Habis melaksanakan sholat isya Khanza langsung keluar kamarnya. Namun tak sengaja telinga nya samar-samaar mendengar suara sang Ayah yang sedang mengobrol dengan seseorang.
Dan suara itu sangat Khanza kenal.
Langka nya begitu pelan saat menuruni anak tangga, alat pendengaran nya semakin jelas mendengar suara Arif yang berbicara atau terkadang tertawa bersama Ayahnya. Membuat Khanza begitu penasaran apa yang sedang mereka bicarakan.
Pergi kedapur sebentar karena merasa haus, barulah setelah itu Ia akan pergi ke ruang keluarga dimana sang pujaan hatinya menunggu.
"Mau makan malam sekarang Non ??" tanya Bik Sri saat melihat Khanza sedang membuka lemari es untuk mengambil minuman dingin.
"Nanti saja bu" jawab Khanza sambil meminum air dingin yang sudah Ia tuangkan kedalam gelas sampai habis tak tersisa, sepertinya Khanza begitu kehausan.
Barulah setelah itu Khanza berjalan menuju ruang keluarga, telinga nya semakin jelas mendengar suara sang Ayah.
Dari kecil Khanza itu manja.
Selalu ingin menang sendiri.
Dan apa yang dia inginkan harus terwujud saat itu juga
Khanza baru sadar kalau ternyata dua lelaki kesayangan nya sedang membicarakan tentang dirinya. menyebalkan.
Bahkan Khanza sampai menggerutu dengan sangat kesal saat mendengar tawa Arif yang begitu kencang, terlihat bahagia sekali.
"Ayah" buru-buru Khanza memanggil guna untuk menghentikan pembicaraan mereka tentang dirinya. Mantap kan.
"Ini dia anaknya yang kita bicarakan tadi" Ujar Ayah tanpa melihat wajah Khanza yang hendak ingin marah.
"Hehe, iya Yah" sahut Arif sambil memandang kearahnya.
Khanza mendudukan diri di sofa yang berhadapan dengan Arif.
"Ya sudah Ayah mau kekamar dulu, kalian bicarakan apa yang ingin di bahas dan ingat pulangnya jangan malam-malam karena kalian belun Sah"
Serempak Arif dan Khanza menganggukan kepalanya, tapi dalam hati Arif meringis karena teringat kalau semalam Ia menginap di kamar putrinya.
Setelah kepergian Pak Hadi tiba-tiba suasana di ruangan itu mendadak hening, Khanza bingung harus memulai dari mana sementara Arif masih sibuk memandangi wajah Khanza yang terlihat sangat cantik.
"Ini Bibi buatkan cemilan Den" begitu suara Bik Sri membuat keduanya menoleh serempak dan melihat sepiring pisang goreng yang di bawah Bik Sri yang masih mengepulkan asapnya.
"Makasih Bi" Ucap Arif.
"Sama-sama den.Nanti kalau perlu apa-apa panggil Bibi aja jangan sungkan"
Arif langsung mengangguk, setelah Bik Sri pamit untuk kedapur lagi, Arif langsung pindah tempat duduk di samping Khanza.
"NI buka !!" titah Arif sambil menyerahkan paper bag bercorak batik tersebut.
Dengan kebingungan nya Khanza mengambil Paper bag tersebut " Apa ini ??" tanya nya sambil mengernyit bingung.
"Buka aja !!"
Khanza membuka isi Paper bag tersebut, setela itu barulah Ia tau kalau ternyata itu adalah contoh Undanga pernikahan nya serta konsep untuk foto Preweeding.
"Mau pilih yang mana ??" tanya Arif sambil meniup satu buah pisang goreng agar bisa Ia makan.
"Bentar ini lagi milih" jawab Khanza sambil menatap satu persatu undangan tersebut.
"Nanti foto nya di ganti sama foto kita berdua, kamu tinggal pilih setelah kita foto Preweed. Dan sekarang kamu pilih mau yang seperti apa undangan nya"
"Iya ih bawel amat, aku tau kalau masalah itu" Cibir Khanza tak suka karena Arif berkata seolah dirinya tak tau menahu akan hal itu.
