Kondisi Kaisar semakin memprihatinkan. Setiap hari Kaisar muntah dan pusing. Morning sick yang harusnya dijalani oleh Delia malah kaisar yang merasakannya. Sebulan lamanya Kaisar hanya terdiam di rumah, seperti orang pesakitan. Semua pekerjaan kantor dibawa oleh asistennya ke rumah. Bahkan meeting di kantor dilakukan melalui video call. Kaisar benar-benar menjalani perannya sebagai seorang ayah yang mengidam karena sang anak yang ada di rahim istrinya.
Dengan telaten Delia merawat Kaisar, hati Kaisar tersentuh dengan ketulusan Delia. Kaisar semakin yakin bahwa dirinya memang telah jatuh cinta dengan Delia.
"Nyonya di luar ada Non Sofia, katanya ingin bertemu dengan Tuan Kaisar! Apakah saya perbolehkan masuk atau saya suruh pulang ya nyonya?" tanya si bebek kepada Delia yang sedang asyik menonton televisi.
"Suruh aja masuk Bi, suruh langsung masuk ke kamar Tuan Kaisar! Siapa tahu mereka saling merindukan!" Ucap Delia cuek, tetapi di dalam hatinya ada rasa cemburu yang begitu besar. Delia menutupi semua itu dengan amarah dan kejutekannya.
Sofia menatap sinis Delia dan langsung naik ke lantai atas tanpa mengucapkan kata sepatah pun kepada Delia.
"Ullat Keket itu memang betul-betul nggak tahu diri! Sudah diputuskan, masih saja nempel-nempel suamiku! Dasar emang, udah nggak laku apa? Sayang banget, mukanya doang cantik! Pendidikannya doang tinggi, tapi moral dan akhlaknya nol besar!" ucap Delia kesal dan geram.
Sekitar 20 menit Sofia di atas dan belum juga keluar. Ada rasa penasaran di hati Delia. Apa yang sedang dilakukan suaminya dengan ulat Keket itu, tetapi ingin naik ke atas pun rasanya gengsi. Jadilah Delia hanya menggerutu nggak jelas. Ketika Si Bibi akan membawakan minuman ke lantai atas dihentikan oleh Delia.
" Bi sini Bi biar aku aja yang nganterin!" ucap Delia, merasa senang karena akhirnya ada kesempatan untuk dirinya melihat apa yang sedang mereka lakukan begitu lama di kamarnya. Si bibi tersenyum melihat Nyonyanya mau membantu pekerjaan nya.
"Hati-hati ya Nyonya, jangan sampai kenapa-napa sama anaknya Nyonya! Nanti Tuan Kaisar habis-habisan marah sama Bibi. Bibi nggak mau dipecat dari sini loh, Nyonya!"
"Iyaa Bi, jangan khawatir! Saya bukan anak kecil, saya bisa jaga diri kok!" ucap Delia dengan senyum manisnya. Dahlia pun naik ke lantai atas dan membawa minuman untuk suaminya dan kekasihnya.
"Apa sih yang dilakukan Kaisar dengan ulat Keket itu betah banget!" tanya Delia, saat Delia sampai di kamarnya, dilihatnya Sofia sedang memeluk Kaisar, tetapi Kaisar berusaha menghindari Sofia.
"Sofia, Aku kan sudah bilang sama kamu, buat kembali aja ke Amsterdam! Kenapa sih, kamu masih betah di sini? Aku udah punya istri bentar lagi punya anak. Please tolong jangan ganggu aku lagi! Bisa nggak sih, kamu pergi dari hidup aku jangan gangguin terus! Istri aku cemburu loh dengan kehadiran kamu!" ucap Kaisar dengan mata merah karena marah dengan kelakuan Sofia yang dari tadi terus mancing-mancing dirinya untuk menyentuh tubuhnya.
"Tapi sayang, perjanjiannya kan nggak kayak gitu! Perjanjiannya kan kamu akan menceraikan istri kamu, setelah dia melahirkan anak untuk kita! Tapi kenapa sekarang kamu malah meninggalkan aku dan lebih memilih perempuan itu! Ini nggak adil tahu, aku sudah nungguin kamu dari dulu, tapi kenapa kamu ngelakuin ini sama aku kamu tega banget!" ucap Sophia dengan berderai air mata. Tetapi hati Kaisar sudah tidak mempan lagi dengan semua sandiwara air mata palsu Sofia.
