatan dari meja kerjanya.
"Ya, ada apa?" tanya Jho.
".....?"
"Ada di lemari. Kamu cari saja, lemarinya juga sengaja ngga aku kunci." kata Jhonatan.
".....!"
"Oh ya, nanti jika ada orang ingin bertemu denganku. Katakan aku sedang sakit."
"..."
"Ya sudah, aku tutup."
Klik!
Jhonatan menutup teleponnya, dia mendengus kesal juga gelisah. David melihat Jhonatan sangat gelisah sekali, dia kembali mendekati Jhonatan dan duduk di depannya.
"Lo coba hubungi pembantu lo dulu, siapa tahu dia lagi keluar dan tidak tahu kalau selingkuhan istri lo itu datang." kata David.
"Gue bingung, apa gue langsung pulang aja ya." kata Jhonatan.
"Lo yakin istri lo itu bawa selingkuhan ke rumah lo itu? Jangan-jangan pembantu lo itu cuma mengada-ada aja." kata David.
"Vid, gue tahu istri gue selingkuh. Dia sering transfer uang ke nomor yang sama. Ada yang lima juta, sepuluh juta. Dan ini terakhir gue lihat di sms bangkingnya dia transfer lima juta hari ini." kata Jhonatan.
"Ya udah, lo pergoki dia dan cerai sama dia. Itu bisa buat bukti kalau istri lo selingkuh. Pengadilan juga akan mengabulkan semua permintaan lo itu, kumpulkan buktinya. Lagi pula kan ada Yudha yang bisa bantu lo sebagai pengacara lo di persidangan nanti." kata David.
"Ck, Yudha tuh sibuk banget. Dia jarang mau kalau di minta jadi pengacara perceraian." kata Jhonatan.
"Gue juga ngga ngerti sama dia, istrinya minta cerai karena ngga tahan sama kedekatan Yudha sama artis-artis yang memakai jasanya." kata David.
"Nanti kalau Mila ngeyel tentang perceraian itu, gue akan minta bantuan Yudha." kata Jhonatan.
Tuuut!
Ponsel Jhonatan berdering, dengan cepat dia mengambil ponselnya dan mengangkat teleponnya. Telepon yang sejak tadi dia tunggu, dari pembantunya.
"Halo Marni?"
"Tuan Jho, teman laki-laki nyonya Mila datang. Dia memakai mobil yang biasa di bawa nyonya, tuan." kata Marni pembantu Jho.
"Apa?! Dia memakai mobil Mila?" tanya Jho tidak percaya.
"Iya tuan, dua minggu mobil nyonya kan tidak ada. Nah, sepertinya yang bawa itu selingkuhannya." kata Marni.
"Waah, benar juga. Ya sudah, kamu pantau saja dulu di dalam rumah. Pasang kamera yang aku berikan sama kamu." kata Jhonatan.
"Baik tuan. Tapi nyonya mengunci rumahnya tuan, saya tadi di suruh belanja. Tapi sebelumnya sudah saya pasang kamera di depan pintu kamar sama di ruang tamu tuan Jho." kata Marni.
"Sudah tidak apa, biarkan mereka melakukan apa. Nanti siang aku pulang memergoki dia." kata Jhonatan.
"Baik tuan."
Klik!
Jhonatan menutup sambungan teleponnya pada Marni. Dia benar-benar ingin memergoki istrinya yang selingkuh itu di rumahnya. Lebih gilanya lagi, mobil yang katanya hilang itu justru di bawa pergi sama selingkuhannya.
"Apa kata pembantu lo?" tanya David.
"Dia datang dan lo tahu, mobil Mila di bawa sama selingkuhannya itu. Bukannya hilang, brengsek ngga itu orang." kata Jhonatan.
"Ck, ya udah lo pergoki mereka aja. Kan sudah datang juga laki-laki selingkuhan istri lo itu." kata David.
"Tunggu siang, ini masih jam sepuluh pagi." kata Jhonatan.
"Ck, lo kelamaan. Nanti keburu mereka pergi jalan-jalan, shoping-shoping ke mall. Malah lo nanti kehilangan momen perselingkuhan istri lo lagi." kata David.
Jhonatan berpikir dengan ucapan David ada benarnya juga. Dia melirik jam di tangannya, sudah pukul sepuluh tiga puluh menit. Dia gelisah, entah dia merasa takut atau tidak tega dengan istrinya. Jika di bawa ke persidangan kamera itu, dia kasihan pada Mila.
David melihat Jhonatan seperti ragu untuk memergoki istrinya selingkuh di rumahnya sendiri. David merasa kasihan pada Jho, naif sekali.
"Apa perlu gue temani lo pulang sekarang?" tanya David, Jho menatap David ragu.
"Gue sendiri juga bisa kok. Tunggu waktu aja, lo tenang aja. Gue pasti bisa mengatasinya." kata Jho meyakinkan sahabatnya masalah istrinya.
"Ya, terserah lo aja. Yang jelas, gue ngga mau mendengar lo menyesal nantinya." kata David.
Jho kembali menghela nafas panjang, perlu pemikiran panjang bagi Jho untuk melakukan hal itu. Tapi hatinya sakit istrinya selingkuh di rumahnya, Jho menunduk. David lalu beranjak pergi meninggalkan Jho yang sedang ragu dengan tindakannya sendiri.
"Baiklah, gue pulang. Mau memergoki Mila dengan selingkuhannya." kata Jho bersemangat.
"Tunggu Jho, gue takut lo nanti akan kalah sama si Mila. Dan gue mau tanya, apa lo masih cinta sama Mila?" tanya David.
"Gue sakit hati sama dia, buat apa ada cinta. Kalau dia sendiri selingkuh dari gue." kata Jho.
"Bukan itu, masalahnya lo berani ngga hadapi Mila yang cerewet begitu? Gue takut lo akan diam aja ketika di marahi sama istri brengsek lo itu." kata David, membuat Jhonatan tersinggung.
"Gue yakin bisa, kalau dia marah-marah karena selingkuhannya itu. Gue benar-benar akan menempuh jalur hukum." kata Jho dengan sengit.
"Buktikan itu sekarang! Pergilah ke rumahmu, kamu berhak mengusir kedua benalu itu di rumahmu, Jho!" kata David dengan menantang Jho.
Jhonatan menatap tajam pada David, dia lalu pergi keluar dari ruang kantor David dengan tergesa dan marah. Kenapa David begitu meremehkannya tidak bisa menceraikan Mila yang sudah kurang ajar berselingkuh di rumahnya. Bahkan mobil pemberiannya pada Mila justru di bawa kabur oleh selingkuhannya itu.
_
_
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
@MEIMEI🙃🤩
langsung grebek jho
2023-07-23
0
heru pratomo
aneh bin ajaib Thor....
masa rumah orang tajir ga ada cctv di depan rumahnya....
selingkuhan bw mbl istrinya tahunnya dpt telpon dri ART.... 🤔🤔🤔
2023-03-28
0
Pia Palinrungi
waduhhh mila apa yg kamu nyari dpt suami yg baik, malah selingkuh nggak ada syukur2 nya
2023-03-27
0