Dion sampai di rumah sakit Husada, dengan cepat keluar dari mobilnya dan langsung mencari di mana korban kecelakaan tadi. Dia melihat mertuanya yang gelisah di depan UGD, Dion mendekat.
"Mama, bagaimana Lea ma? Apa yang terjadi?" tanya Dion tidak sabar.
"Dion, maafkan mama. Mama menyuruh dia pulang ke rumahmu, mama kasihan sama kamu. Dan dia pergi, baru jalan beberapa meter terjadi tabrakan. Hik hik hik." jawab mertuanya.
Dion mematung, dia tidak bisa berkata apa-apa. Perasaannya hampa saat ini. Meski dia belum tahu keadaan istrinya, tapi dia merasa Lea seperti meninggalkannya.
"Tidak Lea! Kamu jangan pergi tinggalkan aku!" teriak Dion.
Dia berlari mencari di mana korban kecelakaan istrinya di periksa. Kesana kemari dia mencari dan bertanya, dan tiba di ruangan ICU. Dia pun bertanya pada petugas di sana.
"Pak, di dalam ada korban kecelakaan yang baru saja masuk?" tanya Dion.
"Oh, seorang perempuan pak?"
"Ya, itu istri saya." jawab Dion cepat.
"Dia di dalam, tapi kritis keadaannya."
"Saya ingin lihat istriku."
Dion di antar petugas melihat korban kecelakaan, dia mengikuti kemana petugas itu menunjukkan. Dan ternyata tidak jauh, Dion mendekat ke arah seorang perempuan yang kepalanya terlihat banyak mengeluarkan darah meski sudah di tangani.
Kata petugas akan di tangani lagi keadaan pasien korban kecelakaan. Dion mendekat, memegang tangan istrinya dan menangis tersedu.
"Sayang, jangan tinggalkan aku. Hik hik hik." ucap Dion.
Tiba-tiba kepala istrinya melemah, suara rekaman detak jantung di alat medis juga sudah melemah. Dan berakhir dengan suara panjang dari mesin itu menandakan bahwa Lea istri Dion menghembuskan nafas terakhir, Dion menjerit kencang.
"Tidaaaak! Lea, jangan tinggalkan aku!" teriak Dion membuat petugas yang tadi membawanya pun menarik Dion keluar.
Dion berontak, dia tidak mau keluar dan meninggalkan istrinya itu. Setelah di beritahu di dalam ruang ICU tidak boleh ada keributan, akhirnya Dion sadar. Dia tetap di sana menangis sesunggukkan, mertuanya masuk dan ikut menangis juga karena anaknya sudah meninggal.
Lama mereka menangisi anak dan istrinya, kemudian Dion memberitahu keluarganya juga sahabat-sahabatnya, bahwa istrinya mengalami kecelakaan dan meninggal di rumah sakit.
_
Satu minggu sudah kepergian istri Dion, semua sahabat Dion hadir di rumahnya. Untuk menghibur sahabatnya yang sedang sedih karena di tinggal mati oleh istrinya. Jho, David, Yudha dan juga Nathan ada di rumah Dion dan di belakang sedang menikmati barbekiu.
Hari Minggu sengaja mereka datang ke rumah Dion, sedangkan Dion sendiri masih tidur ketika mereka sudah datang. Mamanya Dion yang menyambut mereka, Dion masih tidur di dalam kamarnya.
"Kita sekarang sama nasibnya ya, kupikir Dion akan terus berlanjut rumah tangganya dengan Lea, ternyata tetap di pisahkan juga." kata Jho
"Benar, tapi memang mungkin itu nasib kita berlima. Apa jangan-jangan ucapan nenek itu ada benarnya juga ya?" tanya Nathan.
Membuat ketiga sahabatnya menoleh bingung. Apa yang di maksud oleh Nathan itu.
"Lo ketemu nenek kebayan di mana?" tanya Yudha.
"Ish, gue bukan upin ipin." sangkal Nathan, yang lain tertawa kecil.
"Mungkin memang sudah nasib aja, kita yang tampan dan mapan masih saja tidak mujur masalah jodoh. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mendapatkan yang lebih baik kan." ucap Jho dengan memakan sosis panggangnya.
Semua asyik berbincang dan bercanda, mereka tidak tahu Dion sudah bangun dan berdiri di belakang Jho. David yang menyadari Dion berdiri diam di belakang Jho.
"Eh, duren satu sudah matang nih." kata David, membuat semua yang lain menoleh ke arah mana David menatap.
Tentu saja membuat Dion membola dengan ucapan David yang maksudnya bercanda. Jho menghampiri dan menarik tangan Dion untuk bergabung makan barbekiu.
"Ayo makan, lo pasti lapar kan?" kata Jho memberikan sepiring berisi lengkap panggangan yang mereka panggang tadi.
"Kalian bikin rumah kotor gue." kata Dion dengan datarnya.
"Ngga apa-apa, yang penting kita kumpul." jawab Nathan.
Kini mereka pun duduk-duduk santai juga di gazebo belakang. Menikmati apa yang mereka tadi lakukan. Pembantu Dion dan juga mamanya menghampiri membawa minuman segar juga beberapa buah untuk teman makan.
"Nah, Dion. Kan lebih baik kumpul dengan teman-temanmu dari pada tidur terus sepanjang hari." kata mamanya Dion.
"Kumpul dengan kami di jamin Dion bisa dapat istri lagi, tante." jawab Yudha nyeleneh.
"Yang ada gue sama kalian jadi ikutan gila." kata Dion mengunyah sosis bakarnya.
"Gila kalau sama kalian aja, jangan di rumah sendirian. Mama takut kalau kamu gila, Dion." kata mamanya.
"Hahah! Bilang tante, kalau Dion gila di rumah sendirian saya akan bawa Dion ke kampung janda. Hahah!"
"Lo dari tadi nyinggung kampung janda terus deh, Nathan." kata David.
"Ya kan sejarah dari kita semua berawal dari sana. Bagaimana kalau kita jadwalkan pergi kesana lagi?" tanya Nathan dengan antusias.
"Urus dulu perceraian lo itu, jangan ngaco pergi kesana. Jauh banget tahu."
"Ada Yudha, tinggal rebut hak asuh Kevin aja sih." ujar Nathan.
"Gila ya, gue ngga habis pikir nasib kita benar-benar sama aja deh. Jangan-jangan apa yang di katakan Nathan itu benar, masuk akal jika memang waktu itu kita ketemu nenek kebayan di kampung janda." kata Yudha.
"Kita bukan gerombolan upin ipin, Yudha. Kita genk duda tampan, ngga kece banget nenek kebayan. Nenek lampir atau nini pelet."
"Mereka lebih seram dari nenek kebayan. Penampilan nenek-nenek itu lebih mirip nenek kebayan."
"Nenek tukang jamu, bukan nenek kebayan."
Dion hanya menggeleng saja dengan perdebatan aneh itu, perdebatan anak kecil memperebutkan seorang nenek. Dan lucu saja, sekelas mereka berdebat nenek-nenek kebayan. Namun begitu, David yang terlihat tidak terlalu tertarik perdebatan Yudha, Nathan dan Jho hanya memainkan ponselnya, sama halnya Dion dia juga malas ikut bergabung perdebatan aneh itu.
_
_
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Pia Palinrungi
penasaran amat sihh thor sm nenek2 itu bilang apa sihh
2023-03-27
0
Sus Susyla
di baba sebelum y jelas2 meregoki istri di kamar lg sm cowok lain..ko bsa blg gb pya bukti
2022-12-08
1
Dasih Sunarti
dion lbh baik lah,, di pisah krn beda Alam,, g macam yg lainnya
2022-11-30
0