Raina membungkukkan badannya pada dua orang pria didepannya, kemudian dia memasuki lift meskipun rasa canggung saat ini menggelanyuti pikirannya, tetapi karena dia ingin menuju ke tempat ruangan para model brand ambasador ia memberanikan diri masuk ke dalam lift itu.
Keduanya saling curi pandang, tak hanya Aksa, Raina pun merasa pria yang berada disampingnya saat ini memiliki daya tarik tersendiri, hingga membuatnya ingin selalu berpaling kearahnya.
Keduanya ternyata menuju lantai yang sama Raina sengaja keluar terlebih dahulu karena Chintya sudah menunggunya, Raina segera mencari ruangan yang bertuliskan Chintya, dan masuk kedalamnya.
Kali ini tugasnya mengganti make up untuk pemotretan dengan tema hang out, sedikit lebih tipis dan lebih natural dari make up yang tadi diaplikasikan.
Saat dia sedang memakaikan mascara seorang wanita muda berusia sekitar tiga puluh tahunan menyapanya.
" Oh... rupanya ini periasnya, sedari tadi aku penasaran, "
Cheyra berjalan mendekat kearah Chintya dan Raina yang seketika menghentikan pekerjaannya, dia sedikit terkejut karena ternyata wanita yang menyapanya merupakan owner dari perusahaan yang sedang meluncurkan produk baru.
" Mrs Cheyra,.... "
Chintya berdiri dan kemudian membungkukkan badan dan menyalami Cheyra, dengan sopan dan ramah.
" Rain, kenalkan ini Mrs Cheyra, beliau adalah owner Magic Cosmetic "
Raina membungkukkan badannya hormat dan menyalaminya, dia sedikit terkejut karena ternyata pemilik Magic cosmetik bisa berbahasa Indonesia.
" Mrs, Cheyra..... "
" Ya Rain, beliau keturunan Indonesia "
" Ah.... ya.... pantas saja bisa dengan fasih pengucapannya "
Terjadi perbincangan tentang mengaplikasikan make up yang tepat antara Cheyra dengan Raina, dari pertemuan singkat itu, Cheyra tampak takjub dan kagum pada Raina, meskipun usianya masih muda tetapi pengetahuannya sangat luas.
Tak heran karena Raina tidak sungkan mengikuti setiap pelatihan dan event khusus MUA dan selalu meng-update hal terbaru tentang make up hingga membuatnya disukai beberapa artis yang sudah memakai jasanya.
" Baiklah.... jika aku ke Indonesia aku ingin kau yang menjadi guide ku.. "
" Baik Mrs Cheyra, suatu kehormatan bagi saya "
Balas Cheyra sedikit canggung karena ternyata seseorang yang sangat berpengaruh seperti Cheyra bisa bersikap rendah hati dan tidak meremehkan dia.
Setelah acara selesai Raina harus menginap malam ini, karena jadwal penerbangan untuknya kembali ke Indonesia masih besok pagi.
Malam harinya, Raina ingin berjalan-jalan di Seoul, meskipun sendiri, tapi dia merasa tenang tanpa takut, karena sejak kecil dia sudah bersahabat dengan kesendirian.
Saat dia sedang duduk menikmati pemandangan air mancur ditepi sungai han, segerombolan pemuda mabuk yang baru saja keluar dari kedai pinggir jalan berjalan sempoyongan, dan berusaha mengganggu Raina yang terlihat sendiri.
" Hei... lihatlah... ada gadis duduk sendiri "
" Sepertinya dia bukan gadis asli Korea, kulitnya terlihat berbeda "
" Tapi aku yakin rasanya akan tetap sama jika kita menikmatinya, "
" Kau benar... kita harus mencobanya untuk mengetahui rasanya "
Percakapan mereka sungguh merendahkan Raina, dia berdiri dengan lima orang pria didepannya, Raina bukanlah gadis yang memiliki keahlian bela diri, dia memilih menghindar dan akan berlari, saat kakinya sudah dua langkah berjalan, tangannya ditarik oleh salah satu pemuda dan melemparkannya ke kursi yang terbuat dari besi, membuat kepala Raina terbentur sandaran besi.
Pelipisnya mengeluarkan darah karena sobek terkena pinggiran besi yang runcing, membuat pandangan Raina mengabur.
Tak hanya sampai disitu, pria lainnya berusaha menariknya dan ingin membawanya kebawah sungai han, mencari tempat yang minim penerangan, tetapi sekuat tenaga Raina melawan hingga pria yang membawanya merasa marah dan menampar Raina dengan kuat.
Sementara pria yang lain dengan cekatan menarik Raina dan mendorongnya kelantai, membuat tubuh kecil Raina tersungkur di kerasnya lantai yang beraspal.
" Akhhh.... "
" Tolong..... tolong.. "
Raina lupa jika saat ini dia berada di Korea, panik dan takut membuatnya lupa jika kata-kata yang diucapkan bukanlah bahasa yang bisa dimengerti orang sekitar.
Gerimis mulai turun dengan sedikit deras, membuat tempat itu semakin sepi, Raina terus saja memberontak, hingga saat seorang pria berusaha meraih blus yang dikenakannya, Raina mempertahankan dengan sisa tenaga yang dia punya, hingga kancing blusnya bercerai burai, blus yang dia kenakan sobek.
Raina hanya bisa menangis dan berteriak disisa tenaganya, tetapi kemudian orang yang berada tepat diatasnya terjengkang kebelakang karena rambutnya ditarik kuat oleh pria.
Kedelapan orang yang berada di sana baku hantam, tiga orang pria mencoba menyelamatkan Raina, samar-samar Raina melihat wajah tak asing yang seharian ini dia temui, sebelum penglihatannya benar-benar berubah menjadi gelap dan dia tak sadarkan diri.
.............
" Tunggu dan rawatlah dia, aku akan kembali besok lagi "
Titah Aksa pada Mina sang Asisten rumah tangga yang sudah mengasuhnya sejak kecil.
" Baik tuan muda, dokter mengatakan jika nona akan terbangun besok pagi karena obat yang diberikan "
" hem.. juga tutup mulut dari semua orang yang berada di mansion "
" Baik tuan "
Setelah mengatakan demikian Aksa secepatnya keluar dari penthouse miliknya, dan berjalan cepat menuju mobil untuk segera sampai ke mansion kedua orang tuanya, karena dia telah memiliki janji dengan kakak perempuannya.
.........
Waktu sudah menunjukkan pukul dua waktu korea, tetapi mata Aksa tidak bisa terpejam, dia terus teringat kejadian yang dia saksikan saat dia tengah melintas di tepi sungai han.
Awalnya dia ragu untuk menolong, tetapi hati kecilnya berkata untuk menolong wanita ini, dan yang dia sesali, kondisi Raina yang sudah babak belur, membuatnya menatap iba dan menyesal karena terlambat menolongnya.
Pelipis yang robek disertai memar dikening, siku dan kedua lututnya terluka karena celana yang dikenakan robek saat lututnya membentur aspal.
Tangan yang tampak membiru serta sudut bibir yang pecah terkena tamparan, seketika rasa bersalah menggerogoti hatinya, andaikan dia lebih cepat menolong wanita itu, kondisinya pasti tidak akan separah ini sekarang.
Baju yang terbuka, meski dalam gelap Aksa mengetahuinya, dia melepaskan jasnya dan menyelimuti Raina dengan jas yang dia kenakan.
Sepatu yang entah sudah terlepas dimana, saat dia diseret paksa, bayangan kejadian yang baru saja terjadi, membuat Aksa tidak bisa memejamkan matanya.
Meskipun dia sudah memanggilkan dokter wanita untuk mengobati luka ditubuh Raina, tetapi tetap saja dia merasa bersalah, andaikan tadi dia tidak mendengar kata tolong yang diucapkan Raina, mungkin dia tidak akan berhenti dan memilih terus melajukan mobil yang ditumpanginya.
Meski sedikit terkejut, karena ternyata wanita yang membuatnya segitu penasaran adalah warga negara Indonesia. Aksa sudah melihat semuanya, Ki Tae memungut tas yang terlempar saat Raina ditarik paksa oleh preman-preman itu.
Aksa berusaha memejamkan matanya, esok pagi-pagi dia akan melihat kondisi Raina di penthouse-nya, meski awalnya bingung, akhirnya Aksa membawa Raina ke penthouse miliknya, dari pada membawanya ke hotel, dengan resiko tersebar gosip murahan.
......... Bersambung ...........
Hai semuanya....
Maaf ya belum bisa Up double...
nanti deh kalau yang baca, komen dan vote sudah banyak, biar semangat lagi aku-nya 🤭😂😂
makasih bgt buat yg udah nyempetin waktunya baca karya receh ku ☺☺🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
ada ko yang baca,,,hihihi
2023-01-15
1
fahmi
🤣🙂🤣
2023-01-02
1
Sri Valupi
senang........semangat kakak cantik......👍👍❤️
2022-09-14
3