Pengorbanan yang mengikat

"Sepuh Thornhill, apa yang sudah terjadi dengan Panglima Perang Tara Dale juga para manusia ini? Lalu, siapa naga dan pria ini?" tanya seorang elf pria.

"Zion, kita obati saja mereka … aku rasa telah terjadi sesuatu yang mengerikan di dunia manusia," balas Sepuh Thornhill tenang.

Wajah bersihnya tak sedikit pun terlihat adanya keriput ketuaan di sana. Usia sepuh Thornhill sudah sekitar 1500 tahun. Namun, ia terlihat bak seumuran manusia yang berumur 40 tahun dengan tongkat terbuat dari besi putih.

Semua orang dibaringkan di bale dengan kasur empuk, semua ruangan dipenuhi dengan bunga-bunga hidup yang tumbuh memenuhi ruangan merambat di setiap tiang dengan bunga berwarna-warni dan harum semerbak.

Ruangan penuh dengan ramuan yang dimasak di atas tungku dan api, dengan kendi besar juga sendok yang mengaduk sendiri. Semua orang di ras Elf Calvala menggunakan sihir dan menciptakan ramuan yang digunakan semua ras Elf yang tersebar di mana pun di belahan dunia.

Dua hari kemudian ….

Tara lebih dulu sadar kemudian Altaf, hanya Zerrin yang tak mengalami cedera, semua orang sudah tersadar dan mulai makan. Zerrin senantiasa menantikan Alaric yang belum sadar juga dengan tubuh diselubungi sinar perak dan merah.

"Tara apa yang sudah terjadi?" tanya Sepuh Thornhill di dalam bahasa Gaelik kuno yang digunakan para ras Elf jika sesama klan mereka bertemu.

"Alaric menggunakan kekuatan yang dimintanya tanpa sadar, aku tidak tahu apa yang dimintanya Sepuh!" jawab Tara dengan hormat.

"Apakah dia darah campuran?" tanya Sepuh Thornhill, ia menatap daun telinga dan rambut Alaric yang mirip mereka, hanya kulit dan wajah yang masih mirip manusia yang memiliki sedikit kerutan didekat kelopak mata dan di kulit yang memiliki membran tak selicin elf.

"Alaric, adalah bayi yang aku selamatkan dan aku antarkan ke pintu Haiden West di desa West di bukit Jarome di belakang gunung Stamp," lirih Tara.

"Oh …," jawab Sepuh Thornhill, ia tersenyum menyentuh wajah Alaric, ia sangat mirip dengan ayah dan campuran ibunya. Wajah yang sangat tampan," lirih Sepuh Thornhill tersenyum.

"Aaa!" teriak Alaric.

Tara, Zerrin, dan Altaf mendekat ke bale di mana Alaric berbaring. Pendar merah dan perak kembali menggulung dan menutupi tubuh Alaric.

Sepuh Thornhill melantunkan kidung pengobatan dan ia mengangkat tangan, sebuah cangkir dari perak melayang dan menuang sendiri cairan kental berwarna hijau pekat ke mulut Alaric.

"Apakah kau memberikan kekuatan milikmu, untuk menyegel kekuatannya, Tara?" tanya Sepuh Thornhill.

"Ya, Sepuh! Aku tidak tahu harus melakukan apa?" ucap Tara.

"Apakah kau tahu, akibat dari penyatuan dirimu dan dirinya, Tara? Apakah kau akan mengulangi kisah cinta dari Ratu Zumaris?" tanya Sepuh Thornhill.

"A-apa?" Tara terperanjat, ia tak menyangka jika penyelamatan yang dilakukannya tanpa sengaja akan mengurung dan mengikat dirinya seumur hidup bersama Alaric.

Zerrin menatap ke arah Tara, ia berusaha untuk mencerna setiap kalimat sementara Alataf sama sekali tak memahami apa yang sedang mereka bicarakan.

"Sepuh, apakah ada mantra yang akan melunturkan kutukan itu Sepuh?" tanya Tara, ia tak ingin mengikat dirinya bersama dengan Alaric di sepanjang hidup.

"Tara, apa yang terjadi sudah kehendak Yang Kuasa, tak ada yang bisa melawan takdir. Mungkin, itu sudah menjadi garis kehidupanmu, Tara!" ujar Sepuh Thornhill, ia tersenyum menepuk bahu Tara yang masih mematung.

"Jangan sesali yang sudah terjadi, Tara. Kau pun tak mungkin menyelamatkannya, jika kamu tak yakin dia layak untuk kau selamatkan," ucap Sepuh Thornhill.

"Maaf, Sepuh, kalau boleh tahu. Apa yang sedang terjadi dengan Alaric?" tanya Altaf cemas.

