Malam semakin sunyi. Hanya suara jangkrik yang saling bersahutan. Atau sesekali ada suara kendaraan yang lewat mungkin para anak muda.
Sementara di dalam kamar. Masih ada dua orang yang saling pandang. Arif dan Khanza masih sama diam setelah beberapa saat yang lalu melepaskan pa gu tan mereka.
“Za” Suara Arif terdengar begitu bergairah. Ada hasrat tersembunyi yang mungkin kedua nya rasakan.
Namun Khanza tak menjawab. Dia bahkan tak tau apa yang harus dia katakan. Di hatinya ingin sekali menyudahi pertemuan ini karena takut mereka akan ke bablasan. Namun Sialnya Ia bahkan tak mampu untuk mengatakan semua itu.
“Khanza Maafin Mas !! Mas yang salah jadi Mas mohon jangan marah” kata Arif lagi.
“Aku gak marah Mas” kali ini Khanza mau buka suara setelah beberapa saat terdiam. Karena larut dengan pikiran nya sendiri.
“Lagi ya !! sekali aja !!” ucap Arif sambil membelai wajah polos nan putih Khanza.
Entah gerakan dari mana Khanza hanya mengangguk. Sehingga dia merasakan hembusan nafas Arif menyapu pipinya. Seketika membuat aliran darahnya terasa berhenti.
Wajah Arif semakin mendekat. Jari jemarinya masih membelai pipi Khanza. Sungguh makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna.. Wajah Khanza begitu mulus seperti tak ada bekas jerawat walau satu buah pun. Membuat Arif semakin leluasa memandang wajah itu.
Melihat mata Khanza terpejam membuat Arif langsung menempelkan kembali bibirnya. Bergerak mengikuti irama di hatinya.
Ini sangat Indah !!
Manis !!
Begitu nikmat.
Seuntaian kata yang mungkin terlihat menjijikan terus terngiang di pikiran. Ketika telinga nya mendengar dengan jelas suara Erostis Khanza. Membuat hasratnya semakin bergelora.
“Emmm. Za” Arif melepaskan pa gu Tan nya. Nafas keduanya terlihat tersengal.
Untuk sesaat keduanya menarik nafas dalam-dalam. Arif kembali menatap Khanza dia tersenyum.
Sementara Khanza hanya bisa menunduk, Dia merasa sangat malu dengan kelakuan nya tadi. Walau dia melakukan itu dengan calon suaminya sendiri.
Tok.. Tok...Tok.
“Khanza buka pintunya !!”
Seketika Arif dan Khanza menjadi sangat panik, Suara ketokan pintu yang begitu keras di lanjut dengan suara teriakan dari Ayahnya Khanza. Gawat.
Ini sangat gawat. Mereka ketahuan ini pasti karena suara Erostis yang tak sengaja keluar dari mulut masing-masing. Apalagi dengan suara decapan yang sedikit keras saking mereka menikmati Ciuman mereka.
“Ayah” ucap Khanza panik.
“Gimana ini Mas ?? kita ketahuan”
“Aduh Mas. Khanza takut”
Ucapan Khanza Mala membuat Arif semakin panik. Dia harus berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang, apa harus kabur ?? Tapi tidak mungkin dia harus loncat dari kamar Khanza ke bawah. Itu malah akan membuat dia sengsara.
“Khanza buka pintunya !!” suara Pak Hadi semakin keras.
“I--ya ayah sebentar !!” jawab Khanza gugup.
Mau tidak mau Khanza harus membuka pintu kamarnya. Sementara Arif mencari tempat persembunyian yang paling aman. Dan kolong tempat tidur adalah tujuan nya sekarang. Dengan segera Arif masuk ke bawah ranjang Khanza walau terasa sempit sekali.
Ceklek.
Khanza membuka pintu kamarnya. Sebisa mungkin supaya dia tidak terlihat gugup di depan Ayahnya. Dia bahkan sempat menoleh kebelakang untuk memastikan kalau Arif sudah bersembunyi dengan aman.
“Kenapa lama sekali ??” tanya Pak Hadi sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar Khanza.
“Ayah tadi dengar suara aneh di dalam kamarmu”
Belum sempat Khanza menjawab. Pak Hadi kembali berkata membuat Khanza semakin gugup hingga jantungnya berdegup begitu kencang.
“Memangnya suara apa Yah ??” tanya Khanza seakan dia tidak tahu sama sekali apa yang di maksud ayahnya.
