Dari pertemuan sore hari itu, Aksa juga mengetahui jika ternyata Raina menjadi anak kos di kota ini, dari pada kasihan Aksa lebih cenderung kagum dengan sosok tangguh Raina.
" Bu Sinta saya pulang dulu ya, terimakasih atas suguhannya "
" Iya mba Raina, kapan-kapan kalau kerja disini lagi sekalian mampir ya mba, meskipun enggak ada tuan, biar saya punya teman ngobrol "
Balas Sinta dengan tawa diakhir kalimatnya, dia senang bisa mengenal sosok Raina, karena ternyata gadis itu mempunyai sikap yang ramah.
" Baik Bu, saya pulang dulu ya, Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam "
Raina menarik tuas gas motor maticnya yang dia beli dengan hasil keringatnya sendiri, meskipun dia membelinya secara kredit sejak dia sekolah SMA kelas dua dan tepat sebulan yang lalu motor itu sah menjadi miliknya.
Raina pulang ke kos-kosan, menempuh jarak dua puluh menit karena kemacetan kota Semarang sore hari sangatlah parah. Raina membersihkan dirinya dan segera bersiap untuk membeli makan malam bersama teman satu kosnya.
Teman-teman Raina sebagian besar merupakan anak kuliahan dan pekerja pabrik, karena kota Semarang termasuk kawasan industri.
Begitulah rutinitas Raina selama ini, berbaur menjadi satu dengan teman-temannya, yang dia syukuri tidak ada yang mengucilkannya, karena dia hanya lulusan SMA.
Sebenarnya dia ingin kuliah, tetapi mengambil jurusan yang dia inginkan dengan pekerjaan yang dia lakoni itu sangat tidak memungkinkan, juga karena biaya kuliah yang tidak sedikit, akhirnya dia memilih untuk terus merintis karirnya.
Kos-kosan dengan fasilitas single bed dan kamar mandi dalam sudah membuatnya nyaman. Untuk kulkas mini beserta TV, dia sengaja membelinya sendiri.
Setelah makan bersama di kawasan pujasera, kawasan yang hanya buka mulai jam empat sore hingga malam itu, disana lengkap dengan berbagai macam kuliner dari nusantara.
Raina mempersiapkan alat kerjanya untuk besok, supaya tidak terburu-buru, dia beranjak ke kasur tanpa ranjang, bersiap merebahkan dirinya tetapi bunyi ponselnya membuat dia akhirnya bangkit lagi.
Ternyata pesan dari Aksa, karena tadi mereka sempat bertukar pesan.
Aksa :
" Sudah tidur? "
^^^Raina :^^^
^^^" Belum "^^^
Aksa :
" Seingat ku, kau berjanji akan membalas kebaikan ku dalam kertas yang kau tulis sebelum pulang ke indonesia bukan "
^^^Raina :^^^
^^^" Ya, betul mas, mau ditransfer atau cas? "^^^
Aksa :
" Aku tidak butuh uang mu "
^^^Raina :^^^
^^^" Lalu ? "^^^
Aksa :
" Antar aku jalan-jalan di kota ini, dengan kata lain, jadilah guide ku "
^^^Raina :^^^
^^^" Hah? serius? "^^^
Aksa :
" Ya, akan ku bayar sesuai dengan hitungan jam kerja mu, bagaimana? "
^^^Raina :^^^
^^^" Baiklah sepertinya itu sangat menguntungkan "^^^
Aksa :
" Besok aku tunggu di rumah jam sembilan pagi "
^^^Raina :^^^
^^^" oke mas "^^^
Setelah itu Raina pamit karena harus tidur lebih awal, karena besok dia ada job pagi jam lima subuh. Raina memejamkan matanya sembari bibirnya mengulas senyum, sejak mengenal sosok Aksa, hari-harinya menjadi berwarna.
Sementara Aksa yang sejak tadi sudah tidak lagi berbalas pesan sama Raina memilih membaringkan badannya, tetapi dia kemudian teringat sesuatu, Aksa beranjak mengambil sling bag-nya dan mengeluarkan gelang emas yang dia temukan saat bertabrakan dengan Raina.
" Besok aku harus mengembalikan gelang ini, mengapa tadi aku tidak ingat, ah dasar pelupa "
Aksa bermonolog pada sendiri. Dia mengamati gelang itu dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya.
..........
Selesai bekerja, Raina segera memenuhi janjinya untuk mengantar Aksa jalan-jalan. Sebenarnya dia bingung mau mengajak Aksa kemana, tetapi karena tidak ingin menolak ajakan Aksa, padahal apa yang diminta Aksa tidak sebanding dengan apa yang dilakukan Aksa untuknya.
Raina tiba di rumah Aksa tepat pukul sembilan pagi, di sambut oleh Sinta, Sinta mengajaknya masuk kedalam, menyuruhnya duduk dimeja makan, meskipun sedikit bingung, tapi Raina menurut apa yang diperintahkan oleh Sinta.
" Hai, sudah lama? "
" Baru sampai, "
" Sarapan dulu, "
" Tapi mas... "
" Aku tau kau belum sarapan kan? "
" em.... "
Raina mengangguk lemah, hati kecilnya merasa tersentil, karena sudah sangat lama dia tidak mendapatkan perhatian dari orang lain.
