Ya Aku Direinkarnasi....Tapi Kok?!...

"Guk! Grrrrr...." (Bangun woi! Mau sampai kapan kau akan berbaring di situ?!") Bentakku.

Dewi itu masih terbaring memegangi tangannya yang barusan kugigit untuk membangunkannya.

"Dasar anjing sialan!!!! Kenapa kau melakukan ini??!!!!" Bentaknya balik sambil memegangi tangannya.

"Guk!" (Itu karena kau tidak......) Dengan cepat dewi sialan itu mencekikku dan mengguncang-ngguncangku seperti boneka percaya.

"Yang satunya!!!! Bisa-bisanya kau menyeretku masuk ke salah satu dunia parallel!!!" Bentaknya kembali. ******! Kalau kau tidak sombong dari awal aku tidak akan mengirimnya bersamaku.

"Guk!" (Lepaskan!) Dengan breaksi kaku, kedua tangan dewi itu melepas cengkramannya dan menjauh. Aku baru ingat kalau aku punya kuasa mutlak dari kekuatan yang dewi brengsek ini. Hoo....

"Cih! Kenapa....?! Kenapa ini..?!!" Keluhnya mencoba mencekikku lagi tapi tubuhnya sepertinya seberat beton. Tangannya mencoba meraih leherku tapi tidak bisa seperti ada yang menariknya.

"Guk! Guk!" (Kau sepertinya lupa, kalau aku punya kekuatan untuk memanipulasi kekuasaan secara mutlak Hehehe.... Bagaimana menurutmu? Sebagai entitas tertinggi yaitu ras dewata menjadi peliharaan dari seekor anjing hutan.) Kataku dengan penuh kesenangan.

"Kau nampak senang ya....meskipun cuma seekor anjing." Katanya. Wah! Masih sempet-sempetnya belagu. Aku mulai menjulurkan lidahku seperti anjing sungguhan. Air liurku mengalir deras tak terhentikan.

"Grrrrrrr..."( Kau masih sempat-sempatnya sombong. Tubuhmu elok juga. Mungkin sebagai manusia jika aku menjilati wajahmu aku tampak tidak bermoral tapi....) Dewi didepanku nampak mulai memahami apa maksudku. Aku mulai mendekatinya dengan perlahan.

Kugoyangkan ekorku dengan gembira.

"Apa?!.....Jangan.....mendekat!" Katanya dengan panik.

"Guk." (Tapi karena aku sudah menjadi anjing hutan maka itu tidak penting lagi. Lagipula itu wajar jika seekor anjing menjilat kan? hehehehe) Dengan perlahan kujilat wajah dewi itu dengan perlahan disekitar dagu, hidung, dan jidatnya. Wajah dewi itu semakin imut ketika menahan gelinya jilatanku.

"Aaaaahh.... Geli....." Bahkan ketika aku menjilati lrher dewi ini wajahnya sudah seperti memerah.

"Guk! Guk!" (Aku akan berhenti ketika kau meminta maaf. Memohonlah. Maka aku akan mempertimbangkannya.) Ancamku. ternyata seperti ini ya rasanya menjilati seorang dewi. Oh takdir!!!!! Terima kasih telah memberiku kesempatan ini!!!!!

"Aaahhh.....Bukankah artinya belum pasti kau akan melepaskanku.....Ahhh....... Terkutuk ka-.....aaahh..." Desahnya. Wuiiihhh mantap!!!! Aku pun mulai menjilati bahunya.

"Guk! Grrrr...." (Harga dirimu yang tinggi sebagai seorang dewi akan hilang mulai detik ini. Kau cukup meminta maaf denganku setelah itu kubiarkan kau pergi.) Janjiku. Dewi ini sudah mulai kelelahan menahan gelinya jilatanku. Aku bahkan heran, Dewi juga bisa merasakan geli ya?

"Baiklah........ Kau menang..... Aku.... minta maaf." Katanya mencoba untuk tidak mendesah.

"Guk!" (Kurang jelas. Ulangi.) Kataku mengoreksi.

Tiba-tiba wajah dewi itu yang awalnya imut 180 derajat berubah menjadi gorila yang sedang ngambek.

"Aku minta maaf." Katanya dengan cepat.

"Guk!"(Kurang ikhlas. Ulangi.)

"Aku minta maaf."

