Tak terasa sudah 3 hari, Aku dan Evan tinggal di rumah Bi Rodiah, Aku pun tidak mau berpangku tangan, mengingat Aku datang membawa seorang anak yang tentunya Ia juga membutuhkan makan, sedangkan selama ini Bi Rodiah dan Rini sudah berbaik hati membantu kami, meskipun mereka tidak keberatan, tapi Aku yang tidak enakan. Aku berinisiatif untuk membantu Bi Rodiah jualan gado-gado di depan rumahnya, sambil Aku mencari informasi tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah ku yang hanya lulusan SMA.
Hingga suatu hari Rini pulang membawa sebuah berita jika perusahaan ditempatnya bekerja sedang membutuhkan karyawan cleaning servis.
"Mbak Nur! Aku punya informasi lowongan pekerjaan, apa Mbak Nur bersedia bekerja di sana?" kata Rini sembari memberiku informasi tentang lowongan pekerjaan itu.
"Opo iku, Rin?" ( Apa itu, Rin?) tanyaku sembari menerima selembar informasi mengenai syarat-syarat agar diterima sebagai karyawan cleaning servis.
"Ini loh, Mbak! Perusahaan tempat Rini bekerja sedang membutuhkan tenaga cleaning servis cewek, jika Mbak Nur mau, nanti biar Saya bantu untuk daftarin Mbak Nur? Piye Mbak! Ini cocok buat Mbak Nur." Aku pun mulai berpikir untuk menerima pekerjaan itu, asalkan pekerjaan halal dan sesuai dengan ijazah yang kumiliki, yang hanya sebagai tamatan SMA.
Aku pun menyetujuinya, hari itu juga Rini yang mengurusi semuanya, dia yang membantu segala tentang syarat untuk masuk sebagai cleaning servis, mengingat Rini adalah karyawan lama, sehingga lebih mudah untuk ku masuk ke dalam perusahaan besar itu, meskipun sebagian cleaning servis.
"Wis Mbak, semuanya sudah beres, tinggal besok Mbak Nur datang ke kantor, semoga saja Mbak bisa diterima kerja di sana, tapi Mbak Nur jangan kaget yo Mbak!" kata Rini mengingatkan ku.
"Kenapa, Rin?"
"Yang punya perusahaan itu galak Mbak orangnya, karyawan pada takut semuanya." ucap Rini yang saat itu sedang makan batagor di tangannya.
"Masa sih?" tanyaku yang penasaran dengan sosok yang dibicarakan oleh Rini.
"Iyo, Mbak! Ya itu Mr. Alvaro, dia yang sekarang memimpin perusahaan menggantikan Pak Hartawan yang waktunya pensiun hehehe." ucapnya sembari tertawa kecil, seketika anakku datang menghampiri kami.
"Eh Evan! Evan mau ini?" tawar Rini sembari menyodorkan batagor kepada Evan. Rupanya Evan menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Sudah, Rin! Makan saja Evan sudah makan tadi." kataku yang melihat Rini tampak lapar sekali, kemudian Rini melanjutkan ceritanya.
"Tahu nggak sih, Mbak! Mr. Alvaro itu ganteng banget beneran dah, tampan dan masih lajang, sayang banget kan, dia tampan, kaya raya kurang apa coba, tapi ya itu dia nggak punya pasangan, Mr. Alvaro itu susah banget dideketin, banyak wanita-wanita yang mengejar cinta Mr. Alvaro, tapi tak satupun yang bisa meluluhkan hati CEO itu." rupanya saat Rini sedang bercerita tentang Mr. Alvaro, Evan tampak memperhatikan Rini dengan seksama, Seolah-olah Evan begitu menyukai sosok Mr. Alvaro yang diceritakan oleh Rini.
"Mr. Alvaro itu siapa, Tante?" tiba-tiba saja Evan bertanya hal itu kepada Rini.
"Hehehe ... Mr. Alvaro itu Bos nya Tante di tempat kerjanya Tante." jawab Rini.
"Boleh nggak Evan ketemu sama Mr. Alvaro?" celetuk Evan yang tidak aku mengerti, kenapa tiba-tiba anakku ingin bertemu dengan bos nya Rini.
"Ketemu sama Mr. Alvaro? Hmm nanti deh Tante lihatin kalau sedang di jalan, biasanya Mr. Alvaro lewat jalan depan, tapi Evan jangan pergi sendiri ya, di sana jalanan ramai banyak mobil, ya! Tunggu Tante saja. Lagian kenapa Evan tiba-tiba ingin bertemu dengan Mr. Alvaro?" tanya Rini sembari menatap wajah polos anakku.
