Setelah ijab Qabul, suamiku langsung memboyong diriku untuk tinggal di rumahnya. Duniaku berubah 180° sejak hari ini. Aku seorang istri sekarang.
'Usiaku baru 18 tahun, tapi suamiku berusia 35 tahun. Om Om!' jeritku dalam hati.
Entah punya dosa apa diriku di masa lalu, sehingga mengalami nasib seperti ini. Ayah dan ibu terlihat sangat bahagia, dengan pernikahan ku yang tiba-tiba.
Mereka tidak perduli dengan air mataku yang meleleh gak mau berhenti.
"Jangan-jangan aku bukan anak kandung mereka, makanya mereka tega menikahkan aku dengan Om Om Tampan ini! Ckckck!" Aku masih belum percaya dengan semua kenyataan ini.
"Aku tahu kalau aku tampan!" ucap pria disebelah ku dengan begitu PD nya.
"Ya Allah!" ucapku terkejut.
Entah sejak kapan pria itu naik ke mobil, tiba-tiba sudah ada di sampingku.
"Pindah ke depan, aku bukan sopir kamu!" ucapnya keras, suara berat khas lelaki dewasa.
'Ah.. Hidupku kayaknya gak akan mudah lagi mulai saat ini!' bathinku frustasi.
"Cepatlah, aku sudah gak sabar dengan malam pertama kita!" ucapnya sambil tersenyum manis kepadaku.
"Astagfirullah, siapa yang mau malam pertama denganmu?" jawabku ketus.
"Tentu saja kamu, masa aku mau malam pertama sama Mamah kamu? Kamu ada-ada saja!" ucapnya dengan nada bercanda tapi terdengar garing di telingaku.
"Gak lucu!" ucapku masih tidak bersahabat.
"Kamu harus membiasakan diri dengan suami tampan kamu ini!" ucapnya dengan nada narsis, sambil meraih tanganku lalu menciumnya dengan lembut.
Ya Allah! Tiba-tiba hatiku berdebar-debar, sepertinya darahku berpacu dengan kencang. Nafasku agak sesak. Pria yang kini berstatus sebagai suamiku, dia tersenyum dengan begitu manisnya kepadaku. Seumur-umur ini adalah kali pertama aku dekat dengan mahluk bernama laki-laki sedekat ini.
"Ya Allah, cobaan apa lagi ini?" rutuk Delia mulai pusing dengan kelakuan suaminya. Kami berkendara dalam sepi. Kami sibuk dengan pemikiran kami sendiri. Lagi pula, memang tidak ada bahan pembicaraan. Lebih baik aku diam saja. Itu lebih baik menurut ku.
"Ayo turun, kita sudah sampai!" suamiku membukakan pintu mobilnya untukku, aku terpesona dengan rumah mewah yang ada dihadapanku.
"Rumah ini sungguh jauh dari ekspektasi ku! Ya Allah, apakah sekarang aku jadi istri seorang Sultan?" tanyaku repleks.
"Kamu istri seorang Kaisar!" ucap suamiku sambil meraih tanganku dan mengajakku masuk kedalam rumah kami.
"Apa ini benar-benar rumahmu?" tanyaku masih terpesona.
"Mulai sekarang ini adalah rumah kita. Kita akan mendidik anak-anak kita bersama di rumah ini!" ucap Kaisar sambil mencium bibir Delia sekilas. Delia yang belum siap, hanya mengerjakan matanya, kaget dengan sikap romantis suaminya.
"Ayo kita ke kamar kita!" Kaisar menggandeng tanganku dan membawaku ke sebuah kamar yang sangat mewah dan besar. Sungguh berkelas dan berkualitas.
"Ya Allah! Apa ini benar kamarmu?" tanyaku kaya orang katro baru lihat kamar sebagus ini. Memang ini kali pertama aku masuk ke kamar seindah ini.
"Mulai sekarang, ini adalah kamar kita! Kita akan memulai segalanya di sini! Apakah kamu sudah siap dengan malam pertama kita?" tanya Kaisar lalu mendekati ku yang masih terpaku melihat keindahan kamar ini.
"Kau mau apa?" aku terkejut saat suamiku sudah berdiri di dekatku dan sudah membuka jas yang tadi dia gunakan.
"Ini malam pertama kita! Ayo kita mandi dulu, lalu kita sholat sunah, agar anak-anak kita kelak jadi anak Sholeh dan Sholehah!" dia lalu menggendong diriku ke dalam kamar mandi. Jantungku gak usah ditanya bagaimana kabarnya. Dia gak baik-baik saja. Berdebar pokoknya!
"Apakah kamu bahagia dengan pernikahan kita?" tanya suamiku saat kami berendam di bathtub bersama.
Jantungku dari tadi rasanya hampir mau copot. Ini kali pertama aku berdekatan dengan seorang pria selama 18 tahun hidupku. Sejak lulus SMP aku langsung masuk pondok pesantren dan disana, pergaulan kami benar-benar terjaga. Tidak bersentuhan atau bertemu dengan seorang pria.
Yang harus datang, maka datanglah?! Mau menghindari macam apa juga gak ada gunanya. Aku juga tahu kewajiban seorang istri yaitu melayani kebutuhan ranjang suaminya. Dan disinilah aku sekarang, di atas kasur kami. Melaksanakan kewajiban sebagai seorang istri untuk pertama kalinya.
Suamiku sangat senang kayaknya, melihat bercak darah di seprai kami. Entah kenapa tiba-tiba hatiku merasa sangat bahagia, suamiku benar-benar membuat aku merasa seperti seorang ratu, dia memperlakukan aku dengan sangat lembut. Aku sampai melayang ke langit ketujuh.
Malam pertama kami terasa sangat indah bagiku. Aku yang baru berusia 18 tahun, tapi kini bersuami seorang Om Om yang tampan. Sungguh luar biasa rasanya. Apalagi melihat rumah suamiku yang seperti istana. Hatiku sangat bahagia.
Setelah menghabiskan malam pertama yang mengesankan bagiku, kami terlelap karena kelelahan. Suamiku sangat tampan, aku masih tak percaya dengan kehidupan yang kini aku jalani.
Saat aku terbangun pertama kali di rumah ini, aku mendapatkan diriku tengah memeluk suamiku. Suamiku yang tampan ini, terlihat sangat damai dalam lelapnya. Aku terus memandangi wajahnya yang maha sempurna.
"Apakah benar, pria tampan ini sekarang adalah suamiku?" tanyaku sambil menyentuh hidung mancungnya. Aku mengecup bibir seksinya yang begitu menggoda. Namun tiba-tiba tangan suamiku sudah melingkar di pinggangku.
Mata suamiku terbuka dan menatapku dengan sahdu. Aku jadi malu rasanya, karena kepergok sedang mengagumi ketampanan suamiku.
"Aku tahu kalau aku ini tampan, kamu pasti sangat bangga menjadi istriku bukan?" tanya suamiku dengan senyum manisnya.
"Siapa bilang? Gak usah GR!" ucapku lalu bangkit dari tempat tidur, tapi suamiku gak mau melepaskan tangannya dari pinggangku.
"Kamu mau ke mana?" tanyanya.
"Mau mandi lalu sholat shubuh!" jawabku.
"Ini masih jam lima. Temani aku tidur sebentar lagi, aku masih mengantuk!" tanpa meminta persetujuan dariku, suamiku langsung menarik ku dalam pelukannya.
"Dasar suami mesum!" protesku, suamiku hanya tersenyum mendengar protesku.
Aku yang memang masih mengantuk juga, akhirnya lelap kembali dalam pelukan hangat suamiku. Saat aku terbangun lagi, aku melihat suamiku masih terlelap dalam tidurnya.
"Semoga aku bisa mencintaimu, sehingga pernikahan ini tidak terlalu berat aku jalani!" ucapku tanpa aku sadari.
"Kamu pasti akan jatuh cinta kepadaku, percayalah!" ucap suamiku dengan percaya diri, sambil mencium bibirku sekilas. Aku terpana dengan kelakuan romantis yang ditunjukkan oleh suami Om Om tampanku.
"Dari mana sumber kepercayaan diri kamu itu? Dasar Om Om!" ucapku ketus, sambil bangkit dari tidurku, sekaw sudah mau jam 6, jadi aku harus bangun untuk mandi dan sholat shubuh.
"Biar Om Om, tapi tampan bukan?" tanyanya sambil mengikuti diriku ke kamar mandi.
"Mau apa kau?" tanyaku heran, sambil mendorong nya agar keluar dari kamar mandi.
"Tentu saja mandi bersama dengan istriku. Masa aki harus mandi dengan pembantuku? Nanti kamu ngamuk kalau aku lakukan hal itu!" ucapnya dengan senyum liciknya yang sialnya malah menambah kadar ketampanan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Devi Sihotang Sihotang
seru nih seperti nya ceritanya
2023-07-24
0
Sus Susyla
kya canggung bgt y..diriku gitu
2023-01-19
0
Non LuLu Shela YayatBerod
😁😄😃😀🤣🤣
2022-10-01
1