Rasa Yang Tak Usai
" Perfect "
Sembari bertepuk tangan dan bersorak senang, manager artis ternama Indonesia yang saat ini sedang naik daun itu, tampak puas dengan hasil karya lukisan tangan Raina pada wajah artis kebanggaannya.
" Kau memang tidak pernah gagal Raina, aku sangat puas kali ini "
" Harus donk, setelah aku susah payah buka mata, kejem banget sih lu bang, baru merem satu jam juga udah diteleponin mulu, sepet jadinya mata ku "
Balas Raina dengan bersungut, karena sebenarnya dia sedang kesal dengan manager artis langganannya. Hampir semalam penuh dia tidak tidur dan harus terbang dari Jakarta, bahkan ketika jam di jakarta masih menunjukkan pukul 20.00 malam.
Menempuh perjalanan sekitar tujuh jam, untuk sampai di kota Seoul, kemudian dia mencari hotel tempat acara Launching produk baru dari Magic Cosmetic, dan Chintya, merupakan salah satu artis pendatang baru yang akan menjadi salah satu brand ambasador dari produk baru ini.
Tanpa diberikan waktu untuk istirahat, saat sampai di Secret Hotel, Raina langsung disuruh bekerja cepat. Chintya merupakan artis yang sangat perfeksionis sehingga untuk acara-acara penting seperti ini dia memilih Raina untuk menjadi MUA-nya.
Namanya memang belum bisa disandingkan dengan MUA besar lainnya, tetapi jika melihat hasil karyanya semua orang akan takjub, itulah mengapa Chintya bersikeras ingin menggunakan jasa Raina, selain karena hasilnya yang selalu memuaskan, jam kerja Raina yang masih bisa fleksibel dimana pun dan kapan pun, membuat Chintya tidak perlu pusing mencari MUA terkenal dengan hasil yang memuaskan.
Keterampilan Raina ini dia dapatkan dengan belajar otodidak. Meskipun tidak dipungkiri dia memulai karirnya sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, hingga saat ini dia telah menamatkan sekolah SMA-nya.
Awalnya dia hanya membantu salah satu tetangganya yang kerepotan karena kekurangan tenaga saat harus merias pengantin, sehingga tanpa pikir panjang dia meminta Raina yang saat itu sedang terlihat bersantai didepan rumah. Ternyata itu merupakan awal dari karirnya hingga saat ini sudah hampir lima tahun lamanya Raina bekerja sambil sekolah.
Sebenarnya dia ingin sekali kuliah, dan mengambil jurusan sesuai dengan pekerjaannya, akan tetapi dia harus berpikir ulang untuk hal itu, mengenyam bangku kuliah hanya mimpi baginya.
" Iya deh iya, gue minta maaf ya Rain, tenang aja, entar gue kasih bonus tebel kali ini "
" Harus kalo itu bang, udah siap semua kan bang, gue pamit ke kamar dulu ya bang, udah enggak kuat banget nih mata "
" Oke Rain, thanks ya "
" Nanti kalau ada yang perlu dibenerin, telepon aja, HP ku standby kok, enggak aku mati'in "
" Oke deh Rain, dah sana itu mata udah kaya panda banget "
" Ish....... "
Sembari mengomel kecil, Raina berjalan menuju pintu keluar dan menuju lift untuk bisa sampai ke kamar yang telah dipesankan untuknya.
" Hoaammmzzz..... "
Raina menutup mulutnya dengan mata yang terus terpejam, dia keluar dari lift yang terbuka karena telah sampai pada Lantai tujuannya, berjalan lurus dengan mata yang hampir terpejam sepenuhnya, membuatnya menabrak benda yang cukup keras didepannya.
Bruukk......
" Auh.... "
Raina terjengkang kebelakang, dengan bagian belakangnya mendarat sedikit keras membuatnya mengaduh kesakitan. Saat dia hendak berdiri tangan seseorang terjulur kearahnya. Tetapi bukan Raina jika dia dengan mudah menggapai tangan itu.
Raina justru bangun sendiri, dan mengucapkan maaf berkali-kali dengan kepala mengangguk-angguk. Kecerobohannya kali ini membuat orang lain ikut merasakannya.
" Sorry, Mianhe.... "
Sedikit banyak dia menguasai bahasa korea karena dia salah satu penggemar drakor. Membuatnya mengerti bahasa korea hanya dengan menonton film.
Setelah mengucapkan kata maaf, Raina menatap tiga orang didepannya dengan pandangan penuh penyesalan, tetapi tanpa dia sadari tatapan mata pria yang berada tepat didepannya, sempat membuta detak jantungnya berhenti untuk sesaat dan kemudian berdetak kencang.
Raina kemudian mempersilahkan tiga orang pria dengan pakaian formal itu untuk melanjutkan langkahnya. Sementara dia memunguti tasnya yang terjatuh, dengan isi yang sudah berhamburan. Saat itu dia sudah sangat mengantuk, tetapi tatapan mata seseorang yang berada ditengah pria yang lainnya itu berhasil membuat perasaannya kacau.
Perasaan asing yang baru kali ini dia rasakan, tetapi dia tidak mengetahui apa namanya. Karena matanya sudah sangat tidak dapat dikendalikan, Raina memilih berjalan cepat untuk segera sampai ke kamar hotel yang disewakan untuknya.
Tanpa melakukan apa pun kecuali buang air kecil di kamar mandi, Raina bergegas menaiki ranjang dengan kasur empuk yang seolah-olah sedang melambai kearahnya.
...........
" Tuan, apa ini? "
Ki Tae, asisten pribadi tuan muda Aksa, terlihat menatap aneh kearah sepatu sang tuan.
Aksa yang mengerti arah pandang Ki Tae akhirnya melihat kearah sepatunya, dan ternyata ada sebuah benda berkilau yang tersangkut di sepatunya.
Dia mengambil benda itu, memperhatikan dengan seksama, sebuah gelang emas yang memiliki hiasan diatasnya, terlihat sederhana, tetapi indah menurutnya, membuatnya terus memperhatikan gelang itu, yang dia ketahui ada nama dibaliknya hiasannya.
Raina
Adalah nama yang tertera dibelakang hiasan gelang emas, gelang yang terlihat sudah cukup lama, tetapi nyatanya membuat seorang Aksa Dennison Lee mengerutkan keningnya.
" Cari tahu wanita yang menabrak ku tadi, aku yakin dia pemiliknya "
" Baik tuan, saya akan mengecek CCTV terlebih dahulu, "
" Ya, tapi nanti, sekarang kita sudah ditunggu nuna Cheyra "
" Iya tuan, sudah saya persiapkan semua kontrak kerjasamanya "
" Oke..... "
Tanpa menunggu lagi, Aksa memasukkan gelang emas itu kedalam saku jas dalam miliknya, kemudian dia berjalan tergesa menuju Ballroom tempat acara grand opening akan berlangsung.
............
Acara grand opening produk baru milik perusahaan magic cosmetic berlangsung meriah, semua wartawan yang meliput sudah membubarkan diri, tinggallah orang-orang penting dan akan melaksanakan makan siang di restoran hotel.
Semuanya terlihat memasuki restoran dan memilih meja yang telah dipesankan, tidak terkecuali Aksa, yang terlibat dalam proyek itu.
Aksa adalah pemilik hotel yang telah diserahkan oleh ayahnya, sedangkan Cheyra adalah pemilik perusahaan magic cosmetic serta beberapa investor lainnya yang juga saat itu bergabung dalam acara grand opening produk baru milik Cheyra.
Saat sedang menikmati makan siangnya, pandangan Aksa tertuju pada seorang gadis dengan pakaian kasual berada di pinggir dinding kaca, dia terlihat sendiri dan sedang dengan lahap memakan makanan yang berada tepat didepannya.
Rasa lapar membuat Raina terbangun, karena dia sudah melewatkan sarapannya, hingga kali ini dia tidak bisa lagi menahan rasa lapar. Dia memesan menu makan siang berat karena kali ini dia benar-benar terasa lapar.
Tanpa dia sadari ada sepasang mata indah milik seorang pria yang sedang menatap kearahnya, dengan sesekali tersenyum kecil melihat caranya menghabiskan makanan yang berada di atas meja.
.......... Bersambung .........
Hai semua.....
Cerita ini lanjutan dari dua novel ku sebelumnya yaa,,,, Magic Destiny dan Secret Story, untuk mengikuti semua perkembangan dan kabar kapan aku Up bisa intip sosmed ku yaa.... sekalian liat spoiler aktornya di novel ini ☺☺☺
jangan lupa like, comen dan masukin ke pustaka yaa..... makasih... 😘😘😘
Fb : Fayna Rahma
Ig : zantica1992
** : @fayna_rahma
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
fahmi
novel yg sangat bagus...
2023-02-08
0
fahmi
siiiipppppp..
2023-01-02
1