Terpesona

Tepat saat di otaknya sedang terlintas nama gadis itu, tirai yang menutupi ruang ganti terbuka bersamaan dengan Azri menatap ke arah sana. Ia terpaku selama beberapa detik melihat sosok Widya dalam balutan gaun putih yang indah. Biasanya ia melihat gadis itu dalam pakaian formal dan rambut yang tergulung rapi, tetapi kali ini ia melihatnya dalam penampilan lain.

Pemandangan itu memberi Azri kejutan. Gaun pengantin itu tampak pas di badan Widya, terlebih rambut rapinya itu kini dibiarkan tergerai jatuh menutupi bahunya yang terbuka.

"Azri." tangan Marleen yang singgah di bahunya membuat Azri mengerjapkan mata beberapa kali.

Astaga, apa yang dilakukannya tadi? Ia tidak mungkin terpesona pada gadis itu, kan? Meskipun Azri mencoba untuk menepis pikiran itu, tetapi pada akhirnya kepalanya tetap kembali menoleh pada sosok Widya.

"Pinggangnya sedikit kebesaran, aku takut ini melorot."

Samar-samar Azri mendengar keluhan Widya. Para asisten segera menandai bagian yang dimaksud Widya agar gaun itu pas dikenakannya.

Marleen tidak suka melihat pemandangan ini. Azri tidak boleh terpesona pada gadis lain. Azri hanya miliknya seorang. la buru-buru mengajak Azri mengobrol untuk mengalihkan perhatiannya.

"Apa baju ini pas di badanmu?" tanyanya memeriksa lengan tuxedo Azri.

"Ini sangat pas di badanku." Azri tidak peduli karena sekarang pikirannya mulai kacau.

Widya melihat Azri sedang berbicara dengan seorang gadis cantik yang tampak tidak asing. Oh, tunggu, ia kenal wajah itu.

Bukankah dia adalah gadis yang dilihat Widya bersama Azri di kelab malam? Apa yang dilakukannya di sini? Mungkinkah Azri yang mengajaknya kemari? Sungguh tidak berperasaan. Apa yang dipikirkan Azri sampai pria itu mengajak kekasihnya ke tempat dia mencoba baju yang akan dikenakannya untuk menikah dengan wanita lain? Mungkinkah dia sengaja melakukannya sebagai bentuk pemberontakan? Azri mungkin ingin memberitahu Widya bahwa dia mencintai perempuan lain dan ingin Widya terluka.

Mendadak Widya merasakan dorongan untuk berjalan ke dekat Azri dan mendengar apa yang sedang mereka bicarakan sampai si wanita tersipu. Namun, oleh suara Bibi Swari mengentikannya.

"Azri, lihatlah calon istrimu."

Azri dengan enggan memalingkan pandangannya ke arah Widya. Ia terdiam melihat Widya yang berdiri canggung. Sikap malu-malu gadis itu entah mengapa membuatnya tertegun.

"Sangat cocok dengannya." Azri hanya menatap Widya sekilas karena tidak ingin berpikir yang aneh-aneh jika terus mengamati gadis itu.

Bibi Swari sangat gembira sampai menepukkan tangannya girang.

"Rasanya seperti kembali pada zaman di saat aku menikah dahulu. Ah, ini pasti akan menjadi pesta pernikahan yang spektakuler. Ayo kalian berdiri berdampingan, aku harus mengabadikannya." Bibi Swari dengan semangat menarik Azri yang terlihat ogah-ogahan dan menempatkannya di samping Widya.

"Ayo tersenyum," perintahnya sambil mengarahkan kamera ponsel ke arah Azri dan Widya.

Baik Azri dan Widya sama-sama tersenyum penuh keterpaksaan. Suasana sangat canggung untuk pasangan yang akan menikah. Baru satu kali jepretan Bibi Swari berhenti karena merasa ada yang kurang. "Azri, letakkan tanganmu di pinggang Widya."

Keduanya terperangah kaget. “Apa? Kenapa?“ Azri menjawab terlalu cepat.

"Ayo cepat! Foto ini akan Bibi kirimkan pada kakekmu," perintah Bibi Swari tidak sabar.

Azri mendengkus dan akhirnya terpaksa menuruti perintah bibinya. Ia melingkarkan tangan kanannya di pinggang Widya.

Widya merasakan sengatan listrik rendah menjalari tubuhnya ketika tangan Azri melingkari pinggangnya. Jantungnya berdebar seketika. Ia harus bertahan dalam posisi seperti ini sampai Bibi Swari puas memotretnya.

Marleen tidak suka, sangat tidak suka melihat Azri berdampingan dengan gadis itu. Hatinya terbakar dan ia sadar bahwa sekarang ia tengah cemburu. Seharusnya ia tidak perlu merasa cemburu karena ia dan Azri sama-sama tahu hubungan mereka tak lebih dari sekedar teman bersenang-senang. Tentu saja hal ini sudah sering terjadi. Namun, ini pertama kalinya ia merasa tidak rela teman kencannya direbut wanita lain.

Tidak, ia tidak boleh seperti ini.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍😍😘

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Gusar
3 Kelab malam
4 Ciuman pertama
5 Mata-mata?
6 Kelemahannya
7 Pernikahan
8 Bertemu lagi
9 Malam
10 Fitting baju pengantin
11 Kesemek
12 Terpesona
13 Hancur
14 Part 13
15 Terjebak
16 Sah
17 Bahagia?
18 Sama-sama tersiksa
19 Pagi hari
20 Ziarah
21 Kakek
22 Rumah baru
23 Part 21
24 Makan malam
25 Wine and tea
26 Trainning
27 Festival
28 Cemburu?
29 Adam Lewis
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Dilema
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Terungkap
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 Part 114
116 Part 115
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
Gusar
3
Kelab malam
4
Ciuman pertama
5
Mata-mata?
6
Kelemahannya
7
Pernikahan
8
Bertemu lagi
9
Malam
10
Fitting baju pengantin
11
Kesemek
12
Terpesona
13
Hancur
14
Part 13
15
Terjebak
16
Sah
17
Bahagia?
18
Sama-sama tersiksa
19
Pagi hari
20
Ziarah
21
Kakek
22
Rumah baru
23
Part 21
24
Makan malam
25
Wine and tea
26
Trainning
27
Festival
28
Cemburu?
29
Adam Lewis
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Dilema
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
61
63
Part 62
64
Part 63
65
Terungkap
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
Part 114
116
Part 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!