Rahasia mulai terkuak

Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya. Raga dan ruh akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi, kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan. Perlahan namun sengit, menjamah apa yang ada. Terlupa sudah memori palsu itu hanya terlewat takkan abadi , jiwa murka selalu ditengahi suka.

Perangai buruk akan terbentuk, kelam berubah muram kalah suram tak terjamah. Teori akan jadi kondisi sesungguhnya terpikir dan terukir di pelupuk mata, hilang sekejap namun akan kembali.

Perjalanan menuju kota Blitar tidaklah dekat, butuh dua hari lamanya cikar yang mereka tumpangi berjalan pelan. Dingin malam menusuk tulang sumsum terik matahari membakar kulit. Canda tawa mereka melupakan duka yang tertoreh, di kala penat mereka beristirahat sejenak sambil makan bekal mereka di bawah pohon rindang, tiupan sejuk semilir sungguh indah alam semesta.

"Bapak emak, Dirah mohon maaf" ucap Dirah sambil menundukkan kepala. "Warti maafkan mbak yu juga ya!, karena ulah Dirah kalian semua ikut menanggung beban malu dan kesusahan." sambil menghela nafas Dirah kembali bicara.

"Sudah ndhuk, ini memang kehidupan tidak ada satu orang pun yang tau kesalahan kita kedepan nya, juga tidak satu orang pun bisa menolak garis kehidupan, kita hanya mampu menjalani selebihnya kita berusaha dan bersyukur" tutur Suyud menyejukkan rasa.

"Di tempat baru nanti kita akan memulai kehidupan yang lain, jadi bapak harap kalian sabar menjalani nya, dan semoga Mahendra akan segera kembali dan menjemput mu Dirah" pajang lebar Suyud menjelaskan.

# Jolosutro disini sebenarnya adalah sebuah pantai yang konon sangat angker dan banyak peristiwa yang terjadi. Menuju wilayah Jolosutro sangat terjal pada waktu itu, aspal mulus belum ada di era Sundirah🤧 terdapat hutan jati yang luas di sepanjang jalan kanan dan kiri pegunungan, tidak sedikit juga binatang buas dan begal.

Disamping mitos atau cerita yang berada di baliknya, keindahan dari Pantai Jolosutro adalah fakta. Panorama yang disuguhkan akan menyihir siapapun yang singgah. Panorama yang bisa di nikmati berupa bukit bebatuan yang mengelilingi pantai sehingga hadirkan pesona yang luar biasa. Pepohonan rindang juga membuat suasananya menjadi lebih asri. Penduduk di area Jolosutro terdiri dari beberapa desa/dusun yang sebagian besar mata pencarian nya adalah petani ladang tebu dan jagung, ladang jati hingga sekarang di era yang sudah modern.#

Selama kepergian Sundirah ke tempat jauh untuk menyelamatkan kehidupan selanjutnya, Sulastri bersama Harjito menyusun siasat untuk mencari berita tentang Mahendra dan menggagalkan rencana Djaelani bersama Atmosiman.

"Kang...! sudah beberapa bulan Sundirah meninggalkan kita, aku rasa kehamilan nya sudah waktunya melahirkan Mahendra harus mengetahuinya." ucap Lastri sambil duduk di samping Jito.

"Sebaiknya kita segera mengabari den Hendra, kasihan Dirah menunggu dengan ketidak pastian" Jito menimpali nya.

"Kang...! aku menemukan ini" Lastri menunjukkan beberapa pucuk amplop surat yang masih rapi. "Dari mana kau dapat ini Lastri? bukan kah ini surat-surat dari den Mahendra untuk Sundirah?" tanya Jito sambil menatap heran ke arah Lastri.

"Ayahku telah tega menyembunyikan semua ini kang, beliau bekerja sama dengan kamituwo yang seharusnya surat itu di antar hingga ke dusun di mana tempat Dirah, namun berhenti di balai desa kawedusan" ucap Lastri menyayangkan sikap egois lurah Djaelani.

"Ayah menjodohkan aku dengan Mahendra, karena ingin memiliki sebagian ladang kelapa dan tempat penggilingan kopra milih ndoro Atmosiman" Lastri men jeda perkataan nya sambil menghapus air matanya. "Dibalik sikap ayah sebagai lurah yang seharusnya menjadi tameng dan panutan masyarakat, ayah adalah seorang Sawung pitik " Lastri menceritakan tabiat buruk sang ayah sebenarnya.

"Sungguh ayah ku pandai menyimpan tabiat buruknya selama ini dari kami" sambung Lastri sambil mengepalkan tangan dan menghela nafas beratnya.

"Lastri! segera tulislah sepucuk surat untuk den Hendra, kabarkan apa yang telah terjadi semoga dengan terungkapnya peristiwa yang sebenarnya Ndoro Atmosiman akan menerima Sundirah bersama anak nya" ucap Jito

"Matahari sudah tepat di atas kepala pulang lah ke rumah, aku tidak ingin terjadi fitnah antara kita" Jito memberikan saran kepada Lastri. dengan senyum manis nya Lastri mengangguk dan berdiri lalu pamit.

sepekan telah berlalu rencana Lastri tertata rapi, ia berjalan menuju emperan belakang rumahnya dan tergesa-gesa mengambil sepeda. tanpa di sadari nya Djaelani mengetahui kepergian Lastri, dan mengikuti hingga Lastri menaiki sepeda menuju jalan utama.

Djaelani menemui Ratmini yang dari tadi berada di halaman depan sambil menjemur bunga melati untuk teh kesukaan mereka.

"Ibu! kemanakah Lastri pergi hingga tidak sempat berpamitan padaku?" tanya djaelani. Ratmini menghentikan aktifitasnya lalu berjalan mendekat ke arah Djaelani. "Duduklah sebentar Djaelani, ibu ingin berbicara sedikit dengan mu!" ucap Ratmini sambil berjalan menuju bale-bale.

Mereka berdua saling duduk berhadapan saling diam dan saling menatap, wajah keriput Ratmini jelas terlukis gambaran kesedihan yang selama ini ia sembunyikan.

"Apakah kau akan tetap melaksanakan perjodohan antara Sulastri dan Mahendra?" tanya Ratmini pelan.

"Iya ibu!" jawab Djaelani tegas.

"Apakah kau tidak menyesal akan akibat perjodohan ini? mereka tidak saling mencintai tidak Akan menjamin kebahagiaan untuk mereka". kata Ratmini kembali mencoba untuk meluluhkan hati anak nya.

"Cinta mereka akan tumbuh dengan berjalan nya waktu setelah menikah bu, Mahendra akan menjadi menantu ku dan warisan tunggal akan menjadi miliknya, setelah itu aku akan mengambil hak mereka menjadi milik ku " Djaelani tertawa keras seperti orang tidak bersalah.

"katakan ibu..! kemana arah Lastri pergi tanpa pamit tadi?" tanya Djaelani sambil berdiri.

"Sifat serakah mu tidak pernah hilang dengan usiamu yang semakin tua bahkan tidak menjadikannya sebagai pelajaran, adik dan istri kau jadikan tumbal keserakahan mu" ujar Ratmini.

"Insaf lah Djaelani kebiasaan mu berjudi tidak akan menjanjikan mu sebuah kebahagiaan, jauhi kalangan itu tidak lah engkau takut akan dosa? anak-anak mu adalah kebahagiaan mu" kembali Ratmini bertutur mengingat kan.

"Aku tidak tau kemana arah Lastri pergi" ratmini menjawab pertanyaan Djaelani semula.

sementara itu jauh di pusat kota

Lastri bersama Jito mengayuh sepeda menuju kantor pos yang berada di kota, rasa lelah seakan bukan menjadi beban bagi mereka, separuh hari tidak cukup untuk sampai ke tempat yang di tuju pulang pergi. Cinta mereka harus menyatu jarak bukan sebagai penghalang.

kantor pos kota Kediri sebelum renovasi di tahun 1960

ketika senja telah melukiskan warna jingga nan elok, bulan pun bersiap memancarkan wajah nya tanpa malu malu rasa penat terbayar lunas bersama senyum sepasang anak manusia yang puas dengan apa yang telah ia lakukan hari ini.

kamituwo \= merupakan jabatan administrasi sistem pemerintahan tingkat  desa

Sawung pitik \= sabung ayam

kalangan \= arena sabung ayam

*****

huffttt.... tuh kan netizen kali ini bapak bertingkah anak serba salah 😅

tetap beri komen membangun ya kakak reader's terkasih 🤗 komen , like, rate🖐️ kalian semangat ku.

love you all, by Rhu 😘

Terpopuler

Comments

P 417 0

P 417 0

keserakahan hanya akn membunuhmu/Proud/

2024-09-06

0

P 417 0

P 417 0

mendaki gunung lewati lembah...
sungai mengalir indah ke samudra..
bersama teman bertualaanggg.../Sleep/

