Empire Gorian dan Calder Hall

Ksatria Gorian dan naganya langsung memasuki gerbang dua menara dan langsung masuk ke sebuah ruangan empiris Gorian, ia berlari menemui Calder yang berada di singgasana dengan warna merah dan hitam.

Empire Gorian mengerikan dengan kekuatan yang kejam bersembunyi di balik bayangan kegelapan. Jika terlihat dari luar hanya ada dua menara hitam yang menjulang tinggi. Calder Hall menggunakan sihir menyembunyikan empire miliknya.

Calder Hall membangun empire Gorian dengan darah dan kematian dari banyaknya ras manusia, elf, Goblin, raksasa, dan naga. Kini empire hitam itu menjulang di puncak gunung Gorian yang berkabut hitam dan tebal akibat pengaruh sihir kegelapan milik Calder Hall.

"Lapor, Yang Mulia Raja. Kami tidak berhasil mengambil upeti dari desa Cornhill, karena seorang pemuda dan seekor naga kecil bersisik merah dan hitam telah menyerang kami.

"Bahkan, tak ada yang selamat selain hamba dan naga hamba si Clag òir," lapornya ia sedikit membungkuk.

"Apa!? Bagaimana bisa?" ketus Calder Hall_pria berambut hitam panjang dan terlihat muda.

Tiada seorang pun yang tahu berapa umurnya, ia memiliki keabadian. Ia selalu membunuh putra dan membiarkan putrinya yang hidup.

Desas-desus mengatakan, "Raja Gorian tidak ingin tersaingi oleh putranya sendiri!".

Rumor lain mengatakan, "Jika putranya sebagai tumbal ilmu sihir keabadian miliknya!". 

Tiada seorang pun yang benar-benar mengetahui semua kebenaran itu, tak ada yang berani bersuara. Jika masih menyayangi nyawa mereka, Calder Hall tak segan-segan membunuh atau menyihir siapa pun yang membangkang dari kelima ras yang ada di dunia. 

Ras Elf masih tinggal di tempat tak kasat mata dan tak seorang pun yang tahu selain mereka sendiri yang menginginkan kehadiran orang lain.

Begitu juga dengan Ras Goblin di dalam perut bumi, mereka menghindari Calder dengan kepintaran, begitu juga dengan ras naga. Calder memanfaatkan manusia dan ras raksasa yang bodoh yang tak bisa bersembunyi. 

"Kau bilang naga merah?" tanya Calder masih penasaran.

"Iya, Yang Mulia! Tetapi, ada sisik hitamnya, selain itu bola matanya keemasan," papar ksatria Gorian.

"Tidak mungkin! Apakah naga betina milik Filain masih hidup? Tidak mungkin! Aku sendiri yang membunuh Filain dan istrinya Ratu Zumaris. Apakah mungkin naga betina Filain sempat kawin dengan naga jantan Lannan gorm (Sisik Biru) milik Humaric?" batin Calder Hall.

Calder Hall masih mengingat jika naga Filain dan penyihir putih hebat yang bernama Humaric_seperguruan dari perguruan akademi sihir. Dimana Calder Hall yang membelot menjadi penyihir hitam.

Celdar masih diam, ia menerawang dan melihat kehancuran prajurit dan dua ksatria hebat miliknya di Cornhill.

"Mengapa aku tak bisa melihat naga kecil dan pemuda itu? Bajingan! Apakah ramalan itu benar?" batin Calder Hall, ia semakin takut.

"Kaum elf, telah. Memperlihatkan dirinya! Bajingan apakah benar jika kutukan itu benar?" batinnya.

"Hanoch, kerahkan semua prajurit bayangan sihir dan ksatria Gorian juga prajurit untuk menyelidiki siapa naga dan pemuda itu! Aku ingin dia mati dan bawa naganya!" perintah Calder Hall pada semua prajurit miliknya.

"Baik, Yang Mulia!" balas Hanoch.

Hanoch memanggil ksatria bayangan sihir milik Calder yang datang dengan jubah menutupi semua tubuh mereka bahkan kepala mereka yang botak dan wajahnya pun berbentuk tengkorak, kepala mereka selalu tertutup dengan kerudung jubah. 

Tangan mereka hanya tinggal tulang tanpa kulit, orang-orang yang bertemu dengan mereka tak ada yang pernah selamat. Calder menciptakan ksatria bayangan sihir hitam untuk menghukum siapa pun yang berkhianat dan membangkang. 

Calder Hall tak perlu turun tangan untuk menghukum musuhnya, dia cukup mengirimkan pasukan bayangan sihir hitam miliknya yang akan menghisap semua kekuatan musuh hingga kering tak tersisa menjadi debu. Calder jarang mengerahkan meraka jika tidak terlalu penting.

