Setelah melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Deli yang dinyatakan positif hamil Kaisar merasa sangat bahagia karena akhirnya hal yang ditunggu-tunggu itu pun datang.
Berbeda halnya dengan Delia. Delia tampak berwajah masam karena merasa kesal dirinya ternyata dinyatakan hamil. Sejujurnya Delia masih belum percaya dengan cinta yang dikatakan oleh kaisar terhadap dirinya.
Delia juga ragu dengan pernyataan Kaisar bahwa dia telah putus dan tidak pernah bertemu dengan Sofia lagi. Laki-laki zaman sekarang, apa sih yang tidak bisa mereka lakukan? Ketika mereka menginginkan sesuatu, kebohongan, kepalsuan semuanya bisa mereka lakukan.
Oleh karena itu Delia mencoba membentengi dirinya untuk tidak terlalu larut dalam cinta yang disuguhkan oleh Kaisar. Karena dia sudah tahu di ujung sana, perceraian sudah menunggu dirinya. Ketika dirinya telah melahirkan seorang anak Putra. Sebagai pewaris bagi Kaisar. Sesuai dengan surat perjanjian yang sudah mereka tandatangani di awal pernikahan mereka.
" Sayang, kok kamu cemberut sih? Apa Kamu nggak merasa bahagia dengan kehamilanmu? Aku sangat senang sekali lho, sayang! Akhirnya kita bisa memiliki seorang anak! Terima kasih banyak ya, sayang! Aku janji aku akan jaga kamu juga anak kita!" ucap Kaisar dengan mata berbinar. Sementara Delia hanya menatap sekilas kepada suaminya tersebut.
"Nggak usah lebay, deh! Ayo kita pulang aku udah capek!" Delia langsung melangkahkan kakinya menuju parkiran Rumah Sakit tanpa memperdulikan panggilan Kaisar di belakangnya. Hati Delia sungguh sangat kesal dan geram, kenapa dia harus melahirkan anak seorang Kaisar yang sama sekali tidak tahu apa artinya cinta. Yang tidak tahu artinya apa itu mengasihi orang lain.
"Sayang pelan-pelan loh, Jalannya! Gimana kalau kenapa-napa dengan anak kita?" Kaisar lalu memapah Delia dengan sangat hati-hati. Tampak bahwa Kaisar sangat memperhatikan Delia. Tapi entah kenapa, hati Delia merasa sangat sakit dengan semua perhatian itu, karena dia tahu bahwa semua perhatian itu adalah kepalsuan.
"Nggak usah lebay, aku bilang! Biasa aja kali! Semua orang di dunia ini juga punya anak, tapi mereka nggak berlebihan seperti kamu!" sungut Delia sambil menatap tajam ke arah Kaisar. Kaisar berusaha bersabar dengan semua kelakuan Delia. Kaisar sadar dan tahu bahwa dirinya lah yang telah menorehkan luka ke dalam hati istrinya.
"Baiklah sayang, maaf ya! Udah, ayo kita pulang!" ucap Kaisar lalu membukakan pintu untuk Delia.
"Biasa aja! Mukamu gak usah mupeng gitu! Eneg tahu gak, lihatnya!" ucap Delia. Yah Delia memang memperlihatkan kejutekan dan kemarahan dihadapan Kaisar. Tapi dalam hatinya, dia merasa sangat sedih, kesal dan kecewa. Kenapa semua yang diperlihatkan oleh Kaisar itu hanya sebuah kepalsuan. Seandainya saja itu adalah murni, bahwa Kaisar memang mencintainya, dia pasti akan menjadi seorang wanita yang paling berbahagia di dunia.
'Ya Allah! Kuatkanlah diriku! Kuatkanlah iman dan takwaku. Agar aku mampu menghadapi ujian rumah tangga ini! Agar aku mampu membuat suamiku memang benar-benar mencintaiku dan memang benar-benar mencintai anak yang kini ada dalam rahimku. Kuatkanlah hamba ya Allah! Jangan sampai hamba goyah! Jangan sampai hamba lemah!' doa Delia dalam hati. tanpa Delia sadari setitik air mata meluncur dari kelopak matanya.