"Tolong Pergilah dari hidup aku! Aku nggak mau menyakiti hati istriku! Aku sadar setelah hidup bersamanya, aku ternyata mencintai dia! Cintaku untuk istriku jauh lebih besar daripada cintaku untuk kamu! Pergilah dari sini! Hiduplah dengan kebebasan yang kamu minta. Hiduplah dengan impian yang kamu Kejar. Aku sudah melepaskan kamu. Karena aku sudah mencintai Delia, Istriku yang saat ini sedang mengandung anakku!" ucap Kaisar tanpa memperdulikan derai air mata Sofia.
Delia yang mendengarkan percabakan kedua Insan tersebut di luar pintu hatinya merasa hangat ketika mendengar suaminya mengatakan bahwa dia sudah tidak menginginkan Sofia lagi dalam hidupnya.
"Kamu pasti akan menyesali semua ini, Kai! Kamu pasti akan sadar, bahwa aku jauh lebih mencintai kamu! Dari perempuan itu! Perempuan yang baru kau kenal beberapa bulan. Aku Kai yang nemenin kamu, di saat kamu terpuruk! Saat kamu bukan apa-apa. Aku yang selama ini selalu ada buat kamu dan sekarang kamu meninggalkan aku demi perempuan gak jelas itu!" Sofia merasa sakit hati sekali dengan semua perkataan Kaisar.
"Perempuan nggak jelas yang kamu bilang itu adalah istriku! Dan kamu harus ingat, Sofia! Semua ini terjadi adalah karena kamu sendiri. Jadi sekarang tidak usah kau menyesali semua ini. Terimalah karma yang harus kau terima dari perbuatan kamu sendiri!" ucap Kaisar tanpa perasaan. Sofia menangis tersedu-sedu.
"Coba kau ingat lagi Sofia, dulu kamu yang merengek, menyuruh aku untuk menikahi perempuan lain! Karena kamu yang tidak ingin melahirkan anak untukku. Sekarang kamu merengek-rengek karena aku ingin meninggalkan kamu! Itu bukan salahku ketika aku mencintai Delia, wanita yang berstatus sebagai istriku!" Sofia menangis dan berusaha untuk memeluk Kaisar, tetapi Kaisar langsung mendorong tubuh Sofia sampai terjatuh ke lantai.
"Sayang kamu nggak boleh kasar sama perempuan!" tiba-tiba Delia masuk ke kamar itu memberikan senyum terbaiknya kepada Kaisar, tapi bagi Sofia senyuman itu terlihat seperti mengejek dirinya.
"Kamu perempuan ******! Gara-gara kamu, Kaisar meninggalkan aku! Kamu memang perempuan tidak diri! Kau lupa tempatmu ada di mana! Jangan pernah bermimpi kau akan memiliki semua ini karena Kaisar dan semua hartanya adalah milikku! Camkan itu Delia!" Sofia menangis histeris, karena sudah putus asa sudah kehilangan ATM berjalannya.
"Sofia hentikan semua kegilaan kamu itu! Cepat pergi dari rumahku! Aku sudah tidak mau melihat mukamu! Jangan pernah kau datang lagi kemari, kau dengar nggak?" Kaisar mengusir Sofia.
"Tidak Sayang! Aku tidak akan pernah melepaskan kamu!Aku mencintai kamu, Sayang! Please jangan lakuin ini sama aku! Aku mohon!" Sofia memegang tangan Kaisar. Tetapi Kaisar yang hatinya lebih condong kepada Delia, langsung menghempaskan tangan Sofia.
Delia yang menyaksikan drama yang dibuat oleh Sofia hanya bisa tersenyum penuh kemenangan. ' Aduh si ulat kekat ini benar-benar Ratu drama! Apa dia nggak malu ya? Berbuat begitu pada suami orang lain? Seperti udah nggak laku aja sih! Padahal mukanya cantik, pendidikan tinggi status bergengsi ya ampun, bikin malu aja!' bathin Delia.
Sofia yang merasa tidak terima diperlakukan seperti itu oleh kaisar, lalu mendekati Delia dan mendorong Delia dengan keras, sehingga Delia terjatuh dan kepalanya terbentur kaki ranjang. kaisar yang melihat istrinya terjatuh serta-merta berlari dan berusaha menyelamatkan Delia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
MAY.s
Haduuuh.... semoga tdk terjadi apa² sama Delia😣
2022-10-08
0
Patimah Atim
lanjut thoor semangat up Nya
2022-09-26
0