Paviliun Huo Jiang
"Benarkah? Siapa orang yang berhasil menemukan penawarnya?" Tanya pangeran Qin Wu Zhu.
"Benar yang mulia. Dari informasi yang hamba dapatkan, identitas penemu penawar racun itu dirahasiakan karena dia tidak ingin menjadi perhatian banyak orang." Jawab Lu Zee.
Alis pangeran Qin Wu Zhu sedikit berkerut.
"Apakah pelakunya sudah tertangkap?" Tanya pemuda tampan itu.
"Sampai hari ini belum yang mulia. Pihak biro penyelidikan sedikit merasa kesulitan karena minimnya orang yang dicurigai." Jelas Lu Zee.
"Lalu bagaimana tugas yang kuberikan?" Lanjut pangeran Qin Wu Zhu.
"Dari informasi yang hamba dapatkan, tuan Chu bukanlah orang yang layak dimusuhi, karena beliau adalah orang yang baik dan jujur. Namun kabarnya, beberapa tahun yang lalu, tuan Chu membongkar tindak pengkorupsian yang dilakukan oleh perdana menteri Xian Mu Wei. Akibatnya, yang mulia kaisar memberi hukuman dengan menyita separuh harta kekayaannya dan mencopot jabatannya. Setelah peristiwa itu, keluarga mereka pindah ke Handan karena tidak sanggup menahan aib." Terang Lu Zee.
"Kalau begitu, kau utuslah orang untuk menyelidiki keluarga Xian. Dan jangan lupa, bagaimanapun caranya aku harus tahu siapa yang berhasil menemukan penawar racun itu." Perintah pangeran Qin Wu Zhu.
"Baik yang mulia, akan hamba laksanakan." Balas Lu Zee.
****
Kediaman Chu Jeong Byun
Keadaan Chu Pian Ran sudah lumayan membaik. Namun gadis itu masih dilarang untuk keluar kamar.
Sejak kejadian yang menimpa putrinya, tuan Chu menyewa pengawal khusus untuk menjaga kediamannya. Cara ini dia lakukan untuk mencegah hal buruk lain terjadi.
"Xi Er, coba kau katakan padaku, apakah keluargaku mempunyai musuh?" Tanya Chu Pian Ran sore itu.
"Setahuku tidak ada nona. Kenapa nona tiba-tiba bertanya seperti itu?" Ucap Xi Er.
"Aku tidak akan seperti ini jika keluargaku tidak mempunyai musuh. Coba kau ingat-ingat lagi, apakah beberapa tahun ini keluargaku pernah bermasalah dengan orang lain." Lanjut Chu Pian Ran.
Pelayan itu mengerutkan keningnya. Berusaha menggali sesuatu yang terlupakan oleh pikirannya.
"Ah, aku ingat nona. Dari kabar yang aku dengar beberapa tahun yang lalu tuan besar membongkar kebusukan perdana menteri Xian." Sahut Xi Er.
"Kebusukan apa maksudmu?" Tanya Chu Pian Ran.
"Itu nona, perdana menteri Xian mengkorupsi dana bantuan rakyat Donghai yang sedang dilanda kebanjiran." Terang Xi Er.
"Akibatnya, yang mulia kaisar menghukum keluarga Xian. Separuh harta kekayaan mereka disita dan perdana menteri Xian dicopot dari jabatannya. Gara-gara kejadian itu, mereka akhirnya pindah ke Handan." Sambung pelayan itu.
"Apakah nona mencurigai mereka?" Tanya Xi Er.
"Mereka pantas dicurigai. Mungkin karena malu dan sakit hati akhirnya mereka melakukan cara keji untuk membalasnya." Ucap Chu Pian Ran.
Malam itu Chu Pian Ran sulit memejamkan matanya, dia sedang memikirkan kejadian yang dialaminya saat kritis.
Dia bertemu dengan roh pemilik tubuh asli dan sedikit tahu tentang Chu Pian Ran.
Namun yang membuatnya berpikir adalah bahwa pemilik tubuh asli ini juga bukan gadis biasa.
****
Paviliun Huo Jiang
"Salam hormat yang mulia Pangeran Qin Wu Zhu. Hamba tidak tahu apa maksud yang mulia pangeran memanggil hamba." Tabib Lou memberi hormat kepada Pangeran Qin Wu Zhu.
"Tabib, aku memanggilmu datang kemari karena ada yang ingin kutanyakan padamu." Kata pemuda itu.
"Apa yang ingin yang mulia pangeran tanyakan?" Balas Tabib Lou.
"Aku tahu, selama ini tabiblah yang rutin memeriksa kesehatan nona muda Chu. Sekarang katakan, siapakah orang yang berhasil menemukan penawar racun itu?" Tanya Qin Wu Zhu.