Namun Arif justru terkekeh sambil mengacak rambut Khanza gemas.
********************************
KAMIS 15 MEI 20**
Khanza dan Arif akan melaksanakan foto Preweding. Dengan konsep yang sudah Khanza tentukan yaitu alah Princess.
Pagi-pagi sekali Arif sudah menjemput Khanzadi rumahnya karena mereka akan berangkat untuk pergi ke studio foto dimana Arif sendiri yang memilih tempatnya. Tak lupa seorang perias foto yang paling handal.
Akhirnya dengan menempuh perjalanan hingga 1 jam mereke berdua sudah sampai di studio foto yang sudah janjian dengan Arif. Begitu sampai sana kedua nya langsung di samput dengan baik oleh beberap orang disana.
Sesi pertama Khanza memakai gaun berwarna putih. serta Arif yang memakai jas hitam yang tampak serasi jika di padukan dengan gaun Khanza.
Sang foto grafer mengarahkan kedua nya untuk berpose yang romantis. Arif meletakkan kedua tangan nya di pinggang Khanza sementara Khanza meletakkan telapak tangan nya di dada Arif. Dan kedua nya mengahdap ke camera sambil tersenyum. Ada lagi masih dengan posisi yang sama tapi Arif memandang Khanza sementara Khanza masih melihat ke camera dengan senyum yang paling cantik.
Dengan tiga kali berganti pakaian serta berpose yang sangat puas. Akhirnya jam makan siang foto preweding itu selesai juga. Arif dan Khanza masih berada di studio sambil memilih foto yang paling bagus untuk di cetak serta untuk buat undangan pernikahan. Mereka berdua tampak puas dengan hasil jepretan sang foto grafer. Tak sia-sia mengeluarkan uang banyak jika hasil nya sangat memuaskan.
“Mau langsung pulang apa mau kemana dulu dek ??” tanya Arif setelah mereka sudah berada di luar studio fofo.
“Katanya mau feeting baju kok lupa sih ??” cibir Khanza.
“Emang hari ini ya ?? perasaan semalam gak bahas masalah fetiing baju pengantin ??” gumam Arif sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Tau Ah” Khanza justru mendengar gumaman Arif. Ia bahkan langsung meninggalkan Arif dan berjalan cepat menuju parkiran.
“Lo dek kok Mas di tinggalin ??” teriak Arif dengan langkah cepat menyusul Khanza.
Namun Khanza justru tak memperdulikan teriakan Arif. Terus masuk kedalam mobil lalu membanting pintu dengan keras. Bodoh amat.
“Maafin Mas ya !! Mas lupa beneran” ucap Arif setelah masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi.
Khanza memalingkan wajahnya Ia bahkan enggan untuk memandang wajah Arif. Bisa-bisa nya pria itu melupakan acara fitiing baju pengantin yang mereka rencanakan pertama kali setelah acara pertunangan.
Pikiran nya yang berharap Arif akan membujuknya ternyata salah besar, buktinya pria itu langsung menyalahkan mesin mobil setelah mengucapkan maaf sekali. Menyebalkan memang.
Bahkan saat di perjalanan pulang Arif sama diam nya dengan Khanza. Tak ada pembicaraan keduanya. Arif fokus ke jalan raya sementara Khanza dengan pikiran berkecamuk.
“Dasar cowok gak peka. Aku lagi marah malah di diamin” batin Khanza semakin geram.
Bahkan perjalanan mereka yang di tempuh hampir satu jam masih sama diam-diam membuat Khanza sangat ingin memaki pria yang berada di sampingnya.
Hingga tak sadar mobil berenti. Khanza menatap sekelilingnya. Dia langsung kaget begitu menyadari tempat yang mereka datangi.
“Loh Mas ??” ucap Khanza menggantung.
“Iya Sayang. Maafin Mas ya yang melupakan hal yang paling penting ini. Kamu jangan marah lagi !! Mas sayang banget sama kamu dek” ucap Arif sungguh-sungguh..
-
-
-
-
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘
2023-09-04
0
susi 2020
🙄🙄
2023-09-04
0
sugik sugik
kapan CINTA ISTRI SIMPANAN di lanjut kak?
2022-09-07
0