"Lepaskan aku!" Teriakku! Tapi dia tak perduli. Dia terus berjalan ke arah kamar utama. Kamar kami. Aku sudah lemas ketika dia mengunci pintu kamar kami. "Mati aku!" monologku sudah mulai ketakutan ketika dia sudah memulai membuka pakaiannya lagi.
"Hei, kau! Apa tidak ada hal lain yang lebih menarik hatimu, selain berbuat mesum padaku, huh?" tanyaku dengan kesal.
"Tidak ada, berbuat mesum padamu adalah kesenangan hidupku." seringai nakal terlihat dari wajah tampannya. Suami Om Om ku ini, aduh lalu saja dia gak membuat hatiku marah soal perjanjian pernikahan Lima tahun itu, aku pasti sangat bahagia memiliki suami tampan dan matang secara usia mau pun materi. Suami posesif yang hanya ingin memiliki diriku hanya untuk dirinya. Jujur, hatiku sakit sekali. Pernikahan yang telah aku bangun mimpi indah hingga ke surga bersamanya hancur seketika ketika hari itu. Hari dimana dia bilang, bahwa setelah lima tahun pernikahan kami, dia akan menceraikan aku. Hatiku luluh lantak, hancur berkeping-keping.
Aku bukan tipe orang yang akan menangis dan meratapi nasib burukku, aku lebih senang berjuang untuk hidupku. Kini aku juga akan berjuang untuk masa depanku. Dengan melepaskan diriku dari pernikahan sampah ini.
"Dasar penjahat kelamin! Apa kau bisa tidur dengan siapapun huh? Kau bilang tidak pernah mencintaiku, tetapi kau selalu melampiaskan hasrat gilamu padaku. Ckckck laki-laki gak ada harapan!" cibirku dengan nada menghinanya.
Dia berhenti seketika, tubuhnya menjauh dariku.
'Ah, akhirnya aku tahu kelemahan pria bejat ini!' bathinku merasa sangat bahagia.
"Kamu jangan senang dulu, tiba-tiba aku ingat, kalau hari ini aku ada rapat penting. Pulang dari kantor, jangan harap kau akan selamat dari hukumanku!" dia mengambil jas yang tadi dia lempar ke sembarang arah.
"Hehehe, kau adalah pria paling lucu yang pernah aku temui. Enyah kau dari hidupku!" Hardikku dengan penuh kemarahan.
"Diam kau di kamar ini! Satu langkah kau berani keluar, aku pastikan kamu akan menyesali hal itu! Percaya sama aku! Aku pasti akan buktikan apapun yang aku katakan sama kamu!" ancamnya.
"Tidak takut! Wek.. Wek!" aku memeletkan lidahku ke arahnya. Siapa duga, dia malah mendekatiku dan mencium bibirku dengan rakus dan kasar. Oh my God! Pria macam apakah yang aku nikahi? Bahkan dalam keadaan marah begini, ciumannya begitu memabukkan. Hatiku merintih kesakitan, aku takut untuk berharap dan akhirnya kecewa.
Aku merutuki dirimu sendiri yang sempat membalas ciuman dia, "Patuh, ya? Diam dikamar, dan tunggu Mas kembali, hmmmm?" ucapnya memberi kecupan ringan lalu mengelap bibirku dengan lembut. Tubuhku lemas seketika. Wajahku merah merona karena malu luar biasa.
'Delia bodoh! Kenapa kamu malah menikmati ciuman penjahat kelamin satu itu?' tidak ada habisnya aku merutuki diriku sendiri.
"Mas pergi dulu, ada klien dari Jepang yang minta bertemu hari ini. Patuh ya? Jangan bikin Mas cemas, ok?" tanyanya lagi dengan menatapku.
"Hmmmmm?" tanyanya lagi, masih menunggu jawaban dariku. Tanpa aba-aba, kepalaku mengangguk-angguk, percis kaya ayam notoki beras. Otak dan tubuhku sudah tidak sejalan lagi.
"Anak baik, Mas pergi dulu!" sekali lagi, dia mencium keningku dengan lembut. Aku terpaku dalam diam. Tubuhku membeku seketika. "Apakah dia memiliki dua kepribadian? Yang satu penjahat kelamin yang kejam dan menakutkan. Kepribadian lainnya sangat lembut dan menggemaskan." monologku saat suamiku sudah keluar dari kamar.
