Kurasa aku berada diakhirat yang sesungguhnya. Berbeda dengan akhirat ketika aku bertemu dewi keparat itu. Benar-benar indah, suasananya damai, menyejukkan tubuh maupun jiwa, pohon-pohon begitu rindang, lebat, dan teduh. Mungkin jika direkor, aku adalah orang yang terinkarnasi yang mati paling cepat dikehidupan keduanya.
Tiba-tiba dibalik pepohonan aku melihat seorang wanita yang memiliki hawa keberadaan yang sama seperti milik si dewi brengsek itu. Aku ingin berlari menjauh tapi tubuhku tidak mau mendengarkannku sehingga aku seperti mematung. Wanita itu makin lama makin terlihat jelas fisiknya tapi dia berbeda dari dewi brengsek itu. Wajahnya anggun dan cantik, berambut merah, memakai pakaian seperti pakaian renang full body berwarna hitam dan biru, dan memakai jaket kulit berwarna merah yang ukurannya sangat kecil dan hanya menutupi bahu hingga pinggang atasnya.
Wanita itu tersenyum kepadaku seolah aku ini anjing yang lucu dan bersahabat. Tapi seketika wajahnya mengekspresikan raut wajah wanita yang ingin menangis. Air matanya pun menetes didepan kaki depanku. Wanita ini pun berlutut di hadapanku dan menangkup wajahku dengan kedua telapak tangannya yang lembut.
"Tolong....tolonglah dunia itu. Dunia dikehidupan keduamu." Kata wanita itu dengan perau dan suara serak. Aku heran saja. Kenapa meminta kepada seekor anjing yang bisa-bisanya tertipu oleh apel beracun.
"aaauu....Guk!" (Mengapa meintaku? Aku hanya seekor anjing hutan yang bahkan tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Aku bahkan bisa disebut gagal menjalani kehidupan keduaku dan berakhir mati seperti ini.) kataku.
"Guk!" (lagi pula, dunia itu menolakku. Bahkan kepalaku ini berhadiah. Untuk apa aku menyelamatkan dunia yang tidak menginginkanku di dalamnya?) Lanjutku.
Wanita didepanku bertambah sedih setelah aku menggonggong. Sepertinya wanita ini bisa memahami bahasaku. Tapi itu tidak penting lagi. Aku lebih nyaman disini dibandingkan di duniaku terinkarnasi.
"Bahkan seekor anjing saja menolakku. Benar-benar hukuman yang kejam." Tiba-tiba seorang laki-laki berjalan mendekati kami. Rambutnya berwarna merah seperti wanita didepanku hanya saja rambutnya seperti terbakar dan terbuat dari api. Mengenakan armor dengan plat dada berbentuk kepala babi hutan yang marah dan pelindung bahu berkepala anjing rabies. pria itu membawa helm nya di tangan kirinya. Ekspresinya seperti mengajak perang yang membuatku ingin memukulnya alih-alih takut. Tapicdiluar dugaan pria itu juga berlutut di depanku. Eeeeeeeeehhh??!!!!!!!!!
"Sepertinya kau gagal meyakinkannya ya. Tapi kami benar-benar membutuhkan bantuan anda." Kata si laki-laki itu. Melihat mereka berdua sampai menunduk dan memiliki hawa keberadaan seperti dewi brengsek itu benar-benar membuatku memutar otak.
"Guk! Guk! auuuu..." (Tunggu? kalian juga para dewa ya?) Tanyaku memastikan.
"Iya, itu benar sekali. Saya adalah Athena dan pria disampingku ini adalah Ares. Kami adalah dewa perang. Kami diberi tanggung jawab dalam menghadapi pasukan Invest, para monster alien yang berusaha menginvasi seluruh dunia alternative. Karena anda adalah jiwa yang berinakarnasi dari dunia prime maka dari itu kami meminta kepada anda." Pinta Athena.
"Guk!" (Sebutkan apa mau kalian.) Kataku. mengenai rincinya aku bisa pelajari sendiri. Sumpah! Apa itu alternative? dunia prime? Aku sebenarnya tidak paham tapi melihat sifat mereka yang sampai berlutut di depan makhluk hina yaitu anjing dan yang berlutut adalah para dewa maka aku mencoba untuk mendengarkan mereka dulu.
"Tolong selamatkan dunia yang menerima reinkarnasi anda. Seperti yang saya dengar dari Dewi yang membuang anda ke sana, anda sepertinya mendapatkan kekuatan penguasaan mutlak. Karena itu kami meminta anda." Kata Ares. Yaaa ampuuuuun!!!!!!! Aku padahal cuma bercanda lo tentang pengambilan kekuatan itu! Wah sepertinya aku terseret masalah yang besar yang sampai melibatkan dunia dan para dewa. Pantas saja beruang yang kugonggong tadi langsung mati, dan aku bisa mengendalikan si dewi brengsek itu.
