Aku menatap dua bola mata itu, demi apapun Aku melihat Mas Tejo ada dalam bayangan mata Mr. Alvaro, itu Mas Tejo iya itu Mas Tejo. Aku meyakinkan diriku jika itu benar-benar Mas Tejo.
"Mas Tejo! Kamu Mas Tejo, kan? Ayo ngaku saja! Katakan kalau kamu Mas Tejo!" Aku mendesak Mr. Alvaro untuk mengatakannya. Tapi dia justru semakin marah.
"Shiiit ... sudah Aku katakan padamu! Jangan panggil Aku dengan nama itu, Aku bukan Mas Tejo, Mas Tejo siapa itu?" ucapnya yang sedikit berteriak di telingaku, Aku pun berusaha menutupi kedua kuping dengan kedua telapak tanganku, suaranya sungguh sangat memekakkan belum lagi ludahnya yang mengenai pipiku. Aku pun mengusapnya dengan pelan-pelan.
Mr. Alvaro tahu jika Aku merasa terganggu dengan perlakuannya itu, Ia pun berhenti dan menjauhiku sembari mengendurkan ikatan dasinya.
"Aku tekankan sekali lagi padamu, jika kamu ingin tetap bekerja di perusahaan ini, maka jangan sekali-kali kamu memanggilku dengan sebutan nama itu, Aku tidak suka. Lagipula siapa sebenarnya Tejo? Sehingga kamu sampai seperti ini?" rupanya Mr. Alvaro penasaran dengan sosok yang ku sebutkan, yaitu Mas Tejo.
Aku menatap wajah Mr. Alvaro dalam-dalam, secara penampilan keduanya memang berbeda, Mas Tejo adalah pemuda kampung yang berpenampilan begitu sederhana, kaos oblong, celana kolor tiga per empat dan sendal jepit yang menghiasi kakinya.
Sementara Mr. Alvaro adalah sosok yang tampan dan begitu modern, memiliki Berbagai bisnis di seluruh kota, kekayaannya melimpah ruah, dia adalah pewaris tunggal perusahaan milik Hartawan. Tak heran jika banyak wanita yang berbondong-bondong untuk mengambil hati Mr. Alvaro. Namun, anehnya Mr. Alvaro tidak tergoda dengan wanita manapun.
Seperti langit dan bumi, Mr. Alvaro dan Mas Tejo memiliki perbedaan yang sangat mencolok, mereka berdua memang mirip dalam wajah, Namun sikap mereka tentu saja sangat bertolak belakang.
"Mas Tejo adalah suamiku, dia menghilang selama kurang lebih lima tahun, setelah kami menikah, takdir berkata lain, Dia pergi meninggalkanku begitu saja. Ia tidak tahu jika Aku sedang mengandung anaknya. Dan sekarang Anda datang, Wajah Anda, senyum Anda, dan bola mata ini, semuanya mirip sekali dengan milik Mas Tejo!" ungkap Nur yang membuat Mr. Alvaro menggelengkan kepalanya.
"Dengar! Banyak sekali orang yang memiliki kemiripan wajah di dunia ini, tapi Aku bukan Mas Tejo mu. Jadi, jangan bermimpi dan jangan pernah menganggap Aku adalah suamimu, Aku sendiri tidak pernah mengenalmu sama sekali, dan sekarang kamu keluar dari ruangan ini!" titah Mr. Alvaro sembari menunjuk pintu keluar dengan menggunakan telunjuknya. Aku menatap wajah Mr. Alvaro lekat-lekat, dan lagi-lagi Aku tidak bisa menyangkalnya, jika tatapan mata itu adalah milik Mas Tejo.
Aku tahu ini mustahil, tapi Aku akan membuktikan nya sendiri, Aku juga tidak tahu bagaimana bisa perasaanku sangat yakin jika Mr. Alvaro adalah Mas Tejo. Aku harus mencari sesuatu yang bisa menunjukkan jika Mr. Alvaro adalah Mas Tejo.
"Tunggu apa lagi, cepat pergi" titahnya sembari menatapku lebih dalam, Aku pun terus memandangi wajah Mr. Alvaro. Sungguh benar-benar tidak bisa dipercaya Aku bisa bertemu dengan Mr. Alvaro secara langsung.
Aku pun membalikkan badan dan segera keluar dari ruangan itu. baru tiga langkah, terdengar Mr. Alva sedang memanggilku.
"Tunggu!" Aku pun menghentikan langkah ku dan tetap dalam posisi membelakangi Mr. Alvaro.
Mr. Alvaro mulai mendekatiku, sungguh Aku merasa gemetaran, sejauh ini tidak ada pria yang bisa membuatku berdebar seperti ini kecuali dengan suamiku sendiri, Mas Tejo. Tapi, kenapa Aku mulai gugup saat Mr Alvaro semakin mendekatiku.
Kini, Mr. Alvaro berada tepat di belakangku, pria itu tampak memberikan sesuatu kepadaku. "Bukankah ini punyamu?" ucapnya sembari memberikan sebuah jepit rambut milikku yang tadi sempat terlepas saat Mr. Alvaro menahan tubuhku. "Iya!" jawabku dengan anggukan kecil. Kemudian Aku mengambilnya dari tangan Mr. Alvaro. Tanpa sengaja tangan kami bersentuhan. Seperti sebuah sengatan listrik yang tiba-tiba merambat pada aliran darah ini, entahlah sentuhan itu persis dengan sentuhan tangan Mas Tejo. Sekali lagi Aku memanggilnya dengan sebutan Mas Tejo.
"Mas Tejo!" spontan Aku menggenggam tangan Mr. Alvaro, dan anehnya dia tampak terdiam memperhatikan tangan kami saling menggenggam.
"Shiiit ... selama ini Aku tidak pernah memperlakukan wanita manapun seperti ini, ada apa denganku? Bagaimana bisa Aku meluangkan waktu ku hanya untuk seorang gadis cleaning servis, wajah ini Aku seolah pernah melihatnya, tapi dimana?" batin Alva saat dirinya menatap dalam-dalam wajah Nur.
...BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Barie Ghodur hb.
Nur, tunjukn klung pmbrian Alva! dia pasti mengenali klung itu, klung kesukaannya. Hti & prasaan yg mengenali.
2022-10-30
0
Dedeh Dian
ayo Alva kamu cerita sama bapak mu klo kamu ketemu nur
2022-09-30
0
Momy
dia yg telah mengorbankan segalanya buat kamu Alva
2022-09-28
0