Biro Penyidik
Sudah 3 minggu lebih, pelaku jarum beracun yang mencelakai Chu Pian Ran belum juga berhasil tertangkap.
Padahal biro penyidik sudah mengerahkan kemampuannya dengan maksimal, tapi hasilnya nihil.
Pelaku seperti hilang ditelan bumi. Tidak meninggalkan jejak sama sekali. Biro penyidik dibuat putus asa dan bingung.
Biro penyidik merasa menanggung beban berat, karena penasehat kerajaan Chu Jeong Byun dan kaisar sudah mempercayakan masalah ini kepada mereka.
"Cara apalagi yang harus kita lakukan tuan? Kita sudah bertindak sedemikian rupa namun sampai sekarang tidak mendapatkan apa-apa." Tanya Xing Bai salah satu pegawai biro penyidik kepada tuan Chuan, kepala biro penyidik.
"Aku juga pusing Bai... Baru kali ini aku menghadapi kasus yang sulit dipecahkan seperti ini..." Kata tuan Chuan sambil memijit-mijit pelipisnya.
"Bagaimana hasil penyelidikan terhadap keluarga Xian?" Tanya tuan Chuan.
"Juga nihil tuan. Tidak ada hal mencurigakan dari gerak gerik mereka." Jelas Xing Bai.
****
Perpustakaan Keluarga Chu
"Mereka pasti dibantu oleh kekuatan ilmu hitam, jika tidak pelakunya pasti tertangkap dengan cepat." Kata Chu Pian Ran.
"Kau yakin?" Tanya Lee.
"Roh Ran Er pernah mengatakan padaku bahwa keluarganya pernah diteluh. Itu artinya ada bantuan dari orang yang memiliki kemampuan ilmu hitam." Lanjut Chu Pian Ran.
"Jika berurusan dengan orang yang seperti ini sebaiknya hati-hati, karena nyawa menjadi taruhannya." Sambung gadis itu.
"Setahuku pihak kerajaan sudah lama melarang praktek ilmu hitam seperti ini. Tapi mengapa sekarang masih ada yang berani melakukannya." Ucap Lee.
"Kuncinya ada di tukang teluh ini. Jika dia berhasil ditangkap, maka otak di balik kejahatan ini pasti juga mudah untuk diringkus." Tambah Chu Pian Ran.
"Sepulang nanti aku akan membicarakan hal ini pada ayah. Sebisa mungkin pelaku kejahatannya harus segera ditangkap agar dia tidak mencelakai keluargamu lagi." Kata Lee.
"O ya, apa kau akan ikut ke perayaan pentahbisan selir?" Tanya Lee.
"Jika boleh jujur, sebenarnya aku kurang berminat hadir di acara seperti itu, aku merasa tidak nyaman. Tapi ayah tidak menyetujui niatku ini. Jadi mau tidak mau aku harus ikut." Terang Chu Pian Ran.
" Kau tidak perlu takut Ran Er, bukankah kau datang bersama kedua orang tuamu. Nanti kita juga akan bertemu di istana." Ucap Lee.
"Aku harap kau nanti tidak akan tergoda dengan banyak pemuda-pemuda tampan yang ada, khususnya para pangeran." Pesan Lee.
Chu Pian Ran hanya menyeringai.
"Jangan bicara yang bukan-bukan. Kau pikir aku tipe perempuan yang mudah terpesona dengan ketampanan? Apa yang tampak di luar belum tentu sama dengan yang ada di dalam hati." Balas Chu Pian Ran.
****
Paviliun Huo Jiang
"Aneh sekali. Kenapa aku merasa menangkap pelaku kejahatan kali ini sulitnya minta ampun." Kata Qin Wu Zhu tidak habis pikir.
"Maaf yang mulia pangeran, semua orang yang dikerahkan untuk menyelidiki kasus ini sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi entah mengapa, semua berujung di jalan yang buntu. Bahkan salah satu orang dari kita tiba-tiba juga mengalami musibah yang tidak masuk akal." Terang Lu Zee.
"Apa maksudmu?" Tanya Qin Wu Zhu.
"Mata-mata yang kita tempatkan untuk memantau gerak-gerik keluarga Xian tiba-tiba digigit ular beracun yang mulia." Lanjut Lu Zee.
Qin Wu Zhu terdiam sejenak. Alisnya kelihatan sedikit berkerut.
"Apa kita hentikan saja penyelidikan ini yang mulia? Kita serahkan saja pada biro penyidik. Bukankah ini sudah menjadi tugas mereka." Saran Lu Zee pada junjungannya.
Qin Wu Zhu menggeleng.
"Tidak, kita tidak boleh berhenti... Sampai kapanpun kita harus menuntaskan masalah ini." Titah Qin Wu Zhu.
"Jika itu yang dikehendaki yang mulia, hamba akan memberitahu yang lainnya." Kata Lu Zee.
****
Kediaman Xian Mu Wei
"Sialan! Aku sudah buang-buang uang banyak tapi kenapa perempuan itu tidak mati-mati juga." Berang nyonya Xian sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan keluarga Chu itu ibu." Kata Xian Mu Chi.
"Aku pernah dengar dari ayahmu jika keluarga Chu itu seperti memiliki parisai gaib yang melindungi mereka. Untuk itu dukun tua Shie itu beberapa kali gagal mencelakai mereka." Terang nyonya Xian.
"Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya bu?" Tanya Chi Er.
"Untuk saat ini kita jangan membuat pergerakan apapun yang mencurigakan. Sejak peristiwa yang terakhir itu, ayahmu bilang jika keluarga kita sedang diawasi. Untung saja ayahmu berhasil merayu si dukun tua itu agar mengecoh usaha mereka dengan mantranya, sehingga mereka tidak menemukan bukti kejahatan kita." Jelas nyonya Xian.
Awalnya, dukun tua Shie memang sudah tidak mau lagi berurusan dengan keluarga Xian lagi. Namun, tuan Xian merubah target sasarannya. Jika sebelumnya yang menjadi target adalah anggota keluarga Chu, sekarang sasarannya adalah orang-orang yang sengaja disuruh untuk mengawasi gerak-gerik mereka.
Jadi tidak heran, jika orang-orang yang ditugaskan untuk memata-matai keluarga Xian tidak mendapatkan apa-apa. Karena memang ada mantra yang mengerjai mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments