Chu Pian Ran

Chu Pian Ran

Episode 1 Kepergian Song Hyu Meen

St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, China

Seorang pria paruh baya sedang menatap sedih putri satu-satunya yang saat ini sedang berjuang melawan maut di ruang ICU. Sudah 2 hari ini, anak gadisnya yang bernama Song Hyu Meen itu dalam keadaan koma.

Sekarang ini, Song Hyu Jang sedang berusaha untuk menegarkan hatinya dan mencoba siap jika suatu saat nanti putri tunggal yang sangat dikasihinya itu ikut menyusul istri tercintanya yang telah tiada beberapa tahun yang lalu.

Tubuh gadis yang berbaring di atas ranjang itu menjadi sangat kurus, dan wajahnya pun pucat. Di hidungnya terpasang alat bantu pernapasan serta di salah satu jarinya dijepit alat pendeteksi denyut jantung.

Sebelum penyakit leukimia menggerogotinya, gadis itu seperti kebanyakan gadis China lainnya. Tubuhnya berisi, cantik, rambut hitam panjangnya juga berkilau. Jika boleh jujur, sebenarnya Song Hyu Meen merupakan salah satu murid primadona di sekolahnya.

Selama menderita leukimia, gadis itu jarang sekali mengeluh seperti ibu tercintanya. Sejak kecil, Song Hyu Meen memang dikenal sebagai anak penurut, jarang menuntut, jarang mengeluh dan rajin.

Sekalipun menurut orang lain gadis itu dikenal sebagai anak yang kurang pergaulan dan tertutup, namun di mata kedua orang tuanya, Song Hyu Meen adalah anak yang membanggakan. Sejak di bangku sekolah dasar gadis itu selalu berprestasi, bahkan dia juga meraih kejuaraan di beberapa lomba akademik di kota Guangzhou.

Tak terasa air mata Song Hyu Jang pun menetes. Dia sadar betul jika selama setahun ini putri tunggalnya itu sedang berjuang keras melawan penyakit yang sedang menyerang tubuhnya.

Pria paruh baya itu akan berusaha ikhlas jika Tuhan memang berkehendak untuk menjemput putrinya agar gadis itu bisa beristirahat selamanya...

ceklek

Seorang suster membuka pintu kamar dan masuk ruangan. Buru-buru, Song Hyu Jang menghapus air matanya menggunakan lengan bajunya.

Sekalipun dianggap wajar jika orang lain melihatnya menangis karena memang sedang menghadapi situasi yang berat dan menyedihkan, tapi dia tetap saja merasa tidak enak hati.

"Maaf Bapak Song, saya akan memeriksa kondisi putri bapak...," perawat itu berkata dengan ramah begitu dia telah ada di samping kanan pria paruh baya tersebut.

"Iya suster, silahkan...," Song Hyu Jang menjawab suster yang masih muda dan berparas cantik tersebut dengan suara sedikit serak karena memang habis menangis.

"Bapak kelihatan letih sekali, sebaiknya bapak istirahat dulu, biar saya yang menunggu putri bapak untuk sementara...," lanjut si perawat menawarkan dirinya untuk menjaga Song Hyu Meen.

Suster itu merasa kasihan melihat keadaan pria paruh baya itu. Wajahnya sayu dan sedikit pucat karena sudah beberapa hari ini menunggu putrinya di rumah sakit. Sementara, dari pihak Song Hyu Jang maupun pihak mendiang istrinya sudah tidak memiliki kerabat lain yang bisa menggantikannya.

"Baik suster, terimakasih... Saya akan mencari udara segar sebentar di luar."

Setelah berkata demikian, Song Hyu Jang pun lalu meninggalkan ruangan itu dan melangkahkan kakinya menuju ke taman yang tidak jauh dari ruangan putrinya dirawat.

Sesampainya di taman tersebut, pria paruh baya itu pun kemudian mencari tempat yang agak sepi karena dia memang sedang butuh waktu sendirian untuk menetralkan hati dan pikirannya.

Setelah menemukan tempat duduk yang suasana di sekitarnya lumayan hening, tak berapa lama Song Hyu Jang pun lalu meletakkan tubuhnya di atas sebuah kursi.

Untuk beberapa saat, tampaklah pria paruh baya itu sedang menghirup dan membuang nafas yang dalam hingga beberapa kali sampai dia merasa agak tenang.

Tak berapa lama, Song Hyu Jang terlihat memejamkan matanya sambil meletakkan kepalanya di sandaran kursi, dan beberapa detik kemudian pria paruh baya itu pun tertidur karena kelelahan.

Sudah beberapa hari ini, Song Hyu Jang mengambil cuti mengajar di universitas tempat dia bekerja. Pria paruh baya itu ingin benar-benar fokus menjaga putri tunggalnya karena dia memiliki 'firasat' bahwa hidup putrinya tidak akan lama lagi.

Dua puluh menit sudah pria paruh baya itu tertidur dengan pulasnya hingga ada sebuah suara pelan yang membangunkannya.

"Bapak Song..."

Beberapa detik kemudian, Song Hyu Jang terlihat membuka matanya dan berusaha menyadarkan dirinya.

Kini, di depannya sudah berdiri bapak kepala sekolah, 2 orang guru dan beberapa teman sekolah putrinya.

"Maaf semuanya, saya ketiduran...," pria paruh baya itu berkata lalu bangkit berdiri, dan tak lama kemudian dia pun menyalami satu persatu tamunya tersebut.

"Bapak tidak perlu minta maaf... Justru kamilah yang seharusnya minta maaf karena telah mengganggu istirahat bapak... Bapak kelihatannya lumayan lelah...," bapak kepala sekolah menjawab ayahnya Song Hyu Meen dengan suara lembut dan ramah.

Joong Nam Kin, itulah nama kepala sekolah itu, usianya beberapa tahun di bawah Song Hyu Jang. Perawakannya tinggi, atletis, murah senyum dan lincah. Sedangkan dua guru yang ikut serta adalah Ibu Soo Jae Kyung dan Ibu Moon Soong Jin. Untuk siswanya, pria paruh baya itu tidak tahu namanya karena yang berkunjung hari ini berbeda dengan hari sebelumnya.

Tak berapa lama, Song Hyu Jang pun kemudian mengajak tamunya ke tempat duduk yang ada di tepi koridor depan ruang dimana putrinya dirawat.

Pria paruh baya itu, bapak kepala sekolah dan 2 guru tersebut pun lalu berbincang. Sedangkan untuk para siswanya, mereka melihat keadaan Song Hyu Meen melalui kaca pintu kamar karena memang tidak diijinkan masuk ke ruang pasien selain anggota keluarganya.

"Bagaimana keadaan Song Hyu Meen pak?" Ibu Soo Jae Kyung, yang merupakan salah satu guru di kelas Song Hyu Meen pun bertanya dengan hati lumayan sedih, karena selama dia menjadi guru di kelas itu, wanita paruh baya tersebut sangat bangga dengan kepintaran dan pencapaian prestasi yang telah diraih oleh gadis itu.

"Saya sudah pasrah bu... Jika Tuhan berkehendak untuk menjemput putri saya, saya akan berusaha ikhlas untuk melepas kepergiannya... Kasihan sekali, dia pasti sudah lelah menderita karena sakitnya...," Song Hyu Jang memberikan jawaban dengan terus terang jika dia sudah 'berserah' kepada kehendak Yang Kuasa.

"Kami semua turut sedih pak... Kami hanya bisa berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan, kesehatan dan penghiburan untuk bapak... Dan untuk Song Hyu Meen, kami berharap agar yang terbaiklah yang terjadi padanya... Jika Tuhan mengizinkan membuat mujizat, tentu dia akan sembuh. Tapi, jika Tuhan berkehendak untuk mengambilnya, maka sudah ada tempat yang indah untuknya...," Bapak Joong Nam Kin berusaha memberikan kekuatan pada Tuan Song Hyu Jang sambil mengelus pundak pria paruh baya itu sebagai tanda empati.

