Kamar Chu Pian Ran
Sepulang tadi Chu Pian Ran masih menutupi tubuhnya dengan selimut.
Gadis itu duduk meringkuk menghadap ke dinding.
Kini di kamar gadis itu telah berkumpul tuan dan nyonya Chu beserta keluarga Lee.
Kejadian di aula istana memang membuat semua terkejut.
"Sayang, sudah jangan takut lagi... Tidak apa-apa." Hibur nyonya Chu untuk kesekian kalinya.
Namun semuanya seperti sia-sia. Chu Pian Ran belum mau mengatakan apa-apa.
"Paman, bibi, bagaimana jika Lee saja yang bicara pada Ran Er..." Tawar Lee penuh harap.
"Baiklah... Kau cobalah untuk berbicara padanya." Jawab tuan Chu.
Beberapa detik kemudian, kamar itu berubah hening. Tinggallah Lee dan Chu Pian Ran di dalamnya.
Lee mendekat ke arah ranjang dan duduk di dekat gadis itu.
"Sayang, apa kau baik-baik saja..." Tanya Lee dengan suara lembut.
Karena tidak ada reaksi dari Chu Pian Ran, Lee mencoba membuka selimut yang membungkus tubuh gadis itu.
Setelah berusaha beberapa saat, akhirnya wajah Chu Pian Ran muncul dari balik selimut.
Terlihat jelas jika gadis itu sedang ketakutan.
Lee menghadapkan tubuh Chu Pian Ran padanya. Kedua telapak tangannya dia ulurkan ke pipi gadis itu.
Lee mengusap lembut pipi Chu Pian Ran.
Dan beberapa detik kemudian tubuh gadis itu sudah dalam pelukan Lee.
Cukup lama Lee membuat gadis itu tenang kembali.
"Aku benar-benar bodoh... Andai saja aku tidak melakukannya pasti tidak akan seperti ini..." Bibir gadis itu mulai bersuara dalam pelukan Lee.
"Tidak perlu menyalahkan diri sendiri... Jika aku yang memiliki kelebihan itu, tentu akan bereaksi sama sepertimu..." Kata Lee pelan.
"Kau bereaksi secara spontan untuk menyelamatkan para penari itu... Menurutku kau adalah dewi penyelamat. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan..." Lanjut Lee.
"Pasti mereka sedang membicarakanku..." Ucap Chu Pian Ran.
"Tentu saja mereka membicarakanmu, karena kau memiliki sesuatu yang tidak bisa mereka miliki..." Sambung Lee.
Lee masih terus mendekap Chu Pian Ran. Dia mengelus rambut gadis itu dengan lembut.
Pemuda itu lalu menjauhkan tubuh Chu Pian Ran dari pelukannya. Kedua mata muda mudi itu saling menatap.
Lee kemudian mendekatkan kepalanya dan mencium bibir gadis itu dengan lembut.
Ciuman itu berlangsung cukup lama. Untuk menenangkan hatinya, Chu Pian Ran membalas ciuman Lee sambil memejamkan kedua matanya.
Kedua insan itu terhanyut.
"Apakah kau sudah mulai tenang?" Tanya Lee setelah melepas ciumannya.
"Sedikit. Bisakah kau memelukku lebih lama?" Pinta Chu Pian Ran.
Lee kembali memeluk gadis itu.
****
Paviliun Huo Jiang
"Aku benar-benar tidak menyangka gadis itu memiliki kelebihan seperti itu. Dia benar-benar bukan gadis biasa." Gumam Qin Wu Zhu.
"Apakah yang mulia pangeran semakin tertarik dengan nona muda Chu?" Tanya Lu Zee.
"Pria mana yang tidak tertarik dengan nona Chu. Bahkan kalau boleh jujur, kau sendiri pasti juga tertarik padanya kan." Kata Qin Wu Zhu terus terang.
"Seperti yang mulia pangeran katakan, hamba pun juga terpesona dengan nona Chu. Hanya sayang, dengan status hamba yang seperti ini, hamba merasa tidak pantas bersanding dengan nona Chu." Balas Lu Zee.
"Tapi yang mulia pangeran, dari kabar yang saya terima, nona Chu sudah memiliki kekasih. Pemuda yang beruntung itu adalah tuan muda Lee, putra perdana menteri Lee Jiang Xun. Mereka berdua sudah berteman sejak masa kecil." Jelas Lu Zee.
"Benarkah?" Qin Wu Zhu menoleh pada pengawal pribadinya itu.
"Benar yang mulia." Jawab Lu Zee.
"Selama mereka belum menikah, berarti aku masih punya kesempatan untuk mendekati nona Chu." Ucap Qin Wu Zhu.
"Maksudnya, yang mulia pangeran akan merebut nona Chu dari tuan muda Lee begitu?" Selidik Lu Zee.
"Kalau bisa begitu kenapa tidak. Lagipula gadis mana yang berani menolak cinta seorang pangeran." Jawab Qin Qu Zhu percaya diri.
Lu Zee menggelengkan kepalanya. Seorang pangeran yang terkenal dingin dan sulit didekati oleh perempuan ternyata bisa juga punya niatan untuk merebut kekasih orang lain.
****
Berita aksi heroik Chu Pian Ran menjadi perbincangan hangat para penduduk ibukota. Hampir semua penduduk merasa kagum dengan kelebihan yang dimiliki oleh putri penasehat kerajaan itu.
Di dalam istanapun, nama Chu Pian Ran menjadi terkenal. Mulai dari para pelayan hingga yang mulia kaisar turut memperbincangkannya.
Yang mulia kaisar yang saat itu belum tahu jika Chu Pian Ran sudah memiliki kekasih, mempunyai niat untuk menjodohkan Chu Pian Ran dengan putranya Qin Wu Zhu.
"Kasim Liu, bagaimana menurutmu jika putri penasehat kerajaan itu aku jodohkan dengan Qin Wu Zhu?" Tanya Kaisar Qin Shi Huang.
"Menjawab yang mulia kaisar, menurut hamba nona Chu layak disandingkan dengan yang mulia pangeran Qin Wu Zhu. Kelebihan yang dimiliki oleh nona Chu bisa dijadikan aset yang berharga bagi kerajaan kita. Tapi setahu hamba, fisik nona Chu sedang tidak baik yang mulia, nona Chu sering sekali sakit-sakitan." Terang Kasim Liu.
"Benar juga kata-katamu kasim. Akhir-akhir ini aku dengar tubuh nona Chu sering lemah. Apa aku tunggu saja hingga tahun depan, sampai kondisi tubuh nona Chu membaik." Balas Kaisar Qin Shi Huang.
"Pemikiran yang mulia sangat bijak. Hamba setuju dengan pendapat yang mulia." Lanjut Kasim Liu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Maîra⊰⊹
Kau kira wanita itu 'barang'? Sepertinya Anda perlu ditampar.
2022-11-05
0
@ ubaydah_*😄
susah dapetin vote,baru bisa ngasih satu
2022-10-18
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-10-15
0