Episode 3 Tuan Muda Lee Jiang Wook

Kabar Chu Pian Ran yang hilang ingatan telah menyebar luas. Banyak sekali warga ibukota yang turut prihatin dengan kondisi putri satu-satunya Tuan Chu itu.

Di salah satu kediaman yang megah dan luas, telah bersiap perdana menteri Lee Jiang Xun, sang istri dan putra tunggal mereka yang bernama Lee Jiang Wook. Setelah mereka mendengar kabar itu, dengan segera mereka berkunjung di kediaman Tuan Chu.

Tuan Lee dan Tuan Chu sudah bersahabat sejak lama sebelum mereka menjadi pejabat kerajaan. Kedua keluarga itu sering mengadakan pertemuan dan makan bersama secara bergantian di kediaman mereka.

Waktu pertama kali keluarga Lee mendengar bahwa Chu Pian Ran dinyatakan menderita penyakit langka, keluarga Lee benar-benar merasakan kesedihan yang mendalam. Mereka tak segan-segan membantu apapun yang mampu mereka lakukan demi kesembuhan gadis itu.

Seperti halnya Tuan Lee dan Tuan Chu. Hubungan anak mereka juga sangat dekat. Sejak kecil, Chu Pian Ran dan Lee Jiang Wook sering bermain dan belajar bersama.

Seiring berjalannya waktu, muncul perasaan lain Lee Jiang Wook pada Chu Pian Ran. Perasaan ini bukanlah perasaan pertemanan ataupun kekeluargaan, namun perasaan cinta.

Lee Jiang Wook pernah mengutarakan perasaannya pada Chu Pian Ran beberapa bulan sebelum gadis itu mulai sakit-sakitan. Namun, perasaan pemuda itu rupanya bertepuk sebelah tangan. Chu Pian Ran hanya menganggapnya sebagai kakak, tidak lebih dari itu.

Lee Jiang Wook bukanlah tipe laki-laki yang mudah putus asa. Dengan segala upayanya dia berkeputusan untuk tetap mengejar cinta Chu Pian Ran hingga memenangkan hatinya. Cara yang dia gunakan tentunya adalah cara layaknya pria sejati.

🌹

Kini, keluarga Lee telah sampai di kediaman Tuan dan Nyonya Chu. Tuan dan Nyonya Lee langsung menemui tuan rumah dan mereka pun lalu mengobrol di gazebo taman. Sedangkan Lee Jiang Wook, dia melangkahkan kakinya menuju kamar gadis pujaannya, Chu Pian Ran.

Tuan dan Nyonya Chu sama sekali tidak merasa keberatan jika saat pemuda itu ingin bertemu dengan putrinya, ia tidak meminta izin terlebih dahulu dan memberi salam hormat pada mereka. Karena terlalu dekatnya hubungan antara keluarga Chu dan keluarga Lee, Tuan dan Nyonya Chu sudah menganggap Lee Jiang Wook seperti putra mereka sendiri.

Visual Lee Jiang Wook. Pemuda tampan yang pembawaannya tenang, namun kadang juga suka bercanda. Dia memegang kendali semua usaha yang dimiliki oleh ayahnya (rumah makan, toko perhiasan dan penginapan).

"Salam hormat Tuan Muda Lee...," Xi'er memberi hormat pada pemuda tampan itu.

"Halo Xi'er, bagaimana kabarmu?" tanya Lee Jiang Wook.

"Saya baik-baik saja tuan muda... Silahkan masuk tuan muda, nona ada di dalam," Xi'er mempersilahkan tamunya untuk masuk, kemudian dia pun menuju ke dapur untuk menyiapkan teh dan makanan ringan untuk tamu nonanya.

Mata Chu Pian Ran menatap was-was pemuda yang melangkahkan kakinya mendekat menuju ranjangnya.

Inikah yang namanya Lee Jiang Wook, yang pernah diceritakan Xi'er...

Jantungnya berdegup kencang saat Lee Jiang Wook duduk di tepi ranjangnya.

"Halo nona cantik, bagaimana kabarmu? Hatiku rasanya sakit saat mendengar berita bahwa kau hilang ingatan... Entah bagaimanakah dengan si tampan ini jika kau benar-benar tidak ingat padanya...," pemuda tampan itu mulai meluncurkan candaannya. Bukan dengan maksud menertawai nasib Chu Pian Ran, namun ia berusaha menghibur gadis itu agar tidak terlalu larut dengan kondisinya sekarang.

"Bisakah tuan muda duduk di kursi itu? Aku merasa kurang nyaman jika anda duduk di sini...," jiwa Song Hyu Meen yang berada dalam raga Chu Pian Ran merasa tidak senang jika pemuda itu duduk terlalu dekat dengannya.

Mata jernih putra tunggal Tuan Lee Jiang Xun itu menatap lekat gadis yang sedang berbaring di atas ranjang hingga perempuan itu semakin gelisah dibuatnya.

"Ran'er, sejauh inikah perubahanmu? Aku benar-benar tidak menyangka akan seperti ini... Apakah kau merasa takut dan tidak suka dengan kedatanganku, teman dekatmu sejak kecil? Kau benar-benar sudah lupa sama sekali denganku?" bibir Lee Jiang Wook mengeluarkan beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh Chu Pian Ran.

Untuk sesaat kamar itu menjadi hening. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing, hingga kedatangan Xi'er sedikit mencairkan suasana.

"Maaf nona, tuan muda Lee, saya sudah mengganggu perbincangan anda berdua... Saya hanya mengantarkan teh hangat dan makanan ringan ini...," kata Xi'er dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Letakkan saja di atas meja Xi'er...," perintah nonanya.

Setelah Xi'er meletakkan teh dan makanan ringan di atas meja, dia pun langsung pergi meninggalkan kamar.

"Tuan muda, silahkan menikmati minuman dan makanan ringannya... Maaf, aku tidak bisa melayani anda...," bibir pemuda tampan itu sedikit menyeringai mendengar kalimat yang baru diucapkan oleh Chu Pian Ran.

"Kau menyebutku 'tuan muda'? Kata-kata ini terdengar kaku sekali... Entah kenapa aku merasa kita ini seolah-olah baru pertama kali kenal," ucap Lee Jiang Wook terus terang.

"Ran'er, kau tidak perlu takut seperti itu... Sejak aku masuk ke kamarmu, wajahmu sudah terlihat tegang, apalagi waktu aku duduk di tepi ranjangmu... Kamu pikir aku ini singa yang akan menerkammu?" lanjut pemuda itu dengan nada lembut.

Bagaimana aku tidak tegang jika didekati oleh pria yang memang baru pertama kali ini kukenal... Huuh!

Batin jiwa Song Hyu Meen menggerutu dalam hati. Rasanya benar-benar ingin mengusir pria itu keluar.

"Hai, kenapa diam saja...," ucap Lee Jiang Wook sambil mengayunkan telapak tangannya di depan wajah Chu Pian Ran yang membuat gadis itu sedikit terkejut.

"Ayolah Ran'er, kau tidak perlu setakut itu... Kita kan sudah berteman sejak kecil...," pemuda tampan itu mulai tidak sabaran dengan sikap Chu Pian Ran yang berubah menjadi dingin.

"Maaf, aku hanya tidak tahu harus bagaimana dan berkata apa padamu... Inilah keadaanku sekarang ini...," Chu Pian Ran menghela napas sesaat.

"Ya sudah jangan terlalu dipikirkan... Yang penting sekarang kamu harus benar-benar menjaga kesehatanmu.... Jangan memikirkan hal-hal yang berat..," Lee Jiang Wook tiba-tiba memegang tangan kanan Chu Pian Ran dan menggenggamnya. Seketika gadis itu pun merasakan seperti ada aliran listrik yang mengalir dalam tubuhnya. Tak berapa lama, dia pun melihat tangan kanannya yang berada dalam genggaman pemuda itu.

"Kenapa? Kau tidak suka jika aku menggenggam tanganmu?" tanya Lee Jiang Wook seolah mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Chi Pian Ran.

"Aku merasa kurang nyaman saja diperlakukan seperti ini...," jawab gadis itu jujur.

"Ran'er, kita ini sudah saling mengenal selama 15 tahunan, kita sering sekali menghabiskan waktu bersama... Jadi bukankah sangat wajar jika aku mengkhawatirkan keadaanmu... Apakah kau sama sekali tidak ingat kenangan tentang kita?" tanya pemuda itu yang dibalas gelengan kepala oleh Chu Pian Ran.

"Benarkah? Sedikit saja kau sama sekali tidak ingat?" sambung Lee Jiang Wook.

Gadis itu menggelengkan kepalanya sekali lagi.

Di kedalaman hati, pemuda itu merasa sangat sedih, namun dia tidak ingin menunjukkannya di depan Chu Pian Ran. Lee Jiang Wook tidak ingin gadis pujaannya itu menjadi lemah semangat menghadapi kondisi yang dialaminya sekarang.

Lagi-lagi sikap pemuda itu mengejutkan Chu Pian Ran karena dia mulai mengelus elus tangan kanan gadis itu dengan lembut.

"Ya sudah, jika kamu memang tidak ingat sama sekali ya jangan dipaksakan, mengalir saja dengan keadaan.... Mungkin suatu saat nanti ingatanmu akan pulih sedikit demi sedikit..."

🌹

Sejak saat itu, Lee Jiang Wook menjadi semakin rajin mengunjungi Chu Pian Ran. Sebelum gadis itu hilang ingatan, dia hanya menjenguknya seminggu sekali. Namun sekarang, kunjungannya menjadi seminggu dua kali.

Jika akhir pekan datang, dia akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengobrol dengan Chu Pian Ran. Dia bercerita banyak hal, terutama kisah tentang mereka berdua.

Awalnya, jiwa Song Hyu Meen merasa risih dengan perhatian Lee Jiang Wook yang dianggapnya terlalu berlebihan. Tapi sekarang, entah kenapa dia mulai merasa nyaman saat dekat dengan pemuda itu.

Ketampanan Lee Jiang Wook tidak diragukan lagi. Namun yang membuat jiwa Song Hyu Meen tertarik adalah sifatnya yang lembut dan penuh perhatian. Entah itu karena sifat aslinya, atau karena raga Chu Pian Ran yang seperti ini sehingga pemuda itu memberikan perhatian yang lebih.

Saat menjenguk gadis itu, ada saja barang bawaan yang dibawa oleh Lee Jiang Wook. Mulai dari buah-buahan, tusuk rambut emas, obat herbal, makanan, dan masih banyak lagi.

"Kakak Lee, jika kau kemari, tidak perlu membawa apa-apa lagi...," kata Chu Pian Ran suatu hari.

"Memangnya kenapa? Kau tidak suka?" tanya Lee Jiang Wook.

"Bukan masalah suka tidak suka... Tapi menurutku itu sepertinya sudah berlebihan," jelas gadis itu terus terang

"Berlebihan? Tapi menurutku itu biasa-biasa saja... Semakin banyak barang yang aku berikan, tentu kamu akan sering mengingatku bukan?"

Mendengar perkataan Lee Jiang Wook barusan, mata Chu Pian Ran pun menatap pemuda itu dengan lekat.

Apa mungkin dia melakukan semua itu karena dia mempunyai pikiran bahwa hidupku tidak akan lama... Batin gadis itu.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa yang sedang kamu pikirkan?" lanjut Lee heran.

"Tidak, tidak apa-apa... Tapi sebaiknya lain kali kakak tidak usah membawa apa-apa lagi ya... Bagiku itu semua sudah cukup...," tegas Chu Pian Ran.

"Baiklah baiklah, aku akan menuruti keinginanmu... Tapi jika suatu hari nanti kamu membutuhkan sesuatu, jangan sungkan-sungkan mengatakannya padaku... Kakakmu ini akan melakukan apapun yang kamu minta."

🌹

Kediaman Lee Jiang Xun

Seorang pemuda tampan sedang berdiri di teras depan kamarnya.

Hati Lee Jiang Wook sedang gelisah. Apa lagi yang sedang membebani pikirannya selain gadis cantik yang sudah membuatnya jatuh cinta sekaligus khawatir itu.

Sudah 1 tahun lebih Chu Pian Ran sakit-sakitan. Tabib Lou, salah satu tabib kerajaan yang menjadi tabib kepercayaan keluarga Chu mengatakan bahwa penyakit langka yang diderita nona muda Chu telah membuat tubuhnya makin hari makin lemah. Obat-obatan yang dikonsumsinya setiap hari itu sebenarnya bukan untuk menyembuhkan penyakitnya, namun hanya untuk membuat hidup nona muda Chu bertahan lebih lama.

"Naak...," sebuah tepukan lembut di bahunya membuat pemuda itu tersadar dari lamunan.

"Ayah...," kata Lee Jiang Wook sambil menoleh pada pria paruh baya itu.

"Kamu sedang memikirkan Ran'er?" tanya Tuan Lee pada putranya.

"Iya ayah...," jawab pemuda itu jujur.

"Ayah tahu bagaimana perasaanmu padanya... Dengan kondisinya yang seperti itu tentu membuatmu gelisah. Kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi takdirlah yang akan menentukannya nanti...," ucap pria paruh baya itu.

"Sekarang, kita semua hanya bisa memasrahkannya pada Yang Kuasa...," tambah Tuan Lee Jiang Xun.

"Iya ayah, aku mengerti... Yang jelas, selama Ran'er masih hidup, aku akan terus berusaha melakukan yang terbaik untuknya," terang Lee Jiang Wook.

"Ayah sangat menghargai pengorbananmu nak... Cinta itu memang harus dikejar. Tapi jangan lupa, kau juga harus mempersiapkan diri jika suatu hari nanti terjadi hal yang paling buruk sekalipun," ujar pria paruh baya itu.

Tuan Lee Jiang Xun tahu betul jika putranya memiliki perasaan pada Chu Pian Ran.

Pri paruh baya itu adalah tipe laki-laki demokratis, yang memberikan pilihan pada setiap anggota keluarganya. Asalkan itu baik menurut mereka, dia akan menyetujuinya. Dia tidak akan memaksakan sesuatu yang tidak mereka sukai.

Tuan Lee Jiang Xun memberikan dukungan penuh pada putranya untuk mengejar cinta Chu Pian Ran. Malah dia sangat ingin menjalin hubungan yang lebih dekat lagi dengan keluarga Chu melalui ikatan pernikahan.

Manusia boleh memiliki rencana, sedangkan Yang Kuasalah yang menentukannya... Saat ini, pria paruh baya itu sadar betul dengan apa yang sedang dihadapi oleh putranya itu. Dia hanya bisa terus memberikan kata-kata motivasi yang membangkitkan semangat Lee Jiang Wook.

🌹

Sejak berita tentang Nona Muda Chu yang hilang ingatan itu tersebar, kediaman keluarga Chu sering mendapatkan kunjungan dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan rakyat biasa, bangsawan, pejabat kerajaan hingga keluarga kerajaan.

Banyak orang yang menunjukkan empatinya pada keluarga tersebut, mengingat selama ini keluarga Chu terkenal dermawan dan baik pada banyak orang.

Dahulu, sebelum Nona Chu sakit-sakitan, ada beberapa bangsawan dan pejabat kerajaan yang terang-terangan ingin melamar gadis itu. Namun seiring berjalannya waktu, dan melihat keadaan yang ada sekarang, mereka mulai mundur secara teratur.

Tuan Chu Jeong Byun sama sekali tidak sakit hati dengan sikap mereka. Pri paruh baya itu menganggap itu sebagai suatu kewajaran. Bahkan dia merasa lega jika mereka mengurungkan niatnya untuk melamar putri satu-satunya.

Tuan Chu Jeong Byun sadar betul bahwa putrinya banyak menarik perhatian para pemuda. Namun, dia tidak ingin gegabah jika itu sudah menyangkut masa depan putrinya. Selain sebagai penasehat kerajaan, dia juga adalah seorang ayah yang harus bijak dalam mengambil keputusan.

Diantara sekian banyak pemuda tampan yang awalnya mengejar cinta putrinya. Kini satu persatu mulai gugur dan berbalik arah. Tinggal satu pemuda yang terus bertahan dan berjuang, tidak lain dan tidak bukan dialah putra sahabatnya sendiri Lee Jiang Wook.

Dalam hatinya, pria paruh baya itu sangat setuju jika putrinya menjalin hubungan yang lebih serius dengan Lee Jiang Wook. Hal ini dikarenakan, Tuan Chu Jeong Byun tahu betul bagaimana sifat putra sahabatnya itu. Namun, dengan kondisi putrinya sekarang ini, pria paruh baya itu tidak ingin berharap terlalu lebih. Baginya yang terpenting adalah putrinya bisa kembali pulih seperti sediakala.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

bikin sembuh apa thor 😁😁✌✌💪💪

2022-10-31

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trussukses

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kepergian Song Hyu Meen
2 Episode 2 Chu Pian Ran
3 Episode 3 Tuan Muda Lee Jiang Wook
4 Episode 4 Keajaiban
5 Episode 5 Menonton Festival Lentera
6 Episode 6 Kelebihan Yang Tersembunyi
7 Episode 7 Teluh Yang Gagal
8 Episode 8 Kerinduan Song Hyu Meen
9 Episode 9 Aku Bukan Chu Pian Ran
10 Episode 10 Jarum Beracun
11 Episode 11 Kecurigaan Pangeran Qin Wu Zhu
12 Episode 12 Pangeran Qin Wu Zhu Menolak Memilih Selir
13 Episode 13 Seleksi Pemilihan Selir
14 Episode 14 Hati Lee Jiang Wook Berbunga-Bunga
15 Episode 15 Pengumuman Selir Terpilih
16 Episode 16 Menemui Jalan Buntu
17 Episode 17 Kejadian Tak Terduga
18 Episode 18 Ketakutan Chu Pian Ran
19 Episode 19 Pengakuan Yang Mengejutkan
20 Episode 20 Latihan Terang-Terangan
21 Episode 21 Gambar Bunga Mei Hwa di Bahu Chu Pian Ran
22 Episode 22 Menjadi Suka Bermeditasi
23 Episode 23 Mengembangkan Kemampuan
24 Episode 24 Panggilan Kaisar
25 Episode 25 Chu Pian Ran Berangkat Mengembara
26 Episode 26 Perang Spiritual Dengan Dukun Shie
27 Episode 27 Munculnya Pendekar Bertopeng
28 Episode 28 Menumpas Perampok
29 Episode 29 Jaringan Perdagangan Manusia (1)
30 Episode 30 Qin Wu Zhu Bertemu Dengan Pria Bertopeng
31 Episode 31 Berlatih Mematahkan Besi
32 Episode 32 Menerima Bantuan Qin Wu Zhu
33 Episode 33 Jaringan Perdagangan Manusia (2)
34 Episode 34 Kecurigaan Chu Pian Ran
35 Episode 35 Keprihatinan Chu Pian Ran
36 Episode 36 Bupati Xhin Dilengser Dan Dihukum
37 Episode 37 Siluman Harimau Gunung Yinlong
38 Episode 38 Lee Jiang Wook Mencari Keberadaan Chu Pian Ran
39 Episode 39 Kepulangan Chu Pian Ran
40 Episode 40 Tahanan Korban Fitnah
41 Episode 41 Kemunculan Tuan Song Di Penjara Istana
42 Episode 42 Rencana Pergi Ke Hanzhong
43 Episode 43 Di Hanzhong
44 Episode 44 Gubernur Lei Diadili
45 Episode 45 Wabah Penyakit Aneh
46 Episode 46 Melawan Iblis Betina
47 Episode 47 Tuan Song Adalah Nona Chu Pian Ran
48 Episode 48 Chu Pian Ran Koma Selama 3 Bulan
49 Episode 49 Chu Pian Ran Sadar
50 Episode 50 Qin Wu Zhu Menjenguk Chu Pian Ran
51 Episode 51 Mata-Mata Kerajaan Lian
52 Episode 52 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sekarat
53 Episode 53 Chu Pian Ran Menyembuhkan Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Diam-Diam
54 Episode 54 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sadar
55 Episode 55 Pengakuan Qin Wu Zhu
56 Episode 56 Qin Wu Zhu Membuka Rahasia Chu Pian Ran Kepada Kaisar
57 Episode 57 Chu Pian Ran Diculik
58 Episode 58 Dukacita Keluarga Chu dan Keluarga Lee
59 Episode 59 Chu Pian Ran Dibelenggu dan Dimantrai
60 Episode 60 Kerajaan Lian Gempar
61 Episode 61 Kelereng Aneh
62 Episode 62 Jenderal Long Yuan Memperingatkan Qin Wu Zhu
63 Episode 63 Lee Jiang Wook Berangkat Ke Perbatasan
64 Episode 64 Kesedihan Hati Qin Wu Zhu
65 Episode 65 Anugerah Yang Tidak Diinginkan Oleh Chu Pian Ran
66 Episode 66 Lian Xiao Jung Mengirim Mata-Mata Ke Wilayah Qin
67 Episode 67 Putri Nanyang
68 Episode 68 Bencana Kekeringan Di Beidi
69 Episode 69 Kasus Hilangnya Seorang Anak
70 Episode 70 Lee Jiang Wook Kritis
71 Episode 71 Kesedihan Chu Pian Ran
72 Episode 72 Pembalasan Chu Pian Ran Untuk Kerajaan Lian
73 Episode 73 Kerajaan Lian Terpuruk
74 Episode 74 Sepenggal Kisah Peri Bunga Mei Hwa Lie
75 Episode 75 Lee Jiang Wook Bisa Berjalan Kembali
76 Episode 76 Kesurupan Massal
77 Episode 77 Pernikahan Lee Jiang Wook Dan Chu Pian Ran
78 Episode 78 Kebahagiaan Lee Jiang Wook dan Chu Pian Ran
79 Episode 79 Menikmati Kehidupan Berumah Tangga
80 Episode 80 Kasus Kematian Aneh
81 Episode 81 Rong Hya Membantu Chu Pian Ran Melawan Iblis
82 Episode 82 Kehamilan Chu Pian Ran
83 Episode 83 Kebahagiaan Keluarga Lee Dan Keluarga Chu
84 Episode 84 Mengungkap Pelaku Pencurian
85 Episode 85 Xi Er Dan Xio Bai
86 Episode 86 Harimau Nyasar
87 Episode 87 Keresahan Nona Kung Xhu Fei
88 Episode 88 Peri Zhin Zhuan
89 Episode 89 Si Putri Mungil Yang Cantik
90 Episode 90 Kebakaran Hutan
91 Episode 91 Keluarga Harimau Berkumpul Kembali
92 Episode 92 Kesedihan Selir Chi Min Ru
93 Episode 93 Serangan Belalang Di Mong Yan
94 Episode 94 Terusir Karena Penyakit Kusta
95 Episode 95 Berkuda Bersama
96 Episode 96 Kunjungan Dari Kerajaan Han
97 Episode 97 Kutukan Siluman Tikus
98 Episode 98 Bukan Gempa Bumi Biasa
99 Episode 99 Akhirnya Bisa Bernapas Lega
100 Episode 100 Ketertarikan Lee Chu Mian Yin Pada Prajurit
101 Episode 101 Kisah Sedih Xhi Wan Mei
102 Episode 102 Rong Hya Membawa Zhin Zhuan Ke Hutan Jinfeng
103 Episode 103 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (1)
104 Episode 104 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (2)
105 Episode 105 Malam Purnama Yang Mencekam (1)
106 Episode 106 Malam Purnama Yang Mencekam (2)
107 Episode 107 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (1)
108 Episode 108 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (2)
109 Episode 109 Transformasi Chu Pian Ran Menjadi Peri
110 Episode 110 Chu Pian Ran Di Istana Bulan
111 Episode 111 Gagasan Chu Pian Ran (1)
112 Episode 112 Gagasan Chu Pian Ran (2)
113 Episode 113 Penambangan Emas Besar-Besaran
114 Episode 114 Pembangunan Rumah Untuk Kaum Tunawisma
115 Episode 115 Kekaguman Han Zhuo Jin Pada Chu Pian Ran
116 Episode 116 Bangsa Kurcaci (1)
117 Episode 117 Bangsa Kurcaci (2)
118 Episode 118 Rencana Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
119 Episode 119 Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
120 Episode 120 Berlian Yang Berkilauan
121 Episode 121 Pakaian Aneh Chu Pian Ran
122 Episode 122 Telur Elang Emas
123 Episode 123 Telur Emas Menetas
124 Episode 124 Jinying Eek Emas
125 Episode 125 Lee Chu Mian Yin Tidak Rela Melepas Jinying
126 Episode 126 Jinying Bertemu Induknya
127 Episode 127 Qin Wu Zhu Menggoda Lee Chu Mian Yin
128 Pengumuman Untuk Para Readers Novel "Chu Pian Ran" Yang Setia
129 Episode 128 Ibukota Qin Gempar
130 Episode 129 Semua Anggota Keluarga Kerajaan Qin Turut Melihat Induknya Jinying
131 Episode 130 Jinying Dan Induknya Menginap Di Kediaman Chu
132 Episode 131 Dewa Shao Hao Menjemput Jinying dan Induknya
133 Episode 132 Berkunjung Ke Rumah Xhi Wan Mei
134 Episode 133 Jenderal Long Yuan Pulang Ke Ibukota
135 Episode 134 Iblis Qing Liong Lepas dari Segel
136 Episode 135 Duka Mendalam Keluarga Chu dan Keluarga Lee
137 Episode 136 Lee Chu Mian Yin Menjadi Sosok Pendiam
138 Episode 137 Para Peri Senior Memusnahkan Iblis Qing Liong
139 Episode 138 Para Peri Senior Berkunjung Ke Kediaman Chu
140 Episode 139 Lee Chu Mian Yin Mencoba Kesaktian Cincinnya
141 Episode 140 Ide Cemerlang Zhin Zhuan
142 Episode 141 Sekolah Khusus Anak Rakyat Jelata
143 Episode 142 Kehebohan Siswa Kelas A
144 Episode 143 Kecemburuan Qin Wu Dang
145 Episode 144 Kesedihan Rong Hya
146 Episode 145 Rong Hya Berkunjung Ke kediaman Chu
147 Episode 146 Rong Hya Membujuk Lee Chu Mian Yin
148 Episode 147 Nyonya Chu Jeong Byun Emosi
149 Episode 148 Keterkejutan Qin Wu Dang
150 Episode 149 Keistimewaan Lee Chu Mian Yin Diketahui Anggota Keluarga Kerajaan
151 Episode 150 Lee Chu Mian Yin Menolak Tinggal Di Istana
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Episode 1 Kepergian Song Hyu Meen
2
Episode 2 Chu Pian Ran
3
Episode 3 Tuan Muda Lee Jiang Wook
4
Episode 4 Keajaiban
5
Episode 5 Menonton Festival Lentera
6
Episode 6 Kelebihan Yang Tersembunyi
7
Episode 7 Teluh Yang Gagal
8
Episode 8 Kerinduan Song Hyu Meen
9
Episode 9 Aku Bukan Chu Pian Ran
10
Episode 10 Jarum Beracun
11
Episode 11 Kecurigaan Pangeran Qin Wu Zhu
12
Episode 12 Pangeran Qin Wu Zhu Menolak Memilih Selir
13
Episode 13 Seleksi Pemilihan Selir
14
Episode 14 Hati Lee Jiang Wook Berbunga-Bunga
15
Episode 15 Pengumuman Selir Terpilih
16
Episode 16 Menemui Jalan Buntu
17
Episode 17 Kejadian Tak Terduga
18
Episode 18 Ketakutan Chu Pian Ran
19
Episode 19 Pengakuan Yang Mengejutkan
20
Episode 20 Latihan Terang-Terangan
21
Episode 21 Gambar Bunga Mei Hwa di Bahu Chu Pian Ran
22
Episode 22 Menjadi Suka Bermeditasi
23
Episode 23 Mengembangkan Kemampuan
24
Episode 24 Panggilan Kaisar
25
Episode 25 Chu Pian Ran Berangkat Mengembara
26
Episode 26 Perang Spiritual Dengan Dukun Shie
27
Episode 27 Munculnya Pendekar Bertopeng
28
Episode 28 Menumpas Perampok
29
Episode 29 Jaringan Perdagangan Manusia (1)
30
Episode 30 Qin Wu Zhu Bertemu Dengan Pria Bertopeng
31
Episode 31 Berlatih Mematahkan Besi
32
Episode 32 Menerima Bantuan Qin Wu Zhu
33
Episode 33 Jaringan Perdagangan Manusia (2)
34
Episode 34 Kecurigaan Chu Pian Ran
35
Episode 35 Keprihatinan Chu Pian Ran
36
Episode 36 Bupati Xhin Dilengser Dan Dihukum
37
Episode 37 Siluman Harimau Gunung Yinlong
38
Episode 38 Lee Jiang Wook Mencari Keberadaan Chu Pian Ran
39
Episode 39 Kepulangan Chu Pian Ran
40
Episode 40 Tahanan Korban Fitnah
41
Episode 41 Kemunculan Tuan Song Di Penjara Istana
42
Episode 42 Rencana Pergi Ke Hanzhong
43
Episode 43 Di Hanzhong
44
Episode 44 Gubernur Lei Diadili
45
Episode 45 Wabah Penyakit Aneh
46
Episode 46 Melawan Iblis Betina
47
Episode 47 Tuan Song Adalah Nona Chu Pian Ran
48
Episode 48 Chu Pian Ran Koma Selama 3 Bulan
49
Episode 49 Chu Pian Ran Sadar
50
Episode 50 Qin Wu Zhu Menjenguk Chu Pian Ran
51
Episode 51 Mata-Mata Kerajaan Lian
52
Episode 52 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sekarat
53
Episode 53 Chu Pian Ran Menyembuhkan Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Diam-Diam
54
Episode 54 Qin Wu Zhu Dan Lu Zee Sadar
55
Episode 55 Pengakuan Qin Wu Zhu
56
Episode 56 Qin Wu Zhu Membuka Rahasia Chu Pian Ran Kepada Kaisar
57
Episode 57 Chu Pian Ran Diculik
58
Episode 58 Dukacita Keluarga Chu dan Keluarga Lee
59
Episode 59 Chu Pian Ran Dibelenggu dan Dimantrai
60
Episode 60 Kerajaan Lian Gempar
61
Episode 61 Kelereng Aneh
62
Episode 62 Jenderal Long Yuan Memperingatkan Qin Wu Zhu
63
Episode 63 Lee Jiang Wook Berangkat Ke Perbatasan
64
Episode 64 Kesedihan Hati Qin Wu Zhu
65
Episode 65 Anugerah Yang Tidak Diinginkan Oleh Chu Pian Ran
66
Episode 66 Lian Xiao Jung Mengirim Mata-Mata Ke Wilayah Qin
67
Episode 67 Putri Nanyang
68
Episode 68 Bencana Kekeringan Di Beidi
69
Episode 69 Kasus Hilangnya Seorang Anak
70
Episode 70 Lee Jiang Wook Kritis
71
Episode 71 Kesedihan Chu Pian Ran
72
Episode 72 Pembalasan Chu Pian Ran Untuk Kerajaan Lian
73
Episode 73 Kerajaan Lian Terpuruk
74
Episode 74 Sepenggal Kisah Peri Bunga Mei Hwa Lie
75
Episode 75 Lee Jiang Wook Bisa Berjalan Kembali
76
Episode 76 Kesurupan Massal
77
Episode 77 Pernikahan Lee Jiang Wook Dan Chu Pian Ran
78
Episode 78 Kebahagiaan Lee Jiang Wook dan Chu Pian Ran
79
Episode 79 Menikmati Kehidupan Berumah Tangga
80
Episode 80 Kasus Kematian Aneh
81
Episode 81 Rong Hya Membantu Chu Pian Ran Melawan Iblis
82
Episode 82 Kehamilan Chu Pian Ran
83
Episode 83 Kebahagiaan Keluarga Lee Dan Keluarga Chu
84
Episode 84 Mengungkap Pelaku Pencurian
85
Episode 85 Xi Er Dan Xio Bai
86
Episode 86 Harimau Nyasar
87
Episode 87 Keresahan Nona Kung Xhu Fei
88
Episode 88 Peri Zhin Zhuan
89
Episode 89 Si Putri Mungil Yang Cantik
90
Episode 90 Kebakaran Hutan
91
Episode 91 Keluarga Harimau Berkumpul Kembali
92
Episode 92 Kesedihan Selir Chi Min Ru
93
Episode 93 Serangan Belalang Di Mong Yan
94
Episode 94 Terusir Karena Penyakit Kusta
95
Episode 95 Berkuda Bersama
96
Episode 96 Kunjungan Dari Kerajaan Han
97
Episode 97 Kutukan Siluman Tikus
98
Episode 98 Bukan Gempa Bumi Biasa
99
Episode 99 Akhirnya Bisa Bernapas Lega
100
Episode 100 Ketertarikan Lee Chu Mian Yin Pada Prajurit
101
Episode 101 Kisah Sedih Xhi Wan Mei
102
Episode 102 Rong Hya Membawa Zhin Zhuan Ke Hutan Jinfeng
103
Episode 103 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (1)
104
Episode 104 Membongkar Kelicikan Tabib Zhang (2)
105
Episode 105 Malam Purnama Yang Mencekam (1)
106
Episode 106 Malam Purnama Yang Mencekam (2)
107
Episode 107 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (1)
108
Episode 108 Mustika Kehidupan Dewi Bulan (2)
109
Episode 109 Transformasi Chu Pian Ran Menjadi Peri
110
Episode 110 Chu Pian Ran Di Istana Bulan
111
Episode 111 Gagasan Chu Pian Ran (1)
112
Episode 112 Gagasan Chu Pian Ran (2)
113
Episode 113 Penambangan Emas Besar-Besaran
114
Episode 114 Pembangunan Rumah Untuk Kaum Tunawisma
115
Episode 115 Kekaguman Han Zhuo Jin Pada Chu Pian Ran
116
Episode 116 Bangsa Kurcaci (1)
117
Episode 117 Bangsa Kurcaci (2)
118
Episode 118 Rencana Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
119
Episode 119 Mengajari Bangsa Kurcaci Memasak
120
Episode 120 Berlian Yang Berkilauan
121
Episode 121 Pakaian Aneh Chu Pian Ran
122
Episode 122 Telur Elang Emas
123
Episode 123 Telur Emas Menetas
124
Episode 124 Jinying Eek Emas
125
Episode 125 Lee Chu Mian Yin Tidak Rela Melepas Jinying
126
Episode 126 Jinying Bertemu Induknya
127
Episode 127 Qin Wu Zhu Menggoda Lee Chu Mian Yin
128
Pengumuman Untuk Para Readers Novel "Chu Pian Ran" Yang Setia
129
Episode 128 Ibukota Qin Gempar
130
Episode 129 Semua Anggota Keluarga Kerajaan Qin Turut Melihat Induknya Jinying
131
Episode 130 Jinying Dan Induknya Menginap Di Kediaman Chu
132
Episode 131 Dewa Shao Hao Menjemput Jinying dan Induknya
133
Episode 132 Berkunjung Ke Rumah Xhi Wan Mei
134
Episode 133 Jenderal Long Yuan Pulang Ke Ibukota
135
Episode 134 Iblis Qing Liong Lepas dari Segel
136
Episode 135 Duka Mendalam Keluarga Chu dan Keluarga Lee
137
Episode 136 Lee Chu Mian Yin Menjadi Sosok Pendiam
138
Episode 137 Para Peri Senior Memusnahkan Iblis Qing Liong
139
Episode 138 Para Peri Senior Berkunjung Ke Kediaman Chu
140
Episode 139 Lee Chu Mian Yin Mencoba Kesaktian Cincinnya
141
Episode 140 Ide Cemerlang Zhin Zhuan
142
Episode 141 Sekolah Khusus Anak Rakyat Jelata
143
Episode 142 Kehebohan Siswa Kelas A
144
Episode 143 Kecemburuan Qin Wu Dang
145
Episode 144 Kesedihan Rong Hya
146
Episode 145 Rong Hya Berkunjung Ke kediaman Chu
147
Episode 146 Rong Hya Membujuk Lee Chu Mian Yin
148
Episode 147 Nyonya Chu Jeong Byun Emosi
149
Episode 148 Keterkejutan Qin Wu Dang
150
Episode 149 Keistimewaan Lee Chu Mian Yin Diketahui Anggota Keluarga Kerajaan
151
Episode 150 Lee Chu Mian Yin Menolak Tinggal Di Istana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!