"Terimakasih banyak untuk perhatian bapak kepala sekolah, bapak dan ibu guru serta teman-teman putri saya... Atas nama Song Hyu Meen, saya minta maaf jika dia mempunyai kesalahan...," Song Hyu Jang menyampaikan ucapan terimakasih sekaligus permintaan maaf untuk mewakili putri tunggalnya yang saat ini sedang berbaring tak berdaya.

"Tidak pak, bapak tidak perlu minta maaf... Selama ini, putri bapak tidak memiliki kesalahan pada kami semua... Justru kamilah yang seharusnya berterimakasih karena dia sudah membawa nama baik sekolah dengan beberapa prestasi yang telah diraihnya...," jawab Bapak Joong Nam Kin.

🌹

Kediaman Song Hyung Jang

Hari ini, rumah berlantai 2 yang bisa dibilang lumayan luas dan bagus itu terlihat sangat ramai dengan para pelayat dari berbagai kalangan.

Ada yang datang dari pihak universitas tempat Song Hyu Jang mengajar, ada yang datang dari pihak sekolah putrinya, tetangga sekitar maupun kenalan lainnya.

Sehari setelah kunjungan dari bapak kepala sekolah, 2 guru dan beberapa teman sekolah Song Hyu Meen, akhirnya Tuhan benar-benar menjemput gadis itu.

Hari Rabu pukul 18.10 waktu Guangzhou, Song Hyu Meen berpulang. Pria paruh baya itu berusaha keras untuk ikhlas melepas kepergian putri satu-satunya.

Mungkin inilah yang terbaik untuk putriku agar dia bisa beristirahat dari rasa sakitnya selama ini... Batin Song Hyun Jang saat itu sambil meneteskan air mata ketika denyut jantung putrinya telah berhenti.

Siang itu, banyak pelayat yang mengantar jenazah Song Hyu Meen ke pemakaman. Jasad gadis tersebut disemayamkan di sebelah makam ibu tercintanya. Banyak pelayat yang meneteskan air mata saat jenazah Song Hyu Meen diturunkan ke liang makam.

Kini terlihatlah, hanya tinggal Song Hyu Jang yang ada di pemakaman itu. Karena sudah tidak tahan menahan rasa sedihnya, maka mengalirlah air mata pria paruh baya tersebut selama beberapa menit.

Setelah merasa puas menangis, dengan langkah gontai, Song Hyu Jang pun kembali ke rumahnya. Rumahnya yang besar itu kini terasa sempit baginya. Hal tersebut dikarenakan sekarang sudah tidak ada penghuni lain selain dirinya seorang.

Tak berapa lama, pria paruh baya itu berjalan-jalan di dalam rumahnya sambil mengenang masa-masa indah yang dia habiskan bersama istri dan putri yang dicintainya dulu.

Saat ini, hati Song Hyu Jang menjadi terasa hampa, sepi dan merasa sendiri. Kesedihan hatinya sudah tidak bisa diungkapkan lagi dengan kata-kata.

Satu jam kemudian, duduklah pria paruh baya itu di sofa sambil memejamkan matanya. Tak berapa lama dia pun jatuh tertidur karena kelelahan dan duka yang mendalam.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Leny Leny

Leny Leny

like...

2023-01-27

0

Tna_

Tna_

💪💪💪

2022-11-25

0

dita18

dita18

mampir thoorrr

thoorrr maaf mau nanya ini crta tntg china/korea,,,krn di liat dari namanya sprti nma2 org korea🙏🙏🙏sekali lg maaf ya thorrr saya hanya bertanya saja?

