"Uhuk uhuk..."
Raina beberapa kali terbatuk karena tersedak kue beras yang sedang dia kunyah, saat dia membaca pesan dari Aksa, yang mengatakan dia sedang merindukannya membuat Raina seketika terkejut dan langsung terbatuk. Dia mengambil gelas yang berisi air mineral dan meneguk nya hingga isinya menjadi separuh.
Dari kejauhan Aksa terlihat tersenyum lebar dan tertawa kecil saat melihat ekspresi Raina saat ini. Dia terlihat salah tingkah, pipinya bersemu merah, dan itu membuatnya terlihat semakin menggemaskan menurut Aksa.
Aksa semakin menyukai kebiasaan barunya, dengan terus menggoda sang pujaan hati, dadanya terasa menghangat seperti dihinggapi ribuan kupu-kupu yang bertebaran, baru kali ini dia merasakan perasaan baru yang membuatnya bahagia dan menjalani hari-harinya dengan perasaan ringan.
"Sepertinya anda sedang jatuh cinta tuan Aksa."
Dimitry melirik kearah Aksa yang sedang tertawa dengan mata terus tertuju pada sosok gadis mungil yang sedang menikmati makan siangnya seorang diri.
"Ah.... Maaf tuan Dimitry,"
"Apakah dia seistimewa itu menurut anda tuan Aksa?" Dimitry bertanya dengan memainkan gelas wine yang dia putar-putar sebelum meneguk cairan berwarna merah pekat itu.
Aksa tersenyum mendengar ucapan klient-nya itu, dia menarik nafas dalam menghembuskannya perlahan, kemudian mengangguk mantap sembari berkata dengan tegas.
"Ya, bagi ku, dia terlalu istimewa, hahaha... kali ini aku tertangkap basah oleh mu tuan Dimitry."
"Tidak sulit untuk membaca arti tatapan mata anda pada gadis kecil itu, tapi ku akui dia memang memiliki daya tarik tersendiri yang membuat pria manapun mudah terpikat."
"Anda benar tuan, tapi saya berharap semua mata pria menjadi buta ketika menatapnya,"
Balas Aksa cuek, tetapi terkesan dingin.
"Wow... ternyata anda benar-benar begitu mencintainya."
Percakapan keduanya terhenti saat melihat Raina meninggalkan kursinya, Nyatanya fasilitas yang diberikan Aksa tidak benar-benar dimanfaatkan oleh Raina untuk bersenang-senang.
Raina lebih memilih berjalan disekitar hotel karena memang dia tidak memiliki tujuan khusus yang ingin dia kunjungi sekarang.
.
"Ok dad aku mengerti, baik malam ini akan ku usahakan menemani daddy."
Aksa menekan tombol berwarna merah pada ponselnya, malam ini sang daddy menginginkan dia menemaninya menemui klient. Aksa menghela nafas frustasi saat lagi-lagi diakhir waktu yang tinggal sedikit untuknya bersama Raina, harus kandas.
Dia membuka ponsel dan kembali membuka chat yang tadi dia kirimkan pada kekasihnya, padahal dia sudah meminta pada Raina untuk memberinya waktu malam ini, segedar makan malam romantis sebelum keduanya menjalani hubungan jarak jauh.
Membayangkannya saja sudah membuat hati Aksa tidak tenang. Apakah dia bisa menjalani long distance. Dengan berat hati Aksa mengirim pesan pada Raina jika dia akan datang terlambat untuk makan malam. Karena harus bertemu rekan bisnis bersama daddy-nya.
"Rain, maafkan aku, sepertinya malam ini aku akan datang terlambat, karena harus menemani daddy menemui rekan bisnisnya, tetapi aku akan tetap mengusahakan untuk menemui mu, tunggulah, dimeja yang sudah ku pesan untuk kita"
Raina yang baru saja menjalankan kewajibannya sedikit tersentak saat ponselnya berbunyi. Dia mengambil dan membaca pesan yang dikirimkan Aksa, kemudian jari jemarinya mengetikkan balasan untuk kekasih tercinta.
"Baiklah, aku akan menunggu mu"
Meskipun dengan berat hati, akhirnya Raina mengirimkan pesan itu pada Aksa, karena baginya orang tua harus lebih diutamakan.
Untuk membunuh rasa bosannya Raina mengambil ponsel dan membuka salah satu media sosialnya, yang menayangkan tentang pengusaha sekaligus pejabat yang berpengaruh di Indonesia, bibirnya melengkung mengulas senyum saat melihat sosok perempuan yang dia kagumi. Dari sejak beberapa tahun lalu, dia selalu mengagumi Alina Parveen.
Bagaimana tidak, sosok wanita cantik berhijab yang mempesona, dengan tinggi dan badan bak model, sikap ramah dan juga pengusaha muda asal Indonesia ini beberapa kali mengharumkan nama bangsa karena prestasinya di bidang akademik.
Tak ayal semua yang dimiliki Alina Parveen membuat siapa pun merasa iri dan ingin berada diposisinya saat ini. Memiliki semuanya termasuk keluarga yang harmonis membuat banyak pria menyukainya.
