Ksatria Gorian

Alaric terus berlari dengan Storm meninggalkan Jarome memasuki lereng gunung Stamp bagian belakang dari desa West. Duar! Duar! Serangan api terus bergema dan membuat Storm harus lincah menghindarinya hingga sebuah serangan bola api tepat menghancurkan jalan di depan Storm.

Ngiiikkk! 

Ringkik Storm, ia terjerembab jatuh membuat Alaric terlempar dari punggung kuda, sebagian sepatu boot milik Alaric terbakar begitu juga dengan baju di tangannya. Namun jubah usang ayahnya melindungi sebagian tubuhnya hingga ia lolos dari api tersebut. 

Alaric beringsut ingin melindungi pedang dan bungkusan di dadanya yang ia sendiri tidak tahu apa itu. Ia hanya merasa bungkusan di dadanya keras seperti batu dan dengan berat tidak lebih dari 1 kg.

"Hahaha! Menyerahlah kau anak manusia!" ucap si penyerang mengenakan baju zirah gelap dengan pedang terhunus. 

"Pergi! Menjauh dariku!" teriak Alaric, ia berusaha untuk mengambil busur dan anak panah kayu miliknya, memanah dengan cepat tetapi panah itu tak mampu membunuh si penyerang, anak panah berjatuhan begitu saja.

Alaric berlari ingin membebaskan diri, namun serangan bola api meluncur dari tangan Rock melesat menghantam punggung Alaric, membuat Alaric tersungkur ke tanah.

Bruk!

"Aaa!" teriak Alaric, ia merasakan rasa sakit menghantam tubuhnya dan ia pun muntah darah, ia menatap bayangan ayahnya yang tewas.

"Ayah …," lirih Alaric, ia menyesali selama ini ia hanya bermain-main saja, kala ayahnya menyuruhnya berlatih pedang. 

Alaric masih memeluk bungkusan di dadanya, "Aku harus selamat! Aku akan membunuh bedebah itu!" batin Alaric, ia tak peduli jika ia telah terluka dalam. Alaric tidak menyadari jika jubah ayahnya telah melindunginya dari kobaran api.

"Hahaha, dasar bodoh! Kau kira kau bisa lolos dan membunuh ksatria penunggang naga Gorian!" teriak Rock si penyerang yaitu : salah satu ksatria penunggang Naga Gorian.

"A-apa itu? Ya, Tuhan!" lirih Alaric, ia menarik pedang pemberian ayahnya dan mencoba untuk menggunakannya.

"Pedang ini berat sekali!" batin Alaric, ia sama sekali tak pernah ingin berkelahi apalagi membunuh orang lain sehingga ia tak pernah mau berlatih untuk menggunakan senjata.

Trang! Buk! Buk!

Pedang ksatria Gorian menyerang ke arah Alaric membuatnya terlempar ke tanah terhuyung kala pedang Rock berlaga dengan pedang Alaric langsung memancarkan bunga api dari kedua pedang.

"Apakah ini anak yang dicari Tuan Calder?" batin Rock, ia langsung mengirim suara telepati lewat benaknya menggunakan sihir.

Alaric sudah berdiri dengan menggenggam pedang di kedua tangannya, "Aku harus hidup! Aku akan menuntut balas kematian ayah dan orang desa!" batin Alaric bertekad, ia tak peduli jika dirinya tak pernah berkelahi.

"Menyerahlah Kau! Berikan pedangmu!" perintah Rock, ia melihat bungkusan di dada Alaric dengan menggunakan mata batin.

"Serahkan telur naga itu!" teriak Rock.

"A-apa?! Telur naga?" pekik terkejut Alaric, ia tak menyangka jika bungkusan di dadanya adakah sebuah telur naga.

"Bagaimana mungkin ayah memiliki telur naga? Siapa ayah yang sebenarnya? Ayah tak pernah berkelahi apalagi bertempur? Dia hanya seorang pandai besi!" batin Alaric kacau.

Rock semakin mendekat ke arah Alaric dengan pedang terhunus ke arahnya, "Ayo, berikan!" ucap Rock.

"Tidak akan pernah!" tantang Alaric, ia melesat berlari menyerang Rock yang langsung menangkis pedang milik Alaric dan ingin menarik bungkusan di dada Alaric tetapi tangannya terbakar.

"Bajingan! Kekuatan sihir apa yang melindungi telur naga itu? Milik siapa naga itu?" batin Rock, ia melesat dan ingin membunuh Alaric.

Trang! Trang! 

Serangan Rock membuat Alaric, semakin kewalahan dan luka di tubuhnya semakin banyak darah sudah mulai merembes di sana sini. Namun, Alaric tak juga melepaskan pedang dan telurnya.

"Jika aku mati, aku ingin mati dengan terhormat sebagai sumpahku pada ayah!" batin Alaric, ia terus melawan dan menjadi bulan-bulanan Rock. 

Dari kejauhan penunggang naga di angkasa sudah mulai mendekat ingin membunuh Alaric, "Menyerahlah, semua ksatria Gorian sudah menuju ke arahmu!" teriak Gorian.

"Tidak akan pernah!" umpat Alaric ia semakin mempercepat serangannya, ia melihat Storm sudah mulai berdiri walaupun kakinya sudah pincang karena patah.

Trang! Trang! Buk!

Alaric jatuh terjungkal, Rock tidak menyia-nyiakan kesempatan, "Aku akan membunuhnya, agar aku mendapatkan kenaikan pangkat dan pujian dari Tuan Calder! Aku akan mengambil pedang dan telur itu! Tuan Calder akan senang," ucap Rock, ia melesat menghunuskan pedang untuk memenggal kepala Alaric.

Trang!

Sebuah pedang tipis perak langsung menghalangi pedang Rock dan ledakan bergema hingga Rock melesat mundur.

"Siapa kau?!" teriak Rock, "jangan ikut campur, jika kau ingin selamat!" teriak Rock, ia melihat seorang wanita cantik berambut seputih salju ikal bagian ujungnya, berkulit pucat di balik baju zirah peraknya.

"Klan elf …," lirih Rock, ia tak menyangka jika klan yang didesas-desuskan sudah punah, kini masih berdiri di depannya.

"Larilah, Alaric!" teriak wanita tersebut.

"A-apakah kau mengenaliku?" tanya Alaric bingung, ia tak menyangka jika ada wanita berbaju zirah di depan mengenalnya.

Trang! Trang! 

Pedang bergema dengan kecepatan luar biasa menebas ke tubuh masing-masing dengan pendar cahaya kebiruan yang mengerikan.

Duar! Duar!

Ledakan bergema dengan kobaran api dan lubang menganga di sekitar mereka. Kras! Duar! 

Pedang dari ksatria wanita berambut perak langsung menghujam jantung Rock hingga ledakan membunuhnya.

Akan tetapi bertepatan dengan munculnya para ksatria penunggang naga Gorian yang mulai melancarkan serangan demi serangan.

Duar! Duar!

Serangan api menghujani si ksatria wanita tetapi, ia menaikkan sebelah tangan kirinya hingga sebuah kekuatan tak kasat mata menghalangi serangan api hingga api mengambang di udara tak menyentuh Alaric dan wanita tersebut.

Suit!

Seekor kuda putih melesat mendekati si wanita, hingga ia melesat naik ke punggung kuda dan mengulurkan tangan ke arah Alaric yang langsung menyambut uluran tangan tersebut.

"Ayo, Sorrow!" teriak ksatria wanita memacu kudanya melesat meninggalkan Medan pertempuran.

Alaric melihat serangan api berubah menjadi bunga api indah di angkasa. Namun, lagi-lagi ksatria Gorian di angkasa mengejar mereka dengan nyalang ribut uikan para naga yang melesat secepatnya.

"Apakah itu naga sungguhan?!" lirih Alaric, ia tak menyangka hanya di dalam semalam ia harus kehilangan semuanya.

Derap langkah kuda membawa mereka memasuki hutan belantara Pegunungan Stamp semakin dalam, para naga kehilangan jejak mereka. Akan tetapi Alaric merasakan sekujur tubuhnya panas dingin menggigil.

"Panas!" teriak Alaric, ia semakin kuat memeluk pinggang ksatria wanita dan terjerembab pingsan.

Gadis elf tersebut langsung mengangkat tangannya membuat tubuh Alaric mengambang dan membawanya ke sebuah gua, ia langsung membisikkan lantunan nyanyian dari bahasa kuno, hingga sulur-sulur tumbuhan berjalan merambat membelit tubuh Alaric dan sebuah sulur tanaman  memberikan air dari batangnya ke mulut Alaric hingga tubuh Alaric sedikit terguncang.

Si gadis elf terus melantunkan mantranya hingga sulur kembali ke tempatnya, "Syukurlah, dia selamat dari sihir hitam ksatria Gorian yang mengerikan …," batinnya.

Sejam kemudian ….

"Ooh … di mana aku … pedang dan telur naga?" teriak Alaric sadar, ia langsung bangun dan melihat jika si gadis yang telah menyelamatkannya sedang menimang telur miliknya.

"Si-siapa kau? Apakah kau ingin mengambil pedang dan telur itu?" teriak Alaric bingung dan takut.

"Tidak, aku hanya ingin menelitinya. Nah, aku kembalikan." Wanita elf itu memberikan telur naga dan membaca mantra pada pedang Alaric hingga pendar keperakan menyelubungi pedang tumpul itu terlihat berkilau dan tajam dengan ukiran naga berwarna merah hidup di tengah pedang.

"Terima kasih, si-siapa kau?" tanya Alaric bingung, ia menatap ke arah gadis cantik tersebut.

"Tara … namaku Tara Dale!" balasnya.

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

ngeri2 gimana gitu, Berasa action beneran😂

2022-11-23

0

Novriyanto Diaz Angga

Novriyanto Diaz Angga

keren thor karyamu... lanjut

2022-10-17

5

@Kristin

@Kristin

Ngeri Thor mau copot jantung ku 😳

2022-09-13

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!