"Guk!" (Kurang imut. Ulangi.)

"Aku minta maaf."

"Guk! Guk!" (Nadanya gak benar. Ulangi.)

"AKU MINTA MAAF!!!!! DASAR ANJING BIADAB!!!! AKU SUDAH MEMINTA MAAF SESUAI DENGAN APA YANG KAU MINTA SEKARANG LEPASKAN AKU!!!!" Hardik dewi itu. Buset, mau dewi apa manusia kayaknya cara mereka nyemprot sama saja.

"Grrrrrrr...." (Iya iya. Kau bebas sekarang. Sana pergi hus hus. Kembalilah ke ruangan putih konyolmu itu. Membuang waktuku saja.) Kataku melambai mengusir menggunakan kaki depanku.

"Yang bikin aku kemari juga sia-pa??!!!!!!" balasnya.

Aku pun berjalan menjauh dengan keempat kakiku.

"Aku harap kau tidak mati dalam waktu dekat. Akan sangat merepotkan kalau kau sampai kembali lagi bertemu denganku." Kata sang dewi.

"Guk! Guk! Guk!" (Labih baik aku mati dan tidak bereinkarnasi daripada harus menemui nenek-nenek berwajah gadis.) Balasku. Aku pasti akan disambar menggunakan energi itu lagi dari belakang tapi ternyata tidak. Ketika aku menoleh ke belakang wanita itu sudah menghilang. Terdapat ledakan tadi sebelum aku menoleh.

Baguslah dia lebih memilih menyambar pohon daripada aku. Sekarang, waktunya menjalani hidup sebagai anjing hutan. Setelah berjalan tanpa arah yang kira-kira mungkin sudah 30 menit aku masih saja belum menemukan kota ataupun desa manusia. Tak lama kemudian aku mendengar suara wanita yang seperti sedang berlari. Dan dari suara yang ada di dekatnya seperti suara beruang yang menggeram.

Aku pun mengikuti suara itu. Aku bahkan tidak percaya bisa mendengar suaranya sejauh ini. Sekitar 500 meter lo dari tempatku mendengar. Apakah ini karena aku seekor anjing sehingga aku bisa memiliki pendengaran super. Aku melihat seorang gadis yang umurnya masih 15-16 tahun berambut panjang dikucir kuda. Dan wuuuiihh....Dadanya ukuran berapa itu ?!! Ups maaf.

Memakai pakaian berwarna hijau daun, dan memakai beberapa plat baja di daerah vitalnya. Tunggu?! Apa?!! Bukankah itu pakaian ketika abad pertengahan?? Buat apa wanita itu memakainya. Dan ngapain juga pakai pedang? Wah, aku dah gak paham lagi.

Kalau mau cari mati ya caranya gak gitu-gitu juga lah. Tapi melihat pemandanganku saat ini mengingatkanku dikehidupanku yang sebelumnya. Menggencet seseorang yang lebih lemah untuk bertahan hidup. Begitulah caraku hidup. Aku pun juga pernah digencet. Itu sudah menjadi makanan sehari-hari di kehidupanku, menggencet atau digencet. Yang belum pernah kurasakan adalah menjadi pihak ketiga yaitu penonton.

"Dengan nilai karma serendah ini aku bingung harus kuapakan jiwa busukmu ini." Katanya seolah dia peduli dan bersimpati dengan kehidupanku.

"Busuk-busuk seperti ini aku menolong orang tuaku mencari uang, bangsat!!!!" Akhirnya keluar juga kosakata paling berwarnaku.

"Membantu orang tua setidaknya pakai cara yang benar, otak udang!!!! Ya ampun...." Balas bentaknya.

"Dengan ini riwayat hidup yang seperti ini maka tebuslah. Kau akan dihidupkan kembali sebagai anjing hutan. Selama kau hidup sebagai anjing hitam cobalah untuk menyesali kesalahan-kesalahanmu itu." Dengan sangat keras salah satu tangan neraca yang membawa jantung langsung anjlok dengan sangat keras.

Tunggu?! Kenapa aku teringat perkataan dewi brengsek itu?!! Wanita di depan mataku benar-benar sudah terluka parah dan aku tidak menolongnya. Bukan karena aku tidak peduli. Tapi entah kenapa setelah mendapatkan tubuh baru ini aku seperti berhenti menjadi manusia secara perlahan. Tidak ada empati, perasaan, atau bahkan emosi dari pemandangan yang kulihat didepan mataku.