2024-09-06

0

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

benar benar serakah huh lurah kok hobi sabung pitik lurah apaan itu😡😡

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Asa yang tak menyatu dengan cinta
2 cinta bukanlah kasta
3 ketika hati harus merelakan
4 Duka membawa hikmah
5 Ngidam nasi kepal
6 Pertemuan yang tidak terduga
7 Ambisi para orang tua
8 Pergi untuk kembali
9 Rahasia mulai terkuak
10 Perjalanan pulang
11 Kebimbangan
12 Menjemput Sundirah
13 Firasat buruk
14 Malam mencekam
15 Senyum Sundirah
16 Purnama tanpa bintang
17 Luluh nya hati sang juragan
18 Keserakahan, dan dendam
19 Tingkeban
20 Menjemput pelangi
21 Anak ku adalah hartaku
22 Aku juga Ayahmu
23 Mencari pintu maaf.
24 Sosok misterius
25 Kamituwo telah kembali
26 Cinta dalam diam
27 Lamaran
28 Misteri cinta
29 Djaelani yang plin-plan
30 Siasat pengintaian
31 Cemburu Harjito
32 Persiapan pernikahan
33 Persiapan pernikahan 2
34 Penculikan Sulastri
35 Gudang kopra terbakar
36 Pesan terakhir
37 Pencarian Sulastri
38 Nafsu bejad Sardi
39 Sundirah melahirkan
40 Teguh Rahayu
41 Rasa hati
42 Mitun dan Situn
43 Mitun dan Situn 2
44 Dia milikmu Jito
45 Senja merindu
46 Sepasaran
47 Kebisingan Suwarti
48 Nasi aking
49 Misi pengejaran Sardi
50 Tawanan Tunggak
51 Mentari pun tersenyum
52 Sang pengukir jiwa
53 Penangkapan
54 Serangan Bionet
55 Hikmah pada kegagalan
56 Rondo royal
57 Meniti hari esok
58 Siapa dia
59 Perjalanan yang masih panjang
60 Bab 60
61 Sundirah
62 Sundirah 2
63 Tamu tidak di undang
64 Dari mata jatuh ke hati
65 Cinta dan kesabaran
66 Bara dalam dendam
67 Selapanan
68 sengsara membawa hikmah
69 Mata-mata Sardi
70 Kegundahan Jupri
71 Siasat melawan siasat
72 Waktu mulai menjawab
73 Gadis pesuruh
74 Gadis pesuruh 2
75 Tertangkapnya antek Sardi
76 Serangan Tunggak
77 Temu manten
78 Carut marut ngunduh mantu
79 Carut marut ngunduh mantu 2
80 Tumbang nya Sardi
81 Sengsara membawa nikmat
82 AKU BUKAN PELACUR
83 Bab 1
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Asa yang tak menyatu dengan cinta
2
cinta bukanlah kasta
3
ketika hati harus merelakan
4
Duka membawa hikmah
5
Ngidam nasi kepal
6
Pertemuan yang tidak terduga
7
Ambisi para orang tua
8
Pergi untuk kembali
9
Rahasia mulai terkuak
10
Perjalanan pulang
11
Kebimbangan
12
Menjemput Sundirah
13
Firasat buruk
14
Malam mencekam
15
Senyum Sundirah
16
Purnama tanpa bintang
17
Luluh nya hati sang juragan
18
Keserakahan, dan dendam
19
Tingkeban
20
Menjemput pelangi
21
Anak ku adalah hartaku
22
Aku juga Ayahmu
23
Mencari pintu maaf.
24
Sosok misterius
25
Kamituwo telah kembali
26
Cinta dalam diam
27
Lamaran
28
Misteri cinta
29
Djaelani yang plin-plan
30
Siasat pengintaian
31
Cemburu Harjito
32
Persiapan pernikahan
33
Persiapan pernikahan 2
34
Penculikan Sulastri
35
Gudang kopra terbakar
36
Pesan terakhir
37
Pencarian Sulastri
38
Nafsu bejad Sardi
39
Sundirah melahirkan
40
Teguh Rahayu
41
Rasa hati
42
Mitun dan Situn
43
Mitun dan Situn 2
44
Dia milikmu Jito
45
Senja merindu
46
Sepasaran
47
Kebisingan Suwarti
48
Nasi aking
49
Misi pengejaran Sardi
50
Tawanan Tunggak
51
Mentari pun tersenyum
52
Sang pengukir jiwa
53
Penangkapan
54
Serangan Bionet
55
Hikmah pada kegagalan
56
Rondo royal
57
Meniti hari esok
58
Siapa dia
59
Perjalanan yang masih panjang
60
Bab 60
61
Sundirah
62
Sundirah 2
63
Tamu tidak di undang
64
Dari mata jatuh ke hati
65
Cinta dan kesabaran
66
Bara dalam dendam
67
Selapanan
68
sengsara membawa hikmah
69
Mata-mata Sardi
70
Kegundahan Jupri
71
Siasat melawan siasat
72
Waktu mulai menjawab
73
Gadis pesuruh
74
Gadis pesuruh 2
75
Tertangkapnya antek Sardi
76
Serangan Tunggak
77
Temu manten
78
Carut marut ngunduh mantu
79
Carut marut ngunduh mantu 2
80
Tumbang nya Sardi
81
Sengsara membawa nikmat
82
AKU BUKAN PELACUR
83
Bab 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!