"Sayang kenapa kau menangis? Apakah ada yang menyakiti hatimu?" tanya Kaisar sambil mengelus lembut pipi Delia. Tetapi yang dilakukan oleh kaisar malah makin membuat Delia menangis tersedu-sedu. Hati Delia semakin teriris, karena mengingat bahwa sebentar lagi dirinya akan bercerai dengan Kaisar ketika anak dalam rahimnya sudah terlahir ke dunia.
"Bisa diteken dikit nggak, gas mobilnya? Mendingan aku jalan kaki deh, daripada naik mobil kayak gini! Kamu lagi ngelawak atau lagi apa sih? Nggak lucu banget tau nggak sih!" ucap Delia Ketus dengan air mata yang terus berlinang di pipinya.
"Kita harus hati-hati sayang! Gimana kalau ada apa-apa dengan bayi kita? bayi kita harus kita jaga baik-baik, Sayang! nNgak boleh kegoncang-goncang!" ucap Kaisar.
"Bayi Loe bukan bayi gue!" ucap Delia.
"Ini bayi kita sayang! Hasil cinta kita! Hasil kerja keras kita tiap malam! Kita harus mensyukurinya, sayang! Kamu nggak boleh begitu! Kasihan bayi kita, kalau kamu mengatakan seperti itu! Harus hati-hati mulai sekarang, ya? Dijaga bicara kamu, jangan sampai anak kita dengar!"
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka sampai mereka sampai ke rumah. Tiba-tiba saja Kaisar merasa kepalanya pusing, ketika mencium aroma bawang putih. Kaisar melihat ke arah dapur lihatnya Si Bibi sedang memasak untuk makan siang mereka.
"Bibi masak apa sih? Kok Kepala saya pusing dan mual rasanya?" tanya Kaisar, buru-buru dia pergi ke wastafel yang ada di dekat dapur, Kaisar memuntahkan semua sarapannya tadi pagi. Muka Kaisar sampai pucat dan hampir pingsan. Delia yang melihat keadaan Kaisar menjadi ikut panik. Delia memanggil beberapa orang tukang kebun untuk mengangkat tubuh Suaminya ke lantai dua dimana kamar mereka berada.
"Apa kita panggil dokter Nyonya? Kasihan Tuan! Kayaknya Tuan lagi sakit, apa jangan-jangan masuk angin ya?" ku tanya si bibi sambil memijit tangan Kaisar.
"Ya Bi, tolong panggilkan saja dokter! udah bibi Keluar sana saya mau istirahat, Saya capek!" Delia mengusir semua orang di dalam kamar tersebut. Sejujurnya Delia merasa cemburu ketika Si Bibi memegang tangan suaminya tadi. Ditatapnya wajah kaisar yang tampak pucat, Delia merasa hatinya sangat pedih.
"Aku sekarang berstatus sebagai istrimu, setelah anak ini lahir, Aku bukan siapa-siapa bagimu! Entah bagaimana aku harus menanggung perasaan ini? Perasaan cinta yang rasanya setiap hari semakin membunuhku. Aku harus bagaimana, Mas? Kenapa kamu harus menghadirkan cinta itu di hatiku, kalau pada akhirnya, kamu harus menghempaskan cinta itu kelembah penderitaan yang tak berujung. Berapa lama aku harus menanggung ini semua, berapa lama?" air mata Delia terus mengalir tanpa henti perasaan sakit itu semakin terasa.
Kaisar yang mendengar ucapan Delia pun ikut merasakan hatinya sakit, tanpa terasa air matanya juga berderai.
'Aku juga mencintaimu Delia, istriku! Percayalah, aku akan menjaga cinta kita, abadi selamanya! Percaya padaku! Aku pasti bisa membuktikan cintaku buat kamu! Percayalah padaku, bahwa aku akan menjadi suami terbaik bagimu menjadi Ayah terbaik bagi anak kita, Mas janji padaku, sayang!!' janji Kaisar dalam hati.
Tubuh Kaisar saat ini sangat lemas tidak tahu kenapa tiba-tiba tubuhnya drop, padahal tadi ketika di rumah sakit dia merasa baik-baik saja. Entah kenapa setelah mencium bau aroma masakan bawang putih tiba-tiba saja kepalanya rasa pusing sekali dan mual yang tidak tertahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Nyu'nyun Halus-
to kaisar mengalami sindrom simpatik
2023-07-18
1