Pembantaian Raid

Dalam Raid kali ini, tidak ada korban dari pihak para petualang. Mereka semua bersuka cita atas pencapaian mereka yang berhasil menaklukan boss monster dari dungeon break hari ini. Monster Antelop itu pun diikat menggunakan rantai penyerap manna sebagai tindakan pencegahan.

Ketua dari guild Reina mendatangi Reina dan Tifa yang duduk di dekat dinding.

"Kerja bagus, Reina. Sepertinya ini rekor pertama kita melakukan Raid tanpa adanya korban." Kata si Ketua dengan basa-basi.

"Terima kasih. Tapi kita tidak boleh lengah. Meskipun kita sudah mengalahkannya, portal dungeon belum muncul. Kemungkinan akan ada serangan susulan. Oh iya kenapa kita tidak langsung membunuhnya saja?" Tanya Reina. Si Ketua pun berpaling dan melihat ke arah monster yang tergeletak dengan banyak sekali rantai yang mengikatnya.

"Para pihak Kardinal menyuruhku secara langsung untuk bisa membawanya kepada mereka. Karena itu aku bingung bagaimana memindahkannya." Kata si ketua. Reina dan Tifa sempat bertukar pandang sebentar.

"Yah, kalau berkenan kita bisa mendiskusikannya bersama dengan anggota yang lain. Ikut aku." Kata Si Ketua mengambil langkah pergi.

Tifa memberi isyarat yang berarti pergi saja. Reina pun mengangguk dan mengikuti dan mengekor kepada si Ketua.

Setelah mereka berdua cukup jauh, Tifa memeriksa sekitar memastikan tidak ada yang melihat. Tifa mengeluarkan plat putihnya. Tiba-tiba terdengar suara langkah. Tifa dengan cepat memasukkan kembali plat putihnya ke dalam saku bajunya. Tifa menengok ke arah belakang untuk memastikan siapa yang berada di belakangnya.

"Bullet." Sapa Tifa.

"Tifa." Balas Bullet menyapa. Bullet pun duduk di samping milik Tifa. Bullet adalah salah satu anggota Dark Apocrypha dari Dragon Task sama seperti Tifa dan Reina. Dia berpenampilan seperti koboi. Memakai topi koboi berwarna cokelat kemerahan dengan hiasan peluru, memakai topeng besi yang menutupi setengah wajah bawahnya, mengenakan mantel guru berwarna hitam, memakai jaket kulit tanpa lengan, sarung tangan hitam tanpa jari, di punggungnya terdapat 2 senapan : shotgun Benelli M4 dan rifle M14, di bagian punggangnya dipenuhi tas slot magazine, dan di pahanya terpasang holster yang biasa digunakan meletakkan pistol revolver. Sifat Bullet juga pendiam tapi bersahabat. Bullet juga yang menyelipkan kertas berisi kode kepada Tifa sebelum Raid.

"Sekarang bagaimana? Mereka berencana membawa monster itu ke Kardinal." Kata Tifa melihati monster antelop yang terbelenggu itu.

"Perintah dari pemimpin mutlak. Kita harus membawanya ke Grave City. Pemimpin juga bilang kita boleh melakukan tindakan pencegahan jika diperlukan." Kata Bullet.

"Kau merencanakan sesuatu?" Tanya Tifa.

"Sudah kupikirkan dari tadi dengan Reina tadi. Karena itu dia mau ikut diskusi tentang cara memindahkan monster itu. Tugas kita hanyalah membersihkan sampah disekitar kita ketika Reina memberi tanda." Kata Bullet. Tapi terdengar sesuatu yang aneh.

"Tunggu! Aku mendengar sesuatu." Kata Tifa memeriksa sekitar dengan cermat dan teliti.

"Kau mendengarnya?" Tanya Tifa. Bullet juga mengamati sekitarnya.

"7..... 10....11......bukan, 20.....ada 50 tidak masih nambah lagi. Ada banyak objek yang mendekati kita, mereka berjalan menggunakan 2 kaki jika di dengar dari pola langkah kakinya. Semakin dekat." Tifa menghitung dengan cermat.

"Dungeon ini hanya ada satu jalur." Kata Bullet menyiapkan Rifle nya dan diarahkan nya ke arah lorong dimana para petualang tadi masuk ke dungeon ini.

Tiba-tiba di dinding sisi utara tepat di belakang monster antelop tersebut meledak. Di susul sekitar 7 meter berikutnya di sisi timur laut juga meledak. Ledakan kemudian disusul secara berturut-turut terjadi di sisi timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Para petualang yang berada dekat di sekitar tembok terutama yang terkena ledakan terpental dan mengalami luka parah, bahkan ada yang bagian perutnya tercecer ke mana-mana.

"SERANGAN! SERANGAN!" Teriak salah satu petualang yang berada di dekat Tifa. Dengan sangat mengerikan dada petualang tersebut ditusuk sebuah pedang hingga tembus. Tifa dan Bullet segera menjauh dari lubang-lubang bekas ledakan tadi. Sosok mereka pun mulai terlihat dari cahaya yang keluar dari mozaik di lantai.

Mereka adalah Satyr. Makhluk humanoid berkepala kambing, bertaring, dengan mata merah menyala. Tubuh mereka di penuhi bulu dan dibalut baju zirah berwarna obsidian. Senjata yang mereka pakai juga beragam. Ada yang menggunakan kapak, pedang, tombak, pisau, gada, bahkan palu. Mereka keluar dan mengepung kami ke segala arah dari lubang yang mereka buat tadi menggunakan ledakan.

Para petualang semakin lama semakin tersudut ke tengah. Jumlah mereka bahkan lebih dari 50.

"Para Tanker segera ambil posisi depan! Mage dan Healer-.....! " Sebelum menyelesaikan perintahnya, salah satu satyr yang menggunakan tombak menusuk Ketua dari belakang hingga tembus menuju dadanya.

"Para Mage dan Healer segera.... berada.... di....... aggghh!!.. " Mengetahui Ketua dari petualang belum mati. Para Satyr yang lain mengikuti teladan dari Satyr yang menusuknya. Para Satyr segera menikam Ketua tersebut menggunakan pisau, pedang, dan tombak mereka.

"TOLONG!... TOLONG AKU!.....KUMOHON!.....AAAAAGGGGHH!!!!" Suara yang dikeluarkan tidak lagi gagah. Tapi lebih terdengar dengan korban penyiksaan.

Darah dari Ketua terciprat bagaikan air yang bocor. Semakin lama tubuh Ketua yang besar tersebut tenggelam dalam lautan Satyr yang menikam dan menusuknya dengan senjata.

Para petualang hanya bisa melihat Ketua mereka terbunuh secara perlahan dengan tusukan demi tusukan yang diberikan para Satyr.

Monster Antelop yang sudah terikat oleh rantai Manna juga perlahan bangkit kembali berkat bantuan dari para Satyr yang melepaskan rantai-rantai pengikatnya. Jadi itu alasannya kenapa setelah para petualang berhasil mengalahkan monster antelop itu portal dungeon belum juga terbuka. Meskipun monster, mereka juga bisa membuat strategi untuk menghancurkan siapa saja yang masuk ke sarang mereka.

"GGRRRRRRRAAAAAGGGGHHHH!!!!! " Monster antelop itu pun mengaum dengan sangat kencang memberi perintah para Satyr untuk menyerang para petualang. Para Satyr tanpa menunggu, menerjang dan membantai para petualang dengan membabi buta. Karena pemimpin dari para petualang sudah mati terlebih dahulu, maka para petualang menjadi kocar-kacir dan menjadi sasaran empuk para Satyr.

Tifa, Reina, dan Bullet terpisah mengurusi diri mereka sendiri dalam mempertahankan diri. Mereka berhasil membunuh dan mengalahkan beberapa Satyr dengan mudah tapi para Satyr dari lubang ledakan tadi terus-menerus keluar seperti air sungai yang deras.

Tifa berpikir ini tidak akan ada habisnya jika mereka tidak mengalahkan monster antelop itu sekali lagi. Jumlah para petualang yang ikut juga semakin lama semakin sedikit. Tifa pun mulai mendekati si monster antelop itu. Meskipun banyak para Satyr yang menghadangnya tapi semua bisa dengan mudah dibunuh oleh Tifa.

Setelah cukup dekat, Tifa malah menyarungkan pedangnya dan malah mengeluarkan plat putihnya. Sang monster antelop itu kemudian mengambil posisi siap menyerang Tifa. Monster Antelop itu dengan tanpa ragu menunjukkan tanduknya dan diarahkan nya ke arah Tifa. Aku sebenarnya ingin segera menerjang dan menolong Tifa, tapi Tifa mengeluarkan kartu dari plat putihnya yang mengeluarkan cahaya yang sama seperti ia lakukan kepadaku ketika mengarahkan kartu itu kepadaku. Kartu Kontrak.

Episodes
1 Cerita Karakter Korban Jadi Lakon Utama
2 Aku, Kau Dan Balas Dendamku
3 Ya Aku Direinkarnasi....Tapi Kok?!...
4 Kok Sama Saja?!!
5 Lah Kok Aku Lo?!!!
6 Mendapat Yang Terbaik di Kondisi Terburuk
7 Pagi-pagi sudah ngajak...
8 Raid
9 Pembantaian Raid
10 Karena Aku
11 Ketidak Sengajaan yang Mengubah Takdir Dan Posisi Kami
12 Bahkan Perasaan Kami
13 Perlu Informasi
14 Tentang Siapa Tifa Sebenarnya
15 Dan Reina Sebagai Penantang Pertamaku
16 Sebagai Pertarungan Perdanaku
17 Mendapat Ramalan Dan Alasan
18 Sampai ke Telinga Kayangan
19 Yang Memberi Tifa Pakaian Pahlawan Bertopeng
20 Pertarungan Perdana Sebagai Vessel
21 Janjiku Padamu
22 Darkglide
23 Si Burung Hitam
24 Numpang
25 Dari Rumah Sakit Jiwa
26 Mencari Seekor Gagak
27 Dengan Pemiliknya
28 Trident vs Vessel gagak
29 Membuahkan Hasil
30 Dengan Berganti Partner Wanita yang Sensitif
31 Berlari Marathon Dengan Modal Celana Dalam Boxer
32 Sesi Curhat pun Dimulai
33 Berwisata ke Wilayah Kryo
34 Mendaki Gunung Dengan Ular
35 Sampai Kena Musibah dan Dapat Jalan Pintas
36 Pria Tampan di Sel Tahanan
37 Jangan Menilai Buku Dari Covernya
38 Tarian Di Atas Batu Yang Jatuh
39 Aku Menipu Kematianku Dengan Logam
40 Janji Dan Tumpukan Masalah
41 Pengumuman Tamat season 1
42 Prolog : Arc Battle Royale
43 Pencarian Vessel Gagak (Bagian I)
44 Pencarian Vessel Gagak (Bagian II)
45 Pencarian Vessel Gagak (Bagian III)
46 Trident vs Raven
47 Membawa Pulang Bekas Persembahan Dewa
48 Kebenaran Di Balik Tempat Ibadah
49 Raven vs Louch
50 Settingan
51 Bullet vs Louch
52 Penghianatan Terbongkar, Masa Lalu Bullet
53 Pria Buta Yang Memanggilku Banci
54 Rahasia Kudeta Kami
55 Asal Usul Urban Legend Nyx The Alpha
56 Teknik Pemotong : Razor Void
57 Twin Rider vs Nyx The Alpha
58 Twin Rider vs Nyx The Alpha (Bagian II)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Cerita Karakter Korban Jadi Lakon Utama
2
Aku, Kau Dan Balas Dendamku
3
Ya Aku Direinkarnasi....Tapi Kok?!...
4
Kok Sama Saja?!!
5
Lah Kok Aku Lo?!!!
6
Mendapat Yang Terbaik di Kondisi Terburuk
7
Pagi-pagi sudah ngajak...
8
Raid
9
Pembantaian Raid
10
Karena Aku
11
Ketidak Sengajaan yang Mengubah Takdir Dan Posisi Kami
12
Bahkan Perasaan Kami
13
Perlu Informasi
14
Tentang Siapa Tifa Sebenarnya
15
Dan Reina Sebagai Penantang Pertamaku
16
Sebagai Pertarungan Perdanaku
17
Mendapat Ramalan Dan Alasan
18
Sampai ke Telinga Kayangan
19
Yang Memberi Tifa Pakaian Pahlawan Bertopeng
20
Pertarungan Perdana Sebagai Vessel
21
Janjiku Padamu
22
Darkglide
23
Si Burung Hitam
24
Numpang
25
Dari Rumah Sakit Jiwa
26
Mencari Seekor Gagak
27
Dengan Pemiliknya
28
Trident vs Vessel gagak
29
Membuahkan Hasil
30
Dengan Berganti Partner Wanita yang Sensitif
31
Berlari Marathon Dengan Modal Celana Dalam Boxer
32
Sesi Curhat pun Dimulai
33
Berwisata ke Wilayah Kryo
34
Mendaki Gunung Dengan Ular
35
Sampai Kena Musibah dan Dapat Jalan Pintas
36
Pria Tampan di Sel Tahanan
37
Jangan Menilai Buku Dari Covernya
38
Tarian Di Atas Batu Yang Jatuh
39
Aku Menipu Kematianku Dengan Logam
40
Janji Dan Tumpukan Masalah
41
Pengumuman Tamat season 1
42
Prolog : Arc Battle Royale
43
Pencarian Vessel Gagak (Bagian I)
44
Pencarian Vessel Gagak (Bagian II)
45
Pencarian Vessel Gagak (Bagian III)
46
Trident vs Raven
47
Membawa Pulang Bekas Persembahan Dewa
48
Kebenaran Di Balik Tempat Ibadah
49
Raven vs Louch
50
Settingan
51
Bullet vs Louch
52
Penghianatan Terbongkar, Masa Lalu Bullet
53
Pria Buta Yang Memanggilku Banci
54
Rahasia Kudeta Kami
55
Asal Usul Urban Legend Nyx The Alpha
56
Teknik Pemotong : Razor Void
57
Twin Rider vs Nyx The Alpha
58
Twin Rider vs Nyx The Alpha (Bagian II)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!