Perjalanan dari kota semarang menuju ke kabupaten semarang tidak membutuhkan waktu lama, Raina mengajak Aksa jalan-jalan menuju kawasan wisata candi gedong songo, karena, selain dekat juga karena ternyata Aksa menyukai hawa pegunungan dibandingkan dengan pantai yang memiliki panas yang terik.
Menempuh perjalanan sekitar satu jam, karena menggunakan mobil yang dikendarai langsung oleh Aksa, keduanya sampai di area parkir candi gedong songo, mereka naik keatas dan mulai menelusuri kawasan wisata.
Candi gedong songo merupakan bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di lereng Gunung Ungaran.
Pemandangan hijau yang terbentang dengan dihiasi berbagai macam balon-balon besar, berbagai macam tanaman hias dan bunga-bunga yang ditanam dan disusun sedemikian rupa menambah nilai plus tersendiri.
Keduanya menikmati pemandangan dan menghirup udara sejuk pegunungan. Aksa yang sangat jarang menjelajah daerah kelahiran sang mommy itu tampak senang, melupakan sejenak tanggungjawabnya sebagai CEO dari beberapa perusahaan milik sang daddy.
Tertawa bercanda, karena ternyata mereka berdua sangat cocok dan nyambung saat ngobrol dan berdiskusi. Tak butuh waktu lama untuk Aksa mengagumi sosok Raina yang ternyata periang itu.
Lelah berjalan keduanya duduk di satu tempat yang memang disediakan untuk duduk lesehan tanpa menggunakan kursi.
" Mas Aksa suka tinggal di Semarang? "
" Suka, aku selalu merindukan kota ini, kalau lama tidak bisa ke Indonesia "
" Kalau ibu mas Aksa sudah tidak tidak pernah pulang kemari lagi? "
" Mommy sudah dua tahun absen tidak mengunjungi Semarang, karena disibukkan dengan kegiatannya, dan kalau pun ada waktu, mommy lebih suka berkunjung ke tempat kakak, bermain dengan cucu-cucunya "
" Kehidupan kalian terlihat menyenangkan, "
" Kenapa bisa ngomong seperti itu? "
" Ya, karena semuanya terlihat sempurna, "
" Itu menurut mu, tapi yang sebenarnya hidup kami tidak pernah tenang, "
" Kenapa? "
" Sejak mommy beranjak remaja sampai saat ini, kami seperti mendapatkan gilirannya masing-masing "
" Giliran? giliran apa? "
Aksa tersenyum, bingung mau menjawab jujur atau sebaliknya, karena kehidupannya sebenarnya jauh dari kata tentram.
" Kami memiliki beberapa orang yang tidak suka dengan kesuksesan Daddy, akhirnya berusaha untuk menjatuhkannya dengan berbagai macam cara "
" Benarkah? tapi bukankan orang-orang seperti kalian biasanya memiliki bodyguard masing-masing? "
Raina tampak terkejut mendengar jawaban Aksa, dan dia bertanya dengan polosnya, membuat Aksa tersenyum.
" Ya, kami memiliki beberapa pengawal tetapi tetap saja mereka bisa mencari celah "
" Mengerikan, "
" Ya, bahkan kakak ku dia terpaksa dirahasiakan dari publik, sampai usia dua puluh satu tahun, ketika sudah berada ditangan yang tepat menurut daddy "
" Kenapa begitu? ditangan yang tepat maksudnya? "
" Karena suami kak Cheyra merupakan orang yang berkuasa, melebihi kekuasaan daddy ku. "
Aksa sengaja tidak mengatakan jika suami Cheyra adalah seorang mafia, karena menurutnya belum saatnya Raina mengerti hal ini.
Setelah puas berjalan-jalan Aksa mengajak Raina pulang, karena memang dia sebenarnya tidak memiliki banyak waktu luang.
Mereka berdua turun ke parkiran, sambil berjalan pulang Aksa mencari masjid sekaligus restoran karena mereka belum makan siang, hanya makan beberapa cemilan yang dijual dikawasan wisata gedong songo.
Aksa membelokkan mobilnya saat melihat bangunan besar yang diatasnya terdapat kubah. Tidak susah mencari masjid dikota kelahiran sang mommy. Tidak seperti di kota kelahirannya, sangat susah sekali mencari masjid, bisa dihitung dengan jari.
" Kita turun dulu, sholat ya "
" Iya mas... "
Meskipun sedikit terkejut karena ternyata Aksa adalah seorang muslim, tetapi Raina menyukainya.
Aksa mengambil air wudhu dan menunaikan shalat dengan khusyuk, begitu pula dengan Raina, saat keduanya sama-sama keluar menuju pelataran masjid, Raina terpana melihat Aksa dengan rambut basahnya karena terkena air wudhu. Ada ketertarikan sendiri yang membuat Raina enggan berpaling dari pesona seorang Aksa.