"Evan mau main-main sama Mr. Alvaro!" jawabnya polos. Rini terlihat tertawa kecil mendengar ucapan anakku.
"Ya ampun Evan! Kamu tuh lucu banget. Ngomong-ngomong kamu tuh mirip banget loh sama Mr. Alvaro, kalau kamu jadi anaknya pasti cocok banget." celetuk Rini yang membuatku tertawa kecil.
"Kamu itu ada-ada saja toh, Rin!" kataku sembari tersenyum melihat keseruan Rini dan Evan.
*
*
*
Pagi ini, Aku akan pergi ke kantor utama dimana Aku akan memulai kehidupan ku yang baru, melupakan Mas Tejo dan menatap masa depanku, Duh Gusti! Berikan Hamba kesabaran menghadapi semua ini, semoga saja kehadiran ku di kota ini bisa membuat ku melupakan semua kenangan bersama Mas Tejo.
"Ayo Mbak, kita berangkat!" ajak Rini yang saat itu hendak memboncengku naik sepeda maticnya bareng ke kantor. Aku terpaksa menitipkan Evan kepada Bi Rodiah.
Bi Rodiah pun tak keberatan untuk menjaga Evan, karena Evan anak yang penurut dan tidak nakal.
"Ya sudah, Nur! Kamu pergi saja, biar Evan sama Aku, iya toh Le?" ucap Bi Rodiah sambil mengusap rambut Evan.
"Evan! Ibu pergi dulu, ya! Kamu tidak boleh nakal, jangan ngerepotin Uti loh ya!" kataku kepada Evan. Ia pun mengangguk.
"Iya, Bu! Evan nggak nakal kok." jawabnya.
Kemudian Aku dan Rini segera berangkat ke kantor PT CANTIK GLOWING, perusahaan yang terkenal di kota ini. Di mana Aku akan interview untuk menjadi cleaning servis. Rini sudah mengajarkan ku bagaimana cara menjawabnya jika nanti bertemu dengan personalia.
Setelah beberapa menit, kami tiba di gedung PT CANTIK GLOWING. Aku tidak menyangka jika gedung itu sangat besar sekali, rupanya pemilik perusahaan besar itu pasti bukan orang sembarangan. Mr. Alvaro, iya dia lah CEO perusahaan besar ini, Aku pun penasaran seperti apa pimpinan perusahaan kosmetik terbesar di kota ini.
"Ayo Mbak Nur! Kita masuk!" ajak Rini kepadaku yang masih terkesima dengan gedung tinggi yang tegap berdiri itu. Di kampung ku tidak ada gedung-gedung seperti ini, yang ada hanyalah rumah dari anyaman bambu yang sangat sederhana yang beratapkan genteng tanah liat bukan cor-coran macam gedung-gedung ini.
Aku pun mengikuti kemana Rini pergi, hingga akhirnya kami telah sampai di sebuah ruangan. Mereka langsung meminta ku untuk duduk di sebuah kursi, sementara Rini tampak pergi menjalankan pekerjaannya.
"Mbak Nur! Aku tinggal sebentar. Mbak Nur disini saja, Mbak Nur tinggal jawab sesuai pengalaman Mbak Nur, Oke! Nanti aku kesini lagi kok!" Aku pun mengangguk kepada Rini yang tentunya dia juga sibuk dengan pekerjaannya.
Hingga akhirnya seorang wanita sedang duduk dihadapan ku, dia menanyakan tentang jenjang pendidikan ku dan motivasi apa yang menuntun ku untuk bekerja sebagai cleaning servis. Aku pun menjawab jika Aku sangat membutuhkannya untuk membiayai hidup ku dan anakku, Aku menjawab pertanyaan pimpinan HRD tersebut dengan apa adanya. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menerimaku sebagai cleaning servis.
"Mulai hari ini kamu bisa bekerja di sini, semoga kamu betah bekerja di perusahaan ini." ucap kepala HRD tersebut.
"Terima kasih banyak, Bu!" jawabku yang tentu saja Aku begitu bahagia akhirnya Aku mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dedeh Dian
semoga nur bisa berbahagia dengan suaminya Tejo alias Alvaro.
2022-09-30
0
Momy
kontak bathin ma ayah nya tuh
2022-09-28
0
afrena
emang dia anaknya tante rini. jdi gk sabar gimana reaksi mr alvaro ug arrogan bertemu dan melihat foto copiannya ya. heee
2022-09-24
0