2022-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kepergian Song Hyu Meen
2 Episode 2 Chu Pian Ran
3 Episode 3 Tuan Muda Lee Jiang Wook
4 Episode 4 Keajaiban
5 Episode 5 Menonton Festival Lentera
6 Episode 6 Kelebihan Yang Tersembunyi
7 Episode 7 Teluh Yang Gagal
8 Episode 8 Kerinduan Song Hyu Meen
9 Episode 9 Aku Bukan Chu Pian Ran
10 Episode 10 Jarum Beracun
11 Episode 11 Kecurigaan Pangeran Qin Wu Zhu
12 Episode 12 Pangeran Qin Wu Zhu Menolak Memilih Selir
13 Episode 13 Seleksi Pemilihan Selir
14 Episode 14 Hati Lee Jiang Wook Berbunga-Bunga
15 Episode 15 Pengumuman Selir Terpilih
16 Episode 16 Menemui Jalan Buntu
17 Episode 17 Kejadian Tak Terduga
18 Episode 18 Ketakutan Chu Pian Ran
19 Episode 19 Pengakuan Yang Mengejutkan
20 Episode 20 Latihan Terang-Terangan
21 Episode 21 Gambar Bunga Mei Hwa di Bahu Chu Pian Ran
22 Episode 22 Menjadi Suka Bermeditasi
23 Episode 23 Mengembangkan Kemampuan
24 Episode 24 Panggilan Kaisar
25 Episode 25 Chu Pian Ran Berangkat Mengembara
26 Episode 26 Perang Spiritual Dengan Dukun Shie
27 Episode 27 Munculnya Pendekar Bertopeng
28 Episode 28 Menumpas Perampok
29 Episode 29 Jaringan Perdagangan Manusia (1)
30 Episode 30 Qin Wu Zhu Bertemu Dengan Pria Bertopeng
31 Episode 31 Berlatih Mematahkan Besi
32 Episode 32 Menerima Bantuan Qin Wu Zhu
33 Episode 33 Jaringan Perdagangan Manusia (2)
34 Episode 34 Kecurigaan Chu Pian Ran
35 Episode 35 Keprihatinan Chu Pian Ran
36 Episode 36 Bupati Xhin Dilengser Dan Dihukum
37 Episode 37 Siluman Harimau Gunung Yinlong
38 Episode 38 Lee Jiang Wook Mencari Keberadaan Chu Pian Ran
39 Episode 39 Kepulangan Chu Pian Ran
40 Episode 40 Tahanan Korban Fitnah
41 Episode 41 Kemunculan Tuan Song Di Penjara Istana
42 Episode 42 Rencana Pergi Ke Hanzhong
43 Episode 43 Di Hanzhong
44 Episode 44 Gubernur Lei Diadili
45 Episode 45 Wabah Penyakit Aneh
46 Episode 46 Melawan Iblis Betina
47 Episode 47 Tuan Song Adalah Nona Chu Pian Ran
48 Episode 48 Chu Pian Ran Koma Selama 3 Bulan
49 Episode 49 Chu Pian Ran Sadar
50 Episode 50 Qin Wu Zhu Menjenguk Chu Pian Ran
51 Episode 51 Mata-Mata Kerajaan Lian
52 Episode 52 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sekarat
53 Episode 53 Chu Pian Ran Menyembuhkan Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Diam-Diam
54 Episode 54 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sadar
55 Episode 55 Pengakuan Qin Wu Zhu
56 Episode 56 Qin Wu Zhu Membuka Rahasia Chu Pian Ran Kepada Kaisar
57 Episode 57 Chu Pian Ran Diculik
58 Episode 58 Dukacita Keluarga Chu dan Keluarga Lee
59 Episode 59 Chu Pian Ran Dibelenggu dan Dimantrai
60 Episode 60 Kerajaan Lian Gempar
61 Episode 61 Kelereng Aneh
62 Episode 62 Jenderal Long Yuan Memperingatkan Qin Wu Zhu
63 Episode 63 Lee Jiang Wook Berangkat Ke Perbatasan
64 Episode 64 Kesedihan Hati Qin Wu Zhu
65 Episode 65 Anugerah Yang Tidak Diinginkan Oleh Chu Pian Ran
66 Episode 66 Lian Xiao Jung Mengirim Mata-Mata Ke Wilayah Qin
67 Episode 67 Putri Nanyang
68 Episode 68 Bencana Kekeringan Di Beidi
69 Episode 69 Kasus Hilangnya Seorang Anak
70 Episode 70 Lee Jiang Wook Kritis
71 Episode 71 Kesedihan Chu Pian Ran
72 Episode 72 Pembalasan Chu Pian Ran Untuk Kerajaan Lian
73 Episode 73 Kerajaan Lian Terpuruk
74 Episode 74 Sepenggal Kisah Peri Bunga Mei Hwa Lie
75 Episode 75 Lee Jiang Wook Bisa Berjalan Kembali
76 Episode 76 Kesurupan Massal
77 Episode 77 Pernikahan Lee Jiang Wook Dan Chu Pian Ran
78 Episode 78 Kebahagiaan Lee Jiang Wook dan Chu Pian Ran
79 Episode 79 Menikmati Kehidupan Berumah Tangga
80 Episode 80 Kasus Kematian Aneh
81 Episode 81 Rong Hya Membantu Chu Pian Ran Melawan Iblis
82 Episode 82 Kehamilan Chu Pian Ran
83 Episode 83 Kebahagiaan Keluarga Lee Dan Keluarga Chu
84 Episode 84 Mengungkap Pelaku Pencurian
85 Episode 85 Xi Er Dan Xio Bai
86 Episode 86 Harimau Nyasar
87 Episode 87 Keresahan Nona Kung Xhu Fei
88 Episode 88 Peri Zhin Zhuan
89 Episode 89 Si Putri Mungil Yang Cantik
90 Episode 90 Kebakaran Hutan
91 Episode 91 Keluarga Harimau Berkumpul Kembali
92 Episode 92 Kesedihan Selir Chi Min Ru
93 Episode 93 Serangan Belalang Di Mong Yan
94 Episode 94 Terusir Karena Penyakit Kusta
95 Episode 95 Berkuda Bersama
96 Episode 96 Kunjungan Dari Kerajaan Han
97 Episode 97 Kutukan Siluman Tikus
98 Episode 98 Bukan Gempa Bumi Biasa
99 Episode 99 Akhirnya Bisa Bernapas Lega
100 Episode 100 Ketertarikan Lee Chu Mian Yin Pada Prajurit
101 Episode 101 Kisah Sedih Xhi Wan Mei
102 Episode 102 Rong Hya Membawa Zhin Zhuan Ke Hutan Jinfeng
103 Episode 103 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (1)
104 Episode 104 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (2)
105 Episode 105 Malam Purnama Yang Mencekam (1)
106 Episode 106 Malam Purnama Yang Mencekam (2)
107 Episode 107 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (1)
108 Episode 108 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (2)
109 Episode 109 Transformasi Chu Pian Ran Menjadi Peri
110 Episode 110 Chu Pian Ran Di Istana Bulan
111 Episode 111 Gagasan Chu Pian Ran (1)
112 Episode 112 Gagasan Chu Pian Ran (2)
113 Episode 113 Penambangan Emas Besar-Besaran
114 Episode 114 Pembangunan Rumah Untuk Kaum Tunawisma
115 Episode 115 Kekaguman Han Zhuo Jin Pada Chu Pian Ran
116 Episode 116 Bangsa Kurcaci (1)
117 Episode 117 Bangsa Kurcaci (2)
118 Episode 118 Rencana Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
119 Episode 119 Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
120 Episode 120 Berlian Yang Berkilauan
121 Episode 121 Pakaian Aneh Chu Pian Ran
122 Episode 122 Telur Elang Emas
123 Episode 123 Telur Emas Menetas
124 Episode 124 Jinying Eek Emas
125 Episode 125 Lee Chu Mian Yin Tidak Rela Melepas Jinying