Tiba-tiba aku teringat akan perkataan ibuku dirumah sakit.

"Aku tahu kau pasti kesulitan dalam mencari dana biaya rukah sakit. Tapi tidakah sesekali kau mengikuti hati nuranimu untuk egois?" Kata ibuku. Aku bisa melihat wajah ibuku yang wajahnya sudah seperti bunga yang layu.

"Tidak apa-apa. Ibu akan melakukan sesuatu. Tidak apa-apa untuk menuruti keinginan egoismu selama kau tidak menyesal. Lagipula.......Ibu sudah puas." Lanjut ibuku.

Itu yang dikatakan ibu sebelum dia meninggal.

Dengan cepat aku berlari ke depan wanita itu untuk menengahinya dengan beruang yang ada didepannya. Beruang itu juga tampak aneh. Beruang tapi seperti campuran antara robot dan beruang. Beruang itu menggeram dan aku bisa tahu artinya.

"Rrrroooooaaarr!!!!" (Menyingkirlah anjing kecil!!! Kau beruntung jika kau tidak datang untuk melindungi gadis manusia ini!!! Kenapa kau melindunginya???!!!!! Para manusia selalu menjadi yang teratas!!!! Mereka juga menggunakan kulit kita sebagai pakaian mereka! Mereka juga membakar rumah kita!!! Apakah kau paham!! )

"Guk! Guk!" (Memang ironis sebagai anjing hutan aku membelanya... Manusia memang makhluk yang sangat egois dan tidak tahu diri. Tapi selama aku mengikuti hati nuraniku. Maka aku tidak peduli selama aku puas!)

"Guk!" (Jantung! Berhentilah berdetak!) Jika kau bisa mengendalikan seorang dewi dengan mudah maka melawan beruang bisa dibilang bukan masalah. Tiba-tiba beruang itu tumbang dan ternsungkur ke tanah.

Aku yakin wanita di belakangku ini panik dan ketakutan. Aku tidak bisa menyalahkannya. Tapi diluar dugaan wanita ini mencoba mendekatiku secara perlahan.

"Grrrrrrr!!!! Guk!! Guk!!!" Aku mencoba mengusirnya dengan menggonggong. Wanita itu pun tersenyum, membungkuk sebentar, kemudian berlari menjauh dariku.

Aku pun mengikuti bau wanita itu dengan berjalan. Akan berbahaya kalau aku mengejarnya karena dia pasti mengira aku akan memangsanya. Dengan mengikutinya melalui penciuman maka aku mungkin bisa menemukan pemukiman manusia. Setelah 1 jam berjalan aku pun mencium banyak sekali bau manusia. Akhirnya aku sampai. Aku pun mulai berlari karena tidak sabar untuk kesana.

(Heh???) Tidak ada tiang listrik, tidak ada gedung-gedunng tinggi dengan kaca, tidak ada mobil dan motor, tidak ada orang-orang yang menggenggam ponsel smartphone. Sebenarnya aku ini direinkarnasi kemana sih?!!!!!!!