"Jangan cemas, Nak. Dia hanya tak bisa mengendalikan kekuatan miliknya kemungkinan, jika kelak dia menyadari siapa dirinya dengan kekuatan besar yang dimiliki, dia bisa mengendalikan semua itu," jawab Sepuh Thornhill.

"Apakah ada obatnya?" tanya Alaric, "katakan saja Sepuh, aku akan mencoba untuk mencarinya," lanjut Altaf.

Sepuh Thornhill tersenyum memandang Altaf, ia menggelengkan kepala. Menatap ke arah Alaric, "Anak muda yang sangat beruntung. Alaric memiliki sahabat yang luar biasa baik, calon pendamping yang hebat, dan naga yang luar biasa kuat!" batin Sepuh Thornhill.

Sepuh Thornhill kembali menatap ke arah Tara yang masih mematung syok, Altaf yang khawatir, Zerrin yang masih menantikan kesadaran Alaric. 

"Obatnya hanyalah ... waktu dan cinta … kelak, ia akan bisa mengendalikan kekuatannya dengan dua kunci itu. Jangan khawatir! Altaf, belajarlah pada Zion untuk taktik berperang. Biarkan semua warga Cornhill tinggal di Calvala dulu.

"Kelak jika kalian telah berhasil membunuh Calder Hall, kau bisa membawa mereka kembali ke Cornhill," ujar Sepuh Thornhill.

"Mari, Tuan Altaf …!" ajak Zion.

Altaf memandang ke arah Tara, "Nona Tara …," ujar Altaf, ia ingin meminta pendapat Tara.

"Pergilah, Altaf!" balas Tara.

Altaf langsung menganggukkan kepala dan sedikit membungkuk pada Sepuh Thornhill seperti yang dilakukan semua orang pada Sepuh Thornhill.

"Tara … aku hanya bisa sedikit menghambat kekuatan milik Alaric, jika kekuatan itu muncul. Aku rasa, dia harus berbagi dengan naga miliknya," ujar Sepuh Thornhill.

"Apa? Jadi, kekuatan itu akan semakin membesar? Apakah itu akan membuatnya tewas, Sepuh?" tanya Tara khawatir tanpa disadarinya.

"Tidak, kemungkinan dia … sedikit lapar dan tidur yang panjang. Kemungkinan itu yang membuat kalian kewalahan. Hm, tapi jika Zerrin mengizinkan Alaric membagi kekuatannya pada dirinya. 

"Aku rasa itu bisa mengurangi rasa sakitnya. Apakah engkau mau Zerrin?" tanya Sepuh Thornhill.

Zerrin menatap wajah Alaric yang terus menjerit dan mengigau memanggil ayah, Zerrin bisa melihat kesakitan di benak Alaric. Semua bayangan kengerian dan ketakutan Alaric, akan kematian semua orang membuat Zerrin tak kuasa untuk menolaknya.

"Aku bersedia, Sepuh! Alaric adalah pemuda yang baik dan tulus. Aku akan menerima kekuatan itu," jawab Zerrin.

"Tapi, Zerrin … kamu harus tahu, kekuatan itu tak sesuai dengan umurmu yang masih terlalu muda. Apakah kau mau dewasa sebelum waktunya? Kekuatan yang diminta oleh Alaric tak memiliki tandingan.

"Aku takut, kau pun akan cepat dewasa dan semakin kuat. Bisakah engkau tetap mengendalikan kekuatanmu untuk kau gunakan demi kebaikan Zerrin?" tanya Sepuh Thornhill.

"Aku bersumpah demi klan milikku, aku akan berusaha untuk mengendalikannya. Demi sisik dan mataku aku akan melakukannya Sepuh!" balas Zerrin.

"Baiklah, ulurkan kepalamu untuk menyentuh wajahnya," instruksi Sepuh Thornhill.

Zerrin melakukan dan sebagian kekuatan cahaya berwarna merah langsung masuk ke mata dan sisik Zerrin membuat tubuhnya bergetar. Perlahan yang tertinggal di tubuh Alaric adalah kekuatan dari pengendalian ikatan batin dan pengorbanan seorang Tara Dale yang berwarna perak.

Kekuatan berwarna perak perlahan masuk ke jantung Alaric membuat debar aneh di jantung Tara, ia memegang dadanya tepat di sebelah kiri.

"Perasaan apa ini?" keluh batin Tara, "apakah ini yang dinamakan cinta?" batin Tara bertanya.

"Tara, semua bergantung padamu. bagaimana cara menghambatnya? Engkaulah, yang bisa mengarahkan bagian dari belahan jiwamu …," ucap Sepuh Thornhill tersenyum dan melesat dengan bunyi plop! Menghilang dengan kekuatan sihir.

"Ya, Kuasa Pemilik jiwa dan ruh dari kekuatan sihir yang suci …," batin Tara terjatuh bersimpuh.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!