Nama saya bukan Alva

Aku menangis sejadi-jadinya, bagaimana bisa Mas Tejo pergi begitu saja, aduh Gusti! Baru saja Aku dan Mas Tejo merasakan kebahagiaan, kenapa begitu cepat kebahagiaan itu berlalu, Aku tidak bisa hidup tanpa Mas Tejo di sampingku.

Bapak saat itu dibantu para warga juga mencari keberadaan Mas Tejo sampai keliling desa. Namun, sampai subuh Bapak dan juga warga tidak juga menemukan Mas Tejo.

"Ini sudah subuh, Pak! Sepertinya Tejo sudah tidak ada di kampung ini, kita sudah mencari keberadaan dimana-mana, di rumah-rumah warga, tapi nihil. Tejo memang tidak ada di sini lagi." kata tetangga ku yang ikut mencari keberadaan Mas Tejo.

Betapa hancur perasaan ku saat itu, Mas Tejo yang baru sehari menjadi suamiku, kini keberadaannya entah ada di mana, atau jangan-jangan Mas Tejo sudah kembali Ingatannya, sehingga Ia sudah melupakan aku.

Si Mbok mencoba menenangkan Aku sembari mengelus rambutku,"Wis toh, Nur! si Mbok ngerti perasaan mu, sing sabar, si Mbok yakin, Tejo ora bakal lali karo awakmu, nek wis jodoh bakal ketemu maneh, mugo-mugo wae Tejo isih diparingi selamat karo Gusti Pangeran." (Sudahlah, Nur! Si Mbok mengerti perasaan mu, yang sabar si Mbok yakin, Tejo tidak akan melupakan mu, kalau masih berjodoh pasti bertemu kembali, semoga saja Tejo masih diberi perlindungan oleh Tuhan)

Aku pun hanya bisa menangis, di atas bantal itu terlihat sudah basah oleh air mataku, si Mbok dan Bapak tak tega melihat keadaanku yang seperti itu.

"Nur! Sabar yo Nduk! Isuk iki Bapak bakal nggoleki Tejo neng tonggo Deso, mbok menowo Tejo nyasar neng kono." ( Nur! Sabar ya, Sayang! Pagi ini Bapak akan mencari Tejo di desa sebelah, siapa tahu Tejo nyasar di sana)

Aku pun berharap Mas Tejo segera kembali, dan semoga tidak ada yang menyakiti Mas Tejo.

*

*

*

*

Sementara itu di kediaman keluarga besar Hartawan, pagi itu kedatangan tamu dari desa, Hartawan sangat terkejut dengan kedatangan Pardi, pemuda dari desa yang mengabarkan jika Putra mereka, Mr. Alvaro masih hidup.

"Siapa kalian?" tanya Hartawan yang melihat Pardi menghampirinya.

"Perkenalkan, Pak! Nama Saya Pardi. Saya berasal dari Desa Sukodono. Saya kesini datang karena poster yang telah bapak sebarkan ini." seru Pardi sembari menunjukkan poster informasi tentang putranya yang hilang.

"Iya, itu anakku! Apa hubungannya kalian dengan putraku? Apa kalian menemukannya?" tanya Hartawan yang semakin penasaran, bagaimana pun juga Ia juga sangat merindukan kehadiran Alvaro yang beberapa Minggu ini tidak pulang ke rumah.

Pardi menyunggingkan senyumnya, Ia pun meminta uang tebusan dulu sebelum Hartawan bertemu dengan putranya. Setelah Hartawan menyetujui permintaan Pardi, dan sudah menunjukkan uangnya di atas meja. Maka, Pardi pun segera memerintahkan anak buahnya untuk membawa tubuh Alvaro alias Tejo ke hadapan Hartawan.

Hartawan tidak menyangka jika dirinya akan bertemu lagi dengan putra semata wayangnya, pria paruh baya itu begitu bahagia sudah menemukan Alva kembali.

"Terima kasih Tuhan! Engkau telah mendengarkan doaku." Hartawan tampak berkaca-kaca melihat putranya masih hidup, kemudian Hartawan segera memberikan imbalan yang pantas untuk Pardi dan kawan-kawan.

"Ini! Terimalah, terima kasih banyak kalian sudah menemukan putraku, Alvaro!"

"Sama-sama, Pak! Saya juga sangat berterima kasih sekali kepada Bapak, hadiah ini saya terima!" jawab Pardi sembari menerima uang senilai seratus juta itu di dalam sebuah koper.

"Selamat tinggal Tejo, Aku berharap kamu tidak akan pernah kembali lagi kepada Nur, kamu sudah bertemu dengan keluargamu, jadi mulai sekarang kamu lupakan Nur untuk selamanya." batin Pardi saat melihat wajah terakhir Tejo yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus yang mulai tumbuh diarea rahang hingga ke dada.

Hari itu juga Pardi dan anak buahnya meninggalkan Tejo di rumah itu, sementara Hartawan sangat bahagia melihat Alvaro yang kini sedang tidur di hadapannya, Hartawan pun segera menyuruh pelayan untuk menyiapkan kamar Alvaro.

Tak berselang lama, Tejo mulai membuka kedua matanya, dan perlahan Ia melihat seorang pria tua yang sedang berdiri di sampingnya.

"Di mana Saya? Dan siapa Anda?" pertanyaan yang datang dari mulut Tejo, membuat Hartawan sangat terkejut, bagaimana bisa Alvaro tidak mengenalinya sebagai Ayah.

"Alva! Kamu sekarang ada di rumah ku, dan ini juga adalah rumahmu, apa kamu tidak ingat Alva?" Tejo tampak menggelengkan kepalanya dan Ia masih mengkhawatirkan keadaan Nur yang tentu saja Ia tinggal begitu saja.

"Nur ...! Nur ...." Tejo mengambil nafas dan memanggil nama Nur dengan nada panjang. Namun, percuma saja Ia memanggil Nur. Karena saat ini Ia jauh dari tempat tinggal Nur, Ia pun masih belum mengerti bagaimana bisa Ia berada di rumah mewah itu. Rupanya Alvaro belum mengingat tentang siapa dirinya.

"Alva! Apa kamu tidak ingat dengan Papa? Aku Papamu!" ucap Hartawan kepada Tejo yang masih terlihat bingung.

"Maaf, Pak! Saya tidak mengenal Anda, Anda siapa ya? Dan kenapa tiba-tiba Saya ada di rumah ini? Saya jadi ndak mengerti!" Tejo tampak garuk-garuk kepalanya, sementara Hartawan tampak bersedih, ternyata putranya mengalami hilang ingatan.

"Alva! Rupanya kamu mengalami amnesia, kamu pasti mengalami hal yang buruk bersama orang-orang yang menemukan mu, lihatlah kondisi mu yang seperti ini, kamu sangat tidak terurus." Hartawan memperhatikan penampilan Alvaro yang sangat sederhana itu.

"Nama saya bukan Alva, Pak! Saya ini Tejo. Saya baru saja menikah dengan Nur, pasti sekarang Nur sedang mencari Saya, Saya mohon Pak lepaskan Saya, kasihan Nur, dia pasti sangat bersedih." ucap Tejo yang membuat Hartawan sangat terkejut.

"Apa? Kamu sudah menikah?"

"Iya, Pak! Nama istri Saya adalah Nur. Kami baru saja menikmati malam pertama, lah kok tiba-tiba saja Saya ada di sini, piye toh ini?" rupanya pengakuan Sang putra membuat Hartawan begitu terkejut. Pasalnya Alvaro terkenal sebagai pria yang dingin terhadap wanita manapun, dan baru kali ini Hartawan mendengar penuturan dari mulut putranya sendiri, jika dia sudah menikah dan telah melakukan hubungan badan dengan istrinya.

"Ini tidak mungkin, Alvaro begitu dingin kepada gadis manapun, tidak mungkin dia begitu mudah jatuh cinta kepada seorang wanita, jika itu benar pasti gadis itu sangat istimewa bagi Alva. Hmm Aku penasaran siapa gadis itu sebenarnya dan tentunya dia yang sudah menolong Alvaro." gumam Hartawan sembari melihat wajah sang putra yang terlihat begitu cemas.

"Kamu mencintainya, Alva?" desak Hartawan.

"Sudah Saya bilang, nama Saya bukan Alva, Pak! Yo mesti Saya sangat mencintainya, Nur adalah gadis yang sempurna di mata Saya, dia cantik, baik, dan tentunya dia begitu ramah dan manis." ungkap Tejo dengan bangga.

Di saat Tejo sedang berbincang dengan Hartawan, tiba-tiba Andre datang menghampiri mereka berdua. Tentu saja kehadiran Andre membuat Tejo seolah mengingat seseorang. Tiba-tiba saja ia merasa kepalanya terasa sangat pusing sekali.

"Loh, Alva! Kamu kenapa?" Hartawan tampak begitu khawatir, Ia pun segera menyuruh pelayan memanggilkan Dokter untuk memeriksa keadaan Tejo yang tiba-tiba pusing hebat.

"Sialan! Ternyata Alva masih hidup, untung saja dia lupa ingatan, jika dia mengingatnya. Maka tamatlah riwayatku," gumam Andre dengan tatapan sinisnya.

...BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Dedeh Dian

Dedeh Dian

lanjut thor

2022-09-30

0

Momy

Momy

Ayo pak cari aku ekh salah cari Nur 🤪🤪🤪🤪

2022-09-28

0

Ariyani Nurreza

Ariyani Nurreza

lanjut thor di tunggu part slnjut ny😁😁

2022-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Aku Tejo
2 Sayur asam sambal terasi
3 Ada buaya
4 Mau tak jadiin pacar?
5 Aku cinta kamu, Nur
6 Berjalan seperti kepiting
7 Sayembara
8 Mr. Alvaro
9 Rencana Pardi
10 Mas Tejo hilang
11 Nama saya bukan Alva
12 Berangkat ke kota
13 Ingat semuanya
14 Kedatangan Mr. Alvaro
15 Bertemu Bibi Rodiah
16 Mulai hari ini
17 Siapa yang menolongku?
18 Aku bukan Mas Tejo
19 Ada apa dengan ku?
20 Bertemu Evan
21 Di ajak jalan-jalan
22 Siapa di dalam ruangan
23 Mr. Alvaro adalah Mas Tejo
24 Mengganggu pikiran
25 Bukan pria seperti itu
26 monitor bayangan
27 Secangkir kopi
28 Tamparan Nur
29 Mengantarkan teh
30 Takut buaya
31 Pusing tujuh keliling
32 Jangan galak-galak
33 Kecurigaan Giman
34 Menyuapi
35 Ide Giman
36 Nur ibunya Evan
37 Aku wanita bersuami
38 Aku mencintaimu, Nur
39 Muntah-muntah
40 Menelan pil pahit
41 Ke apotek
42 Main kuda-kudaan
43 Evan ikut pulang
44 Di rumah Mr. Alvaro
45 Jatuh pingsan
46 Masuk sarang buaya
47 Biarkan Saya pergi
48 Keluar dari kamar mandi
49 Dasar Mister Tejo!
50 Gunjingan tetangga
51 Bukan khilaf lagi
52 Terong
53 Rahasia Mr. Alvaro
54 Pengumuman
55 Drama amnesia
56 Kepala buaya ketekuk
57 Terombang-ambing
58 Sedang bercinta ya?
59 Si gundul pacul
60 Hukuman
61 Makan di warteg
62 Hutan belantara
63 Semburan Rini
64 Datanglah ke sini!
65 Wow amazing
66 Astaga naga
67 Kang Mas
68 si Mbok dan Bapak
69 Mabok perjalanan
70 Sampai di rumah Mr. Alva
71 Nur pergi
72 Mr. Alva menangis
73 Rumah kecil
74 Unek-unek
75 Jangan panggil Aku Mister
76 Aku harus pulang
77 Nyonya Alvaro
78 Takut menikah
79 Hubungan interaksi
80 Pemain pro
81 Mafia
82 Malam yang dinanti
83 Hinaan tamu undangan
84 Istri Bos
85 BONCHAP 1
86 Bertemu bapak dan si Mbok
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Aku Tejo
2
Sayur asam sambal terasi
3
Ada buaya
4
Mau tak jadiin pacar?
5
Aku cinta kamu, Nur
6
Berjalan seperti kepiting
7
Sayembara
8
Mr. Alvaro
9
Rencana Pardi
10
Mas Tejo hilang
11
Nama saya bukan Alva
12
Berangkat ke kota
13
Ingat semuanya
14
Kedatangan Mr. Alvaro
15
Bertemu Bibi Rodiah
16
Mulai hari ini
17
Siapa yang menolongku?
18
Aku bukan Mas Tejo
19
Ada apa dengan ku?
20
Bertemu Evan
21
Di ajak jalan-jalan
22
Siapa di dalam ruangan
23
Mr. Alvaro adalah Mas Tejo
24
Mengganggu pikiran
25
Bukan pria seperti itu
26
monitor bayangan
27
Secangkir kopi
28
Tamparan Nur
29
Mengantarkan teh
30
Takut buaya
31
Pusing tujuh keliling
32
Jangan galak-galak
33
Kecurigaan Giman
34
Menyuapi
35
Ide Giman
36
Nur ibunya Evan
37
Aku wanita bersuami
38
Aku mencintaimu, Nur
39
Muntah-muntah
40
Menelan pil pahit
41
Ke apotek
42
Main kuda-kudaan
43
Evan ikut pulang
44
Di rumah Mr. Alvaro
45
Jatuh pingsan
46
Masuk sarang buaya
47
Biarkan Saya pergi
48
Keluar dari kamar mandi
49
Dasar Mister Tejo!
50
Gunjingan tetangga
51
Bukan khilaf lagi
52
Terong
53
Rahasia Mr. Alvaro
54
Pengumuman
55
Drama amnesia
56
Kepala buaya ketekuk
57
Terombang-ambing
58
Sedang bercinta ya?
59
Si gundul pacul
60
Hukuman
61
Makan di warteg
62
Hutan belantara
63
Semburan Rini
64
Datanglah ke sini!
65
Wow amazing
66
Astaga naga
67
Kang Mas
68
si Mbok dan Bapak
69
Mabok perjalanan
70
Sampai di rumah Mr. Alva
71
Nur pergi
72
Mr. Alva menangis
73
Rumah kecil
74
Unek-unek
75
Jangan panggil Aku Mister
76
Aku harus pulang
77
Nyonya Alvaro
78
Takut menikah
79
Hubungan interaksi
80
Pemain pro
81
Mafia
82
Malam yang dinanti
83
Hinaan tamu undangan
84
Istri Bos
85
BONCHAP 1
86
Bertemu bapak dan si Mbok

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!