126 Episode 126 Jinying Bertemu Induknya
127 Episode 127 Qin Wu Zhu Menggoda Lee Chu Mian Yin
128 Pengumuman Untuk Para Readers Novel "Chu Pian Ran" Yang Setia
129 Episode 128 Ibukota Qin Gempar
130 Episode 129 Semua Anggota Keluarga Kerajaan Qin Turut Melihat Induknya Jinying
131 Episode 130 Jinying Dan Induknya Menginap Di Kediaman Chu
132 Episode 131 Dewa Shao Hao Menjemput Jinying dan Induknya
133 Episode 132 Berkunjung Ke Rumah Xhi Wan Mei
134 Episode 133 Jenderal Long Yuan Pulang Ke Ibukota
135 Episode 134 Iblis Qing Liong Lepas dari Segel
136 Episode 135 Duka Mendalam Keluarga Chu dan Keluarga Lee
137 Episode 136 Lee Chu Mian Yin Menjadi Sosok Pendiam
138 Episode 137 Para Peri Senior Memusnahkan Iblis Qing Liong
139 Episode 138 Para Peri Senior Berkunjung Ke Kediaman Chu
140 Episode 139 Lee Chu Mian Yin Mencoba Kesaktian Cincinnya
141 Episode 140 Ide Cemerlang Zhin Zhuan
142 Episode 141 Sekolah Khusus Anak Rakyat Jelata
143 Episode 142 Kehebohan Siswa Kelas A
144 Episode 143 Kecemburuan Qin Wu Dang
145 Episode 144 Kesedihan Rong Hya
146 Episode 145 Rong Hya Berkunjung Ke kediaman Chu
147 Episode 146 Rong Hya Membujuk Lee Chu Mian Yin
148 Episode 147 Nyonya Chu Jeong Byun Emosi
149 Episode 148 Keterkejutan Qin Wu Dang
150 Episode 149 Keistimewaan Lee Chu Mian Yin Diketahui Anggota Keluarga Kerajaan
151 Episode 150 Lee Chu Mian Yin Menolak Tinggal Di Istana
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Episode 1 Kepergian Song Hyu Meen
2
Episode 2 Chu Pian Ran
3
Episode 3 Tuan Muda Lee Jiang Wook
4
Episode 4 Keajaiban
5
Episode 5 Menonton Festival Lentera
6
Episode 6 Kelebihan Yang Tersembunyi
7
Episode 7 Teluh Yang Gagal
8
Episode 8 Kerinduan Song Hyu Meen
9
Episode 9 Aku Bukan Chu Pian Ran
10
Episode 10 Jarum Beracun
11
Episode 11 Kecurigaan Pangeran Qin Wu Zhu
12
Episode 12 Pangeran Qin Wu Zhu Menolak Memilih Selir
13
Episode 13 Seleksi Pemilihan Selir
14
Episode 14 Hati Lee Jiang Wook Berbunga-Bunga
15
Episode 15 Pengumuman Selir Terpilih
16
Episode 16 Menemui Jalan Buntu
17
Episode 17 Kejadian Tak Terduga
18
Episode 18 Ketakutan Chu Pian Ran
19
Episode 19 Pengakuan Yang Mengejutkan
20
Episode 20 Latihan Terang-Terangan
21
Episode 21 Gambar Bunga Mei Hwa di Bahu Chu Pian Ran
22
Episode 22 Menjadi Suka Bermeditasi
23
Episode 23 Mengembangkan Kemampuan
24
Episode 24 Panggilan Kaisar
25
Episode 25 Chu Pian Ran Berangkat Mengembara
26
Episode 26 Perang Spiritual Dengan Dukun Shie
27
Episode 27 Munculnya Pendekar Bertopeng
28
Episode 28 Menumpas Perampok
29
Episode 29 Jaringan Perdagangan Manusia (1)
30
Episode 30 Qin Wu Zhu Bertemu Dengan Pria Bertopeng
31
Episode 31 Berlatih Mematahkan Besi
32
Episode 32 Menerima Bantuan Qin Wu Zhu
33
Episode 33 Jaringan Perdagangan Manusia (2)
34
Episode 34 Kecurigaan Chu Pian Ran
35
Episode 35 Keprihatinan Chu Pian Ran
36