Pov Kaisar
Aku bergegas keluar dari kamar, saat mendengar apa yang dia katakan, hatiku rasanya seperti tercubit. Istriku benar, aku mengatakan bahwa aku tidak mencintai dia, tapi kenapa aku selalu ingin dekat dengannya? Rasanya sangat tersiksa apabila tidak melihat dia sebentar saja.
Tadi, saat aku terbangun dari tidurku. Aku sangat panik ketika tidak menemukan dia dimanapun, aku sangat ketakutan. Kalau dia kabur dan menghilang dari hidupku.
Hatiku tiba-tiba sangat sakit, ketika istri kecilku mengusirku dari kamar tamu. Dia bilang ingin pisah kamar denganku. Oh Tuhanku! Bagaimana aku bisa tidur kalau dia tidak ada di sampingku? Baru membayangkan hal tersebut saja sudah membuat gila diriku.
Dengan hati terluka, aku gotong dia ke kamar kami. Aku benar-benar tidak mau dia jauh dariku. Apa aku telah jatuh cinta kepada istriku? Hatiku galau sekali. Niat awalku menikahi dia, aku hanya ingin seorang pewaris bagi perusahaan keluarga yang saat ini dalam kepemimpinan ku.
Sofia kekasihku tidak ingin mengandung, karena takut badannya jadi jelek. Saat ini dia sedang kuliah di Amsterdam, mengambil program doktor. Kekasih yang aku cintai adalah seorang wanita yang hebat dan berkelas. Sofia selalu membuat hidupku bersemangat dan dia seorang kurator seni. Di Amsterdam dia memiliki sebuah museum dan memiliki ratusan koleksi lukisan-lukisan berharga fantastis. Sofia masih termasuk keturunan bangsawan di Amsterdam. Aku bertemu Sofia saat melanjutkan kuliahku di sana.
Sofia meminta waktu 5 tahun untuk menikah dengan ku. Sementara aku mengingat usiaku yang sudah tak muda lagi. 35 tahun. Aku merindukan suara bayi di istanaku. Kalau aku menikahi Sofia pun, mimpi tersebut tidak akan pernah terkabul. Sofia membenci hamil dan menyusui. Dia lebih mencintai tubuhnya dari pada seorang bayi.
Saat itu aku bertemu dengan ayahnya Delia, dia datang ke perusahaan ku, mengajukan investasi untuk perusahaannya yang sedang pailit karena hutang dan pelanggaran kontrak oleh klien mereka, sehingga perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar. Beliau dalam keadaan putus asa. Sehingga menerbitkan ide gila dalam hatiku. Aku mau berinvestasi asalnya beliau menikahkanku dengan putrinya. Selama sebulan aku menunggu jawaban beliau.
Hari ketika beliau menyetujui permintaan ku, adalah hari paling bersejarah dalam hidupku. Menikah dan mempunyai anak adalah impian yang akan segera menjadi kenyataan dalam hidupku. Aku sungguh sangat bahagia dan tidak sabar dengan hari besar dalam hidupku.
Tibalah hari pernikahan, saat kami menunggu penghulu, ada seorang gadis yang masuk dengan wajah herannya. Dia menatapku sekilas, tapi hatiku berdebar-debar seketika. Aku terus mengamati gadis itu, bertanya-tanya dalam hatiku, siapa dia? Sampai saat waktu ijab Qabul tiba, aku mendapatkan kenyataan, bahwa gadis tadilah ternyata yang akan menikah dengan ku. Hatiku sangat bahagia. Gadis yang sangat murni dan cantik. Wajah polos dan cerianya telah mengunci hatiku dalam hitungan detik.
Aku menjawab pertanyaan wali hakim dengan semangat 45. Sangat bahagia. Saat aku mencium keningnya, karena kami sudah sah sebagai suami istri. Aku melihat air mata di pipinya. Hatiku seketika mencelos, sakit rasanya. Apa dia segitu tidak inginnya menikah denganku?
Keegoisan dan egoku yang membuat aku mengakui mengenai perjanjian yang aku buat dengan ayahnya. Seorang Kaisar pantang di tolak. Dia telah menyakiti hatiku dengan menangis di hari bahagia kami. Apa dia layak untuk menghinaku? Aku sangat puas ketika melihat dia syock dan marah setelah mengetahui tentang perjanjian pernikahan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Sus Susyla
bahasa delia bicara sm suami y tolong di baikin thor.. ga pantes aja..delia kn llsn pesantren hafiz 5 juz kn...
2023-01-19
0
Emon
anak pesantren to katay2 kok menjijikan
2022-12-07
0