Flashback On
Hari itu setelah mendapat telepon dari seseorang berinisial 'Mr. K', Brigittha Zoeylia lantas memacu kendaraannya menuju sebuah bangunan yang berada di pinggiran kota Y.
Sesampainya di sana dua orang penjaga gerbang dengan persenjataan lengkap -senapan laras panjang, rompi anti peluru, kacamata night visual, wireless earphone- menghentikan mobil yang ditumpangi Zoey. Cewek itu diminta untuk menurunkan kaca mobil dan memverifikasi sidik jarinya pada alat yang dibawa oleh si penjaga gerbang. Zoey menuruti permintaan si penjaga tersebut. Setelah id-nya berhasil diverifikasi, gerbang segera dibuka dan Zoey dipersilahkan untuk masuk ke sebuah jalanan aspal yang kanan kirinya ditumbuhi pepohonan rindang bagai sebuah hutan.
Tak lama kemudian, mobil Zoey berhenti di sebuah halaman yang sangat luas. Saking luasnya, halaman tersebut bisa dijadikan sebagai landasan sebuah helikopter. Memarkir mobil secara serampangan tidak akan membuat Zoey mendapat surat tilang di sana. Bahkan tanpa menguncinya pun mobil itu tidak akan hilang.
Pintu utama terbuka lebar saat Zoey kembali menempelkan ibu jarinya di sebuah papan fingerprint yang menempel pada tengah-tengah pintu kaca tersebut. Bangunan ini memang dilengkapi dengan sistem keamanan yang sangat ketat. Karena tidak sembarang orang diijinkan memasukinya.
Suara ketukan sepatu menggema di seluruh ruangan yang terbilang cukup mewah untuk sebuah ruang tamu. Ruangan tersebut berukuran 8 x 8 meter dengan deretan lemari kaca di sisi dinding yang berisi berbagai senjata api. Mulai dari yang berlaras pendek seperti pistol dan revolver, hingga senjata api laras panjang berjenis assault rifle M-16, sniper rifle, shotgun, bahkan light machine gun M60. Di tengah-tengah ruangan ada sebuah meja berukuran besar yang cukup menarik perhatian. Meja tersebut berlapis kaca di bagian atasnya dan berisi berbagai macam peralatan yang super canggih. Ya, bangunan yang saat ini dimasuki oleh Zoey adalah markas komando sekaligus rumah seorang agen rahasia.
Setelah menaiki beberapa anak tangga, Zoey sampai di depan sebuah ruangan dengan pintu tertutup rapat. Lagi-lagi Zoey harus menempelkan sidik jarinya agar ia bisa memasuki ruangan tersebut.
"Agen Zero siap menerima misi." ucap Zoey saat ia tiba di dalam ruangan.
Tampak seorang laki-laki berusia matang bertubuh gagah, berdiri membelakangi Zoey yang kini masih berdiri tegap siap menerima perintah.
"Tidak perlu seformal itu Zoey. Kamu kan tetap anak papa kalau di rumah ini." ujar si laki-laki yang tak lain adalah ayah Zoey.
"Dalam menjalankan misi nama saya bukan Zoey. Kode nama saya Agen Zero." balas Zoey dengan suara tegas.
"Baiklah. Terserah kamu saja sayang."
Ayah Zoey berbalik badan dan melihat kalau putri tunggalnya itu saat ini tengah serius. Tidak nampak sedikitpun gurat senyum di wajahnya. Matanya tajam bagaikan elang yang siap memangsa kapan saja.
"Zoey, papa butuh bantuan kamu. Ada sebuah kasus yang harus kamu selidiki." ayah Zoey diam sejenak. Mengamati perubahan di raut muka putrinya.
Zoey yang sadar sedang diamati hanya menautkan kedua alisnya. Dia masih penasaran misi apa yang akan diberikan ayahnya.
"Barusan papa menerima telepon dari kepolisian. Tadi pagi mereka menemukan beberapa kerangka manusia di sebuah sekolah. Dan perkiraan kematian dari kerangka tersebut sudah lebih dari 5th. Mereka curiga kalau kerangka itu ada hubungannya dengan kasus pembunuhan berencana yang selama ini masih belum mereka pecahkan..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Zee Khusna
suka kalo karakter wanitanya kuat gini, ceritanya jadi seru. top thor...
2021-10-21
1
Santi Simbage
lanjut..
2021-09-17
1
Ahmat Hapids
gue suka novel bergenre action romance
2021-08-27
1