Episode 36 Bupati Xhin Dilengser Dan Dihukum
37
Episode 37 Siluman Harimau Gunung Yinlong
38
Episode 38 Lee Jiang Wook Mencari Keberadaan Chu Pian Ran
39
Episode 39 Kepulangan Chu Pian Ran
40
Episode 40 Tahanan Korban Fitnah
41
Episode 41 Kemunculan Tuan Song Di Penjara Istana
42
Episode 42 Rencana Pergi Ke Hanzhong
43
Episode 43 Di Hanzhong
44
Episode 44 Gubernur Lei Diadili
45
Episode 45 Wabah Penyakit Aneh
46
Episode 46 Melawan Iblis Betina
47
Episode 47 Tuan Song Adalah Nona Chu Pian Ran
48
Episode 48 Chu Pian Ran Koma Selama 3 Bulan
49
Episode 49 Chu Pian Ran Sadar
50
Episode 50 Qin Wu Zhu Menjenguk Chu Pian Ran
51
Episode 51 Mata-Mata Kerajaan Lian
52
Episode 52 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sekarat
53
Episode 53 Chu Pian Ran Menyembuhkan Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Diam-Diam
54
Episode 54 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sadar
55
Episode 55 Pengakuan Qin Wu Zhu
56
Episode 56 Qin Wu Zhu Membuka Rahasia Chu Pian Ran Kepada Kaisar
57
Episode 57 Chu Pian Ran Diculik
58
Episode 58 Dukacita Keluarga Chu dan Keluarga Lee
59
Episode 59 Chu Pian Ran Dibelenggu dan Dimantrai
60
Episode 60 Kerajaan Lian Gempar
61
Episode 61 Kelereng Aneh
62
Episode 62 Jenderal Long Yuan Memperingatkan Qin Wu Zhu
63
Episode 63 Lee Jiang Wook Berangkat Ke Perbatasan
64
Episode 64 Kesedihan Hati Qin Wu Zhu
65
Episode 65 Anugerah Yang Tidak Diinginkan Oleh Chu Pian Ran
66
Episode 66 Lian Xiao Jung Mengirim Mata-Mata Ke Wilayah Qin
67
Episode 67 Putri Nanyang
68
Episode 68 Bencana Kekeringan Di Beidi
69
Episode 69 Kasus Hilangnya Seorang Anak
70
Episode 70 Lee Jiang Wook Kritis
71
Episode 71 Kesedihan Chu Pian Ran
72
Episode 72 Pembalasan Chu Pian Ran Untuk Kerajaan Lian
73
Episode 73 Kerajaan Lian Terpuruk
74
Episode 74 Sepenggal Kisah Peri Bunga Mei Hwa Lie
75
Episode 75 Lee Jiang Wook Bisa Berjalan Kembali
76
Episode 76 Kesurupan Massal
77
Episode 77 Pernikahan Lee Jiang Wook Dan Chu Pian Ran
78
Episode 78 Kebahagiaan Lee Jiang Wook dan Chu Pian Ran
79
Episode 79 Menikmati Kehidupan Berumah Tangga
80
Episode 80 Kasus Kematian Aneh
81
Episode 81 Rong Hya Membantu Chu Pian Ran Melawan Iblis
82
Episode 82 Kehamilan Chu Pian Ran
83
Episode 83 Kebahagiaan Keluarga Lee Dan Keluarga Chu
84
Episode 84 Mengungkap Pelaku Pencurian
85
Episode 85 Xi Er Dan Xio Bai
86
Episode 86 Harimau Nyasar
87
Episode 87 Keresahan Nona Kung Xhu Fei
88
Episode 88 Peri Zhin Zhuan
89
Episode 89 Si Putri Mungil Yang Cantik
90
Episode 90 Kebakaran Hutan
91
Episode 91 Keluarga Harimau Berkumpul Kembali
92
Episode 92 Kesedihan Selir Chi Min Ru
93
Episode 93 Serangan Belalang Di Mong Yan
94
Episode 94 Terusir Karena Penyakit Kusta
95
Episode 95 Berkuda Bersama
96
Episode 96 Kunjungan Dari Kerajaan Han
97
Episode 97 Kutukan Siluman Tikus
98
Episode 98 Bukan Gempa Bumi Biasa
99