" Ada yang ingin kau tanyakan? "
Seolah mengerti dengan isi kepala Raina, Aksa memulai percakapan lebih dulu sembari memasuki mobil.
" Mas... mas Aksa muslim? "
Tak lekas menjawab, Aksa malah tersenyum mendengar pertanyaan Raina.
" Ya, aku muslim keluarga ku juga semuanya muslim "
" Wah... baru kali ini ada pengusaha sukses yang hidup di negara minoritas "
Aksa tersenyum lagi, entah mengapa ucapan Raina membuatnya berbangga menjadi seorang muslim.
" Mommy ku, menggunakan hijab seperti kebanyakan wanita di sini "
" Benarkah? .... "
Saat ingin bertanya lagi, Raina tiba-tiba mengurungkan niatnya.
" Kenapa? "
" Aku merasa malu, aku yang hidup di negara mayoritas muslim pun malah tidak menggunakan hijab "
Berbeda dari yang tadi, aksa kali ini tercengang mendengar jawaban Raina yang merasa insecure.
" Itu merupakan pilihan dari hati, seperti kakak perempuan ku, mommy selalu ingin dia menggunakan kerudung, tetapi mommy tidak pernah memaksanya "
" Ibu mas Aksa sangat bijaksana "
" Ya, beliau memang orang yang penuh perhitungan dan bijak, "
Aksa membelokkan mobilnya ke salah satu restoran masakan padang, yang berada di kota semarang, keduanya turun Raina hanya mengikuti kemana pun Aksa pergi.
" Mas Aksa menyukai masakan padang? "
" Ya, beberapakali saat aku berkunjung ke jakarta, mencicipi nasi padang, dan ku rasa sangat cocok dilidah ku, entah lah, daddy ku sendiri pun merasa heran, aku banyak menuruni kesukaan mommy dari pada dia. "
" Berarti mungkin kakak mas Aksa yang lebih banyak menuruni ayah mas Aksa "
" Kau benar, mereka berdua terlalu banyak persamaan, bahkan sikap keras kepalanya pun sama "
" Benarkah? wah menarik sekali "
Aksa melihat ke arah Raina dengan tatapan heran, padahal dia merasa kehidupan keluarganya tidak begitu harmonis beberapa tahun silam.
" Kenapa melihat ku seperti itu mas? "
" Aku heran, kenapa kau bisa setertarik itu dengan keluarga ku, padahal keluarga kami tidak begitu harmonis layaknya keluarga pada umumnya. "
Raina terdiam, dia melihat ke arah Aksa, dengan pandangan sendu.
" Karena aku selalu merasa iri dengan pertengkaran hangat keluarga, "
" Kau ini lucu sekali, pertengkaran keluarga bisa membuat mu iri "
" Karena aku.... jangan kan bertengkar, bertegur sapa pun tidak bisa, tidak ada yang bisa ku ajak bertengkar, apa lagi berbagi kasih sayang "
Jawab Raina dengan kepala menunduk dan tatapannya berubah sendu, hidupnya terlalu rumit, hanya untuk orang yang tidak berpengaruh seperti dia.
Aksa terdiam mendengar jawaban Raina, dia mengambil tangan Raina yang berada di atas meja, menggenggamnya erat, berusaha memberikan dukungan emosional pada wanita tangguh sebatangkara didepannya.
" Kau pasti akan menemukan keluarga mu yang asli "
Aksa berusaha menguatkan Raina, dengan memberikan dukungan, sementara Raina tersenyum miris mengingat kembali kehidupannya sedari kecil.
" Bagaimana kalau tidak? ah... sudah lah.. kenapa jadi membahas masalah ini ".
Aksa ingin menjawab ucapan Raina, tetapi pelayan pria datang dengan kedua tangannya, yang dipenuhi piring-piring kecil berisi lauk-pauk yang tersusun hingga beberapa tingkat, dan hal itu menarik perhatian Aksa.
" Silahkah mas, mba.. "
Pelayan menyajikan beberapa menu lengkap khas maskan padang, kemudian pamit undur diri.
" Terimakasih "
Balas Raina dengan senyum manis, yang membuat Aksa enggan mengalihkan atensinya pada sosok gadis yang membuat jantungnya berdetak cepat.
........ Bersambung .......
Maaf ya karin G Up, aku usahain hari ini double Up, kalau komentar kalian banyak... ☺☺☺🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
fahmi
👍👍👍👍👍
2023-01-02
1
Sri Valupi
salam Jumat Thor. ......semoga semangat terus ya.......di hari yang penuh barokah ini semoga di berikan ide ide yang keren......lanjut ......
2022-09-23
2
nur halimah
siapakah kluarga reina yg aslinya ya .bestiii apakah cewek yg mau dijodohkan buat aksa itu raina. ..thor wah gak nyangka dong klu emng iya😃😃😃😃
2022-09-21
3