Part 2 : Bertemu si duda

Tapi... tapi mengapa ibu ingin menjodohkan aku dengan duda beranak?"tanya Olivia dengan nada sedih.

"Namanya Jamie Kudo, nona. Dia memang duda tapi dia belum sempat menikmati malam pertamanya."

"Apa maksudmu? Istrinya meninggal saat malam pertama?"

"Bukan, nona. Tuan Jamie memergoki istrinya sedang bercinta dengan sepupunya di kamar khusus malam pertama mereka."Jelas Albert.

"Wow! Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?"tanya Olivia.

"Kabar terakhir yang aku dengar, Tuan Jamie langsung menggugat cerai istrinya dan mengusirnya dari vila tempat mereka menginap. Setelah kejadian itu, dia menjadi tertutup dan menyibukkan diri dengan bisnisnya."

"Seperti apa si Tuan Jamie itu?"

"Aku tidak bisa menggambarkannya,nona. Lebih baik besok nona pergi ke kantor ibu anda, nona pasti akan bertemu dengannya."

"Aahh... aku tidak mau! Besok siang aku ada interview di salah satu rumah sakit ibu kota."

"Mau saya antar,nona?"

"Boleh kalau kau tidak sibuk, Albert."

"Aku pasti akan meluangkan waktu untuk nona."

"Thanks Albert. Let's we go home. Aku lelah ingin cepat tidur di kasur kesayanganku."

Albert dan Olivia segera meninggalkan restoran. Perjalanan dari restoran menuju rumah keluarga Takahashi hanya memerlukan waktu 10 menit.

Pagi hari di Kediaman Keluarga Takahashi...

"Selamat pagi ayah...ibu..."sapa Olivia.

"Selamat pagi, sayang. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?"tanya Ayah.

"Ya, ayah."jawab Olivia singkat.

"Olivia, nanti kamu ikut ibu ke kantor ibu yang baru."

"Maaf ibu, aku tidak bisa. Aku ada interview di salah satu rumah sakit."

"Interview dimana,sayang?"tanya ayah.

"Kamu tidak usah datang ke interview itu! Ayahmu punya dua rumah sakit terkenal di kota ini dan daerah lain. Kamu tinggal pilih saja mau praktik di rumah sakit yang mana. Ayahmu tinggal menelepon direktur rumah sakitnya."sahut ibu.

"Aku mau berusaha sendiri dulu, bu." Jawab Olivia.

"Biarkan saja dia berusaha sendiri, dulu ayah juga merintis usaha dari nol tanpa bantuan dari kakek ayah."ucap ayah.

"Ayah menyindir ibu,ya?"tanya ibu dengan wajah cemberut.

"Tidak! Ayah hanya flash back kisah ayah dulu. Kenapa ibu kesal begitu?"

"Sudahlah! Kalian berdua sama saja!"ucap ibu sewot.

"Pokoknya nanti kamu ikut ibu dulu. Ibu mau memperkenalkan rekan bisnis ibu sama kamu!"sambung ibu.

"Sebentar aja ya, bu..."jawab Olivia.

"Ok."jawab ibu singkat.

Kantor baru Nyonya Takahashi

Ibu, ayah dan Olivia tiba di sebuah gedung perkantoran yang tinggi, megah dan berarsitektur modern. Gedung tersebut bertuliskan 'Kudo Building'.

Mereka bertiga menaiki lift menuju lantai 15. Saat pintu lift di buka, terlihat jelas beberapa sekat meja karyawan di bagian tengah ruangan dan beberapa ruangan tertutup di bagian pinggir. Saat Nyonya dan Tuan Takahashi berjalan, semua karyawan memberi salam dengan mengucapkan selamat pagi. Setelah mengucapakan salam, mereka menatap wajah Olivia yang berjalan di belakang Tuan dan Nyonya Takahashi. Sebagian dari karyawan tersebut berbisik-bisik sambil menatap punggung Olivia yang masih berjalan menuju ruangan Nyonya Takahashi.

"Nah...ini ruangan ibu."ucap Nyonya Takahashi.

Ruangan tersebut sangat luas dan besar. Terdapat dua buah sofa besar berwarna biru tua disertai meja tamu kaca yang cukup besar dan satu buah meja kerja Nyonya Takahashi beserta komputer keluaran terbaru.

"Wow! Ruangan ibu sangat bagus!"puji Olivia.

"Tentu saja, sayang! Selera ibu dalam urusan furniture tidak pernah mengecewakan, kan?"ucap Nyonya Takahashi dengan nada bangga.

"Ruangan ibu lebih besar dibanding ruangan ayah mu di perusahaannya."sindir Nyonya Takahashi.

Tuan Takahashi yang mendengar sindiran istrinya itu hanya bisa diam dan menundukkan kepala. Olivia yang melihat wajah bersedih langsung memeluknya.

"Tidak apa-apa ruangan ayah kecil, yang penting perusahaan ayah stabil dari dulu sampai sekarang. Betul tidak,ayah?"ucap Olivia.

"Iya. Terima kasih, sayangku!"Tuan Takahashi mencubit kedua pipi Olivia.

"Kamu ini, selalu saja membela ayahmu! Pilih kasih sekali kamu!"Nyonya Takahashi mulai kesal.

"Aku tidak pilih kasih! Ibu kali!"Olivia menepis ucapan ibunya.

"Aku sayang ayah dan ibu. Walaupun ibu selalu saja memanjakan dan mendahulukan kepentingan Mario tapi aku tidak pernah protes."sambung Olivia.

'Tok Tok Tok' (bunyi pintu di ketuk).

"Maaf mengganggu tuan dan nyonya. Tuan Kudo sudah menunggu tuan dan nyonya di ruang rapat. Beliau bilang rapat akan segera di mulai."ucap sekertaris Nyonya Takahashi.

"Baik. Terima kasih Aiko. Kami akan segera kesana."jawab Nyonya Takahashi.

"Saya permisi dulu, tuan dan nyonya."jawab Aiko.

Aiko menutup pintu dan kembali ke mejanya.

"Ayo ayah, Olivia! Kita ke ruang rapat!"ajak Ibu.

"Untuk apa aku ikut? Aku tidak pernah suka dengan urusan bisnis!"tanya Olivia.

"Sudah ikut saja! Kalau ibu meninggal nanti kamu yang akan meneruskan bisnis ibu!"

"Ibu bicara apa,sih?! Malaikat ada di kanan dan kiri lengan ibu. Hati-hati kalau berbicara!"

"Sudah! Ayo,ikut ibu!"

"Ayolah,sayang...sekali ini ikut saja. Interview mu kan setelah jam makan siang. Ayah janji, ayah yang akan mengantarmu interview."

"Ok. Sekali ini saja ya, bu!"

"Iya. Ibu janji! Besok-besok kamu jalani sendiri."

Nyonya dan Tuan Takahashi berjalan keluar menuju ruang rapat. Olivia masih diam membeku sambil mencerna ucapan ibunya tadi. Albert yang melihat Olivia masih berdiri di dalam ruangan, langsung menghampirinya dan mengajaknya menuju ruang rapat.

Albert membukakan pintu ruang rapat dan Olivia pun masuk perlahan-lahan dengan wajah menunduk. Dia duduk di kursi samping ayahnya. Sedangkan ibu duduk di kursi khusus pejabat perusahaan dan pemegang saham.

Akhirnya setelah 30 menit rapat yang berjalan sangat alot dan membosankan selesai. Beberapa staf perusahaan sudah berjalan keluar ruang rapat, hanya tersisa Tuan Kudo dan anaknya serta Keluarga Takahashi.

Saat hendak keluar dari ruang rapat, Nyonya Takahashi memanggil Olivia.

"Olivia...kesini sayang! Ibu mau memperkenalkan rekan bisnis ibu."

Olivia segera mendekati ibunya yang duduk saling berhadapan dengan rekan bisnisnya tersebut.

"Sayang...ini Tuan Eric Kudo, pemilik perusahaan Kudo Enterprise. Sedangkan yang di sampingnya itu anak tunggal Tuan Kudo,yaitu Jamie Kudo. Dia direktur di perusahaan ini. Perkenalkan, ini putri saya, Olivia Kim Takahashi."ucap Nyonya Takahashi.

"Ada nama Kim di nama putrimu?"tanya Tuan Besar Kudo.

"Iya, ayahku sangat menginginkan cucu perempuan. Jadi dia memintaku untuk menambahkan nama belakangnya saat Olivia lahir."

"Selamat datang di Kudo Building. Ibumu sering bercerita tentangmu. Kamu sudah lulus jadi dokter,ya?"tanya Tuan Besar Kudo.

"Iya,pak."jawab Olivia singkat.

"Jangan panggil,pak. Panggil saja om, sama seperti Mario memanggil saya."

"Oh...baik, om."

"Olivia, ini anak saya satu-satunya. Namanya Jamie Kudo. Jamie ini...dibilang duda, tapi dia belum menikmati malam pertamanya. Dibilang pejaka tapi dia sudah pernah melaksanakan pernikahan. Jadi, saya sendiri juga bingung status anak saya, hahahaha...."ucap Tuan Besar Kudo dengan nada becanda.

"Papa! Jangan bahas masalah itu lagi!"sahut Jamie kesal.

"Papa bicara apa adanya! Daripada nanti Olivia tahu dari orang lain lebih baik papa sendiri yang berbicara."ucap Tuan Besar Kudo.

"Oh iya Olivia. Saya mau bicara lebih lanjut dengan mama dan papamu. Kamu mengobrol dulu saja dengan Jamie di ruang kerjanya."sambung Tuan Besar Kudo.

"Oh tidak usah,om. Saya tunggu di ruangan ibu saja."jawab Olivia.

"Tidak! Tidak!"sahut Tuan Kudo.

"Jamie! Tolong kamu ajak Olivia ke ruang kerjamu. Ajak dia ngopi dan ngobrol."perintah Tuan Kudo kepada anaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!