Namanya Raina Ghiska Zoya, gadis cantik ber umur sembilan belas tahun, dengan kulit kuning langsat khas wanita jawa pada umumnya, berambut panjang sepunggung, memiliki mata bulat besar dengan iris berwarna coklat. Berhidung kecil tetapi sedikit runcing pada ujungnya, mempunyai bentuk bibir yang kecil tetapi tidak terlalu tipis, Beralis natural dan tertata rapi.
Meskipun memiliki tubuh mini dengan tinggi 150 cm, tetapi tidak membuatnya kalah dengan gadis lainnya, dia merupakan gadis mandiri, pekerja keras dan cekatan, membuat semua tim yang bekerja bersamanya merasa senang.
Dia adalah sosok yang periang, meskipun hanya sebatang kara, sudah terbiasa menghidupi dirinya sendiri, karena sejak dia berumur lima tahun ayahnya meninggal, dan dia hanya diasuh oleh sang ibu, hingga dia menginjak kelas dua SMP, sang ibu pun menyusul ayahnya.
Sejak saat itulah kehidupan kerasnya dimulai, dia sudah terbiasa dengan kelaparan dan kesusahan tanpa bantuan orang lain. Karena sedari kecil ibu-nya tidak mengajarkan dia untuk meminta belas kasih orang lain.
Itulah sebabnya dia lebih memilih kelaparan dari pada harus meminta-minta, saat tetangganya ibu Rumanah, yang rumahnya berjarak dua rumah darinya, sedang kerepotan untuk merias pengantin dan dayang-dayangnya, dia melihat Raina dan memintanya untuk ikut membantu, awalnya dia hanya diminta menyiapkan segala sesuatunya, dan lama-kelamaan ibu Rumanah mempercayainya untuk ikut merias, yang bermula dari merias pagar ayu.
Hingga saat ini dia mampu membeli alat rias sendiri dan memulai karirnya dengan sangat minim make up yang dia punya. Tetapi usaha tidak menghianati hasil, sedikit demi sedikit dia mulai berani menerima job hingga namanya sudah diperhitungkan di daerah asalnya.
Dia berasal dari kota kecil di daerah Batang jawa tengah, tetapi karena pekerjaannya dia akhirnya berhijrah ke semarang, dan kebetulan Chintya merupakan artis asal semarang yang memang sudah sering menggunakan jasa Raina.
Siang yang terasa terik di kota Seoul, Raina berjalan lunglai menuju restoran hotel, tubuhnya sudah sedikit bergetar karena menahan lapar sejak malam tadi, dia sengaja memilih tempat yang berada dipinggir dinding kaca.
Selain karena pemandangan luar yang menampakkan pusat kota Seoul, juga karena dia memang menyukai keheningan, disaat sepi seperti ini dia merasakan ketenangan dan tidak perlu berbasa-basi pada orang lain.
Menikmati makanan yang berada didepannya, dengan sangat lahap dan terkesan kelaparan, karena memang dia sedang merasa lapar, meskipun sedikit heran saat dia melihat daftar menu tadi, karena ternyata disini tersedia makanan khas indonesia, dan dia memilih nasi dan beberapa lauk, diantaranya ada rendang dan aneka olahan ayam dan daging sapi.
Setelah dirasa kenyang, Raina meminum orange jus yang juga dia pesan beserta beberapa buah. Raina tersenyum saat melihat ponselnya, sang sahabat yang sedang berada di Indonesia sedang kewalahan merias pagar ayu, karena dia tidak bisa membantu.
Raina hanya memiliki beberapa teman yang benar-benar bisa mengerti dirinya dan keadaannya, hanya beberapa orang dan yang bertahan hingga saat ini hanyalah dua orang saja.
Raina mengerti betul karena dia hanyalah seorang gadis yang tidak mempunyai apa-apa, membuatnya sadar diri dan memilih berteman dengan orang yang memang ingin berteman dengannya tanpa embel-embel apa pun.
Terbiasa hidup dipandang sebelah mata dan tidak dianggap, membuat Raina bertekad untuk memperbaiki kehidupannya, dia berjanji pada diri sendiri untuk bisa terus meraih mimpinya meskipun dengan keterbatasan yang dia miliki.
.......
" Tuan setelah ini masih ada pertemuan dengan klien dari Paris, yang saya jadwalkan di hotel ini "
" Hem.... ya "
Tanpa memalingkan pandangannya dari gadis cantik yang sedang menikmati pemandangan indah dibawah sana, Aksa hanya menjawab ucapan sang asisten dengan deheman.