Keduanya makan dengan tenang, masakan yang dibuat bi Sinta memang selalu pas di lidah Aksa yang memang menyukai masakan Indonesia seperti ibunya.
" Mas Aksa maunya kemana hari ini? "
" Aku tidak tahu pariwisata didaerah ini, makanya aku mengajak mu "
Raina mengangguk lemah, pagi ini Raina tidak melihat keberadaan Ki Tae yang selalu mengikuti sang tuan kemana pun.
" Dimana asisten pribadi mas Aksa? "
" Ki Tae maksud mu? dia ada rapat yang tidak bisa ditinggalkan, jadi dia tidak ikut "
Lagi, Raina hanya mampu mengangguk karena dia tidak mengerti hal-hal yang berbau bisnis yang dikerjakan Aksa.
" Oh ya, aku punya sesuatu untuk mu "
Raina tertegun saat Aksa menyodorkan gelang emas yang selalu dia bawa kemana pun, satu-satunya gelang yang menjadi kenang-kenangan dari orang tuanya.
" Bagaimana bisa..... "
" Kau menjatuhkannya saat kita bertabrakan di depan lift "
" Jadi gelang ini..... "
" Ya, gelang itu tersangkut di sepatu ku, aku sealu ingin mengembalikan pada mu, tetapi selalu lupa, maaf.... "
" Tak apa kak, terimakasih udah menemukan gelang ini, "
Raina mengamati gelang itu dengan seksama, dia terasa sangat senang akhirnya gelang yang dia cari-cari sudah ketemu, matanya tampak berkaca-kaca, dan semua itu tak luput dari perhatian Aksa.
Aksa tahu jika Raina merupakan anak yatim piatu, sehingga wajar jika dia senang dan terharu saat menemukan kembali barang peninggalan dari orang tuanya.
" Makasih mas, gelang ini sangat berarti untuk ku, entah kapan pun itu, aku masih terus berharap, masih bisa bertemu dengan kedua orang tua kandung ku "
Tertegun Aksa mendengar penjelasan Raina, jadi maksudnya, sebenarnya orang tua Raina masih hidup.
" Orang tua kandung mu? bukankah ..... "
Raina menatap kearah Aksa, mengusap air mata yang sempat mengalir, mengambil nafas panjang dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.
" Sebelum meninggal karena sakit, ibu yang ku kira ibu kandung ku menulis surat yang diletakkan didalam laci lemari, aku mengetahuinya saat ibu sudah meninggal, Disana ada surat yang ditulis ibu ku, beserta surat kelahiran asli "
Raina berhenti sejenak, mengingat kembali saat-saat hatinya merasa hancur, ditinggal oleh ibunya, dan dia mengetahui fakta jika ternyata dia bukanlah anak biologis dari ibu yang selama ini dia anggap ibu kandungnya.
" Disana nama orang yang melahirkan ku, berbeda dengan nama ibu yang telah membesarkan ku, dan dalam suratnya ibu mengatakan jika gelang yang diberikan pada nya sejak dia kecil, itu merupakan gelang pemberian dari orang tua biologis ku, jadi aku harus menyimpannya baik-baik, ibu meminta ku mencari kedua orang tua kandung ku yang masih hidup, dengan tanpa memberikan kejelasan apa pun, aku merasa buntu dan putus asa, jadi aku hanya bisa menunggu, menunggu takdir Allah yang akan pertemukan kami, jika itu diizinkan "
Aksa tertegun mendengar penjelasan Raina, gadis ini seperti mempunyai garis hidup yang cukup rumit, tetapi ada suatu firasat kuat yang Aksa yakini, jika kedua orang tua Raina bukanlah orang biasa, tetapi Aksa tidak mengatakan apa pun pada Raina.
" Jadi, jagalah gelang ini dengan baik, tapi sepertinya ada satu rantai yang putus, hingga pengaitnya terlepas, jika kau mau, kita bisa memperbaikinya "
Raina kembali melihat gelang yang berada ditangannya, benar, ternyata salah satu rantainya putus.
" Aku akan membantu mu menemukan orang tua mu, bersabarlah "
" Terimakasih mas, maaf aku jadi cerita tentang hidup ku, aku tidak bermaksud mencari simpati atau apa pun, aku juga tidak tau mengapa mulut ku selalu ingin berbicara hal yang tidak pernah aku katakan pada orang lain, termasuk teman-teman ku "
Aksa tersenyum, tangannya meraih puncak kepala Raina, dia mengacak asal rambut Raina, membuat gadis itu cemberut karena rambutnya menjadi berantakan. Tetapi hal itu malah membuat Aksa tertawa karena gemas melihat ekspresi Raina.
....... Bersambung .......
Hai semuanya,.... sudah berapa bab sama sekali g ada yang komentar... jadi g semangat authornya.... 😞😞😞
jangan lupa ikuti terus cerita ini dengan lihat spoiler-spoilernya di akun Sosmed ku ya.
Ig : zantica1992
FB : Fayna Rahma
Tik-Tok : @Fayna_Rahma
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
fahmi
😭😭😭🥰🥰🥰
2023-01-02
1
Watik Yd
bikin penasaran
2022-10-01
1
Sri Valupi
semangat terus dong cantik.......biar yang baca juga senang........ lanjutkan........👍👍👍
2022-09-19
2