Bab 8
"Aku akan memeriksanya toilet di dalam. Kau tunggu disini, jaga dia" ucap pengawal itu kepada rekannya.
Pengawal itu lalu masuk ke kamar yang di tempati queisha. Queisha mengikutinya. Setelah pengawal itu masuk ke toilet. Queisha mengunci toilet itu.
"Hey buka pintunya" teriak pengawal itu menepuk-nepuk pintu kamar mandi.
Pengawal yang di luar mendengar suara rekannya pun langsung masuk ke kamar.
"Ternyata kau mencoba untuk kabur nona" ucap pengawal itu menghadang jalan queisha.
Tapi queisha tidak kehilangan akal, dia mengambil lampu tidur lalu melemparnya tepat mengenai kepala pengawal itu.
Melihat pengawal itu kesakitan, queisha berlari keluar kamar dan mengunci pintu kamar. Setelah itu, dia berlari menuju pintu utama mansion itu. Dia ingat dimana letak pintu utama mansion itu.
Sementara itu, pengawal yang queisha kunci di kamar mencoba mendobrak pintu kamar. Sedangkan pengawal yang satunya lagi menelpon rekannya yang lain, memberi tahu semua penjaga yang ada di mansion itu, untuk menangkap queisha.
Saat berada di ruang utama mansion itu, queisha di hadang oleh semua penjaga yang berada di mansion itu.
"Jangan mendekat. Dan biarkan aku pergi dari sini" ucap queisha dia mengambil semua barang-barang yang ada di dekatnya lalu melemparnya ke arah pengawal-pengawal itu.
Tidak peduli berapa berharga dan mahalnya barang-barang yang di hancurkan queisha.
Tidak ada lagi barang-barang yang tersisa di dekat queisha. Semuanya sudah hancur berserakan di lantai. Dan pengawal-pengawal itu juga menjauh darinya queisha berlari menuju ruang makan. Karena dia tidak bisa lari ke arah pintu utama.
Queisha melempar semua makanan dan minuman yang baru di siapkan koki untuk makan siang Vigo.
Gelas yang berisi minuman dan piring yang berisi makanan itu berserakan di lantai.
Pelayan Laras yang melihat itu pun berucap "hentikan nona. atau tuan akan murka nanti"
"Aku nggak peduli" ucap queisha menendang kursi ke arah pengawal-pengawal yang mencoba mendekatinya.
Saat berada di dekat kulkas, queisha melempar semua minuman dan bahan makanan Yang ada disana ke adah pengawal-pengawal itu.
Semua pengawal-pengawal itu, sudah kelelahan menghindari semua barang yang queisha lempar ke arah mereka.
Queisha lalu berlari ke arah dapur, mengambil pisau.
Queisha kembali di kepung oleh pengawal-pegawal itu.
"Jangan mendekat atau aku tidak segan-segan untuk melukai kalian"
"Berhentilah bermain-main Nona. Dan kembali ke kamar, jangan sampai kami berbuat kasar padamu" ucap salah satu pengawal itu
"Aku serius. Memangnya siapa yang sedang bermain-main"
"Kau lihat berapa banyaknya jumlah kami. Dan kau tidak bisa menyakiti kami hanya dengan menggunakan pisau itu"
"Jika aku tidak bisa menyakiti kalian, maka aku akan menyakiti diriku sendiri. Dengan begitu kalian tidak perlu mengotori tangan kalian untuk menyakiti ku seperti apa yang di lakukan oleh boss kalian" ucap queisha.
Melihat pengawal-pengawal itu, menatapnya tajam. Queisha melukai tangannya sendiri dengan pisau itu.
Darah pun mengalir dari tangan queisha.
Salah satu pengawal itu, mengambil pisau dari tangan queisha. Melihat tidak ada lagi pisau di dekatnya. Queisha merebut pisau itu, sehingga jari-jarinya terluka karena menggenggam pisau itu.
"Nona lepaskan pisaunya"
" kau yang lepaskan. Dan biarkan aku pergi"
Pengawal lalu melepaskan pisau itu, tangan queisha yang sudah gemetaran pun menjatuhkan pisau itu.
Pengawal itupun langsung menangkap queisha dan membawa paksa queisha kembali ke kamarnya.
Baca terus kelanjutan ceritanya ya☺️ dan jangan lupa baca juga karya author yang lainnya yang berjudul "COLD CEO IN LOVE" dan "BAD GIRL" ya reader's tercinta ☺️🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Shayla00
bagus banget Thor ceritanya
2025-04-05
0