"Eits, tunggu dulu ladies! Ini guru bukan sosok yang pantas buat kalian sorakin. Soalnya kenapa??? Karena ini guru sebenarnya..."
Denish terhenti dengan kata-katanya tepat saat kepala sekolah menggebrak pintu kelas karena mendengar keributan di saat jam sudah memasuki waktu belajar.
Seketika semua siswa berlarian kembali ke tempat duduk masing-masing. Kepala sekolah melenggang masuk ke dalam kelas bersama seorang wanita muda berparas imut namun terlihat jelas kalau dia tipikal wanita yang cerdas.
"Selamat pagi anak-anak. Pagi ini kalian akan kedatangan wali kelas baru yang akan menggantikan Bu Risma." kepala sekolah diam sejenak menebarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas untuk mendapatkan perhatian penuh dari anak didiknya.
Semua siswa spontan menatap ke depan kelas. Mengira-ngira siapa gerangan wali kelas baru mereka. Beberapa tampak tak acuh, dan beberapa hanya bersikap biasa saja.
"Perkenalkan namanya Ibu Zoey. Beliau yang akan menjadi wali kelas kalian mulai saat ini." lanjut kepala sekolah untuk memperkenalkan seseorang yang berdiri di sampingnya.
Saat itu juga seluruh siswa yang ada di kelas tersebut tercengang, bahkan ada yang sampai membuka mulut dengan mata melototnya. Bagaimana tidak, orang yang diperkenalkan oleh kepala sekolah tersebut terlihat masih sangat muda. Bahkan kalau dilihat mungkin masih seumuran dengan mereka. Apa tidak salah kalau dia ini si wali kelas yang baru. Harus memanggil apa mereka nantinya? Ibu? Sepertinya belum cukup umur untuk menyandang panggilan tersebut. Kakak? Mana mungkin mereka memanggil seorang guru dengan sebutan itu.
"Baiklah, untuk selengkapnya biarkan beliau sendiri yang menjelaskan lebih lanjut. Cukup sekian dari saya." selesai mengucapkan itu kepala sekolah lantas berlalu meninggalkan kelas.
"Ya, seperti yang dikatakan beliau tadi, saya akan menjadi wali kelas kalian. Nama saya Brigittha Zoeylia. Selain menjadi wali kelas kalian, saya juga akan mengajar mata pelajaran matematika dan olahraga. Ada pertanyaan?" Zoey mengakhiri perkenalan singkatnya.
Seorang siswi yang duduk di meja paling depan mengangkat tangan, "Yakin ini bukan prank? Masa ibu akan jadi wali kelas kita?"
"Kenapa? Kamu meragukan kemampuan saya?"
"Bukan begitu… Ibu lebih pantas jadi teman kita dari pada ngajarin kita… Hahaha…" celetuk seorang siswa yang duduk di deretan bangku belakang yang disusul tawa seluruh kelas.
"Terima kasih atas pujiannya. Secara tidak langsung kalian menganggap saya awet muda. Ya memang usia saya belum lebih dari 25th." Zoey diam sejenak. Suasana kelas pun kembali tenang. "Tapi meski begitu kalian tetap harus menghormati saya sebagai guru. Kalian bisa memanggil saya Ibu Zoey. Jangan sekalipun berani memanggil nama saya langsung. Karena saya bukan teman kalian." lanjut Zoey, kali ini dengan intonasi yang penuh penekanan.
Membuat seluruh siswa menelan kembali ludah mereka. Hilang sudah citra guru yang ramah dan menyenangkan. Karena tampaknya wali kelas mereka ini akan membuat sekolah menjadi laksana siksaan neraka.
Seorang siswa laki-laki yang sejak tadi hanya menelungkupkan wajah, perlahan mengamati sosok wanita yang berdiri di depan kelas sambil tersenyum ramah meladeni setiap pertanyaan tidak masuk akal dari teman-temannya. Sesekali dia tertawa ringan. Meskipun awalnya memberikan kesan galak dan menakutkan, tapi semakin lama guru cantik itu memperlihatkan sikap hangatnya.
Tanpa sadar cowok yang tak lain adalah Samuel itu terus mengamati Zoey dengan intens. Ada sedikit ketertarikan pada diri cowok itu. Kenapa cewek itu terlihat tidak biasa? Meskipun sikapnya ramah tapi dia seperti memiliki sisi misterius dalam dirinya. Tatapannya terlalu tajam untuk menggambarkan keceriaan yang ia tampakkan.
Hhheemmm... Sepertinya sekolah akan jadi lebih menarik sekarang. Ucap Samuel dalam hati sambil tersenyum menyeringai.
Perasaan apa Ini? Seperti ada yang sedang mengamati... Zoey menyapukan pandangannya ke seluruh kelas dan terhenti saat matanya bertatapan dengan mata seorang cowok yang duduk di bangku pojok belakang.
Mungkinkah cowok itu...
Samuel hanya menatap datar Zoey tanpa berniat membuang muka. Sedangkan Zoey malah terlihat menampakkan senyum termanisnya.
deg!
Jantung Samuel akhirnya mulai menunjukkan kehidupannya. Jantung yang selama ini membeku perlahan mulai menghangat. Dan itu hanya karena sebuah senyuman singkat dari cewek bernama Zoey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Aya Vivemyangel
jd ceritay ini nnt bklan dpt brondong gt ya 😂😂😂🌷🌷🌷
2021-12-26
0
Aluh Naura
klo ceritanya kayak gini..berasa muda lagi...😁😁😁
2021-11-13
0
merti rusdi
Sejauh ini suka dengan ceritanya (biarpun ga suka brondong 😂) tapi temanya menarik. Ga banyak tema yg lain dari CEO tajir melintir dan gadis miskin, atau perjodohan/pernikahan terpaksa dll.
2021-10-21
1