“Ke mana saja kamu? Acaranya sudah hampir dimulai!" seru Bobby karena akhirnya ia melihat Ryan memasuki ruangan tempat pemberkatan diadakan. Dia duduk segera di kursi kosong di samping Bobby. MC di depan sana sedang membuka acara. la tersenyum melihat Azri sudah berdiri di depan tempat pemberkatan bersiap menyambut pengantinnya. Ia menoleh ke samping.
"Ho, si cantik Marleen ada di sini juga?" ucap Bobby menyadari Ryan duduk di meja yang sama dengannya.
"Kamu sangat tampan dengan jas abu-abu itu,” puji Marleen membuat Ryan tersanjung. Pria itu menarik tangan Marleen lalu mengecupnya.
"Mercy," balasnya sambil mengedipkan mata.
Marleen tersenyum geli. Ia terbiasa menghadapi sikap pria-pria yang mencoba bersikap romantis padanya. Bobby merasa lucu melihat tingkah Ryan lantas menginjak kakinya.
"Aw, sakit Bobby!"
"Hentikan sikap playboy-mu. Jangan menjadi KiBum nomor dua!"
Perdebatan mereka terhenti ketika Mars Pernikahan terdengar memenuhi ruangan. Ratusan orang yang itu duduk di masing-masing meja mereka segera menolehkan pandangan ke arah pintu yang terbuka perlahan. Seorang wanita masuk ke dalam dengan membawa keranjang berisi penuh kelopak bunga mawar putih. Gadis itu berjalan masuk sambil menebarkan kelopak mawar.
Ryan melebarkan matanya mengenali gadis itu. "Bella," desisnya.
Detik berikutnya beberapa decak kagum orang-orang terdengar memenuhi ruangan ketika sesosok gadis lain dengan gaun pengantin yang sangat indah masuk ke dalam ruangan didampingi oleh ayah Azri.
Seharusnya semua pengantin pria tersenyum gembira di hari pernikahannya dengan mata berbinar menatap lurus pengantinnya yang di antar menuju altar pemberkatan. Namun, yang tampak di wajah Azri justru senyum penuh sandiwara dan mata yang menyorot dingin.
Di kepala Azri kini terngiang kata-kata Marleen yang diucapkannya beberapa saat sebelum acara dimulai.
Azri bertemu Marleen sekitar 30 menit yang lalu. Gadis itu tetap cantik sempurna seperti biasanya. Bahkan gaun sederhana yang dipakainya justru membuat dirinya terlihat bercahaya di banding wanita mana pun yang datang ke pesta itu. Azri tersenyum ringan ketika Marleen tiba di hadapannya untuk memberikan ucapan selamat bersama Jhors.
"Selamat." Jhors memeluknya sekilas. "Semoga kamu bahagia."
Azri balas memeluknya setelah itu ia menoleh pada Marleen yang sepertinya menunggu waktu untuk mengatakan sesuatu. Jhors yang sadar situasi segera pamit meninggalkan mereka berdua. Setelah hanya ada mereka berdua, Marleen baru bisa membuka mulutnya.
"Selamat atas pernikahanmu," ucapnya dengan senyum lebar. Meski begitu Azri tidak mendengar ada ketulusan dalam suaranya.
"Kamu tidak terlihat seperti orang yang mengucapkan selamat," balas Azri ringan. Marleen tertawa singkat.
"Aku memang tidak sungguh-sungguh mengatakannya." Ia mengangkat kepalanya menatap Azri. "Aku justru ingin memberimu selamat untuk hal lain."
Azri mengangkat alis sebelah. Marleen tersenyum miring.
"Selamat Azri El Pradipta, karena dengan ini kamu resmi terikat, kamu bukan lagi burung bebas yang bisa terbang ke mana pun, kamu adalah seekor burung yang terperangkap kembali di dalam sangkar emas buatan Ayahmu sendiri."
Senyum Azri seketika terhenti. Tentu saja ia tahu hal itu. Marleen tidak harus memperingatkannya.
"Meski tubuhku terikat, tapi jiwaku tetap bebas. Kamu lihat saja. Tak lama lagi gadis itu akan menuntut cerai dariku." Azri tersenyum penuh arti sambil menatap Marleen. Gadis itu kembali tersenyum lalu mendekat membisikkan sesuatu.
"Aku menanti perceraianmu dengan tidak sabar." Ia menatap Azri kembali. "Lakukan secepatnya, sebelum kamu tidak bisa melepaskan diri dari sangkar yang membelenggu jiwamu. Bagaimana pun, ucapan pria yang sudah menikah dan tinggal dengan gadis lain tidak bisa dipercaya."
Marleen membenarkan dasi kupu-kupu yang dipakai Azri. "Lakukan sebelum kamu terjebak dalam kehidupan gadis itu.“
Azri membelalakkan mata. Ia mendelik pada Marleen.
"Kamu tenang saja. Justru aku yang akan membuat gadis itu terjebak padaku. Lihat saja nanti."
"Yah, aku akan melihatnya."
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments