Diatas salah satu tangan neraca terlihat sebuah bulu seperti bulu angsa berwarna putih dan di tangan satunya terdapat sebuah jantung yang entah dari mana asalnya. Bahkan aku tidak habis pikir melihat jantung tersebut masih berdetak.
wanita berambut putih yang ada di depanku secara tiba-tiba memunculkan sebuah gulungan kertas yang bahkan pinggiran kertas tersebut sudah sobek-sobek dengan warna kertasnya yang sama seperti kloset wc yang tidak pernah dibersihkan selama 1 tahun.
Wanita itu membuka gulungan tersebut dan membaca isinya.
"Pria dari dunia Prime, mati karena kepala terbentur ke-ke-kelo.......ssst.....kelo-....set! Hahahahhahahahhahahahahahhahahaha!!!!" Tepat setelah kata kloset disempurnakan olehnya wanita ini tertawa terbahak-bahak. Sepertinya kematianku mengandung unsur suka cita dibandingkan duka. Tapi aku tidak menerima kematianku di hina seperti bahan lawakan seperti yang ada di internet. "Seorang Pria Mati Kejedot Bibir Kloset Dengan Wajah Berlumuran Tinja." Kemudian terdapat fotoku dengan wajahku yang mencium isi kloset wc.
"Hei! Aku bahkan tidak meminta kematian sekonyol ini!" Protesku. Tapi wanita berambut putih itu masih belum tertawa. Parah banget memang....
"Dari semua kematian yang pernah kulihat kaulah yang paling konyol." Kata wanita itu mengusap air matanya karena tertawa terlalu keras.
"Aku yakin di dunia Prime para dokter akan menemukan mayatmu pasti akan tertawa!!!! Hahahahhahahahahahahhahahaha!!!" Hina wanita itu. Sialan! Wajah doang cantik sama imut tapi mulutnya sama kloset wc sama saja!!! Tapi membayangkan para dokter mengotopsi mayatku dalam keadaan menahan tawa membuatku merasa sangat malu.
"Tidaaaaakkk!!!!!" Bentakku. Itu tidak mungkin!!!! Itu pasti hanya perasaanku saja.
"Ya ampun, itu tadi cukup menghibur. Tapi tidak hanya kematianmu yang cukup tragis dan konyol. Bahkan semua riwayat hidupmu sama seperti caramu mati. Apa ini?! Kau bahkan memalaki anak SD untuk mendapatkan uang, belum lagi kau juga sering mengintip wanita dewasa yang sedang mandi, bahkan kosakata mau begitu berwarna setiap satu kalimat kau berbicara, kau bahkan kalah berkelahi melawan bocah kampung. Aku heran kenapa orang tuamu mau melahirkanmu saat itu." Kata wanita itu tanpa ada rasa bersalah. Setiap dia menyebutkan semua riwayat hidupku serasa hatiku di tusuk menggunakan pisau tumpul yang jelas lebih menyiksa daripada tombak.
"Dengan nilai karma serendah ini aku bingung harus kuapakan jiwa busukmu ini." Katanya seolah dia peduli dan bersimpati dengan kehidupanku.
"Busuk-busuk seperti ini aku menolong orang tuaku mencari uang, bangsat!!!!" Akhirnya keluar juga kosakata paling berwarnaku.
"Membantu orang tua setidaknya pakai cara yang benar, otak udang!!!! Ya ampun...." Balas bentaknya.
"Dengan ini riwayat hidup yang seperti ini maka tebuslah. Kau akan dihidupkan kembali sebagai anjing hutan. Selama kau hidup sebagai anjing hitam cobalah untuk menyesali kesalahan-kesalahanmu itu." Dengan sangat keras salah satu tangan neraca yang membawa jantung langsung anjlok dengan sangat keras.
"Jantung lebih berat dari bulu?!" Kataku dengan panik.
"Jantung melambangkan hawa nafsu sedangkan bulu putih adalah kemurnian. Maka sudah jelas." Aku mulai panik. Aku selalu mengatai orang dengan sebutan binatang dan dikehidupan selanjutnya aku menjadi binatang itu sendiri. Waduh!!! Berpikir! Berpikir!
"Dengan begini kau tereinkarnasi sebagai..." Sebelum wanita berambut putih menyelesaikan kalimatnya.
"Tunggu!!!!! Kau tadi bilang "setidaknya membantu orangtuaku dengan cara yang benar" kan? Bukankah itu membuktikan masih ada kebaikan dalam hidupku?" Kataku mencoba menegosiasi.
"Tapi nilai karmamu tetap anjlok kan? Jadi apa bedanya?" Katanya tanpa peduli.