Saat sesi wawancara dengan ayah Alina, ayahnya mengatakan jika banyak hati yang akan patah karena Alina sudah dia jodohkan dengan laki-laki yang juga akan membuat para wanita patah hati di negaranya.
Itu artinya, pria yang dijodohkan dengan Alina bukanlah warga negara Indonesia. Raina semakin tertarik mengikuti perkembangan kehidupan wanita yang dia kagumi.
"Ah... laki-laki yang akan menjadi suaminya akan sangat beruntung, kak Alina perempuan yang nyaris sempurna."
Ucap Raina pelan sembari senyum mengembang dibibirnya, dia kemudian membalas beberapa chat yang masuk, karena dua hari setelah kedatangannya dia akan menerima job lagi.
"Cayo Raina, meskipun kau tidak sesempurna dan seberuntung Alina, tetapi kau punya mimpi yang tinggi, sebelum itu setidaknya kau harus bisa menghidupi diri mu sendiri, supaya tidak kelaparan."
Ucap Raina bermonolog pada dirinya untuk menyemangati dirinya sendiri. Karena hingga saat ini hanya beberapa orang yang benar-benar tulus memberinya dukungan.
.
Malam semakin dingin, Raina bersiap-siap untuk memenuhi undangan yang diberikan Aksa, makan malam di tempat yang sudah dia pesankan. Raina memakai dres berwarna pech dengan panjang tiga perempat, berlengan pendek dengan rambut yang terurai begitu saja, dia hanya memakai jepit rambut di bagian kiri rambutnya, Memakai sepatu flat untuk membuatnya nyaman, meskipun dia tidak begitu percaya diri dengan tubuh mungilnya.
Raina duduk si kursi yang telah dipersiapkan, ternyata ini adalah makan malam romantis, di ruangan itu hanya ada empat meja, suasana hening tercipta karena memang yang datang hanya dia dan pasangan muda yang berada di ujung ruang.
Raina meneguk minuman yang telah dipesankan Aksa, sekali lagi, dia membuka ponselnya tetapi nihil, pesannya belum dibalas oleh Aksa. Meskipun begitu Raina tetap tersenyum, hatinya terasa menghangat, kali ini dia benar-benar bahagia selama hidupnya yang nyaris sembilan belas tahun ini.
Untuk membuang jenuh dia membuka kamera pada ponselnya, makanan pembuka sudah mulai dihidangkan. Mandu, merupakan hidangan berupa pangsit yang dibuat dari adonan tepung yang berisikan daging berbumbu.
Makanan itu tersaji dengan begitu apik dan menggugah selera, membuat Raina mengarahkan kamera ponselnya untuk mengabadikan gambar itu. Meskipun sedikit keterlaluan, tetapi Raina menyukainya sebelum pengunjung lainnya datang dan membuatnya malu jika ketahuan mencuri foto hidangan appetaizer.
Saat Raina sedang asik memainkan ponselnya, dia mendengar beberapa langkah kaki dan ucapan, membuatnya menolehkan pandangannya. Tetapi pandangan pertamanya membuat dahinya mengkerut seketika.
Deg...
Jantungnya berpacu dengan cepat, dia melihat dimeja nomor 1 di sana sudah duduk pengunjung lain berjumlah enam orang, pantas saja mejanya dibuat memanjang, bukan seperti meja tempatnya duduk saat ini yang memang bentuknya bundar. Hal lain yang membuatnya terkejut adalah orang yang duduk disana, wanita yang sia kagumi, yang baru saja dia ikuti perkembangannya di sosial media miliknya. Ya, sosok itu adalah Alina Parveen dan kedua orang tuanya.
Yang membuatnya tak kalah heran juga karena kehadiran seseorang yang sangat dia tunggu-tunggu kehadirannya saat ini, tetapi dia malah duduk di meja nomor satu, berhadapan dengan Alina Parveen.
Ada apa ini? mengapa begitu, kenapa Aksa tidak duduk bersamanya? saat banyak pertanyaan terlintas dalam benaknya dia teringat pesan Aksa yang mengatakan akan menemani daddy-nya bertemu rekan bisnisnya.
Tetapi ingatan tentang wawancara ayah Alina yang dia lihat tadi sungguh membuatnya linglung seketika. Ya, ayah Alina mengatakan jika akan membuat para wanita patah hati di negaranya.
"Mungkinkah orang yang dijodohkan dengan Alina adalah Aksa?"
Raina bermonolog dalam hati sembari menundukkan pandangannya.
Saat ini, degup jantungnya tak beraturan, perasaannya menjadi gelisah, Aksa membohonginya, dia jelas-jelas membodohi Raina dengan begitu nyata. Perasaannya menjadi kacau dan liquid bening telah tertumpuk dipelupuk matanya.
....... Bersambung ......
Hai semua... maaf ya baru bisa Up... aku sakit hampir dua bulan lamanya, alhmdulillah, doakan author sehat selalu ya biar bisa Up banyak-banyak.. sayang kalian.. jangan lupa like n comen.. makasih banyak...☺☺☺🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
fahmi
pokok e pokok
2023-01-02
1
Watik Yd
Ok kak, semoga segera sembuh kak.bisa beraktivitas kembali 😘😘😘
2022-12-02
1
Tth Neng
sehat selalu kaka
2022-11-25
2