Hari pertama kerja ku lalui dengan baik, tidak ada kendala dan Aku pun menikmati pekerjaanku sebagai cleaning servis, Rini dengan telaten menunjukkan bagaimana caranya membersihkan lantai dan kaca dengan baik, maklum di desa kami tidak memiliki lantai keramik seperti di gedung perusahaan ini, rumah kami di desa hanya berlantai ubin dari semen biasa. Jadi, Aku tidak pernah mengepel menggunakan alat-alat modern, hanya lap saja itu sudah cukup.
"Gimana! Mbak Nur udah ngerti?" tanya Rini kepadaku. Aku pun mengangguk dan tentu saja itu pekerjaan yang mudah bagiku. Aku pun mulai mengepel lantai perlahan-lahan, maklum baru kali pertama Aku melakukannya. Tampak pegawai kantor lalu lalang melewatiku saat Aku sedang mengepel lantai, capek sih! Tapi ya sudahlah mungkin ini resiko menjadi tukang bersih-bersih pada tempat dimana banyak orang yang sedang melewatinya.
Hingga tak sadar, Aku mendengar tiga orang pegawai yang sedang mengobrol tentang Mr. Alvaro.
"Eh tahu nggak sih, Hari ini Mr. Alvaro bakal datang ke kantor!"
"Oh ya! Waah musti dandan cantik, ni! Kali aja Mr. Ganteng itu ngelirik Aku!"
"Nggak mungkinlah! Mr. Alvaro itu orangnya sombong nya minta ampun, bagaimana pun dan apapun cara kita untuk menarik perhatiannya, nggak bakalan bisa! Palingan juga cuma dilewati doang!"
"Suka heran, ya! Kenapa juga Mr. Alvaro nggak nikah-nikah, padahal usianya sudah cukup matang loh, sayang banget kan cowok setampan dan sekeren dia nggak ada yang punya."
"Nah! Itu dia, padahal dia bisa tunjuk dengan satu jarinya saja kepada wanita manapun yang Ia mau, Tapi herannya dia itu nggak tertarik sama sekali loh."
"Hmm penasaran wanita seperti apa yang bisa melulu hati Mr. Alvaro."
"Pastinya wanita itu sangat berkesan di hati Mr. Alvaro dan tentunya dia adalah wanita yang sangat istimewa. Tapi, entahlah Mr. Alvaro sudah mempunyai pacar belum, ya! Setelah lima tahun dia pergi ke luar negeri, pasti nya di sana banyak dong cewek-cewek cantik. Masa nggak tergoda juga."
"Iya yah, Mr. Alvaro nggak kerasa udah lima tahun meninggalkan perusahaan ini, sekarang perusahaan dipimpin oleh Pak Andre, nggak enak banget. Mana gaji selalu dipotong tiap bulan, nggak kayak Mr. Alvaro yang selalu memberikan bonus untuk karyawan yang berprestasi."
"Tenang aja, sebentar lagi Mr. Alvaro menjabat sebagai CEO perusahaan ini menggantikan Pak Hartawan. Pak Andre pastinya akan turun."
"Waah asyik dong! Kita bisa gajian banyak sekarang dan tentu saja kita punya kesempatan untuk mendapatkan perhatian dari Mr. Alvaro!"
Beberapa karyawati tersebut terlihat cekikikan saat membicarakan tentang Mr. Alvaro, dan Aku pun karena tak sengaja ikut mendengarkan pembicaraan mereka, tiba-tiba saja Aku menumpahkan air dalam timba pel-pelan kotor itu, tentu cipratan air tersebut mengenai kaki Mbak-mbak yang bekerja di kantor itu.
"Kamu gimana sih! Bisa kerja tidak? Main tumpahin segala." umpat salah seorang diantaranya.
"Ma-maaf, Mbak! Saya tidak sengaja!" jawabku sembari membersihkan air yang menggenang pada lantai tersebut.
"Hei kamu cleaning servis baru, ya!"
"Iya, Mbak!"'
"Pantesan kerja nggak becus, nih lap in sepatuku, gara-gara kamu sepatuku jadi kotor!" ucap seorang diantaranya. Aku melihat ke arah sepatunya, tidak ada yang kotor di sana, bahkan sepatunya terlihat kering. Rupanya mereka sengaja ingin mengerjaiku. Aku pun menolak untuk melakukannya, karena Aku tahu mereka saling tersenyum saat menyuruhku untuk mengelap sepatu mereka.
"Sepertinya sepatu Mbak tidak kotor kok! Jadi, untuk apa Saya bersihkan!" jawabku sembari pergi meninggalkan mereka setelah Aku bersihkan air yang tumpah itu.
Namun, salah seorang diantaranya rupanya menarik rambutku dan berkata dengan mengancam ku ,"Eh ... mau kemana kamu! Aku belum selesai, kamu cleaning servis baru, jadi kamu harus tunduk pada peraturan di kantor ini, cepet kamu bersihkan sepatuku, atau tidak kamu akan mendapat penyiksaan setiap hari, lekas!" karena Aku merasa kesakitan, spontan Aku menginjak kaki perempuan itu, Ia pun melepaskan tangannya dengan cepat dari rambutku.
"Sialan, kamu! Kamu sudah berani dengan Aku, ya!" ucapnya sembari menghampiri ku dan Ia ingin menjambak rambutku lagi. Namun, Aku bisa menghindarinya, dengan cepat Aku tepis tangannya yang mencoba menjambak rambutku, kemudian Aku dorong tubuhnya hingga akhirnya perempuan itu tersungkur karena terpeleset lantai yang masih basah.
Karena tak terima teman mereka terjatuh, kedua orang temannya itu memegang kedua tanganku. Rupanya mereka ingin membalas perbuatan ku.
"Lepaskan, Saya! Beraninya kalian main keroyok, pengecut!" kataku sembari mencoba melepaskan tangan ku dari cengkeraman mereka berdua. Rini pun tidak berani menolongku, karena ketiga karyawan itu terkenal keras dan angkuh kepada karyawan yang ada di bawahnya seperti cleaning servis dan office girl.
"Duh Gusti, Mbak Nur! Ini piye toh kok bisa seperti ini!"
Aku melihat Rini yang cemas melihatku yang sedang sendirian menghadapi ketiga perempuan itu, kemudian Rini pergi mencari bantuan untuk memisahkan kami. Dan tiba-tiba perempuan yang ku dorong tadi bangun dan Ia pun balik mendorong tubuhku hingga aku terhuyung. Dan tiba-tiba saja ada seseorang yang menangkap tubuhku, Aku merasakan aroma wangi tubuhnya yang membuatku nyaman, duh Gusti siapa yang sudah menolongku. Aku belum sempat melihat wajahnya, karena posisi ku yang masih menundukkan kepala.
Tapi, kenapa tiba-tiba saja ketiga karyawati itu diam seketika saat melihat orang yang sedang menolongku, bukan hanya ketiga karyawan itu, tapi Rini dan juga karyawan yang lain juga diam dan menundukkan kepalanya.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Momy
weh itu Alvaro mas Tejo mu Nur
2022-09-28
0
Sony Sondang
dia suamimu nur...mas tejo
2022-09-26
0
afrena
ms tejo alias mr alvaro suamimu, nur yg nolongin kamu. asyik akhirnya sekian purnama ms tejo ketemu sama mbk nur. heee
2022-09-24
0