"Woi, Bodoh!!! Setidaknya kabulkan satu permintaanku sebelum aku kau ubah menjadi hewan peliharaan woi!!! Jika akhirat itu ada dan adil setidak sekecil apapun niatku untuk berbuat baik seharusnya mendapatkan balasannya juga." Mendengar kalimatku barusan wanita berambut putih itu mengubah raut wajahnya. Seolah memberi pertimbangan. Setelah cukup lama mempertimbangkannya akhirnya dia mengangguk. SIIIIPPP!!!!! ADA KESEMPATAN BALAS DENDAM!!!!!
"Baiklah, apa yang kau inginkan?" Tanyanya.
"Beri aku kekuasaan mutlak atas semua yang kuinginkan! Itu saja." Seketika wajah wanita itu mengeras setelah aku menyebutkan pertanyaanku.
"Tidak bisa. Permintaanmu terlalu tinggi untuk dikabulkan." ******!!!! Aku kira gampang setuju ternyata dia orangnya perhitungan.
"Itu cukup adil kalau kau tetap mengubahku menjadi anjing hutan Woii!!!" Balasku. Wanita ini kemudian mengusap dahinya seolah sehabis melakukan pekerjaan berat.
"Baiklah terserah. Menghadapi jiwa sepertimu hanya membuang waktuku. Tapi pastikan kau belajar dihlkehidupan yang satu ini." Tubuhku tiba-tiba bersinar dan menyusut. Tiba-tiba aku tidak bisa merasakan tanganku. Aku juga merasakan bahwa aku menambah jumlah kakiku. Tubuhku mulai tumbuh bulu-bulu. Aku juga bisa merasakan kalau ada sesuatu diujung pantatku. Tubuhku berhenti berpendar. Aku kemudian membuka mataku. Ternyata benar aku menjadi anjing hutan dengan bulu berwarna perak.
"Dan ini hak spesial yang kau minta." Tubuhku mengeluarkan semacam energi berwarna putih. Kemudian energi itu memudar dan masuk ke dalam tubuhku. Aku pun tertawa terbahak-bahak bahkan sampai terguling-guling. Tapi aku hanya bisa menjulurkan lidahku dengan tersenyum.
"Guk! Guk! Guk!" Kataku. Bahkan aku sudah tidak bisa berbicara menggunakan bahasa manusia lagi.
"Kenapa? Kau mau tulang?...." Tiba-tiba ditangan wanita itu muncul sebuah tanda seperti tato dan wanita itu sepertinya belum menyadari rencanaku. Ya, tertawalah selagi bisa.
"Kau akan menemukannya di tong sampah di kehidupan keduamu nanti, selamat tinggal." Katanya melambaikan tangannya. Di bawah pijakan kaki muncul semacam lingkaran sihir berwarna merah. Wanita itu mulai kebingungan.
"Eh? tunggu kenapa aku mengeluarkan portal dibawahku juga?!!" Wanita itu mulai panik melihat seperti ada kesalahan teknis dalam prosesnya. Ya itu rencanaku.
"Guk! Guk!" (Aku tidak tahu kalau seorang dewa bisa dibodohi semudah ini hahhahahahahahaha!!!!) Sepertinya dia mulai bisa memahami bahasa anjing.
"Apa yang?!!....Tunggu! Kau menggunakan kekuatan kuasa mutlak yang kuberikan....kau menggunakannya kepadaku?!!" Akhirnya wanita brengsek ini sadar.
"Guk! Guk! Guk!" (Aku yakin para orang mati sebelumku yang kemari pasti ingin membalas dendam kepadamu maka aku mewakili mereka yang telah kau rendahkan! Dengan skenario "seekor anjing menjadi majikan dari seorang wanita cantik yang sombong".) Kataku.
"Kau....Dasar rendahan!" Wanita itu mencoba melemparkan semacam energi ke arahku tapi dia malah terjatuh seperti orang tersandung.
"Guk!" (Jatuhlah!) Perintahku kepada wanita itu.
"Kau tidak akan lepas dari ini, anjing!!!" Bentaknya. Seluruh pandanganku menjadi silau akan cahaya putih.
Ketika aku membuka mataku. Aku melihat banyak sekali pohon-pohon, burung-burung berkicau begitu nyaring ditelingaku, Kupu-kupu yang berterbangan seperti menari. Aku ingin mengulurkan tanganku tapi yang terulur malah kaki depanku. Ternyata benar aku menjadi seekor anjing hutan.
Aku melihat wanita berengsek itu terbaring di depanku. Aku pun berjalan mendekatinya. Ku tepuk pipinya dengan kaki depanku tapi dia tidak kunjung bangun. Karena tidak kunjung bangun aku menggunakan cara para anjing kampung ketika mereka terganggu.
"Guk!" (Bangun woi!!!) Kugigit lengan wanita itu dengan sangat keras menggunakan taringku.
"WUUUUUAAAAAAAAAAAGGGGGGHHHHH!!!!!!!!!!!" Seketika para burung terbang ketakutan mendengar raungan dari seorang wanita ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments