part 2 terimakasih tuhan

Pagi ini cuaca cerah dan seperti biasa aku bersiap-siap pergi kelaut untuk mencari kerang.  Setelah selesai mandi aku menyiapkan nasi serta lauk yang masing-masing aku bungkus dengan kertas plastik putih, kenapa hanya dengan kertas plastik putih agar mudah membawanya karena bila membawa kotak nasi akan sedikit repot. Sebotol air putih juga tidak ketinggalan. Pergi mencari kerang harus menggunakan baju lengan panjang serta celana panjang, menggunakan penutup muka serta topi andalanku dan yang terakhir tidak lupa membawa kaos kaki di tambahkan juga dengan sarung tangan. Oke sudah lengkap cusss berangkat.

"Pagi ini lumayan cepat air laut surut, baguslah agar tidak terlalu panas saat sudah di tengah laut". Ucap ku pada diri sendiri. Hari ini aku berangkat sendiri karena mbak mawar pagi ini tidak bisa ikut harus mengantar anaknya untuk masuk sekolah hari pertama masuk. Biasanya kami selalu berdua kalau mencari kerang. Anaknya mbak Mawar akan di titipkan pada ibunya kalau kami pergi ke laut mencari kerang. Mbak Mawar adalah besti ku kalau ke laut ada saja cerita lucu saat kami mencari kerang, sekedar hiburan agar tidak jenuh saat di laut.

"Bismillahirrahmanirrahim yaallah semoga hari ini dapat kerang banyak aamiin". Ucapan itu tidak pernah lupa saat memulai mencari kerang. Ibu selalu bilang sebelum memulai aktivitas apapun dahuluin dengan bismillahirrahmanirrahim. Karena telah terbiasa dengan kebiasaan itu, sampai-sampai tidak pernah lupa mengucapkannya.

****

Hampir 2 jam aku di laut mencari kerang baru sekitar 2 kg kerang yang aku dapatkan, akhirnya aku putuskan untuk beristirahat sebentar karena lelah. Mengambil nasi yang ku bawah lalu memakannya, di akhiri dengan minum tidak lupa mengucap Alhamdulillah setelah selesai makan. Saat asik duduk sambil melihat kerang yang ku cari tadi tiba-tiba datang seorang ibu-ibu yang kira-kira seumuran dengan ibuku.

" Assalamualaikum dek, boleh minta tolong tidak ya?". Ucapnya sambil terlihat ngos-ngosan. Sangat tampak kelelahan dengan muka sedikit pucat.

" Wa'allaikumsallam ". Dengan antusias aku menjawab karena terkejut melihat ibu itu seperti orang sakit.

"Ibu sakit ya? terlihat sangat pucat sekali Bu".

"Ibu tidak sakit kok dek, cuma ibu lupa bawa minum ibu sangat haus makanya muka ibu tampak pucat. Boleh ibu minta sedikit airnya?". Jelas ibu itu kenapa mukanya sangat pucat.

"Oh boleh-boleh kok Bu, ini minumnya. Tapi saya tidak bawa cangkir Bu langsung minum aja tadi". Jelasku agar ibu itu tau kalau aku tidak bawa cangkir.

"Oh iya tidak apa-apa dek, kan bisa di tuang tampak terkena bibir". Jelasnya lagi.

"Oh yasudah ini diminum Bu". Tawarku pada ibu itu yang memang sangat membutuhkan air minum. Terlihat ibu itu minum dengan tergesa-gesa mungkin saking hausnya. Terdengar beliau mengucapkan Alhamdulillah setelah minum.

"Terimakasih ya dek atas bantuannya ibu jadi tidak enak, air minum mu untuk ke laut harus ibu gunain kerena lupa bawa tadi".

"Iya Bu tidak apa-apa, saya senang bisa bantu ibu". Ucapku lagi.

"Oh iya dek kamu umurnya berapa? Dari pada kamu kerja begini lebih baik kerja yang lain. Ini terlalu berat untuk mu".

" Umur saya 21 tahun bu. Bukannya tidak mau mencari kerjaan lain Bu, aku hanya tamatan SMP. Mana ada yang mau memperkerjakan saya. Sekarang cari kerja susah sekali Bu". Jelasku agar ibu itu tau alasan ku memilih pekerjaan ini. Selagi halal aku tak mempermasalahkan apapun pekerjaannya. Walau harus berjemur di terik matahari yang bisa membakar kulit. Banyak gadis seumuran dengan ku di desa ini tapi tidak ada yang mau mancari kerang, hanya ada gadis dari desa sebelah yang kadang jarang-jarang terlihat mencari. Mereka lebih suka meminta uang kepada orangtuanya dari pada harus merelakan rusaknya kulit mereka. Memang benar cuaca laut sangat panas sangat tidak cocok untuk mereka yang menjaga tubuh agar tetap sehat. Tapi tidak untuk ku mengisi perut lebih penting dari pada menglowingkan tubuh.

" Begini saja dek ibu punya kenalan katanya lagi cari orang yang bisa menjaga serta merawat ibunya yang sudah jompo. Sebulan akan di gaji 3 atau 4 juta, makan pun akan di tanggung. Sudah banyak yang mencoba bekerja di situ tapi kebanyakan tidak betah, alasannya sih karena yang di jagain lumayan cerewet". Aku hanya menyimak dan ada rasa tertarik karena bayarannya besar, aku bisa bantu ibu untuk biaya rumah serta bisa meminta ibu untuk berhenti bekerja. Aku sangat kasian bila lihat ibu harus bekerja pontang-panting mencari uang tapi ayah yang menghabiskannya.

"Wah besar sekali upahnya Bu, apa tidak kemahalan?

"Untuk pekerjaan seperti itu memang seperti itu upahnya dek, kamu bukan hanya menjaga nya tapi juga merawatnya, mulai dari makan, mandi serta beraknya kamu yang urus. Jadi wajarlah harga segitu. Ditambah anaknya itu sangat sibuk, dia harus mengurus 2 tempat bilyard sekaligus. sedangkan cucunya belum bisa membantu karena semua masih sekolah".

"Oh jadi seperti itu, aku sepertinya tertarik Bu". Ucapku penuh yakin

"Kalau kamu mau ibu kasih kamu nomor WhatsApp nya. Mana nomormu nanti ibu chat".

"Oh iya dari tadi ngomong kita belum kenalan, saya Kirana kalau ibu?"

" Iya nih saking serunya ngobrol Sampai lupa berkenalan hahah saya Ida". Tampak ibu Ida tertawa yang akupun tertawa kecil. Kamipun bertukar nomor WhatsApp, setelah itu ibu Ida pamit pulang karena sudah sangat letih, kakinya sampai sangat sakit. Bu Ida bilang akan chat aku nanti nomor orang yang nanti akan aku tanya masih memerimah atau tidak bila melamar kerja menjaga ibunya. Alhamdulillah rejeki tidak akan tertukar. Insyaallah.

Hampir 5 jam aku mencari kerang di laut, di rasa sudah lumayan cukup dapat hari ini aku memutuskan untuk pulang. Alhamdulillah aku mandpatkan sekitar 7 kg kerang segar hati ini. 7 kg di kalikan 15 ribu satu kilo jadi pendapatan hari ini 105 ribu, Alhamdulillah yaallah.

Jam 1 siang aku sudah di rumah, pekerjaan ini sungguh nikmat walau harus panas-panasan hanya setengah hari kerja aku bisa mendapatkan 105 ribu. Hari ini lumayan aku mendapatkan penghasilan lebih dari kemarin. Ya beginilah pekerjaan seperti ini terkadang banyak terkadang sedikit, namanya juga barang di laut. Tidak bisa menerka kapan akan dapat banyak atau sedikit. Yang terpenting sudah usaha, aku yakin usaha tidak menghianati hasil. Tidak lupa pula aku selalu menyisihkan sebagian uang untuk di tabung, sebagian untuk rumah dan memberi ibu ada sedikit bagian adikku serta menyelipkan sedikit uang jajanku sendiri. Alhamdulillah yaAllah  terimakasih atas rejeki hari ini, semoga uangku ini membawah berkah untuk semua. Pulang dari laut membuat tubuhku sangat capek dan lelah lebih baik aku istirahat, mungkin lebih baik aku tidur siang untuk memulihkan tubuh yang sangat lelah ini sambil menunggu kabar dari Bu Ida

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!