"Maaf yang mulia pangeran, dari berita yang hamba dengar identitas penemu penawar racun itu dirahasiakan oleh keluarga Chu karena permintaan yang bersangkutan..." Terang tabib Lou berusaha menutupi kebenaran karena sudah berjanji pada tuan Chu.
"Benarkah itu? Entah kenapa aku merasa ada kebohongan yang kalian sembunyikan. Sejak aku mendengar nona muda Chu diracuni oleh racun langka, aku sudah menyuruh banyak prajurit terbaikku untuk mencari keberadaan penawar itu. Namun faktanya, mereka kembali dengan tangan kosong." Jelas Qin Wu Zhu.
Mendengar keterangan pemuda itu, tabib Lou langsung bersujud.
"Maaf yang mulia pangeran, hamba tidak berani..." Jantung tabib Lou menjadi berdegup kencang. Pangeran Qin Wu Zhu memang dikenal dengan pemuda yang tegas, dingin dan suka berterus terang.
"Sekarang katakan padaku dengan jujur, siapa orang yang berhasil menemukan penawar racun itu." Tegas Qin Wu Zhu dengan nada memaksa.
Tabib Lou semakin bingung, di satu sisi dia sudah berjanji pada tuan Chu akan menyimpan rahasia ini. Namun di sisi lain, dia tidak berani berbohong pada pangeran Qin Wu Zhu.
"Tabib Lou!" Panggil Qin Wu Zhu.
"Maaf yang mulia pangeran, hamba benar-benar tidak tahu masalah ini..." Ucap Tabib Lou dengan perasaan takut.
"Tabib Lou, aku tanya sekali lagi, siapa orang yang sudah menemukan penawar racun itu?! Lanjut Qin Wu Zhu tidak sabaran.
Untuk beberapa saat suasana kamar itu menjadi hening.
"Maafkan hamba yang mulia pangeran, hamba tidak berani mengatakannya karena hamba sudah sudah berjanji dengan Tuan Chu untuk merahasiakan hal ini..." Akhirnya tabib Lou berterus terang.
"Seperti dugaanku, kalian memang menyembunyikan sesuatu. Lalu, jika aku yang bertanya apakah tabib juga tidak mau mengatakannya?" Sambung Qin Wu Zhu.
"Maaf yang mulia pangeran, hamba tidak berani mengingkari janji hamba pada tuan Chu..." Kata tabib Lou.
"Tabib Lou, aku tau kau adalah tabib yang memiliki reputasi yang baik. Tapi jika saat ini jika aku meminta sesuatu padamu apakah kau akan bersikukuh untuk menolaknya? Hanya untuk aku saja dan tidak akan kuberitahukan pada yang lain. Sekarang, kau berdirilah. Aku tidak suka melihatmu sujud seperti itu." Ucap Qin Wu Zhu dengan nada suara sedikit merendah.
"Terimakasih yang mulia pangeran..." Tabib Lou kembali ke posisi berdiri setelah diperintahkan oleh Qin Wu Zhu.
"Bagaimana Tabib Lou?" Tanya Qin Wu Zhu penuh harap.
"Maafkan hamba yang mulia pangeran, sebelum saya berkata dengan jujur, benarkah yang mulia pangeran mau berjanji akan menyimpan rahasia ini? Saya merasa bersalah kepada tuan Chu jika terjadi apa-apa di kemudian hari..." Pinta tabib Lou.
"Baik aku berjanji." Balas Qin Wu Zhu.
Tabib Lou akhirnya menceritakan semua yang dia ketahui tentang nona muda Chu semenjak sakit-sakitan hingga kondisinya sekarang ini.
Mendengar penuturan tabib Lou, Qin Wu Zhu lumayan terkejut. Rasanya dia tidak percaya jika ada keajaiban seperti itu.
Selama dia hidup, baru kali ini dia menemui kejadian yang aneh seperti yang diceritakan tabib Lou.
Seperginya tabib Lou, pangeran Qin Wu Zhu memanggil pengawal pribadinya, Lu Zee.
"Informasi apa yang kau dapatkan tentang keluarga Xian?" Tanya Qin Wu Zhu.
"Yang mulia pangeran, dari mata-mata yang hamba kirimkan, untuk sementara dia memang menemukan gerakan mencurigakan dari keluarga Xian... Untuk lebih memastikannya lagi, kita perlu banyak waktu untuk membuktikannya." Lapor Lu Zee.
"Baiklah. Perintahkan agar mata-mata itu terus memantau pergerakan mereka. Jika mereka memang ada kaitannya dengan peristiwa ini, tentu saja mereka harus mendapatkan hukuman yang setimpal." Tegas Qin Wu Zhu.
"Siap yang mulia pangeran." Balas Lu Zee.
Malam itu, pangeran Qin Wu Zhu sedang merenungkan cerita tabib Lou. Dia penasaran seperti apakah nona muda Chu itu sebenarnya. Dia berkeinginan untuk bertemu dengan gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
adie_izzati
asyik ni
2022-11-08
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-10-15
0