Episode 99 Akhirnya Bisa Bernapas Lega
100
Episode 100 Ketertarikan Lee Chu Mian Yin Pada Prajurit
101
Episode 101 Kisah Sedih Xhi Wan Mei
102
Episode 102 Rong Hya Membawa Zhin Zhuan Ke Hutan Jinfeng
103
Episode 103 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (1)
104
Episode 104 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (2)
105
Episode 105 Malam Purnama Yang Mencekam (1)
106
Episode 106 Malam Purnama Yang Mencekam (2)
107
Episode 107 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (1)
108
Episode 108 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (2)
109
Episode 109 Transformasi Chu Pian Ran Menjadi Peri
110
Episode 110 Chu Pian Ran Di Istana Bulan
111
Episode 111 Gagasan Chu Pian Ran (1)
112
Episode 112 Gagasan Chu Pian Ran (2)
113
Episode 113 Penambangan Emas Besar-Besaran
114
Episode 114 Pembangunan Rumah Untuk Kaum Tunawisma
115
Episode 115 Kekaguman Han Zhuo Jin Pada Chu Pian Ran
116
Episode 116 Bangsa Kurcaci (1)
117
Episode 117 Bangsa Kurcaci (2)
118
Episode 118 Rencana Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
119
Episode 119 Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
120
Episode 120 Berlian Yang Berkilauan
121
Episode 121 Pakaian Aneh Chu Pian Ran
122
Episode 122 Telur Elang Emas
123
Episode 123 Telur Emas Menetas
124
Episode 124 Jinying Eek Emas
125
Episode 125 Lee Chu Mian Yin Tidak Rela Melepas Jinying
126
Episode 126 Jinying Bertemu Induknya
127
Episode 127 Qin Wu Zhu Menggoda Lee Chu Mian Yin
128
Pengumuman Untuk Para Readers Novel "Chu Pian Ran" Yang Setia
129
Episode 128 Ibukota Qin Gempar
130
Episode 129 Semua Anggota Keluarga Kerajaan Qin Turut Melihat Induknya Jinying
131
Episode 130 Jinying Dan Induknya Menginap Di Kediaman Chu
132
Episode 131 Dewa Shao Hao Menjemput Jinying dan Induknya
133
Episode 132 Berkunjung Ke Rumah Xhi Wan Mei
134
Episode 133 Jenderal Long Yuan Pulang Ke Ibukota
135
Episode 134 Iblis Qing Liong Lepas dari Segel
136
Episode 135 Duka Mendalam Keluarga Chu dan Keluarga Lee
137
Episode 136 Lee Chu Mian Yin Menjadi Sosok Pendiam
138
Episode 137 Para Peri Senior Memusnahkan Iblis Qing Liong
139
Episode 138 Para Peri Senior Berkunjung Ke Kediaman Chu
140
Episode 139 Lee Chu Mian Yin Mencoba Kesaktian Cincinnya
141
Episode 140 Ide Cemerlang Zhin Zhuan
142
Episode 141 Sekolah Khusus Anak Rakyat Jelata
143
Episode 142 Kehebohan Siswa Kelas A
144
Episode 143 Kecemburuan Qin Wu Dang
145
Episode 144 Kesedihan Rong Hya
146
Episode 145 Rong Hya Berkunjung Ke kediaman Chu
147
Episode 146 Rong Hya Membujuk Lee Chu Mian Yin
148
Episode 147 Nyonya Chu Jeong Byun Emosi
149
Episode 148 Keterkejutan Qin Wu Dang
150
Episode 149 Keistimewaan Lee Chu Mian Yin Diketahui Anggota Keluarga Kerajaan
151
Episode 150 Lee Chu Mian Yin Menolak Tinggal Di Istana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!