“Tadi ada suara Emmm. Emmm. Emmm gitu. Kek orang lagi BAB. Tapi kok kenceng benar. Masa kamu gak dengar Za ??” ucap Pak Hadi membuat Khanza menggigit bibir bawahnya. Memalukan.
“Khanza gak dengar apa-apa kok Yah” jawab Khanza berbohong.
Pak Hadi memandang wajahnya tak percaya. Tanpa menunggu jawaban dari Khanza. Pak Hadi langsung memberiksa setiap sudut kamar Khanza mulai dari kamar mandi, ruang ganti atau bahkan dalam lemaripun Pak Hadi periksa. Beruntungnya Khanza sudah menutup kembali jendela kamarnya setelah Arif masuk tadi. Kalau belum bisa di pastikan Ayahnya akan memberikan pertanyaan dari A-Z.
“Tidak ada apa-apa kan Yah ??” tanya Khanza berharap semoga Ayahnya segera pergi dari kamarnya.
“Iya. Tidak ada apa-apa. Tapi itu tadi suara apa ??"
“Memangnya Ayah belum tidur dari tadi ??”
“Sudah. Tapi Ayah ingin ke kamar mandi dan mau mengambil minum di dapur. Nah pas lewat kamar kamu Ayah dengar suara itu makanya Ayah ketok” jelas Pak Hadi.
“Oh” Jawab Khanza pendek.
Sementara di bawah kolong kasur Arif sudah merasa sangat sesak. Disana sangat pengap dan juga sempit. Telinga nya masih mendengar dengan jelas pembicaraan Pak Hadi dengan Khanza. Apalagi saat Pak Hadi menceritakan tentang suara yang Ia dengar membuat Arif tak kuasa menahan tawanya.
Ini sungguh menggelikan. Bagaimana bisa suara Erostis mereka di dengar oleh calon mertuanya. Sepertinya setelah menikah Arif harus mengganti kamar Khanza menjadi kedap suara. Tidak lucu kan jika suara seperti itu menjadi ketidak nyamanan Pak Hadi.
“Ya sudah Ayah kembali kekamar. Kamu lanjut tidurnya. Maaf kalau Ayah mengganggu tidur kamu”
Arif sangat jelas mendengar ucapan pak Hadi kalau dia akan keluar dari kamar Khanza.
“Iya Ayah memang sangat mengganggu !!”. batin Arif .
Suara pintu terbuka. Di lanjut kembali di tutup. Tak lupa suara cetekan pintu yang menandakan kalau pintu itu sudah terkunci.
“Mas” panggil Khanza dengan suara pelan.
“Iya” jawab Arif juga memelan kan suaranya
“Ayo cepetan keluar !! Ayah udah pergi”
Arif menggeser tubuhnya hingga bisa keluar dari kolong tempat tidur itu.
“Kamu pulang deh Mas takutnya nanti di grebek sama Ayah lagi” ucap Khanza dengan sungguh-sungguh.
“Kenapa ?? takut ya ??” tanya Arif sembari terkekeh.
“Tau Ah. Gak lucu !!” ucap Khanza lagi dengan berjalan mendekati jendela kamarnya.
“Di usir ni ceritanya ??” Arif kembali menggoda Khanza
“Bukan gitu Mas. Tapi nanti ketahuan Ayah lagi gimana ?? udah ah kamu pulang” usir Khanza halus.
“Gelap dek” Ujar Arif setelah memandang keluar jendela. Memang sangat gelap. Wajar saja ini sudah hampir jam 12 malam.
“Masa takut ??” tanya Khanza sambil memandang wajah Arif dengan seksama.
“Gak takut cuman gimana aku turunnya ??gak kelihatan kan ?? kalau aku jatuh gimana ??”
Kali ini Khanza yang melihat keluar. Dengan cara menjulurkan kepalanya dan melihat keadaan di luar sana. Memang sangat gelap.
“Terus gimana dong ??” tanya Khanza bingung. Kalau Ia menghidupkan lampu jelas Ayahnya akan tahu dan mereka akan benar-benar ketahuan.
“Nginap aja ya ?? boleh kan ??”
“Eh tapi ”
“Tenang kita tidak akan melakukan apapun. Aku cuman numpang tidur aja sampai subuh !!”
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘😘
2023-09-04
0
susi 2020
😍😍😍
2023-09-04
0
Shiro Yuki
awas jangan sampai kebablasan 🤭🤭🤭
2022-10-27
0