Episodes
1 Cerita Karakter Korban Jadi Lakon Utama
2 Aku, Kau Dan Balas Dendamku
3 Ya Aku Direinkarnasi....Tapi Kok?!...
4 Kok Sama Saja?!!
5 Lah Kok Aku Lo?!!!
6 Mendapat Yang Terbaik di Kondisi Terburuk
7 Pagi-pagi sudah ngajak...
8 Raid
9 Pembantaian Raid
10 Karena Aku
11 Ketidak Sengajaan yang Mengubah Takdir Dan Posisi Kami
12 Bahkan Perasaan Kami
13 Perlu Informasi
14 Tentang Siapa Tifa Sebenarnya
15 Dan Reina Sebagai Penantang Pertamaku
16 Sebagai Pertarungan Perdanaku
17 Mendapat Ramalan Dan Alasan
18 Sampai ke Telinga Kayangan
19 Yang Memberi Tifa Pakaian Pahlawan Bertopeng
20 Pertarungan Perdana Sebagai Vessel
21 Janjiku Padamu
22 Darkglide
23 Si Burung Hitam
24 Numpang
25 Dari Rumah Sakit Jiwa
26 Mencari Seekor Gagak
27 Dengan Pemiliknya
28 Trident vs Vessel gagak
29 Membuahkan Hasil
30 Dengan Berganti Partner Wanita yang Sensitif
31 Berlari Marathon Dengan Modal Celana Dalam Boxer
32 Sesi Curhat pun Dimulai
33 Berwisata ke Wilayah Kryo
34 Mendaki Gunung Dengan Ular
35 Sampai Kena Musibah dan Dapat Jalan Pintas
36 Pria Tampan di Sel Tahanan
37 Jangan Menilai Buku Dari Covernya
38 Tarian Di Atas Batu Yang Jatuh
39 Aku Menipu Kematianku Dengan Logam
40 Janji Dan Tumpukan Masalah
41 Pengumuman Tamat season 1
42 Prolog : Arc Battle Royale
43 Pencarian Vessel Gagak (Bagian I)
44 Pencarian Vessel Gagak (Bagian II)
45 Pencarian Vessel Gagak (Bagian III)
46 Trident vs Raven
47 Membawa Pulang Bekas Persembahan Dewa
48 Kebenaran Di Balik Tempat Ibadah
49 Raven vs Louch
50 Settingan
51 Bullet vs Louch
52 Penghianatan Terbongkar, Masa Lalu Bullet
53 Pria Buta Yang Memanggilku Banci
54 Rahasia Kudeta Kami
55 Asal Usul Urban Legend Nyx The Alpha
56 Teknik Pemotong : Razor Void
57 Twin Rider vs Nyx The Alpha
58 Twin Rider vs Nyx The Alpha (Bagian II)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Cerita Karakter Korban Jadi Lakon Utama
2
Aku, Kau Dan Balas Dendamku
3
Ya Aku Direinkarnasi....Tapi Kok?!...
4
Kok Sama Saja?!!
5
Lah Kok Aku Lo?!!!
6
Mendapat Yang Terbaik di Kondisi Terburuk
7
Pagi-pagi sudah ngajak...
8
Raid
9
Pembantaian Raid
10
Karena Aku
11
Ketidak Sengajaan yang Mengubah Takdir Dan Posisi Kami
12
Bahkan Perasaan Kami
13
Perlu Informasi
14
Tentang Siapa Tifa Sebenarnya
15
Dan Reina Sebagai Penantang Pertamaku
16
Sebagai Pertarungan Perdanaku
17
Mendapat Ramalan Dan Alasan
18
Sampai ke Telinga Kayangan
19
Yang Memberi Tifa Pakaian Pahlawan Bertopeng
20
Pertarungan Perdana Sebagai Vessel
21
Janjiku Padamu
22
Darkglide
23
Si Burung Hitam
24
Numpang
25
Dari Rumah Sakit Jiwa
26
Mencari Seekor Gagak
27
Dengan Pemiliknya
28
Trident vs Vessel gagak
29
Membuahkan Hasil
30
Dengan Berganti Partner Wanita yang Sensitif
31
Berlari Marathon Dengan Modal Celana Dalam Boxer
32
Sesi Curhat pun Dimulai
33
Berwisata ke Wilayah Kryo
34
Mendaki Gunung Dengan Ular
35
Sampai Kena Musibah dan Dapat Jalan Pintas
36
Pria Tampan di Sel Tahanan
37
Jangan Menilai Buku Dari Covernya
38
Tarian Di Atas Batu Yang Jatuh
39
Aku Menipu Kematianku Dengan Logam
40
Janji Dan Tumpukan Masalah
41
Pengumuman Tamat season 1
42
Prolog : Arc Battle Royale
43
Pencarian Vessel Gagak (Bagian I)
44
Pencarian Vessel Gagak (Bagian II)
45
Pencarian Vessel Gagak (Bagian III)
46
Trident vs Raven
47
Membawa Pulang Bekas Persembahan Dewa
48
Kebenaran Di Balik Tempat Ibadah
49
Raven vs Louch
50
Settingan
51
Bullet vs Louch
52
Penghianatan Terbongkar, Masa Lalu Bullet
53
Pria Buta Yang Memanggilku Banci
54
Rahasia Kudeta Kami
55
Asal Usul Urban Legend Nyx The Alpha
56
Teknik Pemotong : Razor Void
57
Twin Rider vs Nyx The Alpha
58
Twin Rider vs Nyx The Alpha (Bagian II)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!