Entah mengapa dia merasa tertarik ingin selalu melihat wanita yang berada di ujung, wanita yang tanpa sengaja menabraknya di depan pintu lift, mengingat hal itu Aksa tersenyum kecil.
" Gadis kecil yang menarik "
Ucap Aksa pelan, hingga sang asisten hanya bisa mengerutkan keningnya tanpa mengetahui maksud sang tuan.
" Kau, carilah identitas wanita yang menabrak ku di depan lift tadi "
" Ba-baik tuan "
Setelah sempat terbengong mendengar ucapan sang tuan, Ki Tae akhirnya menjawab dengan tergagap, karena dia merasa aneh dengan sikap sang tuan yang kali ini terkesan tertarik dengan wanita.
Seorang Aksa Dennison Lee, yang terkenal dengan keramahannya pada para kliennya, tetapi tidak dengan wanita-wanita yang sengaja ingin mencari perhatiannya.
Dia adalah pengusaha muda, mulai dari hotel, ritel dan resort yang berada di pulau pribadi miliknya, wajahnya sering muncul menghiasi sampul depan di beberapa majalah maupun berita cetak dan online.
Berumur dua puluh tujuh tahun, dengan pendidikan yang sukses membuat orang lain merasa iri, memiliki tinggi badan yang menjulang dan bertubuh atletis membuatnya digilai para wanita bahkan ibu-ibu yang memang mengaguminya.
Sosok pewaris yang digadang-gadang akan mewarisi aset dari pengusaha ternama Korsel yakni pasangan Dennison Allarick Lee dan Zantica Rahma Hadiningrat yang berasal dari Indonesia.
Memiliki kakak perempuan bernama Alcie Cheyra Dannis, yang telah menikah dengan mafia asal Spanyol, dan telah menetap di sana mengikuti sang suami Allessandro Del Cano yang menjadi mafia paling disegani di daratan Eropa.
Aksa memiliki bentuk rahang tegas, berambut hitam dan berhidung mancung, bermata gelap dengan tatapan tajam, beralis tebal dan memiliki punggung yang lebar membuat para wanita selalu ingin memperebutkannya.
Tapi dari sekian banyak wanita, tidak ada satu pun yang benar-benar membuatnya tertarik hingga saat ini.
Plak....
" Aksa, bisakah kau pulang bersama ku ke mansion Daddy ? "
Tepukan sang kakak membuat Aksa mengalihkan pandangannya dari gadis cantik yang terlihat sedang menikmati kesendiriannya.
" Nuna, mian, tapi aku masih ada meeting bersama klien dari Prancis, bisakah kau menunggu ku sebentar saja? sudah lama kita tidak berbincang, aku merindukan mu "
" Hahahhaha "
Ucapan Aksa membuat Cheyra tertawa, sang adik meskipun usianya sudah dewasa, tetapi nyatanya Cheyra masih sering menganggapnya adik kecilnya yang lucu.
Membuat Aksa kesal saat Cheyra terus saja bergelanyut manja padanya. Kedekatan mereka berdua cukup intens beberapa tahun terakhir, dan jika Aksa merindukan Cheyra, dia akan mampir saat ada perjalanan menuju ke Eropa.
" Heemmmm.... baiklah aku akan menunggu mu, tapi kau harus izin pada suami ku terlebih dahulu oke? "
Jawab Cheyra sembari mengedipkan mata sebelah kanannya, dia tidak ingin dibuat pusing dengan perdebatan yang tidak penting jika sang suami keberatan dengan apa yang dia lakukan.
Allessandro del Cano merupakan pria yang sangat posesif pada istrinya, karena dia mendapatkannya dengan penuh perjuangan.
............
Tring.....
Pintu lift terbuka dan menampakkan sosok pria dengan tangan kiri berada di saku celana, pandangan matanya tertuju pada wanita yang sedari tadi membuatnya sangat tertarik padanya.
Deg......
" Wanita itu....... "
" Pria ini......... "
......... Bersambung ........
Part dua nih tapi pembaca masih sedikit....
Gpp jan lupa komen yaa biar authornya semangat Up bab baru....
Makasih love banyak-banyak 😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
fahmi
lanjutan scretstory...
2023-02-08
0
fahmi
siiiippppp
2023-01-02
1
fahmi
🥰🥰🥰🥰🥰
2023-01-02
1