Bana-phrionnsa Tara Dale

"Beannachdan A Mòrachd Banrigh Zarina, riaghladair Sgàil Shìthiche.  Tha an t-seirbheiseach Tara Dale air ais leis an rothaiche agus an dràgon mu dheireadh!  

"Tha mi air mo dhleastanasan agus mo gheallaidhean a choileanadh, (Salam Yang Mulia Ratu Zarina, penguasa Sgàil Shìthiche. Hamba Tara Dale kembali dengan penunggang dan naga terakhir! Saya sudah memenuhi kewajiban dan janjiku)," ujar Tara.

"Dùisg an t-uachdaran-cogaidh Tara Dale a bhuineas don mhaighdean naomh Sgàil Shìthiche ( Bangunlah Panglima perang Tara Dale yang agung si perawan suci milik Sgàil Shìthiche)," balas Ratu Zarina dengan agung.

Tara bangun dari sujud dengan satu kaki ditekuk, "Ratu Zarina, ini adalah Altaf putra dari Panglima perang Adrin dari kerajaan Jolla dan tinggal di Desa Cornhill," ucap Tara.

Altaf maju dan melakukan hal yang sama menyilangkan tangan di dada dan bersujud dengan kaki kiri ditekuk di tanah dan satu lagi dengan posisi  berjongkok.

"Salam Yang Mulia Ratu, saya Altaf putra Adrin!" ujar Altaf, ia sedikit menundukkan kepala.

"Bangunlah! Altaf putra Adrin yang hebat!" balas Zarina, ia tersenyum melihat Altaf yang mirip dengan ayahnya yang hebat dan perkasa juga tampan.

"Aku minta maaf, tidak mengetahui kematian Panglima Adrin!" ujar Ratu Zarina tersenyum.

"Terima kasih, Yang Mulia!" balas Altaf bangun dari sujudnya.

"Yang Mulia Ratu, ini adalah Zerrin …," ucap Tara, ia ingin mengatakan sesuatu tapi Ratu Zarina berbicara di dalam bahasa Gaelik.

"Leig e fhèin agus a mharcaiche a-mach fìrinn na beatha cho math ris an amas aca (Biarkan dia dan penunggangnya yang mencari tahu akan kebenaran hidup juga tujuan mereka)!" ucap Ratu Zarina.

Zerrin maju dan membungkukkan kepalanya, dia bingung harus bagaimana memberikan penghormatan.

"Salam Yang Mulia, Ratu …!" ucap Zerrin sedikit berdebar.

"Bha e còrr is gu leòr an Dragon cumhachdach.  Fàilte don rìoghachd Sgàil Shìthiche (Itu sudah lebih dari cukup Naga yang perkasa. Selamat datang di kerajaan Sgàil Shìthiche)!" ucap Ratu Zarina.

"Maaf, Yang Mulia … Alaric … dia terluka," ujar Zerrin, ia tak ingin jika ratu tersebut akan menghukum Alaric karena dirinya masih pingsan dan tidak tahu menahu.

"Tidak masalah, Zerrin!" balas ratu Zarina, ia langsung mengangkat tangan dan tubuh Alaric melayang mengambang. 

Ratu Zarina membawanya masuk, Zerrin langsung mengikutinya ia tak ingin jika mereka akan membunuh Alaric.

"Apa yang akan mereka lakukan pada Alaric?" batin Zerrin, ia susah melihat banyak kesakitan di kehidupan Alaric dan dirinya. 

Zerrin merasa jika mereka hanyalah satu kesatuan selain memiliki Altaf dan Tara.

"Zerrin, aku tahu kau khawatir! Tapi, percayalah kepadaku, aku tidak akan menyakitinya. Vladimir bawalah Zerrin ke rumahnya dan Zola bawalah Altaf ke kamarnya," perintah Ratu Zarina.

Ratu Zarina membawa Alaric masuk ke dalam istana, Zerrin dan Altaf saling pandang dan melihat ke arah Tara yang tersenyum pada mereka.

"Istirahatlah, Vladimir dan Zola akan memberi kalian tempat tinggal, pakaian dan makanan. Alaric hanya akan diperiksa dan diobati. Jangan khawatir!" ucap Tara, ia berusaha untuk menenangkan hati mereka.

"Baiklah, Tara!" ucap keduanya.

Altaf langsung dibawa Vladimir, "Mengapa Anda tidak sopan memanggil Panglima perang kerajaan Sgàil Shìthiche, hanya dengan nama depan.

Itu tidak sopan sama sekali! Dasar, Manusia!" ketus Vladimir tidak menyukai hal tersebut.

"Oh, maafkan saya. Saya tidak tahu, Tara tidak pernah menyebut siapa dirinya," ucap Altaf bingung dan malu, ia merasa membawa klan manusia dengan rasa malu dan tak tahu adab dan sopan santun.

"Cih!" umpat Vladimir, ia kurang menyukai ras manusia. 

Vladimir selalu beranggapan manusia adalah perusak di rantai makanan dan pembuat onar juga merusak semua hutan dan bumi.

"Lalu, sebutan apa yang seharusnya saya ucapkan? Tolong, beritahu saya untuk memanggil Nona Tara," ujar Altaf merendah.

"Do Mhòrachd Bana-phrionnsa Tara Dale ( Yang Mulia Putri Tara Dale)!

Bana-phrionnsa Tara seorang putri sepuh perdana Mentri Tarnak Dale. Aku harap Anda mengingat hal itu!" ketus Vladimir.

Vladimir sudah terlalu lama menyukai Tara Dale yang agung dan cantik tetapi, Tara tak pernah ingin menikah dan hanya ingin mengabdikan dirinya pada kerajaan Sgàil Shìthiche.

Sehingga ia begitu marah jika ada yang menyebut namanya dengan tidak sopan. Vladimir hanya mendengus kesal, apalagi dia melihat jika penunggang naga terakhir sama sekali tak memiliki kekuatan apa pun.

"Baik, Tuan Vladimir!" jawab Altaf, "Do Mhòrachd Bana-phrionnsa Tara Dale … ya, ampun! Seorang panglima perang dan putri seorang sepuh perdana Menteri?" batin Altaf.

"Apakah pria yang pingsan itu Alaric West?" tanya Vladimir, ia sedikit ingin menggali informasi.

"Ya, Tuan!" balas Altaf, "aku harus hati-hati memberikan informasi. Aku takut jika dia tak menyukai Alaric, apalagi jika dia tahu putri Tara telah memberinya sumpah ikatan batin," ujar batin Altaf, ia mulai waspada.

"Gu math nàire! A mharcaiche lag ( Memalukan sekali! Seorang penunggang lemah)!" umpat Vladimir pelan.

Namun, Altaf tahu jika Vladimir mengumpat walaupun terkesan ia bicara biasa. Altaf diam, "Sial! Andaikan aku tahu Bahasa Gaelik, aku bisa membalas apa katanya," batin Altaf.

"Ini adalah tempat tinggalmu, di sini tidak memakan darah ( hewan) apa pun. Jadi, biasakan saja dirimu untuk itu!" ketus Vladimir, "ini pakaianmu!" ujarnya memberikan setumpuk pakaian yang disihir entah dari mana datangnya telah ada di tangan Vladimir.

"Terima kasih, Tuan!" balas Altaf, "cepatlah pergi! Aku sudah bosan!" batin Altaf, ia pun tak menyukai Vladimir yang angkuh.

***

Sementara Alaric dibawa oleh Ratu Zarina menemui tabib sepuh Ratu Zain, ia seorang penguasa sihir dan pengobatan dengan rambut perak dan lebih tua dari semua orang di Sgàil Shìthiche. 

Wajah cantiknya sedikit lebih menua seakan manusia yang berumur 50 tahun. Memakai baju serba putih dan perawan seumur hidupnya.

Sehingga mendapat gelar Ratu tabib sepuh.

"Ratu Zain, tolong … obati luka Alaric West," ucap Ratu Zarina.

"Alaric West ….?" tanya Ratu Zain, ia menatap ke arah Alaric dengan tatapan penasaran dan melihat bayangan wajah yang sangat dikenali mereka.

"Oh, demi tongkat Merlin yang Agung! Benarkah dia putra West?" tanya Ratu Zein, ia sedikit tidak mempercayai semua itu.

"Ya, Ratu sepuh! Hm, aku ingin engkau memeriksanya. Apa sebenarnya penyakit dari Alaric West," ujar Ratu Zarina.

"Baiklah Yang Mulia!" jawab Ratu Zain.

Ratu Zain langsung melantunkan sebuah kidung merdu dan seberkas sinar merah bercampur perak berpendar menyelubungi tubuh Alaric.

"Ya, janggut Merlin! Ratu, kekuatan pemuda ini luar biasa. Untung saja Bana-phrionnsa Tara memberikan kutukan sumpah darah miliknya, sehingga pemuda ini selamat!" ucap Ratu Zain 

"Apa? Kutukan sumpah darah?" ujar Ratu Zarina terkejut 

"Itu artinya … Bana-phrionnsa Tara …!" lirih Ratu Zarina tak bisa berkata apa pun lagi.

"Ya, Yang Mulia … mungkin Bana-phrionnsa sendiri pun tidak tahu akan hal itu," ujar Ratu Zain.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!