Jika Calder Hall sudah menurunkan mereka itu artinya musuhnya begitu mengerikan. Calder selalu memiliki kekuatan dari prajurit rahasianya yang selalu tersembunyi.

"Pergilah, cari pemuda dan naga kecilnya! Aku ingin, bunuh mereka semua! Siapa pun yang bersama dengan pemuda dan naga tersebut!" perintah Calder Hall.

"Ssshh!" balas Ksatria bayangan sihir hitam, mereka tak bisa berkata-kata hanya mampu mendesis mirip ular hanya Calder Hall yang memahaminya. 

Secepat kilat bayangan tersebut melesat bak kalelawar terbang melalui jendela dan menaiki kuda sihir melesat dengan sihir ke luar empire Gorian. Ksatria bayangan sihir hitam tengkorak tersebut begitu bahagia, itu artinya mereka boleh melakukan apa saja dan makan sepuasnya.

***

Sementara Alaric dan semua penduduk Cornhill selamat, dari serangan ksatria Gorian masih berkumpul. Mereka berdiskusi untuk mencari tempat perlindungan dan persembunyian teraman untuk mereka.

"Aku rasa kalian harus pindah ke Calvala saat ini juga. Aku yakin, Calder tidak akan membiarkan kalian akan selamat.

"Baiklah, Nona Tara!" balas Zarock, ia sadar jika dirinya dan penduduk Cornhill tak akan bisa selamat jika Calder Hall kembali menyerang.

Semua orang berbondong-bondong pergi ke Calvala. Tara sedikit gelisah menatap matahari, ia merasa jika musuh semakin mendekat dan lebih mengerikan.

Alaric menatap ke arah Tara sesering mungkin, ia sendiri tak menyadari mengapa dia melakukan hal itu. Ia hanya suka melihat wajah Tara Dale yang cantik dan keibuan.

"Tara, apakah kau sedang memikirkan sesuatu?" tanya Alaric, ia tak merasa jika Tara sepantasnya menjadi nenek buyutnya.

"Ya, aku takut jika Calder menyerang dan datang kemari secepatnya," balas Tara, ia langsung menutup koneksi dengan Alaric.

Tara tak ingin jika Alaric mengetahui semua kecemasan yang sedang dirasakannya. Tara tak ingin Alaric tahu banyak hal, Tara merasa jika Alaric belum siap untuk itu.

"Aku harus memberikan pesan kepada Ratu Zarina, aku tak akan sanggup jika Calder menyerang … apalagi, Alaric dan Zerrin, belum memahami kekuatan mereka juga kemampuan terbang Zerrin yang masih kacau," batin Tara, ia semakin bingung.

Tara melantunkan kidung aneh membuat sulur tanaman bergerak cepat, berbisik pada tanaman lain terus menerus. Tara sedikit bernapas lega, ia berharap melalui tumbuhan Calder tidak memahami apa isi pesannya.

Sedangkan tumbuhan di belakangnya, kembali menutup jejak mereka, seakan tak pernah dilewati oleh kuda, tapak kaki manusia, juga roda pedati. Tara berada di barisan paling akhir. Altaf dan Alaric berkuda paling depan, Zerrin terbang rendah, ia begitu senang telah bisa terbang.

Tara membisikkan kekuatan sihirnya untuk menghilangkan jejak dan melantunkan perisai pelindung bagi mereka semua.

"Andaikan, Alaric telah menguasai sihir begitu juga Zerrin ini sangat mudah. Namun, mereka belum siap dan masih terlalu anak-anak," batin Tara.

Deg! Deg!

"Ada apa denganku? Mengapa Alaric selalu saja melihat ke arahku? Jantungku sedikit tak menentu," keluh batin Tara.

Selain itu, ia pun mulai gelisah dengan hatinya. Ia merasa jika Alaric sedikit aneh, Tara merasa tidak nyaman. 

"Apakah aku telah jatuh cinta? Gila! Masa ... aku jatuh cinta dengan bayi yang aku selamatkan sendiri?" batin Tara, ia mengingat bayi merah yang diletakkan di gendongannya 17 tahun lalu. 

Tara harus menunggang Sorrow siang-malam berlari ke bukit jarome mencari Haiden West, dengan Alaric di gendongannya.

Semua orang diam tak bersuara, semua orang masih was-was jika ksatria Gorian akan menyerang kembali, semua orang berdoa agar segera tiba di Calvala.

"Sepuh, di manakah Calvala berada?" tanya Bastian, ia masih saja berbicara.

Terpopuler

Comments

★Ambil 5 Bayar 3★

★Ambil 5 Bayar 3★

ga ada ras dwarf atau kurcaci thor? 😁

2022-09-28

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!