Semoga saja anak itu tidak melihat yang barusan. Batin Zoey sambil menghela nafas.
Di sisi lain, Samuel masih belum puas dengan alasan yang dilontarkan guru muda itu. Hatinya merasa ada yang janggal, karena sesaat ia sempat melihat Zoey menyembunyikan sesuatu ke dalam saku bajunya.
Tak mau ambil pusing, Samuel memilih kembali ke kelas siapa tau sudah ada penghuni yang datang. Dan benar saja, si cowok gempal Denish sudah duduk manis sambil bermain kaca di tempat duduknya.
"Sam, mimpi apa lo jam segini udah nyegerin mata gue…" pekik Denish sambil tersenyum manja pada Samuel.
"Gue nginep di sini." jawab Samuel dengan tampang kesalnya.
"Aduh Samuel… Hidup kamu banyak masalah banget ya? Tiap hari uring-uringan mulu. Nanti ganteng kamu luntur,"
Yang digoda bukannya menanggapi malah memilih meletakkan kepalanya di atas meja sambil memejamkan mata.
"Anjiirrr… lo berdua janjian datang bareng? Nggak nyangka gue Sam lo doyan anak kingkong juga. Hahaha..." tiba-tiba Leo berteriak dari depan pintu kelas.
"Idiihhh… Anak Singa ngagetin aja deh! Jadi rusak nih alis gue!" Denish yang melihat alisnya panjang sebelah memekik kesal.
"Hahaha… Itu alis apa lintah nemplok? Segede gitu bentuknya. Mending alis lo dicukur sebelah tuh biar bisa liat adik-adik lo!"
"Yang mana? Gue kan nggak punya adik,"
"Si tuyul… Hahaha…"
Samuel yang merasa terganggu mendengar celotehan mereka langsung menegapkan duduknya. Gagal sudah rencanya untuk melanjutkan tidur yang tertunda.
"Lo berdua berisik! Nggak bisa liat gue masih pengen merem?!"
Leo hanya cekikikan melihat teman sebangkunya pagi-pagi sudah PMS alias Pengen Molor Syndrom.
"Kentang, kok tumben lo jam segini udah di kelas? Biasanya juga dateng pas bel masuk."
Denish terlonjak kaget dan berdehem pelan untuk menutupi kepanikannya. "Ehhemm! Emang cuma anak singa yang boleh berangkat pagi?!"
"Kalau gue jelas anak rajin… Rajin berburu perawan maksudnya... Hahaha…" inilah sisi positif Leo yang tidak pernah marah dengan ejekan apapun yang dilontarkan teman-temannya.
"Bukannya kemaren gue ngeliat lo modusin janda ya? Hahaha…"
"Asal janda rasa perawan gue masih bisa terima..." sahut Leo tak mau kalah.
"Emang ada?" tanya Denish polos
"Lo mau gue cariin? Apa lo pilih perjaka body perawan? Hahaha…"
"Banci Thailand dong…"
"Hahaha…" Keduanya lantas tertawa terpingkal-pingkal.
Dengan jengah Samuel menatap kedua temannya bergantian. Tapi dia hanya terdiam dan tampak berfikir. Sepertinya beberapa waktu lalu, Samuel sempat menangkap keanehan pada Denish tatkala mendengar pertanyaan Leo perihal dirinya yang berangkat pagi. Apakah benar saat itu Denish sedang panik atau hanya matanya saja yang salah lihat? Samuel hanya mendengus sekilas. Malas memikirkan sesuatu yang tidak pasti. Lagipula apapun yang dilakukan teman-temannya bukan urusan Samuel, selama mereka tidak mengusik ketenangannya.
Tak berselang lama para siswa yang lain mulai memenuhi ruang kelas. Jam sudah menunjukan pukul 07.00 tepat saat bel masuk berdering dan itu pertanda kegiatan belajar akan segera dimulai.
Pelajaran pertama adalah olahraga. Biasanya Samuel akan semangat mengikuti pelajaran outdoor itu. Tapi berbeda dengan sekarang. Bukan hanya lantaran mood nya yang sedang buruk, tapi juga karena mulai saat ini yang mengajar pelajaran olahraga di kelas mereka adalah si wali kelas baru alias Zoey.
Tapi sepertinya bukan hanya Samuel yang malas mengikuti pelajaran olahraga. Hampir seluruh siswa memilih untuk belajar teori daripada harus menjalani olahraga layaknya latihan militer seperti sekarang.
Mereka diminta untuk warming up dengan berlari mengitari lapangan sepakbola sebanyak 10x putaran sambil menunggu sang guru yang masih belum menampakkan batang hidungnya. Beberapa siswa punya firasat buruk tentang olahraga hari ini.
Tampak berjajar rapi papan-papan panahan beserta busur dan anak panahnya di sisi luar lapangan. Mungkinkah itu materi pelajaran hari ini?
Beberapa menit berlalu, akhirnya guru yang di tunggu-tunggu menampakkan raganya. Dengan pakaian olahraga serba hitam -celana panjang trainning dengan t-shirt berlengan pendek yang lumayan ketat- dan rambut yang dikuncir kuda, Zoey sungguh terlihat layaknya anak SMA. Jika biasanya dia terlihat anggun dengan rambut ikalnya yang dibiarkan terurai, tapi penampilannya yang seperti ini membuat Zoey terlihat sporty dan lebih fresh. Tidak kalah dengan anak didiknya yang kini sedang melirik Zoey dengan tampang memburu lantaran seluruh mata para siswa laki-laki menatap guru itu dengan tatapan memuja. Tak terkecuali Samuel yang biasanya selalu bersikap dingin dan cuek dengan cewek manapun.
deg!
deg!
Boleh juga tuh guru! Batin Samuel sambil mengguratkan senyum tipis di bibirnya.
Cindy yang juga berdiri di lokasi kejadian, secara tidak sengaja menangkap pemandangan langka tersebut. Seketika hatinya memanas dan mulai menaruh rasa tidak suka pada Zoey.
"Ok sudah cukup warming up nya. Sekarang kita mulai ke pelajaran inti. Hari ini kita akan belajar memanah. Masing-masing siswa silahkan ambil peralatan memanah yang sudah tersedia."
HAAHHH??? Seriously???
Seluruh siswa menatap horor ke arah Zoey seraya bersusah payah menelan ludah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Deanna Anne
Thor, aku senyum2 baca ceritamu. Seru pokoknya 😉😉
2021-10-02
1
Kayanamikhayla
kasih visual thor biar halunya komplit
2021-09-13
4
Uun Setiowati
knpa gue curiga, sama si denish yah
2021-06-12
3