"Auuu....Guk! Guk!" (Aahh....iya itu benar. Tapi bagaimana cara menyelamatkannya? Seperti yang kalian lihat aku hanyalah seekor anjing hutan yang mati konyol karena dipotas.) Kataku.
Kedua dewa itu pun menjelaskan. Tentang sistem dunia tempatku bereinkarnasi. Di dunia itu terdapat banyak sekali dominion. Di Setiap Dominion terdapat Vessel. jumlah mereka di setiap Dominion tidak lah sama. Nah permintaan mereka adalah memintaku untuk membuat seluruh Vessel dan Dominion untuk bersatu dalam mempertahankan dunia itu dari serangan Invest yaitu ras alien kuno yang ingin menguasai seluruh dunia parallel yang mereka sebut alternative. Karena di sebagian besar manusia yang mereka percaya sebagai Vessel selalu menimbulkan kekacauan dan kerusakan di dunia itu. Iya intinya aku disuruh membersihkan kekacauan yang kedua dewa ini buat. Lempar batu sembunyi ******! Brengsek-brengsek.... mau sampai kapan sih aku harus menderita.
"Grrrr....Guk!" (Aku menolaknya! Itu kan masalah kalian! Kenapa malah melibatkanku?!!!) Bentakku.
"Anda akan mendapatkan imbalan." Imbuh Athena cepat-cepat.
"Dunia itu akan jadi milik anda sebagai bayarannya." Kata Athena. Dewa-dewa brengsek!!! Mereka menjual dunia yang mereka buat kacau setelah masalah beres mereka memberikan kepadaku. Benar-benar.....
Aku pun menghela napas berat.
"Guk! Grrrr....Guk!" (Aku akan memikirkannya. Yang penting hidupkan aku kembali. Baru setelah itu akan kupertimbangkan) Kedua dewa itu saling tatap satu sama lain seperti orang bodoh.
"Eh anda sebenarnya hanya tidur. Tidak mati. Dan ini adalah mimpi anda. Kami berdua masuk ke dalam mimpi anda." Kata Ares.
Wooo!!!! Dewa-dewa memang gak tau diri memang. Mimpiku lagi bagus-bagusnya malah mereka datang. Ini kalau mereka mendatangiku pas aku dapat mimpi basah bakal kulempar mereka ke dalam kawah gunung merapi.
"Auuu...." (Oh begitu...) kataku dengan wajah kesal. Tiba-tiba mataku dipenuhi cahaya yang menyilaukan. Ketika aku membuka mataku kembali. Aku sudah berada di dalam ruangan bergaya abad pertengahan. Aku pun melihat ke sekeliling ruangan. Di sana aku melihat 2 wanita yang menjaga meja seperti resepsionis. Tempat ini seperti ini seperti bar ala abad pertengahan.
Aku pun mencoba untuk bangun. Kepalaku dibalut perban putih pucat. Kaki depan kananku juga sama-sama di balut. Aku pun mencoba berjalan perlahan menuju ke kedua wanita itu.
"Tifa,lebih baik kita segera melepasnya ke dalam hutan. Kau tahu kan anjing hutan putih membawa sial." Kata wanita berambut hitam dengan telinga kucing. Pakaian yang ia pakai seperti pakaian assassin dilengkapi dengan syal hitam dan pakaian ketat berwarna hitam dan kombinasi kuning.
"Tidak Reina, anjing itu menyelamatkan nyawaku ketika aku sedang mencari tanaman untuk membuat potion. Aku berhutang padanya. Jadi aku ingin memeliharanya." Tolak si wanita yang bernama Tifa. Sekarang aku baru ingat kalau wanita itu yang kuselamatkan ketika aku pertama kali tiba di dunia ini.
"Benarkah? Jika begitu seharusnya bisa membunuh kriminal yang merudungnya. Tapi kenapa itu tidak terjadi?" Tanya Reina. Sekarang aku paham kenapa para anjing tidak suka manusia. Mereka selalu merasa paling benar dan membuat hukum mereka seolah paling tinggi.
"Guk! Guk!" (Woi itu karena aku dipotas tolol!) Bentakku.
Mereka berdua menoleh ke arahku dengan ekspresi melihat hantu. Tiba-tiba dengan cepat Reina dan Tifa menodongkan senjatanya ke arahku. benar-benar sambutan yang mantap dan hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments