Hingga akhirnya hari itu Aku datang ke alamat yang diberikan oleh Bapak padaku, Aku datang ke rumah janda beranak satu yaitu Bi Rodiah, yang merupakan adik kandung dari Bapak. Kemudian Aku mengetuk pintu rumah sederhana itu. Terlihat seorang gadis manis tengah membukakan pintu untuk ku.
"Assalamualaikum, Mbak! Saya Nurul Cinta, anaknya Pak Prapto, apa benar ini rumahnya Bu Rodiah? Katanya Saya di suruh pergi ke alamat ini!" tanya ku kepada seorang gadis berambut ikal itu sembari menunjukkan alamat yang diberikan oleh Bapak.
"Iya benar ini alamatnya, sebentar ya! Aku panggilkan Emak dulu." gadis itu segera masuk ke dalam dan memanggil Bi Rodiah. Aku pun mengangguk dan tersenyum. Setelah itu dia segera memanggil Bi Rodiah dan mengatakan jika ada Aku yang sedang mencarinya.
"Mak! Ada tamu yang nyariin emak?"
"Siapa Rin?" Bi Rodiah tampak mengerutkan keningnya.
"Namanya Nurul Cinta, katanya dia anaknya Pak Prapto." rupanya ucapan Rini membuat Bi Rodiah terkejut sekaligus senang.
"Nur! Duh Gusti dia itu masih sepupu sama kamu, Rin! Dia anaknya Pak Dhe kamu." ucap Rodiah sembari beranjak menuju keluar rumah.
"Oh ya! Benar itu, Mak? Waah Aku punya teman baru nih!" jawab Rini senang. Ia pun mengikuti Bi Rodiah yang pergi menghampiri ku yang menunggu di teras rumah. Setelah Bi Rodiah sampai di depan rumah, dia melihat Aku yang sedang bersama seorang anak laki-laki yang lucu, tengah berdiri di teras, Aku menggendong Evan yang saat itu sedang tertidur.
"Nur?" kata Bi Rodiah memanggilku yang sedang berdiri membelakanginya. Aku pun segera menoleh ke arah Bi Rodiah, dan Aku sangat bahagia bisa melihat Bibi Rodiah lagi setelah lama kami tidak berjumpa.
"Bi Rodiah!"
"Nur! Aduh Gusti! Bibi pangling loh sama Kamu." ucap Bi Rodiah menghampiriku sembari memeluk ku penuh rindu. Tentu saja Bi Rodiah sangat terkejut saat melihat seorang anak laki-laki yang sedang ku gendong.
"Nur! Anak siapa ini?" tanya Bi Rodiah penasaran. Setahu Bi Rodiah, Aku belum menikah. Terakhir kami bertemu enam tahun yang lalu sebelum Aku menemukan Mas Tejo.
"Ceritanya panjang Bi, ini adalah anak Nur!" jawabku sembari mengusap kepala Evan yang sedang tertidur.
"Ya udah ayo masuk dulu, kasihan anakmu!" titah Bi Rodiah mempersilahkan Aku untuk masuk ke dalam rumah.
"Rin! Kamu ambilkan minum untuk Mbak Nur! Kasihan dia pasti kelelahan, perjalanan dari Desa menuju ke sini itu cukup melelahkan, owalah Nur! Kamu kok ya nekat toh datang ke sini, mana membawa anak lagi." Aku tahu Bi Rodiah terlihat kasihan melihatku.
Kemudian Rini datang membawa minuman untuk kami, sementara itu Bi Rodiah menyuruh Aku untuk meletakkan Evan agar dibaringkan di kasur.
"Nur! Ayo biarkan anakmu tidur di situ, kasihan dia pasti kecapekan. Duh cah ganteng, anakmu bener-bener cakep Nur, kayak bule loh, bener nggak Rin?" puji Bu Rodiah kepada anakku yang menurutnya memiliki wajah tampan rupawan.
"Ho oh Mak! Bener loh anaknya Mbak Nur memang cakep, hmm sekilas mirip banget sama Mr. Alvaro." ucap Rini.
"Mr. Alvaro siapa Rin?" tanya Bi Rodiah penasaran.
"Mr. Alvaro itu loh, Mak! Bos Rini. Dia CEO di tempat kerja Rini, dia cakep banget Mak! Beuh ganteng pisan, dia baru datang dari luar negeri." kata Rini menegaskan.
"Oh Bos kamu toh." Bi Rodiah tampak manggut-manggut. Kata Rini Ia bekerja sebagai cleaning servis di perusahaan terkenal milik keluarga besar Hartawan. Keluarga yang sangat berpengaruh di kota ini.
Kemudian Bi Rodiah bertanya kepadaku kenapa tiba-tiba saja Aku datang ke kota.
"Nur! Bagaimana ceritanya kamu bisa datang ke kota? Bapak dan si Mbok baik-baik saja, Kan?" tanya Bi Rodiah sembari menatap wajah ku serius. Aku menghela nafas panjang, kemudian Aku pun menceritakan semuanya kepada Bibi Rodiah.
Bibi Rodiah dan Rini tampak mendengarkan cerita ku dengan seksama, keduanya terlihat berkaca-kaca saat Aku menceritakan tentang kehidupanku selama ini, berpisah dengan suami yang baru saja menikahi ku.
"Begitulah, Bi! Sampai saat ini Saya belum bertemu dengan Mas Tejo lagi. Nur juga tidak tahu kemana Mas Tejo pergi!" ucapku sembari menatap wajah putra kesayangan ku yang sedang tertidur lelap.
Rini menghampiriku dan mencoba menghiburku, "Mbak Nur tidak usah bersedih, Rini akan membantu Mbak Nur mencari keberadaan Mas Tejo, mungkin saja dia berada di kota ini."
Aku tersenyum kepada Rini dan berkata, "Terima kasih Rin! Kamu tidak perlu repot-repot, biarkan saja mungkin sekarang Mas Tejo sudah melupakan Aku, Aku datang ke kota ini untuk melupakan Mas Tejo, Aku ingin membuka lembaran baru agar kenangan bersama Mas Tejo bisa ku lupakan."
"Ya ampun Mbak Nur! Aku nggak bisa bayangin bagaimana perasaan Mbak Nur, hamil tanpa ada suami di samping Mbak Nur, semoga suatu saat Evan segera bertemu dengan Ayahnya, Aku lihat ... Mas Tejo itu pasti tampan dan gagah, bisa dilihat dari anaknya." ucap Rini yang melihat ketampanan wajah Evan, diusianya yang masih kecil, Evan memang sudah terlihat kegantengan dan kegagahannya. Banyak sekali orang mengatakan jika Evan mirip sekali dengan Mas Tejo yang memiliki wajah kebule-bulean.
...BERSAMBUNG
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dedeh Dian
semoga ya ketemu lagi dalam keadaan berbahagia
2022-09-30
0
Momy
pasti diajak kerja ma Rini dan akhirnya ketemu Alvaro yg ga mengenali Nur
2022-09-28
0
afrena
ya gantenglah bibit premium ms tejo alias mr alvaro. semoga evano bisa jdi pengingat ayahnya yg lagi linglung karena lupa dg mbk nur.
2022-09-24
1